part 18

Intan bersenandung kecil setelah bangun, dia merasa senang sekali hari ini.

Tidurnya juga nyenyak karena ketiga pria itu menyiapkan kamar yang luas dan nyaman untuknya.

"Kamarnya lebih besar dari rumah ku dan mommy," ucap Intan.

Intan keluar dari kamar setelah membereskan kamarnya, dia bangun lebih pagi karena tidak membawa baju sekolah nya dan mengharukan dirinya harus pulang terlebih dahulu.

Ceklek

Telat saat dia keluar, penghuni kamar di samping nya juga keluar dengan rambut yang acak-acakan.

Pria tua menyipitkan matanya saat melihat intan.

"Ngapain lo di rumah gua," sentak nya saat sudah berhasil mengumpulkan nyawanya yang tadinya masih mengantuk.

"Hehe hai bang, baju tidurnya bagus," cengir Intan dan segera berlari dari hadapan Fedrick.

Fedrick menoleh melihat bajunya. Dia memang memakai baju Frozen dengan Elsa dan Ana sebagai background nya.

"Sialan gue malu banget, dia lihat gua make baju ini lagi,"

Fedrick mengumpat dalam hati dan segera masuk kembali ke dalam kamarnya. Tujuannya yang ingin mengambil minum karena haus harus ditundanya karena malu terhadap Intan.

"Ck kenapa dia disini sih, Daddy kan gak ada dirumah," decak Fedrick kesal.

"Mana gue haus banget lagi, ****,"

Dilain sisi Intan terkekeh, apalagi mengingat raut wajah Fedrick karena kepergok olehnya.

"Bang Fedrick ternyata lucu," kekehnya.

"Intan pelan-pelan jangan lari!!" tegur Athan yang melihat Intan tergesa-gesa.

"Hehe maaf bang," cengir Intan saat mendapat tatapan tajam dari Athan.

"Gimana kalo kamu jatuh lagi hah!mau buat luka baru di tubuh mu itu!"marah Athan.

Intan menciut dan mendudukkan kepalanya.

"Maaf Abang," lirih nya.

Athan mengehela nafas. "Jangan diulangi!"

Intan mengangguk. " Soalnya Intan harus cepet bang, baju sekolah Intan kan dirumah,"

Athan mengangguk, benar juga apalagi Intan hanya membawa dirinya saja kemarin.

Dan kini dia hanya memakai baju Mark.

"Yaudah ayo makan dulu baru Abang antar," suruh Athan menarik kursi untuk Intan.

"Loh Abang emang gak kerja, nanti Abang telat, Intan biar sama bang Mark aja," sahut Intan kemudian duduk.

"Mark masih tidur baby," ucap Athan.

"Ish, intan bukan baby, Jangan panggil Intan kayak gitu,"

Athan mengedikkan bahunya acuh lalu mengambil piring untuknya dan juga Intan.

"Kita makan duluan ya bang, gak nungguin yang lain nya?" tanya Intan.

Biasanya dirumahnya dia dan mommy nya akan selalu makan bersama.

"Tidak usah, disini kalo mau makan ya tinggal makan gak usah nunggu," jelas Athan.

"Padahal lebih enak makan bareng," gumam Intan.

"Bang kok sayurnya banyak banget," protes Intan.

Bahkan Intan seperti hanya makan sayuran saja pagi ini .

"Sayur baik untuk kesehatan, udah jangan ngebantah! nanti kamu telat," ucap Athan final.

Intan mengangguk, dia harus bersyukur masih bisa makan daripada dirinya kelaparan.

Sedangkan Athan pria itu kini sedang membuatkan jus untuk dirinya dan juga Intan.

"Wah, makanan hari ini apaan," ucap Vandra yang baru datang dengan menenteng tas kuliahnya.

"Tumben pagi sekali sudah siap, " sindir Athan.

"Suka suka saya lah," jawab Vandra mendudukkan dirinya di kursi yang berada disamping Intan.

"Buset, banyak amat sayuran nya," ucap Vandra yang melihat meja makan.

"Dek, kamu suka makan sayur yah?" tanya Vandra. Karena menu hari ini Athan lah yang mengatur jadi dia berpikir jika Intan yang meminta nya.

"Suka kok bang , kadang-kadang," cicitnya.

"Berisik, kamu makan aja Vandra," perintah Athan yang membuat Vandra mendengus.

"Gua mau pamit dulu bang, gue makan di sekolah entar ada lomba basket mau latihan bentar," ucap nya.

Kini Vandra menoleh ke arah Intan dan mengecup pipi nya sedangkan Athan menatap nya tajam.

"Abang pergi dulu ya dek, awas tuh ada singa yang marah, Dahh," ucap nya segera pergi karena merasakan aura dingin dari Athan.

"Gitu aja marah," ucap Vandra terkekeh geli.

"Hati hati Abang," ucap Intan yang dibalas dengan jempol oleh Vandra.

"Udah, mau nambah gak?" tanya Athan.

Intan menggeleng karena perutnya sudah kenyang.

"Yasudah minum jus nya dulu, sama vitaminnya sekalian," ucap Athan memberikan sebutir vitamin.

"Aku harus meminumnya?" tanya Intan yang diangguki oleh Athan.

"Itu vitamin baby, bukan racun," balas Athan.

***

"Cepet Ntan, tuh Athan udah nunggu dari tadi, kamu sih udah tau mau nginep gak siapin semua perlengkapan kamu, " ucap Sania yang ikut repot karena putrinya itu.

"Ih bentar mom, aduh roster intan hari ini ala yah, buku intan mana lagi. Mom dasi Intan gak ada," teriak Intan yang panik.

Apalagi waktu nya sudah mepet. Jika begini dia bisa saja telat.

"Astaga anak ini," Sania menggeleng geleng kan kepalanya. Untung saja Intan adalah anak nya.

Sania membantu Intan membantu Intan mencarinya dan Untung nya semuanya sudah dapet.

"Dah sana, dasinya pasang dulu itu," peringat Intan.

"Nanti aja mom," ucapnya segera berlari ke pintu depan.

"Mom aku pamit dulu yah," ucap nya.

Athan yang masih canggung dengan Intan hanya tersenyum singkat.

"Maaf merepotkan ya Athan," ucap Sania.

"Tak apa Tan, sekalian mau kerja juga," jelas Athan yang ikut menyalim wanita itu seperti yang dilakukan intan.

"Dah mom," ucap Intan.

"Hati-hati," ucap Sania melambaikan tangannya.

Sania senang karena Intan terlihat bahagia bersama dengan anak-anak Fathan. Terlihat sekali jika mereka sudah menganggap Intan sebagai adiknya walaupun Fedrick masih belum bisa menerima mereka.

Sania masih memikirkan hal ini, haruskah dirinya menerima lamaran Fathan atau menolaknya.

Tapi mengingat bagaimana putrinya begitu bahagia nya memanggil Fathan sebagai Daddy membuat Sania harus berpikir dua kali.

Sania tersenyum singkat saat mendapat pesan dari Fathan.

Pria itu setiap pagi dan malam selalu menghubunginya. Memberi kabar padanya dan menanyakan keseharian dan kabarnya.

Farhan begitu manis padanya, dirinya seakan menjadi orang yang paling dibutuhkan pria itu.

Sesaat kemudian setelah dia membaca pesan Fathan, pria itu kini menghubungi nya lewat Video Call.

Sania mengangkat nya dan menampil wajah Fathan sunah sedang menunjukkan sarapannya.

"Kau sudah makan? bagiamana dengan Intan?"tanya nya.

"Sudah, dia berangkat bareng Athan," ucap Sania.

"Athan? benarkah? jadi mereka sudah bertemu ya."

"Begitulah, semalam dia menginap di rumah mu," jelas Sania.

"Itu bagus, aku senang jika Athan dengan senang hati menerima intan ,kita hanya perlu menghadapi Fedrick saja. " Jelas Fathan sambil memakan makanan nya.

"Rasanya aku ingin pulang sekarang, aku sangat merindukanmu dan Intan," adu Fathan.

"Kau berlebihan, padahal baru beberapa hari," dengus Sania.

"Entahlah waktunya haid berjalan sangat lama," adu Fathan dengan suara merengek membuat Sania menyemburkan tawanya.

Seorang Fathan ternyata bisa Seperi itu, Sania tak menyangka karena biasanya Fathan akan berikan tegas dan berwibawa. Dan kemarahan yang membuat nya takut dan lihatlah sekarang Fathan seperti anak kecil yang sedang merengek pada ibunya.

"Akan kutunjukkan sifat lembut ku yang akin jika kau sudah menjadi istriku," ucap Fathan mengedipkan matanya.

TBC

TBC

Episodes
1 part 1
2 part 2
3 part 3
4 part 4
5 part 5
6 part 6
7 part 7
8 part 8
9 part 9
10 part 10
11 part 11
12 Part 12
13 part 13
14 part 14
15 part 15
16 part 16
17 Part 17
18 part 18
19 part 19
20 part 20
21 part 21
22 part 22
23 part 23
24 part 24
25 part 25
26 part 26
27 Part 27
28 Part 28
29 part 29
30 Part 30
31 part 31
32 Part 32
33 part 33
34 part 34
35 Part 35
36 Part 36
37 Part 37
38 Part 38
39 Part 39
40 part 40
41 part 41
42 part 42
43 part 43
44 part 44
45 Part 45
46 part 46
47 Part 47
48 part 48
49 Part 49
50 part 50
51 Part 51
52 part 52
53 Part 53
54 Part 54
55 Part 55
56 Part 56
57 Part 57
58 Part 58
59 Part 59
60 Part 60
61 part 61
62 Part 62
63 Part 63
64 Part 64
65 Part 65
66 Part 66
67 Part 67
68 Part 68
69 Part 69
70 Part 70
71 Part 71
72 Part 72
73 Part 73
74 Part 74
75 Part 75
76 Part 75
77 Part 77
78 Part 78
79 Part 79
80 Part 80
81 Part 81
82 Part 82
83 Part 83
84 Part 85
85 part 85
86 Part 86
87 Part 87
88 Part 88
89 Part 89
90 Part 90
91 Part 91
92 Part 92
93 Part 93
94 Part 94
95 Part 95
96 Part 96
97 Part 97
98 Part 98
99 Part 99
100 Part 100
101 Part 101
102 Part 102
103 Part 103
104 Part 104
105 Part 105
106 part 106
107 Part 107
108 Part 108
109 Part 110
110 Part 111
111 Part 112
112 part 113
113 Part 114
114 Part 115
115 Part 116
116 part 117
117 part 118
118 part 119
119 Part 120
120 Part 121
121 Part 122
122 part 123
123 part 124
124 part 125
125 part 126
126 part 123
127 part 124
128 Part 125
129 Part 126
130 Part 127
131 Part 127
132 part 127
133 Part 28
134 Part 129
135 Part 130
136 Part 131
137 Part 125
138 Part 132
139 Part 133
140 Part 134
141 Part 134
142 Part 135
143 Part 136
144 Part 137
145 Part 139
146 Part 140
147 Part 141
148 Part 142
149 Part 143
150 Part 144
151 Part 146
Episodes

Updated 151 Episodes

1
part 1
2
part 2
3
part 3
4
part 4
5
part 5
6
part 6
7
part 7
8
part 8
9
part 9
10
part 10
11
part 11
12
Part 12
13
part 13
14
part 14
15
part 15
16
part 16
17
Part 17
18
part 18
19
part 19
20
part 20
21
part 21
22
part 22
23
part 23
24
part 24
25
part 25
26
part 26
27
Part 27
28
Part 28
29
part 29
30
Part 30
31
part 31
32
Part 32
33
part 33
34
part 34
35
Part 35
36
Part 36
37
Part 37
38
Part 38
39
Part 39
40
part 40
41
part 41
42
part 42
43
part 43
44
part 44
45
Part 45
46
part 46
47
Part 47
48
part 48
49
Part 49
50
part 50
51
Part 51
52
part 52
53
Part 53
54
Part 54
55
Part 55
56
Part 56
57
Part 57
58
Part 58
59
Part 59
60
Part 60
61
part 61
62
Part 62
63
Part 63
64
Part 64
65
Part 65
66
Part 66
67
Part 67
68
Part 68
69
Part 69
70
Part 70
71
Part 71
72
Part 72
73
Part 73
74
Part 74
75
Part 75
76
Part 75
77
Part 77
78
Part 78
79
Part 79
80
Part 80
81
Part 81
82
Part 82
83
Part 83
84
Part 85
85
part 85
86
Part 86
87
Part 87
88
Part 88
89
Part 89
90
Part 90
91
Part 91
92
Part 92
93
Part 93
94
Part 94
95
Part 95
96
Part 96
97
Part 97
98
Part 98
99
Part 99
100
Part 100
101
Part 101
102
Part 102
103
Part 103
104
Part 104
105
Part 105
106
part 106
107
Part 107
108
Part 108
109
Part 110
110
Part 111
111
Part 112
112
part 113
113
Part 114
114
Part 115
115
Part 116
116
part 117
117
part 118
118
part 119
119
Part 120
120
Part 121
121
Part 122
122
part 123
123
part 124
124
part 125
125
part 126
126
part 123
127
part 124
128
Part 125
129
Part 126
130
Part 127
131
Part 127
132
part 127
133
Part 28
134
Part 129
135
Part 130
136
Part 131
137
Part 125
138
Part 132
139
Part 133
140
Part 134
141
Part 134
142
Part 135
143
Part 136
144
Part 137
145
Part 139
146
Part 140
147
Part 141
148
Part 142
149
Part 143
150
Part 144
151
Part 146

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!