part 10

Sepertinya ucapan Fathan benar adanya karena saat Fathan membuka pintu, pintunya terkunci.

"Argh, mereka kemana? ucap Fathan frustasi.

"Mungkin mereka sedang menghabiskan waktu weekend, sudahlah dad ayo pulang jangan seperti orang gila." Fathan meninggalkan Fathan lalu kembali duduk ke mobil terlebih dahulu.

Fathan tak bisa tenang, dia tak membiarkan hal itu begitu saja, dia harus memastikan kedua wanita yang dicintainya baik-baik saja.

Fathan semakin risau saat kedua wanita yang dikhawatirkan nya itu tak mengangkat telpon darinya bahkan pesannya pun belum dibaca smaa sekali.

"Turun," paksa Fathan lalu menarik Athan keluar mobil. Fathan segera mengemudikan mobilnya meninggalkan Athan yang cengo di depan rumah Sania.

"Aishh, untung saja aku bawa handphone," sungut Athan karena jika tidak dia tak bisa memesan grab online dan dia tak bisa pulang.

***

"Terimakasih Sania, tak salah saya memesan kue padamu, selalu memuaskan," ucap Daniel yang merupakan salah satu pelanggan setia Sania.

Daniel sedang ada acara kumpul keluarga besar mereka, Pria itu menjemput nya dari rumah dan memintanya untuk ikut untuk membantu di rumah Daniel.

Sania yang mendapat bayaran yang lebih menjadi tidak enak karena pria itu selalu melebihkan bayarannya dan itu kadang bisa 2 kali lipat dari harga kue. Saat Sania menolak Daniel akan selalu menghindar dan langsung pergi setelah membayar kue Sania supaya Sania tak punya alasan menolak lagi.

Disini lah dia sekarang, berada bersama keluarga besar pria itu.

"Nak Sania ini berumur berapa," ucap wanita yang sudah cukup tua yang dia yakini sebagai nenek dari Daniel.

"38 nek," balas Sania sambil tersenyum.

"Wah, cocok tuh sama Daniel ya kan Dan, ayo atuh gas aja langsung," ucap ibunda Daniel yang hanya ditanggapi senyuman oleh Daniel sambil memperhatikan Sania.

"Iya Daniel, kau sudah berumur namun sampai sekarang bahan tak memiliki kekasih! dari lahir selalu jomblo, nenek tak akan lama lagi nenek ingin melihatmu menikah,"

"Semuanya, Daniel harus antar Sania pulang, soalnya sudah malam," ucap Daniel mengalihkan pembicaraan melihat Sania yang sangat tidak nyaman dengan pembicaraan keluarganya.

"Loh kok ceper banget,"

"Iya Bu, anak saya sendiri dirumah," Sania meminta maaf karena tak bisa berlama lama .

"Oalah, gapapa lain kali kesini lagi ya bawa anakmu juga untuk main kemari, jangan sungkan pintu rumah ini selalu terbuka untuk mu," ucap ibunda Daniel.

"Terimakasih Bu, saya pamit dulu," ucap Sania lalu berpamitan ke keluarga Daniel.

Sania mengehela nafas setelah sudah berada di mobil. Sania tidak bodoh mengartikan ucapan keluarga Daniel tadi membuat nya merasa tidak enak dan tak nyaman.

"Tak usah dipikirin apa yang dibilang sama ibu saya, " kata Daniel yang sangat peka akan yang dirasakan oleh Sania.

" Iya,"

Mereka berbincang-bincang di mobil di perjalanan sampai ke rumah Sania.

"Eh, saya belum pernah melihat putrimu sebelumnya,"

"Iya, dia masih sekolah dan terkadang dia suka main ke rumah temannya. Aku tak mungkin membiarkan dia sendiri jadi aku selalu meminta temannya untuk menemani putriku,"

Daniel mengangguk mengerti, pantas saja dia tak pernah bertemu dengannya.

Padahal rencananya Daniel akan mendekati putrinya lebih dulu lalu memikat hati ibunya kemudian bukankah itu rencana yang bagus.

"Boleh aku bertemu dengannya?" tanya Daniel tak yakin karena takut Sania berpikir aneh tentangnya.

"Aku punya keponakan perempuan, dia perempuan kan oleh karena itu aku membutuhkan bantuannya, apa yang disukai anak perempuan. Keponakan ku sedikit nakal dan suka merajuk soalnya,"

"Oh begitu, tentu saja, nanti aku akan katakan padanya," ucap Sania sedangkan Daniel sudah bersorak dalam hatinya.

Tak tau saja Daniel jika perempuan yang sudah menjadi targetnya sudah memiliki pawang.

"Itu mobil siapa?" tanya Daniel saat sudah sampai di pekarangan rumah sederhana milik Sania.

Sania mengernyit dia mengenali mobil itu.

Itu milik Fathan. batinnya.

Tapi bukan nya Fathan akan menemuinya saat sudah pulang dari luar negeri, itulah kesepakatan mereka sebelumnya.

Sania benar, Fathan mulai mendekat ke mobil milik Daniel.

Pria itu mengetuk kaca mobil dengan wajah datarnya, Sania meminta Daniel untuk membukanya dan yang dia lihat sekarang pria itu sekarang mendesis marah terlihat dari urat-urat lehernya.

Sania membenci wajah marah itu sangat menyeramkan.

Entah apa salahnya sekarang.

"Bersenang-senang hm?" seringai tipis terlihat di bibir tebal milik Fathan sambil melirik sinis ke arah Daniel.

Sania menenguk ludahnya kasar, bibirnya kelu dan tak dapat berkata apa-apa, dirinya seperti sedang selingkuh.

"Kau siapa?" tanya Daniel melihat tatapan permusuhan yang dilayangkan kepadanya. Daniel bingung setaunya dia tak memiliki urusan apapun terhadap pria itu bahkan ini adalah pertemuan pertama mereka lalu dimana salahnya. pikir Daniel.

"Turun," titah Fathan dengan nada otoriter.

Sania memainkan tangannya gugup, enggan untuk turun karena takut akan kemarahan Fathan.

"APA KAU TULI! KUBILANG TURUN SANIA!! Bentak Fathan yang sudah tak dapat menahan emosinya.

Sania tersentak, sudah dia katakan bukan jika Fathan dengan kemarahan nya adalah hal yang mengerikan.

Daniel tidak terima saat pria itu membentak Sania dengan kasar apalagi melihat raut wajah Sania yang risau.

Daniel turun dari mobil dan menghampiri Fathan yang memberikan tatapan memperingati.

"Jangan kasar terhadapnya!"

"Hahah! Kau siapanya hah, jangan ikut campur ," desis Fathan.

"Lalu bagaimana dengan mu kau siapa nya. Apa kau suaminya?" tanya Daniel dengan skatmat mampu membuat Fathan terdiam.

"See, anda juga bukan siapa-siapa nya," ejek Daniel yang membangkitkan amarah Fathan kembali.

Tanpa memberi peringatan Fathan memberikan Bogeman pada Daniel.

Daniel yang tak siap sampai tersungkur karena pukulan tiba-tiba dari Fathan.

Daniel ikut membalas dan terjadilah adu jotos diantara keduanya.

Sania panik dan langsung menuruni mobil.

"Kalian berdua berhentilah!" teriak Sania.

Keduanya tak menghiraukan dan tak ada yang mengalah walau keduanya sudah terluka.

Sania tak punya pilihan lain dia masuk ketengan kedua pria itu hingga dirinya mendapat pukulan dari Fathan.

Fathan terkejut begitupun dengan Daniel.

"Apa yang kau lakukan dasar bodoh?" bentak Fathan emosi. Apa yang sedang berada dipikiran Sania hingga tak memikirkan keselamatan nya dan malah dengan bodohnya melakukan hal itu.

Daniel membantu Sania berdiri. "Kau tak apa," ucapnya khawatir tak memperdulikan luka di wajahnya yang jauh lebih sakit.

Fathan memandang adegan dihadapannya dengan tidak suka, beraninya pria itu menyentuh apa yang sudah menjadi miliknya.

"Jangan menyentuh wanitaku!" desis Fathan menarik kerah baju Daniel dan menyudutkannya ke mobil pria itu dan kembali memukuli nya.

"Fathan!" teriak Sania yang sudah tidak kuat melihat perkelahian itu.

"Dia bisa mati!!!

TBC

Terpopuler

Comments

Yumi Modeong Kiay

Yumi Modeong Kiay

sebaiknya jauhi Fathan😒

2024-11-09

0

lihat semua
Episodes
1 part 1
2 part 2
3 part 3
4 part 4
5 part 5
6 part 6
7 part 7
8 part 8
9 part 9
10 part 10
11 part 11
12 Part 12
13 part 13
14 part 14
15 part 15
16 part 16
17 Part 17
18 part 18
19 part 19
20 part 20
21 part 21
22 part 22
23 part 23
24 part 24
25 part 25
26 part 26
27 Part 27
28 Part 28
29 part 29
30 Part 30
31 part 31
32 Part 32
33 part 33
34 part 34
35 Part 35
36 Part 36
37 Part 37
38 Part 38
39 Part 39
40 part 40
41 part 41
42 part 42
43 part 43
44 part 44
45 Part 45
46 part 46
47 Part 47
48 part 48
49 Part 49
50 part 50
51 Part 51
52 part 52
53 Part 53
54 Part 54
55 Part 55
56 Part 56
57 Part 57
58 Part 58
59 Part 59
60 Part 60
61 part 61
62 Part 62
63 Part 63
64 Part 64
65 Part 65
66 Part 66
67 Part 67
68 Part 68
69 Part 69
70 Part 70
71 Part 71
72 Part 72
73 Part 73
74 Part 74
75 Part 75
76 Part 75
77 Part 77
78 Part 78
79 Part 79
80 Part 80
81 Part 81
82 Part 82
83 Part 83
84 Part 85
85 part 85
86 Part 86
87 Part 87
88 Part 88
89 Part 89
90 Part 90
91 Part 91
92 Part 92
93 Part 93
94 Part 94
95 Part 95
96 Part 96
97 Part 97
98 Part 98
99 Part 99
100 Part 100
101 Part 101
102 Part 102
103 Part 103
104 Part 104
105 Part 105
106 part 106
107 Part 107
108 Part 108
109 Part 110
110 Part 111
111 Part 112
112 part 113
113 Part 114
114 Part 115
115 Part 116
116 part 117
117 part 118
118 part 119
119 Part 120
120 Part 121
121 Part 122
122 part 123
123 part 124
124 part 125
125 part 126
126 part 123
127 part 124
128 Part 125
129 Part 126
130 Part 127
131 Part 127
132 part 127
133 Part 28
134 Part 129
135 Part 130
136 Part 131
137 Part 125
138 Part 132
139 Part 133
140 Part 134
141 Part 134
142 Part 135
143 Part 136
144 Part 137
145 Part 139
146 Part 140
147 Part 141
148 Part 142
149 Part 143
150 Part 144
151 Part 146
Episodes

Updated 151 Episodes

1
part 1
2
part 2
3
part 3
4
part 4
5
part 5
6
part 6
7
part 7
8
part 8
9
part 9
10
part 10
11
part 11
12
Part 12
13
part 13
14
part 14
15
part 15
16
part 16
17
Part 17
18
part 18
19
part 19
20
part 20
21
part 21
22
part 22
23
part 23
24
part 24
25
part 25
26
part 26
27
Part 27
28
Part 28
29
part 29
30
Part 30
31
part 31
32
Part 32
33
part 33
34
part 34
35
Part 35
36
Part 36
37
Part 37
38
Part 38
39
Part 39
40
part 40
41
part 41
42
part 42
43
part 43
44
part 44
45
Part 45
46
part 46
47
Part 47
48
part 48
49
Part 49
50
part 50
51
Part 51
52
part 52
53
Part 53
54
Part 54
55
Part 55
56
Part 56
57
Part 57
58
Part 58
59
Part 59
60
Part 60
61
part 61
62
Part 62
63
Part 63
64
Part 64
65
Part 65
66
Part 66
67
Part 67
68
Part 68
69
Part 69
70
Part 70
71
Part 71
72
Part 72
73
Part 73
74
Part 74
75
Part 75
76
Part 75
77
Part 77
78
Part 78
79
Part 79
80
Part 80
81
Part 81
82
Part 82
83
Part 83
84
Part 85
85
part 85
86
Part 86
87
Part 87
88
Part 88
89
Part 89
90
Part 90
91
Part 91
92
Part 92
93
Part 93
94
Part 94
95
Part 95
96
Part 96
97
Part 97
98
Part 98
99
Part 99
100
Part 100
101
Part 101
102
Part 102
103
Part 103
104
Part 104
105
Part 105
106
part 106
107
Part 107
108
Part 108
109
Part 110
110
Part 111
111
Part 112
112
part 113
113
Part 114
114
Part 115
115
Part 116
116
part 117
117
part 118
118
part 119
119
Part 120
120
Part 121
121
Part 122
122
part 123
123
part 124
124
part 125
125
part 126
126
part 123
127
part 124
128
Part 125
129
Part 126
130
Part 127
131
Part 127
132
part 127
133
Part 28
134
Part 129
135
Part 130
136
Part 131
137
Part 125
138
Part 132
139
Part 133
140
Part 134
141
Part 134
142
Part 135
143
Part 136
144
Part 137
145
Part 139
146
Part 140
147
Part 141
148
Part 142
149
Part 143
150
Part 144
151
Part 146

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!