part 15

"Ayo, biar kami antar pulang," ucap Keenan lembut pada Intan.

Melihat luka di lutut gadis itu membuat Keenan meringis, dia awalnya ingin membawa Intan kerumah sakit namun Fedrick berkata jika itu sangat berlebihan.

Menurut Fedrick dioles Betadine juga pasti akan sembuh.

"Nama Abang siapa, makasih udah nolongin intan, makasih juga buat bang Fedrick kalo kalian gak ada Intan gak bakal kayak gimana," ucap Intan membuat Fedrick bedecak.

"Emang Lo mau kemana malam-malam gini!!" sentak Fedrick yang tak habis pikir, mana dia sendiri dan dia adalah seorang gadis. Berani sekali keluar sendirian pikir Fedrick.

"Udahlah bang udah terjadi," bela Keenan.

entah kenapa Keenan merasa Fedrick sangat sensitif pada gadis didepannya itu.

"Lo juga kenapa malah bela dia, ck udahlah ayo balik," ucap Fedrick diikuti Keenan namun intan masih diam ditempat nya.

"Ayo woii! Lo masih mau disini sampe mereka balik, mendadak jadi patung disana," ucap Fedrick yang sudah kesal.

Dia tak terbiasa menghadapi wanita.

"Intan mau kerumah Jessie bang, dia lagi ulang tahun nanti Jess marah sama intan," keluh Intan dengan bibir yang mengerucut.

Fedrick memutar bola matanya malas. "Kaki lo luka ! lu masih sempat mikir buat party,"

"Udah biar bang Keenan yang anter ya," ucap Keenan, dia merasa pusing. mendengar ocehan fedrick yang berbicara dengan volume yang cukup tinggi.

"Terserahlah, gua mau pulang," ucap Fedrick menaiki motornya dan meninggalkan kedua orang itu disana.

Keenan menoleh ke arah Intan yang sedang menunduk menatap lutut nya.

"Pasti sakit, kita ke apotek bentar yah beli obat sama perban, baru Abang anterin kerumah temen kamu," usul Keenan yang tak tega.

"Eumm maaksih bang Ken, bang Ken baik deh gak kayak bang Fedrick, intan kesel dia marah mulu sama Intan," adu Intan membuat Keenan tersenyum mendengar nya.

Dia sudah tau watak Fedrick dan hak itu sudah hal yang biasa.

"Gapapa, gak usah ditanggepin, Fedrick emang suka gitu," jawab Keenan lalu mengambil helm dan memasang nya untuk Intan.

"Makasih," ucap intan tersenyum manis yang membuat Keenan terpana, sebab Intan sangat cantik jika tersenyum.

"Ayo naik," ucap Keenan yang sudah lebih dulu duduk di motor.

Intan terdiam sebentar, pasalnya motor Keenan cukup besar, sama Seperti kotor Mark, namun biasanya Mark akan menaikkan dirinya tapi sekarang dia bersama dengan Keenan.

Mengingat Mark membuat Intan kembali dirundung rasa bersalah karena kabur begitu saja. Pria itu pasti sedang kelimpungan mencarinya.

"Em itu, Intan gak bisa naik nya," ucap Intan malu,

"Yaudah, injek kaki Abang coba," Ucap Keenan lalu menengadahkan telapak tangan nya pada Intan.

"Pegangan juga," sambungnya.

Intan menurut sambil meringis karena luka di kakinya masih sedikit sakit.

"Bang Ken, intan duduk nya nyamping gapapa ya, kaki Intan masih sakit," jelas Intan merasa tak enak karena sudah merepotkan Keenan di pertemuan pertama mereka.

"Gapapa yang penting pegangan aja sama bang Ken,"

Keenan langsung meraih kedua tangan Intan agar memeluk pinggang nya.

Keenan menoleh sejenak dan melihat gabung Intan yang agak menyingkap ke atas. Keenan melepaskan jaketnya dan memberikan nya pada Intan.

"Pake, di kaki kamu," ucap Keenan.

Intan melihat gaunnya yang tersingkap dan langsung mengambil jaket milik Keenan yang berlogo The Boyz.

"Makasih Bang Keenan," ucap nya lagi.

Keenan melakukan motornya sesekali melihat tangan yang melingkar di pinggang nya membuat nya tak bisa menahan senyum nya.

"Aduh gw kenapa sih ini," gumam Keenan.

"Hah! apa! bang Keenan bilang apa intan gak denger!" intan berteriak.

"Gak ada, Bang Ken gak bilang apa -apa kok!" ucap Keenan.

"Apa?" ucap Intan yang tak mendengar ucapan Keenan.

Keenan akhirnya menggelengkan kepalanya sebentar, tak ada gunanya bicara diatas motor karena mereka akan mendadak budeg akibat suara motor yang cukup keras.

Keenan menghentikan motornya tepat di depan apotek.

"Tunggu bentar ya," ucap nya.

"Eh bentar bang Ken, intan boleh pinjam hape bang Ken bentar gak? Intan mau hubungin Abang Intan."

"Intan punya Abang?" tanya Keenan.

"Intan tau gak nomor abangnya?" ucap Keenan dan menyerahkan ponsel nya pada Intan .

Intan menepuk jidatnya dia melupakan hal itu, "Intan lupa nomor bang Mark,"

"Mark? ulang Keenan.

"Iya adeknya bang Fedrick tadi, temennya bang Keenan." jelas Intan.

Keenan mengangguk walaupun sedikit bingung karena setaunya Mark dan Fedrick tak memiliki saudara perempuan.

"Di hape Abang ko, nomor Fedrick sama Mark kamu hubungin aja," ucap Keenan dan masuk ke dalam apotek.

Sesaat mengirim pesan sudah ada panggilan dari Mark, dan Mark melakukan Video Call.

"Dek, are you okay?" tanya Mark yang sangat kentara nada khawatir dan wajahnya yang terlihat kelelahan.

"Intan baik-baik aja bang, maafin Intan yang langsung pergi, intan kekanakan," ucap Intan mengaku salah. Walaupun dia kesal pada Mark tak seharusnya dia kabur dari Mark.

"Gapapa sayang, sekarang kamu dimana? bang Fedrick bilang kamu dianter sama Keenan kesini ko bisa? Abang dah nyampe rumah Jessi tapi kamu gak ada," ucap Mark dengan satu tarikan napas.

"Aduh, satu-satu nanya nya bang, intan pusing," intan menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

"Intan sayang, kamu dimana, itu juga kenapa di jalanan gitu, kamu bener gak sih dianter sama si Keenan, awas aja entar dia. " ucap Mark.

"Iya bang, udah nanti intan jelasin disana ya, tunggu aja disana. Bye Abang," ucap Intan langsung mematikan telepon nya sepihak.

Intan berpikir sejenak, untuk apa bang Fedrick mengatakan hal itu pada bang Mark. Sepertinya Fedrick tak memberi tahu soal dia yang begal karena Mark tidak menyingung nya tadi.

"Hey, mikir apa sih, Sampai keningnya berkerut gitu," ucap Keenan yang membuat Intan tersadar dan tertawa kecil.

Tindakan Keenan selanjutnya membuat Intan tersentak karena Keenan tiba-tiba mengangkat nya ke motor pria itu dengan menghadap pada nya.

Keenan menumpukan sebelah kakinya ke pijakan motor untuk menopang kaki Intan.

Keenan mengoleskan Betadine terlebih dahulu lalu membalut kaki Intan dengan perban.

"Makasih Bang Ken," ucap Intan lagi.

Keenan yang gemas menyentil kepala gadis itu hingga membuat intan meringis.

"Jangan ngomong makasih Mulu," ucap Keenan.

"Bang Ken gak suka ya, terus kenapa harus sentil-sentil jidat Intan, kalo jidat Intan jadi benjol gimana,

"Gabakalan benjol," ucap Keenan.

TBC

Episodes
1 part 1
2 part 2
3 part 3
4 part 4
5 part 5
6 part 6
7 part 7
8 part 8
9 part 9
10 part 10
11 part 11
12 Part 12
13 part 13
14 part 14
15 part 15
16 part 16
17 Part 17
18 part 18
19 part 19
20 part 20
21 part 21
22 part 22
23 part 23
24 part 24
25 part 25
26 part 26
27 Part 27
28 Part 28
29 part 29
30 Part 30
31 part 31
32 Part 32
33 part 33
34 part 34
35 Part 35
36 Part 36
37 Part 37
38 Part 38
39 Part 39
40 part 40
41 part 41
42 part 42
43 part 43
44 part 44
45 Part 45
46 part 46
47 Part 47
48 part 48
49 Part 49
50 part 50
51 Part 51
52 part 52
53 Part 53
54 Part 54
55 Part 55
56 Part 56
57 Part 57
58 Part 58
59 Part 59
60 Part 60
61 part 61
62 Part 62
63 Part 63
64 Part 64
65 Part 65
66 Part 66
67 Part 67
68 Part 68
69 Part 69
70 Part 70
71 Part 71
72 Part 72
73 Part 73
74 Part 74
75 Part 75
76 Part 75
77 Part 77
78 Part 78
79 Part 79
80 Part 80
81 Part 81
82 Part 82
83 Part 83
84 Part 85
85 part 85
86 Part 86
87 Part 87
88 Part 88
89 Part 89
90 Part 90
91 Part 91
92 Part 92
93 Part 93
94 Part 94
95 Part 95
96 Part 96
97 Part 97
98 Part 98
99 Part 99
100 Part 100
101 Part 101
102 Part 102
103 Part 103
104 Part 104
105 Part 105
106 part 106
107 Part 107
108 Part 108
109 Part 110
110 Part 111
111 Part 112
112 part 113
113 Part 114
114 Part 115
115 Part 116
116 part 117
117 part 118
118 part 119
119 Part 120
120 Part 121
121 Part 122
122 part 123
123 part 124
124 part 125
125 part 126
126 part 123
127 part 124
128 Part 125
129 Part 126
130 Part 127
131 Part 127
132 part 127
133 Part 28
134 Part 129
135 Part 130
136 Part 131
137 Part 125
138 Part 132
139 Part 133
140 Part 134
141 Part 134
142 Part 135
143 Part 136
144 Part 137
145 Part 139
146 Part 140
147 Part 141
148 Part 142
149 Part 143
150 Part 144
151 Part 146
Episodes

Updated 151 Episodes

1
part 1
2
part 2
3
part 3
4
part 4
5
part 5
6
part 6
7
part 7
8
part 8
9
part 9
10
part 10
11
part 11
12
Part 12
13
part 13
14
part 14
15
part 15
16
part 16
17
Part 17
18
part 18
19
part 19
20
part 20
21
part 21
22
part 22
23
part 23
24
part 24
25
part 25
26
part 26
27
Part 27
28
Part 28
29
part 29
30
Part 30
31
part 31
32
Part 32
33
part 33
34
part 34
35
Part 35
36
Part 36
37
Part 37
38
Part 38
39
Part 39
40
part 40
41
part 41
42
part 42
43
part 43
44
part 44
45
Part 45
46
part 46
47
Part 47
48
part 48
49
Part 49
50
part 50
51
Part 51
52
part 52
53
Part 53
54
Part 54
55
Part 55
56
Part 56
57
Part 57
58
Part 58
59
Part 59
60
Part 60
61
part 61
62
Part 62
63
Part 63
64
Part 64
65
Part 65
66
Part 66
67
Part 67
68
Part 68
69
Part 69
70
Part 70
71
Part 71
72
Part 72
73
Part 73
74
Part 74
75
Part 75
76
Part 75
77
Part 77
78
Part 78
79
Part 79
80
Part 80
81
Part 81
82
Part 82
83
Part 83
84
Part 85
85
part 85
86
Part 86
87
Part 87
88
Part 88
89
Part 89
90
Part 90
91
Part 91
92
Part 92
93
Part 93
94
Part 94
95
Part 95
96
Part 96
97
Part 97
98
Part 98
99
Part 99
100
Part 100
101
Part 101
102
Part 102
103
Part 103
104
Part 104
105
Part 105
106
part 106
107
Part 107
108
Part 108
109
Part 110
110
Part 111
111
Part 112
112
part 113
113
Part 114
114
Part 115
115
Part 116
116
part 117
117
part 118
118
part 119
119
Part 120
120
Part 121
121
Part 122
122
part 123
123
part 124
124
part 125
125
part 126
126
part 123
127
part 124
128
Part 125
129
Part 126
130
Part 127
131
Part 127
132
part 127
133
Part 28
134
Part 129
135
Part 130
136
Part 131
137
Part 125
138
Part 132
139
Part 133
140
Part 134
141
Part 134
142
Part 135
143
Part 136
144
Part 137
145
Part 139
146
Part 140
147
Part 141
148
Part 142
149
Part 143
150
Part 144
151
Part 146

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!