part 14

"Udah dong, aku cuma mau pake satu baju loh nanti malam," ucap Ayyara.

Dia kaget saat pulang sekolah Steven langsung menarik nya untuk pulang.

Mereka tidak mengganti pakaian sekolah nya karena Steven langsung membawanya ke mall tanpa memberitahu nya terlebih dahulu.

"Hem, gapapa ini aja masih kurang," ucap Steven yang memegang beberapa gaun untuk Ayyara.

Dia membeli nya untuk dipakai oleh sang kekasih ke ulang tahun Jessie.

Ayyara selalu menyebutnya berlebihan tapi baginya tak ada yang berlebihan jika menyangkut dengan Ayyara.

"Udah ih, aku cape," keluh Ayyara. Kakinya sudah pegal karena berjalan kesana kemari.

"Astaga sayang ,kenapa gak bilang dari tadi."

Tanpa kata Steven langsung menggendong Ayyara. Ayyara menjerit dan meminta untuk dilepaskan tapi Steven yang keras kepala tidak mau menurutinya.

Ayyara malu karena beberapa orang melirik mereka. Ayyara hanya bisa pasrah saja.

Ayyara menggembungkan pipinya kesal sedangkan Stevan hanya terkekeh melihat nya.

"Ck udah dong, jangan cemberut gitu, mau kesalon gak biar aku tungguin," tawar Stevan.

"Mau," girang Ayyara.

"Oke," ucap Stevan.

Stevan tau jika Ayyara tidak akan menolak yang satu ini. Ayyara memang suka ke salon dan Stevan tidak keberatan akan hal itu.

Bahkan lama pun Stevan masih sabar untuk menunggu.

***

"Bang Mark, anter Ayyara ya kerumah nya Jessie," mohon Intan pada Mark yang sedang menonton tv di rumah nya dengan dia yang merengek disamping Mark.

"Jam berapa heum?"

"Jam 7 malam," jawab Intan.

"Boleh lah, gampang itu entar Abang anter," balas Mark.

 

"Bang cepet," teriak Intan yang sudah lama menunggu.

Pria itu izin untuk menjawab telepon dan itu cukup lama membuat Intan bosan.

"Ya sayang iya," ucap Mark lalu menggandeng gadis itu untuk keluar

"Kamu pulang kapan,biar Abang jemput,"

"Nanti deh Intan kabarin siapa tau kan nginep," ucap Intan yang diangguki oleh Mark.

Mark memutar radio dengan Intan yang memoles sedikit wajahnya dan tak lupa memakai lipstik.

Mark memandang tak suka. "Itu kenapa harus pake kayak gitu,"

"Biar makin cantik lah," jawab Intan melanjutkan kegiatan nya.

Mark mengambil nya dan membuang nya keluar melalui jendela.

"Bang, what's wrong with you!!" pekik Intan.

"Gak boleh, Intan udah cantik Kok gak perlu pake kayak gitu ,"

"Ya tapi kan gak usah dibuang," kesal Intan.

Intan marah tentu saja, dia baru saja membeli nyaman tanpa alasan dan dengan seenak jidat Mark malah membuang nya begitu saja.

Intan diam selama perjalanan, dia tak mau berbicara dengan Mark karena masih kesal. Intan lebih memilih menatap jalanan yang menurut lebih asik dibandingkan dengan Mark.

"Masih marah?" tanya Mark.

Tak ada jawaban, intan masih kukuh dengan sikap diam nya. Mark yang memang tak suka diabaikan tidak akan membiarkan hal itu terjadi berlarut-larut.

Mark meminggirkan mobilnya dan memberhentikan nya.

Intan masih saja belum menoleh dan tetap memandang keluar jendela.

"Muka Abang gak diluar Ntan, Abang mau ngomong," ucap Mark dan intan sama sekali tak menghiraukan.

"Oke, Mita gak bakal jalan biarin aja disini sampe besok," ucap Mark.

ceklek

Intan membuka pintu dan keluar begitu saja dan menutup pintunya dengan keras.

Mark yang melihat nya tentu panik dan ikut turun dan mengejar intan yang sudah berlari menjauh.

"Intan!"

"****, tuh bocil kemana," Mark mengajak rambutnya frustasi saat Intan begitu cepat berlari hingga Mark tak dapat mengejarnya.

Semarah itukah intan padanya.

Mark hanya tidak suka jika intan memoles wajahnya begitu, dia tak mau para pria diluar sana menggoda adiknya. Mark tak rela .

"Kalo Daddy tau, habis gua," frustasi Mark.

Intan menghentak kakinya kesal, padahal kan dia cuma memoles sedikit wajahnya apa yang salah dengan itu.

Mark yang terlalu berlebihan menurutnya.

Intan mendadak takut karena sekarang tempat yang dilalui nya sangat sepi. Mana udah gelap dan **** ponselnya ternyata tertinggal di mobil abangnya Mark.

"Aduhhh, hape intan ketinggalan,gimana cara hubungin Aya sama Jessie, mana dingin lagi intan takut ," cicit nya.

Intan memakai gaun yang lengan pendek dan dibawah lutut dan tak memakai jaket.

Intan berbalik berharap bisa kembali ketempat Mark tadi. Salahnya yang langsung berlari tanpa melihat jalan yang dia telusuri Samapi dia bisa tersesat dan Intan sama sekali tak tau dia berada dimana, pasalnya Intan tak pernah melintasi tempat ini.

Intan mulai menangis karena tak menemukan Mark. "Bang Mark dimana hiks intan takut, maafin Intan,"

Intan semakin takut saat mendengar suara-suara yang mendekat dan ternyata ada beberapa orang disana.

"Itu begal ya,"gumamnya yang melihat pria yang berpenampilan urakan dan berbadan besar. Jika Intan tertangkap maka dia dipastikan akan remuk.

Tanpa kata Intan berbalik tapi ternyata para pria itu melihat nya dengan tatapan yang aneh menurut Intan, seperti ingin memakannya.

"Wow, bos ada cewe tuh, sikat lah," ucap salah seorang dari mereka.

Intan tanpa kata langsung saja berlari dengan sekuat yang ia bisa.

Namun mereka tetap mengejar Intan membuat Intan semakin berlari ketakutan sambil berteriak berharap ada yang mendengar dan menolong nya.

Karena tak fokus melihat jalan Intan terjatuh dan membuat lutut nya terluka.

" sakit," rintihnya dan mencoba berdiri kembali namu sayang intan kurang beruntung karena mereka sekarang sudah berada dihadapannya.

"Jangan ganggu Intan," teriaknya membuat beberapa pria itu hanya tertawa.

Bahkan ada yang dengan beraninya mengelus pipi Intan yang langsung diberikan tamparan oleh Intan.

Sania pernah mengatakan padanya bagian mana yang tak boleh disentuh oleh pria apalagi untuk orang yang tidak dikenali bahkan yang baru dikenali.

"Beraninya kau menamparku!!" ucap pria tersebut tak terima.

"Pegang dia!!" titah orang itu.

Tangan Iran dipegang oleh dua orang, Intan menjerit dan memberontak.

Mata Intan berbinar saat mendengar suara motor sport yang semakin mendekat .

"Hey tolongin intan!" jeritnya memberontak namun kedua motor itu malah melaju dengan kencang seakan tak peduli dengan Intan.

"Cih, tak akan ada yang menolong mu gadis kecil,"

Intan mendesah kecewa, namun ternyata kedua pemotor tadi kembali berbalik dan turun telat dihadapan mereka.

"Syukurlah," ucap Intan senang.

"Lepasin dia!!" ucap salah satu pria yang sudah turun dari motornya dengan helm yang masih di kepalanya.

"Siapa Lo! gak sudah ikut campur!!!"

Bug

Salah satu pemotor itu langsung melayangkan Bogeman dan terjadilah baku hantam diantara mereka.

Tak butuh cukup waktu yang lama untuk membuat kedua pemotor itu menjatuhkan para begal hingga mereka berlari terbirit-birit.

"Tak usah dikejar, Keenan,"

Mata Intan melotot, dia pernah mendengar suara itu.

"Kau!! apa yang kau lakukan malam-malam disini, apa kau tak punya otak!! bentak nya.

"Ka Fedrick?" cicit Intan memastikan.

"Apa?" bentak nya lagi.

"Bang," peringat Keenan. Dia tak suka jika ada yang kasar pada wanita.

Keenan memandang Intan dengan tatapan sulit diartikan, dia tak mengalihkan tatapannya dari wanita mungil yang masih ketakutan itu.

TBC

Episodes
1 part 1
2 part 2
3 part 3
4 part 4
5 part 5
6 part 6
7 part 7
8 part 8
9 part 9
10 part 10
11 part 11
12 Part 12
13 part 13
14 part 14
15 part 15
16 part 16
17 Part 17
18 part 18
19 part 19
20 part 20
21 part 21
22 part 22
23 part 23
24 part 24
25 part 25
26 part 26
27 Part 27
28 Part 28
29 part 29
30 Part 30
31 part 31
32 Part 32
33 part 33
34 part 34
35 Part 35
36 Part 36
37 Part 37
38 Part 38
39 Part 39
40 part 40
41 part 41
42 part 42
43 part 43
44 part 44
45 Part 45
46 part 46
47 Part 47
48 part 48
49 Part 49
50 part 50
51 Part 51
52 part 52
53 Part 53
54 Part 54
55 Part 55
56 Part 56
57 Part 57
58 Part 58
59 Part 59
60 Part 60
61 part 61
62 Part 62
63 Part 63
64 Part 64
65 Part 65
66 Part 66
67 Part 67
68 Part 68
69 Part 69
70 Part 70
71 Part 71
72 Part 72
73 Part 73
74 Part 74
75 Part 75
76 Part 75
77 Part 77
78 Part 78
79 Part 79
80 Part 80
81 Part 81
82 Part 82
83 Part 83
84 Part 85
85 part 85
86 Part 86
87 Part 87
88 Part 88
89 Part 89
90 Part 90
91 Part 91
92 Part 92
93 Part 93
94 Part 94
95 Part 95
96 Part 96
97 Part 97
98 Part 98
99 Part 99
100 Part 100
101 Part 101
102 Part 102
103 Part 103
104 Part 104
105 Part 105
106 part 106
107 Part 107
108 Part 108
109 Part 110
110 Part 111
111 Part 112
112 part 113
113 Part 114
114 Part 115
115 Part 116
116 part 117
117 part 118
118 part 119
119 Part 120
120 Part 121
121 Part 122
122 part 123
123 part 124
124 part 125
125 part 126
126 part 123
127 part 124
128 Part 125
129 Part 126
130 Part 127
131 Part 127
132 part 127
133 Part 28
134 Part 129
135 Part 130
136 Part 131
137 Part 125
138 Part 132
139 Part 133
140 Part 134
141 Part 134
142 Part 135
143 Part 136
144 Part 137
145 Part 139
146 Part 140
147 Part 141
148 Part 142
149 Part 143
150 Part 144
151 Part 146
Episodes

Updated 151 Episodes

1
part 1
2
part 2
3
part 3
4
part 4
5
part 5
6
part 6
7
part 7
8
part 8
9
part 9
10
part 10
11
part 11
12
Part 12
13
part 13
14
part 14
15
part 15
16
part 16
17
Part 17
18
part 18
19
part 19
20
part 20
21
part 21
22
part 22
23
part 23
24
part 24
25
part 25
26
part 26
27
Part 27
28
Part 28
29
part 29
30
Part 30
31
part 31
32
Part 32
33
part 33
34
part 34
35
Part 35
36
Part 36
37
Part 37
38
Part 38
39
Part 39
40
part 40
41
part 41
42
part 42
43
part 43
44
part 44
45
Part 45
46
part 46
47
Part 47
48
part 48
49
Part 49
50
part 50
51
Part 51
52
part 52
53
Part 53
54
Part 54
55
Part 55
56
Part 56
57
Part 57
58
Part 58
59
Part 59
60
Part 60
61
part 61
62
Part 62
63
Part 63
64
Part 64
65
Part 65
66
Part 66
67
Part 67
68
Part 68
69
Part 69
70
Part 70
71
Part 71
72
Part 72
73
Part 73
74
Part 74
75
Part 75
76
Part 75
77
Part 77
78
Part 78
79
Part 79
80
Part 80
81
Part 81
82
Part 82
83
Part 83
84
Part 85
85
part 85
86
Part 86
87
Part 87
88
Part 88
89
Part 89
90
Part 90
91
Part 91
92
Part 92
93
Part 93
94
Part 94
95
Part 95
96
Part 96
97
Part 97
98
Part 98
99
Part 99
100
Part 100
101
Part 101
102
Part 102
103
Part 103
104
Part 104
105
Part 105
106
part 106
107
Part 107
108
Part 108
109
Part 110
110
Part 111
111
Part 112
112
part 113
113
Part 114
114
Part 115
115
Part 116
116
part 117
117
part 118
118
part 119
119
Part 120
120
Part 121
121
Part 122
122
part 123
123
part 124
124
part 125
125
part 126
126
part 123
127
part 124
128
Part 125
129
Part 126
130
Part 127
131
Part 127
132
part 127
133
Part 28
134
Part 129
135
Part 130
136
Part 131
137
Part 125
138
Part 132
139
Part 133
140
Part 134
141
Part 134
142
Part 135
143
Part 136
144
Part 137
145
Part 139
146
Part 140
147
Part 141
148
Part 142
149
Part 143
150
Part 144
151
Part 146

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!