part 4

Fathan memutar matanya untuk mencari gadis yang sudah dianggap nya sebagai Putri nya. Matanya mencari kesana kemari namun belum ditemukan nya karena sekarang sedang posisi pulang sekolah haid terllau banyak orang sehingga sulit untuknya mencari Intan.

Sebuah motor mendekat ke mobil Fathan dan membuka helm nya yang ternyata adalah putra nya Mark.

"Loh dad? Mengapa Daddy ada disini?" tanya Mark yang kebingungan saat melihat Fathan berdiri di samping mobilnya.

"Dad sedang menunggu seseorang," ucap Fathan tanpa menatap Mark karena dirinya tengah fokus menemukan gadis kecilnya.

Fathan tersenyum senang saat dia sudah melihat Intan.

"Intan," Fathan melambaikan tangan nya ke arah Intan yang langsung dihampiri oleh Intan.

"Loh, om Fathan ko bisa ada disini?"

"Om mau jemput kamu princess, Mommy mu khawatir jadi om jemput kamu ," terang Fathan.

"Oh benarkah padahal aku tadi mau pulang sama teman baruku, kebetulan Mark ada disini," Intan melirik ke arah Mark yang tengah menatap interaksinya dengan Fathan.

"What's wrong?" tanya Mark yang sedari tadi diam memperhatikan.

"Tidak ada, aku pulang sendiri biar Daddy bareng Intan," ucap Fathan yang tak mau dibantah.

"Mark anak om? dunia begitu sempit," ucap Intan menggeleng kan kepalanya.

Mark yang belum mendapat jawaban ada apa diantara keduanya menatap Daddy nya dengan penuh tanda tanya.

"Kau akan tau dirumah nanti," jawab Fathan seolah tau apa yang sedang menggangu pikiran Mark.

"Yasudah, ayo princess,"

Fathan membukakan pintu mobil untuk Intan kemudian melajukan mobilnya dengan Intan yang asik berceloteh tentang keseharian nya pada Fathan.

Sedangkan Mark mengikuti dari belakang dengan tanda tanya di pikirannya.

Mereka akhirnya sampai di perumahan elit dan masuk ke kawasan rumah Fathan.

"Wah rumah om besar sekali," decak Intan.

Fathan terkekeh geli mendengarnya. "Kau mau rumah seperti apa heum, nanti om belikan."

Intan mengerjakan matanya, semudah itukah padahal kan mereka bertemu dan tak memiliki hubungan apa-apa yang melekat.

Intan turun dari mobil Fathan dan melihat Mommy nya yang sudah menunggu didepan pintu Fathan.

"Mommy," seru Intan yang sudah merindukan Sania.

"Jangan berlari intan, kebiasaan," Sania menyentil jidat Intan sebelum akhirnya memeluk putri kesayangannya itu.

"Mom, Intan laper," adu Intan mengusap perutnya yang terlihat lucu di mata Fathan.

"Ya ampun Intan udah laper yah, yaudah kita makan duluan aja mungkin Abang masih pulang sedikit lama," ucap Fathan.

"Em, gapapa om, ditunggu aja deh masa aku duluan padahal aku bukan tuan rumahnya," balas Intan tidak enak.

"Tidak papa, ayo," ajak Fathan menuju meja makan dan kini keempatnya sudah duduk.

Fathan merasakan aura yang tidak enak sekarang dan saat melihat ke arah Mark, putranya itu sedang menatap nya dengan wajah datar dan dengan wajah menuntut.

"Jangan melihat Daddy seperti itu! tidak sopan pada orang tua ," kesal Fathan yang membuat Mark mendengus.

"Sania adalah calon istri Daddy dan ini putrinya Intan yang akan menjadi adikmu nanti," ucap Fathan santai membuat mata Mark membuat sedangkan Sania tercengang mendengar nya.

"Hei itu tidak benar," bantah Sania menatap sengit ke arah Fathan yang tidak menanggapi.

"Cukup! tidak ada perdebatan di acara makan," tagas Fathan mengakhiri.

Fathan memang tidak suka jika saat sedang akan makan berbicara di meja makan. Peraturan itu sudah ditetapkan nya dari dulu pada keempat putranya untuk tidak mengobrol saat makan.

Intan meneguk ludahnya saat mendengar nada tegas Fathan.

Sania mengangguk mengerti dia akan membicarakan nya nanti.

Sania mengisi piring Intan dan juga Mark.

"Mark, kamu suka yang mana nak?" tanya Sania.

Mark berdehem pelan. Aneh rasanya mendapatkan perhatian dari orang lain apalagi Mark belum pernah mendapat kasih sayang seorang ibu.

"Apa saja," jawab Mark pada akhirnya.

"Isikan punyaku juga," pinta Fathan memberikan piring nya yang masih kosong.

"Ambil sendri, kamu masih punya tangan," ucap Sania menolak melayani Fathan

"Sania,biarkan untukku," perintah Fathan otoriter yang mau tak mau Sania turuti tak mau berdebat di hadapan anak-anak.

"Selamat makan," seru Intan.

Mark mengajak Intan untuk berkeliling rumah nya meninggalkan kedua orang tua mereka yang tengah berdebat tentang hubungan mereka.

Mark yang tidak menyukai kebisingan langsung beranjak dengan membawa Intan ikut bersamanya.

"Wah rumah Mark benar-benar luas," kagum Intan sebab rumahnya hanya sebesar ruang tamu Mark.

"Heum, bagaimana kau bisa bertemu dengan Daddy dan sedekat itu?" tanya Mark yang penasaran.

"Oh itu di Lombok, mommy tidak sengaja menumpahkan minuman di baju mahal om Fathan jadi mommy harus bekerja sama om Fathan deh." jelas Intan membuat Mark mengernyit.

"Dasar pria licik," gumam Mark mendengar kelakuan Daddy. Padahal bisa saja Daddy nya membeli baju yang lebih dari itu.

Daddy bukan tipe orang yang cepat dekat dengan wanita. Bahkan Daddy-nya nya itu masih bertahan menjadi duda semenjak mommy nya meninggal dan tak pernah membawa wanita lain kerumah.

Dan hari ini, pria yang merangkap sebagai Daddy nya itu membawa wanita dan mengenalkan nya sebagai calon istrinya yang artinya dia akan memiliki mommy dan Intan akan menjadi adiknya.

Mark cukup senang karena sebenarnya dia juga ingin mendapat kasih sayang dari ibu. Apalagi Sania sepertinya bukan tipe yang hanya ingin mengejar harta saja .

"MARK,'"

Mark meringis merasakan telinganya berdengung saat suara cempreng Intan meneriaki dirinya tepat didepan telinganya membuat nya menahan marah karena sekarang dihadapannya adalah Intan.

Intan tersenyum kaku merasa bersalah. "Maafin Intan Mark, soalnya tadi Intan panggil-panggil Mark gak menyahut,"

"Ya tak apa, aku yang salah karena melamun," ucap Mark kemudian tersenyum mengelus rambut Intan. Membayangkan dirinya memiliki adik Mark merasa senang karena dia anak bungsu di rumah ini dan Mark tidak menyukainya karena sering diejek oleh abang-abang nya.

"Mau ke taman stroberi tidak aku bisa makan sepuasnya," ajak Mark.

Mata Intan seketika berbinar. "Ada kebun stroberi, wahh keren , aku mau Mark, aku mau."

Melihat keantusiasan Intan membuat Mark tak bisa menhan senyum di bibirnya.

"Mari," ucapnya menarik tangan Intan dengan lembut takut melukai intan.

"Wahh, stroberinya banyak banget Mark," heboh Intan lalu memetik stoberi nya dan memakan nya.

Mark datang dengan membawa keranjang kecil untuk tempat stoberinya.

"Taruh disini, aku mau ke toilet dulu sebentar," ucap Mark yang diangguki oleh Intan.

Kini Intan sibuk dengan stroberinya setelah Mark meninggalkan dirinya Sampai tak mempertahankan sekitar sama sekali.

Ada seseorang yang sedang menatapnya dengan mata elang nya.

" Apakah Menyenangkan ! mengambil stroberi milik orang lain tanpa izin," desis orang itu membuat Intan menegang mendengar suara yang sama sekali tidak bersahabat di pendengaran nya hingga dirinya tak sengaja menjatuhkan stroberinya.

Episodes
1 part 1
2 part 2
3 part 3
4 part 4
5 part 5
6 part 6
7 part 7
8 part 8
9 part 9
10 part 10
11 part 11
12 Part 12
13 part 13
14 part 14
15 part 15
16 part 16
17 Part 17
18 part 18
19 part 19
20 part 20
21 part 21
22 part 22
23 part 23
24 part 24
25 part 25
26 part 26
27 Part 27
28 Part 28
29 part 29
30 Part 30
31 part 31
32 Part 32
33 part 33
34 part 34
35 Part 35
36 Part 36
37 Part 37
38 Part 38
39 Part 39
40 part 40
41 part 41
42 part 42
43 part 43
44 part 44
45 Part 45
46 part 46
47 Part 47
48 part 48
49 Part 49
50 part 50
51 Part 51
52 part 52
53 Part 53
54 Part 54
55 Part 55
56 Part 56
57 Part 57
58 Part 58
59 Part 59
60 Part 60
61 part 61
62 Part 62
63 Part 63
64 Part 64
65 Part 65
66 Part 66
67 Part 67
68 Part 68
69 Part 69
70 Part 70
71 Part 71
72 Part 72
73 Part 73
74 Part 74
75 Part 75
76 Part 75
77 Part 77
78 Part 78
79 Part 79
80 Part 80
81 Part 81
82 Part 82
83 Part 83
84 Part 85
85 part 85
86 Part 86
87 Part 87
88 Part 88
89 Part 89
90 Part 90
91 Part 91
92 Part 92
93 Part 93
94 Part 94
95 Part 95
96 Part 96
97 Part 97
98 Part 98
99 Part 99
100 Part 100
101 Part 101
102 Part 102
103 Part 103
104 Part 104
105 Part 105
106 part 106
107 Part 107
108 Part 108
109 Part 110
110 Part 111
111 Part 112
112 part 113
113 Part 114
114 Part 115
115 Part 116
116 part 117
117 part 118
118 part 119
119 Part 120
120 Part 121
121 Part 122
122 part 123
123 part 124
124 part 125
125 part 126
126 part 123
127 part 124
128 Part 125
129 Part 126
130 Part 127
131 Part 127
132 part 127
133 Part 28
134 Part 129
135 Part 130
136 Part 131
137 Part 125
138 Part 132
139 Part 133
140 Part 134
141 Part 134
142 Part 135
143 Part 136
144 Part 137
145 Part 139
146 Part 140
147 Part 141
148 Part 142
149 Part 143
150 Part 144
151 Part 146
Episodes

Updated 151 Episodes

1
part 1
2
part 2
3
part 3
4
part 4
5
part 5
6
part 6
7
part 7
8
part 8
9
part 9
10
part 10
11
part 11
12
Part 12
13
part 13
14
part 14
15
part 15
16
part 16
17
Part 17
18
part 18
19
part 19
20
part 20
21
part 21
22
part 22
23
part 23
24
part 24
25
part 25
26
part 26
27
Part 27
28
Part 28
29
part 29
30
Part 30
31
part 31
32
Part 32
33
part 33
34
part 34
35
Part 35
36
Part 36
37
Part 37
38
Part 38
39
Part 39
40
part 40
41
part 41
42
part 42
43
part 43
44
part 44
45
Part 45
46
part 46
47
Part 47
48
part 48
49
Part 49
50
part 50
51
Part 51
52
part 52
53
Part 53
54
Part 54
55
Part 55
56
Part 56
57
Part 57
58
Part 58
59
Part 59
60
Part 60
61
part 61
62
Part 62
63
Part 63
64
Part 64
65
Part 65
66
Part 66
67
Part 67
68
Part 68
69
Part 69
70
Part 70
71
Part 71
72
Part 72
73
Part 73
74
Part 74
75
Part 75
76
Part 75
77
Part 77
78
Part 78
79
Part 79
80
Part 80
81
Part 81
82
Part 82
83
Part 83
84
Part 85
85
part 85
86
Part 86
87
Part 87
88
Part 88
89
Part 89
90
Part 90
91
Part 91
92
Part 92
93
Part 93
94
Part 94
95
Part 95
96
Part 96
97
Part 97
98
Part 98
99
Part 99
100
Part 100
101
Part 101
102
Part 102
103
Part 103
104
Part 104
105
Part 105
106
part 106
107
Part 107
108
Part 108
109
Part 110
110
Part 111
111
Part 112
112
part 113
113
Part 114
114
Part 115
115
Part 116
116
part 117
117
part 118
118
part 119
119
Part 120
120
Part 121
121
Part 122
122
part 123
123
part 124
124
part 125
125
part 126
126
part 123
127
part 124
128
Part 125
129
Part 126
130
Part 127
131
Part 127
132
part 127
133
Part 28
134
Part 129
135
Part 130
136
Part 131
137
Part 125
138
Part 132
139
Part 133
140
Part 134
141
Part 134
142
Part 135
143
Part 136
144
Part 137
145
Part 139
146
Part 140
147
Part 141
148
Part 142
149
Part 143
150
Part 144
151
Part 146

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!