part 5

"Kau siapa? lihatlah stoberinya jadi jatuh," ucap Intan merengek menatap nanar stroberinya. Lalu sedetik kemudian mengambil stroberinya.

"Lagian belum 5 menit kan, " Ucapnya terkikik geli.

Pria itu mengernyit melihat raut wajah Intan yang bisa berubah drastis.

"Hey, kau yang siapa, ini rumahku! Dasar pencuri," ucap Pria itu dingin.

"Aku bukan pencuri!" teriak Intan tak terima jika dirinya dikatakan sebagai pencuri.

"Lalu? mengapa kau bisa ada di rumah ku gadis kecil, bukannya untuk mencuri heum,"

"Kubilang aku bukan pencuri ," raung Intan yang kesal mendengar penuturan pria itu.

Teriakan nya mengundang Mark untuk segera kesana dan berlari menghampiri Intan.

"Loh, Abang udah pulang? mengapa langsung kesini. Daddy ada di ruang makan,"jelas Mark.

"Aku ingin melihat kebun stroberi ku dan lihat aku menemukan pencuri," tunjuk Fedrick pada Intan.

"Argrh, aku bilang aku bukan pencuri,"

Bug

Intan melempat satu stroberi ke wajah fedrick yang dengan telak mengenai pria itu. Sedangkan Mark tertawa mengejek bahkan kini dirinya sudah tertawa terbahak-bahak sambil memegangi perutnya .

Mark bersorak dalam hati akhirnya dia bisa menemukan patner yang akan bisa membantunya membalas Fedrick atas kejahilan pria itu padanya.

"Kerja bagus Intan," ucap Mark memberikan mengangkat kedua jempolnya.

"Kau! kemari kau. Aku akan menghabisi mu!" geram Fedrick.

"Aaa Mark, tolong aku," ucap Intan berlari dan bersembunyi di belakang tubuh Mark.

"Awas kau Mark, berikan gadis itu padaku. Dia harus diberi pelajaran," desis Fedrick.

Mark tentu saja tidak melakukan nya. Kini Fedrick tidak bisa diajak bercanda karena Mark tau jika Abang nya itu sedang mode marah.

"Hei, pergilah ke tempat Daddy dan mommy mu," suruh Mark cepat dan seketika itu juga Intan berlari namun kembali lagi membuat Mark melotot.

"Hehehe, stroberi ku ketinggalan," ucapnya membawa keranjang stroberi nya dan langsung berlari menghindari tatapan Fedrick yang seakan ingin memakannya.

Fedrick menatap nyalang adiknya yang tersenyum mengejek.

"Siapa gadis itu?" tanya Fedrick.

"Calon adik ku, aku akan memiliki adik dan aku bukan lagi anak bungsu di rumah ini," ucap Mark senang lalu berlalu dari hadapan Fedrick .

"Cih, adik? tak akan kubiarkan," dengus Fedrick menyusul Mark turun ke bawah untuk menemui Daddy nya.

Terlihat 3 orang sedang bercanda tawa disana. Fedrick mengernyit melihat sang Daddy tertawa lepas seperti itu. Sudah lama dia tak melihat Daddy nya terlihat bahagia seperti itu.

"Fedrick, kemarilah! dimana Vandra dan Athan?" tanya Fathan.

"Vandra mau nginep di rumah teman nya, bang Athan lagi ada operasi jadi katanya bakal pulang lama," ucap Fedrick tanpa mengalihkan pandangannya dari Intan.

Fathan mengangguk. "Intan, ini Fedrick anak om dia sekarang kuliah dan punya kembaran namanya Vandra. Anak om yang dokter namanya Athan nanti akan om kenalkan,"

"Hah! untuk apa? aku sangat yakin jika bang Athan tidak mau berkenalan dengan orang sepertinya," ucap Fedrick.

Fedrick sangat mengenal Athan, pria itu benar-benar cuek terhadap sekitar dan tak suka diganggu apalagi oleh seorang wanita.

Pernah sekali ada anak koas yang menggodanya, Fedrick yang menjadi saksi bagaimana Athan memberi pelajaran pada wanita itu bahkan Athan tak enggan menggunakan kekerasan hanya karena wanita itu menyentuh tangannya.

"Fedrick, jangan berbicara seperti itu, kau membuat Intan tidak nyaman," desis Fathan yang melihat Intan diam saja sejak kedatangan Mark dan Fathan.

"So! siapa mereka ini?" ucap Fedrick menaikkan alisnya melihat Sania dan Intan yang diam saja melihat perseteruan ayah dan anak itu.

"Mereka akan menjadi bagian dari keluarga ini, Daddy akan segera menikahi Sania." tegas Fathan.

"Tidak bisa, aku gak setuju dad," bantah Fedrick sampai berdiri dari duduknya menatap bengis ke arah Sania dan Intan.

Intan takut melihatnya, Fedrick terlihat marah dan tidak suka terhadap mereka. Intan memegang lengan Sania. Sedangkan Sania yang mengetahui putrinya tengah takut memberikan elusan di punggung Intan untung menenangkan nya.

"Daddy tidak meminta persetujuan mu, bahkan jika kalian tak setuju Daddy tak akan perduli," ucap Fathan serius.

"Fathan, sudahlah jangan memaksa. Lagipula kita tak ada hubungan apapun,kalian tidak usah khawatir hal itu tak akan pernah terjadi," ucap Sania membuka suara .

Mendengar perkataan Sania membuat Fathan geram. Dia tak suka ditolak dan apa yang dia inginkan harus dia dapatkan dan Sania harus tetap menjadi miliknya seorang saja.

"Apa katamu? jangan harap! aku tak akan membiarkan mu pergi dariku Sania,"

"Jangan membuat drama didepanku! dengus Fedrick.

Matanya beralih menatap Sania. "Kau! apa yang telah kau lakukan dengan daddyku. Kau pasti menggunakan tubuhmu untuk menggodanya kan. Berapa yang kau mau hah!" teriak Fedrick.

PLAK

Intan memejamkan matanya mendengar teriakan dan tamparan yang dilayangkan oleh Fathan kepada Fedrick.

Mark yang melihat situasi yang tidak baik lantas meminta izin pada Sania untuk membawa Intan keluar.

"Lepas, Intan gak mau. Intan mau Sama Mommy," berontak Intan yang tak dihiraukan oleh Mark. Pria itu akhirnya dengan terpaksa menggendong gadis itu secara paksa dan membawanya keluar rumah.

Sedangkan Fathan kini menatap datar ke arah Fedrick yang sedang mengusap darah di sudut bibirnya akibat tamparan keras dari Fathan yang tidak main-main dalam memukul nya.

"Jaga bicaramu Fedrick, Daddy bahkan tak pernah mengajarimu untuk berbicara yang tidak sopan pada wanita." ucap Fathan.

"Dia pasti cuma mau harta Daddy aja, Dia pasti wanita murahan!"

"Fedrick Andriansyah !" Fathan mencengkram kerah baju putranya dan menatap dingin Ke arah Fedrick.

Fedrick berdecak kesal melepaskan cengkraman Daddy nya dengan kasar.

"Kenapa diam aja! kau puas kan melihat ku seperti ini! cih,"

"Jangan berbicara bodoh pada Sania karena emosimu itu Fedrick!" lanjut Fathan.

"Tapi dia itu-"

"DIAM!" kali ini Fedrick terdiam setelah mendengar bentakan dari Fathan.

"Semua fasilitas kamu papa sita selama 1 bulan ini, dan--"

Bug, bug

Dua kali Bogeman mentah dilayangkan oleh Fathan pada Fedrick hingga putranya itu tersungkur. Namun menurut Fathan Fedrick layak mendapatkan kan nya karena telah lancang menghina wanitanya.

Sania yang melihat itu menutup mulutnya. Tak disangka nya Fathan adalah pria yang sangat keras membuat nya takut apalagi melihat emosi pria itu.

Melihat keadaan Fedrick dengan cepat Sania menghampiri Fedrick dan hendak membantu nya berdiri.

Tapi Fedrick menepis tangan nya begitu kasar membuat Fathan geram melihat nya dan hendak memberi pelajaran pada Fedrick kembali.

Namun gerakannya terhenti melihat tatapan memelas dari Sania dan khawatir melihat tatapan takut Sania kepada dirinya. Fathan membenci tatapan itu.

Sania kembali melihat ke arah Fedrick dan membantu nya berdiri dan kali ini Fedrick diam saja.

Sania menuntunnya ke Kurdi sofa.

"Aishh, jangan sok peduli padaku!" ketus Fedrick.

Sania tak menghiraukan dan malah mengambil P3K.

"Tahan lah ini akan sedikit sakit," ucap Sania.

"shh, pelan," desis Fedrick.

Fathan tak tahan melihat pandangan itu, dia cemburu pada anaknya sendiri.

Dengan satu tarikan kini Sania berada dalam dekapannya.

"Tidak usah manja, begitu saja mengeluh sakit. " ucap Fathan membawa paksa Sania yang berusaha melepaskan diri.

Fedrick diam melihat bagaimana Daddy-nya begitu melindungi Sania. Bahkan pria itu memukul nya tanpa tahu hanya untuk membela wanita itu.

"Aku tak akan membiarkan mereka bersama. Tidak boleh," ucapnya sambil menyentuh wajahnya yang sudah diobati oleh Sania.

TBC

Episodes
1 part 1
2 part 2
3 part 3
4 part 4
5 part 5
6 part 6
7 part 7
8 part 8
9 part 9
10 part 10
11 part 11
12 Part 12
13 part 13
14 part 14
15 part 15
16 part 16
17 Part 17
18 part 18
19 part 19
20 part 20
21 part 21
22 part 22
23 part 23
24 part 24
25 part 25
26 part 26
27 Part 27
28 Part 28
29 part 29
30 Part 30
31 part 31
32 Part 32
33 part 33
34 part 34
35 Part 35
36 Part 36
37 Part 37
38 Part 38
39 Part 39
40 part 40
41 part 41
42 part 42
43 part 43
44 part 44
45 Part 45
46 part 46
47 Part 47
48 part 48
49 Part 49
50 part 50
51 Part 51
52 part 52
53 Part 53
54 Part 54
55 Part 55
56 Part 56
57 Part 57
58 Part 58
59 Part 59
60 Part 60
61 part 61
62 Part 62
63 Part 63
64 Part 64
65 Part 65
66 Part 66
67 Part 67
68 Part 68
69 Part 69
70 Part 70
71 Part 71
72 Part 72
73 Part 73
74 Part 74
75 Part 75
76 Part 75
77 Part 77
78 Part 78
79 Part 79
80 Part 80
81 Part 81
82 Part 82
83 Part 83
84 Part 85
85 part 85
86 Part 86
87 Part 87
88 Part 88
89 Part 89
90 Part 90
91 Part 91
92 Part 92
93 Part 93
94 Part 94
95 Part 95
96 Part 96
97 Part 97
98 Part 98
99 Part 99
100 Part 100
101 Part 101
102 Part 102
103 Part 103
104 Part 104
105 Part 105
106 part 106
107 Part 107
108 Part 108
109 Part 110
110 Part 111
111 Part 112
112 part 113
113 Part 114
114 Part 115
115 Part 116
116 part 117
117 part 118
118 part 119
119 Part 120
120 Part 121
121 Part 122
122 part 123
123 part 124
124 part 125
125 part 126
126 part 123
127 part 124
128 Part 125
129 Part 126
130 Part 127
131 Part 127
132 part 127
133 Part 28
134 Part 129
135 Part 130
136 Part 131
137 Part 125
138 Part 132
139 Part 133
140 Part 134
141 Part 134
142 Part 135
143 Part 136
144 Part 137
145 Part 139
146 Part 140
147 Part 141
148 Part 142
149 Part 143
150 Part 144
151 Part 146
Episodes

Updated 151 Episodes

1
part 1
2
part 2
3
part 3
4
part 4
5
part 5
6
part 6
7
part 7
8
part 8
9
part 9
10
part 10
11
part 11
12
Part 12
13
part 13
14
part 14
15
part 15
16
part 16
17
Part 17
18
part 18
19
part 19
20
part 20
21
part 21
22
part 22
23
part 23
24
part 24
25
part 25
26
part 26
27
Part 27
28
Part 28
29
part 29
30
Part 30
31
part 31
32
Part 32
33
part 33
34
part 34
35
Part 35
36
Part 36
37
Part 37
38
Part 38
39
Part 39
40
part 40
41
part 41
42
part 42
43
part 43
44
part 44
45
Part 45
46
part 46
47
Part 47
48
part 48
49
Part 49
50
part 50
51
Part 51
52
part 52
53
Part 53
54
Part 54
55
Part 55
56
Part 56
57
Part 57
58
Part 58
59
Part 59
60
Part 60
61
part 61
62
Part 62
63
Part 63
64
Part 64
65
Part 65
66
Part 66
67
Part 67
68
Part 68
69
Part 69
70
Part 70
71
Part 71
72
Part 72
73
Part 73
74
Part 74
75
Part 75
76
Part 75
77
Part 77
78
Part 78
79
Part 79
80
Part 80
81
Part 81
82
Part 82
83
Part 83
84
Part 85
85
part 85
86
Part 86
87
Part 87
88
Part 88
89
Part 89
90
Part 90
91
Part 91
92
Part 92
93
Part 93
94
Part 94
95
Part 95
96
Part 96
97
Part 97
98
Part 98
99
Part 99
100
Part 100
101
Part 101
102
Part 102
103
Part 103
104
Part 104
105
Part 105
106
part 106
107
Part 107
108
Part 108
109
Part 110
110
Part 111
111
Part 112
112
part 113
113
Part 114
114
Part 115
115
Part 116
116
part 117
117
part 118
118
part 119
119
Part 120
120
Part 121
121
Part 122
122
part 123
123
part 124
124
part 125
125
part 126
126
part 123
127
part 124
128
Part 125
129
Part 126
130
Part 127
131
Part 127
132
part 127
133
Part 28
134
Part 129
135
Part 130
136
Part 131
137
Part 125
138
Part 132
139
Part 133
140
Part 134
141
Part 134
142
Part 135
143
Part 136
144
Part 137
145
Part 139
146
Part 140
147
Part 141
148
Part 142
149
Part 143
150
Part 144
151
Part 146

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!