Ide pembuatan waduk

Terimakasih 🙏🙏🙏

kepada teman-teman yang setia membaca cerita ini. Terimakasih juga atas semua dukungan , like, favorit,dan komentarnya.😘😘😘

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

" Apa ide yang kau punya?" tanya Yuan Lee dengan mata berbinar. Begitupun dengan yang lain .

" Seperti yang kita lihat kemarin, sungai yang menjadi sumber untuk mengambil air sudah hampir kering. Bagaimana kalau ditempat itu kita galih lebih dalam dan lebih luas. kita buat tempat itu menjadi bendungan atau waduk." Marsha mulai mengutarakan idenya.

" Apa akan muncul air?" tanya Yuan Si heran.

Dia belum pernah mendengar yang dinamakan waduk. Di zaman ini memang belum ada waduk.

" Muncul atau tidak , bisa kita lihat nanti. Selain itu waduk juga bisa menjadi penampung air saat turun hujan agar tidak terjadi banjir." ungkap Marsha.

" Itu ide yang sempurna. Terus apa lagi?"

" Apakah kalian tau sumber mata air terbesar di daerah ini?" tanya Marsha.

" Ada sih, di hutan sebelah barat desa."

" Kalau begitu kita buat aliran mulai dari hutan sana, lalu kita alirkan ke daerah sini."

" Dengan cara apa?"

" Dengan bambu atau dengan membuat parit."

" Apakah ini bisa diterapkan? sedangkan jumlah kita terbatas."

" Kita harus melakukannya dengan bantuan warga desa . Kalau kita sendiri itu tidak akan terwujud."

" Kalau begitu nanti akan saya sampaikan kepada kepala desa."

" Karena semuanya sudah saya sampaikan , sekarang saya harus undur diri."

" Mau kemana? kenapa harus buru-buru?" tanya Yuan Lee beruntun. Dia langsung berdiri dari posisinya.

Marsha yang melihat kelakuan Yuan Lee hanya geleng-geleng kepala. Ada-ada saja kelakuan orang ini.

" Saudara saya sedang pingsan yang mulia, jadi saya harus melihatnya."

" Kalau begitu aku ikut!"

" Silahkan yang mulia ."

Marsha tidak ingin berdebat dengan masalah yang sepele. Marsha menuju kamar yang ditempati lily bersama Yuan Lee dan Yuan Si.

Didalam kamar sudah ada Lim Hyung Joon dan si kembar. Nampak Lim sedang berusaha membangunkan adiknya. Si kembar pun duduk dengan tenang.

Saat melihat kehadiran mereka , Lim Hyung Joon hampir saja berlutut jika tidak larang Yuan Lee.

" Tidak perlu berlutut. Anggap saja kami orang biasa, karena kami masih dalam penyamaran. Jangan sampai ada orang yang curiga!" kata Yuan Lee yang sarat ancaman.

" Baik yang mulia."

Marsha langsung mendekati Lily. Lim Hyung Joon menjaga jarak dari Marsha. Setelah beberapa saat Lily pun sadar.

" Ma_ yang mulia."

" Bersikap biasa saja. Aku tetap saudaramu."

" Terimakasih , " ucap Lily yang langsung memeluk Marsha.

" Mama sudah selesai?"

" Sudah sayang, adik mau ikut Mama?"

"kemana?"

" Keluar sayang, jalan-jalan."

" Kakak juga ikut ."

" Tentu saja, " kata Marsha sambil memeluk putra putrinya.

" Lily...aku harus keluar melihat kondisi Warga disini "

" Pergilah...maaf , aku tidak bisa mengikuti."

" Tidak masalah, yang penting kamu istirahat."

" Baiklah."

" Apakah aku harus ikut sha?" tanya Lim Hyung Joon.

"Apa tidak sebaiknya gege Lim di rumah saja ? Lily juga harus ada yang menemani." Lim Hyung Joon terdiam sejenak sambil berfikir. Lalu dia menganggukkan kepalanya.

" Baiklah hati-hati dijalan."

Lalu Marsha Menggandeng si kembar keluar diikuti Yuan Lee dan Yuan si. Tien Feng pergi dulu untuk menghubungi kepala desa.

Disepanjang jalan tidak ada hentinya Xiao de berceloteh. Dia kini berada di gendongan Yuan Lee.

" Ayah tahu tidak ?"

" Tahu apa sayang?"

" Ayah sama kakak sama-sama tampan,"jawab Xiao de sambil membelai wajah tampan Yuan Lee.

" Adik juga cantik."

" Betulkah?"

" Tolong... tolong..." Teriak seorang wanita paruh baya sambil berlarian.

Marsha yang melihatnya langsung menghentikan wanita itu.

" Ada apa, Bu?"

" Tolong cucu saya nak. Dia pingsan dan mengeluarkan busa dari mulutnya."

" Boleh kami melihatnya?"

" Ikutlah ke rumah!"

Ibu itu membawa rombongan Marsha ke rumahnya . Dengan langkah cepat mereka akhirnya sampai di rumah ibu itu.

Terlihat seorang anak kecil yang terbaring tak berdaya di atas kasur. Marsha pun mendekati anak itu dan memeriksanya.

" Tolong ... adakah yang bisa mengambil buah kelapa?"

" Buah apa itu? kami belum pernah melihatnya."

" Di dekat sungai ada pohon yang menjulang tinggi dengan buahnya yang bundar bergerombol. Kemarin saat ke sungai saya melihatnya."

Ibu itu meminta tolong tetangga sebelah rumahnya, yang kebetulan ada di rumah.

Yuan Lee yang dari tadi mengikuti Marsha jadi penasaran . Apa yang telah ia alami selama lima tahun ini hingga ia bisa mempelajari semua hal.

" Kamu belajar ilmu medis dari siapa?"

" Saya belajar dari ayah angkat saya yang seorang tabib."

" Apakah beliau yang telah menolong mu ?"

" Iya, sejak saat itu beliau mengangkat saya menjadi anaknya."

" Apakah beliau tidak penasaran dengan identitas mu?"

" Tentu saja penasaran, tapi aku memang tidak mengingat apapun."

Setelah Marsha menjawab suasana menjadi hening. Tidak lama setelah itu sang ibu bersama seseorang yang membawa tulis butir buah kelapa .

" Buah ini harus di apakan?"

" Potong ujungnya tapi airnya jangan sampai tercecer. Lalu ambil air yang ada di dalamnya untuk diminumkan pada cucu ibu ."

" Apakah akan berhasil?"

" Tentu saja ... buah ini dapat menetralisir racun."

" Jadi cucuku keracunan?"

" Sepertinya cucu ibu memakan makanan yang beracun."

Setelah itu buah kelapa di pecah untuk diambil airnya. Lalu diminumkan kepada anak yang berbaring di ranjang. Setelah beberapa saat dia memuntahkan darah berwana hitam.

" Cucu ibu sudah melewati masa kritisnya, nanti cucu ibu harus minum pil ini sampai empat kali. Kondisinya akan segera pulih." Marsha berkata sambil menyerahkan empat butir pil . Untung saja dia membawa persediaan obat-obatan.

" Terimakasih Nyonya untuk bantuan anda. Kalau tidak entah bagaimana keadaan cucu saya."

" Sama-sama Bu, sekarang kami harus melanjutkan perjalanan kami."

" Sekali lagi terimakasih," ucap ibu itu dengan tulus.

Setelah berpamitan mereka melanjutkan perjalan mereka ke sungai.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

" Maafkan aku... maafkan aku...tolong maafkan aku."

Suara itu membangunkan nyonya Atmojo dari mimpinya. Sepertinya tuan Atmojo mengalami mimpi yang menyedihkan. Tuan Atmojo mengigau sampai berkeringat

" Bangunlah kek...!" ucapnya sambil menggoyang tubuh tuan Atmojo. Tuan Atmojo pun terbangun. Dengan sigap istrinya membantu dan memberikan segelas air putih.

" Minumlah agar perasaan mu lebih baik!"

"..."

" Apakah kamu mimpi buruk lagi?"

"... "

" Sudahlah kalau memang tidak ingin bercerita lebih baik aku tidur lagi. Malam Masi larut."

Tuan Atmojo hanya melihat istrinya yang berbaring membelakanginya. Tidak ada niatan untuk menegur. Dia menatap langit-langit kamar dengan dengan pandangan kosong.

Sudah bertahun-tahun sejak kematian cucunya. Dia selalu mengalami mimpi buruk. Tadi dia bermimpi mendiang putranya menatapnya dengan kecewa. Bahkan putranya mengeluarkan air mata dan pergi menjauh .

" Apa yang harus aku lakukan untuk menebus kesalahan yang telah aku lakukan?" tanyanya pada diri sendiri.

Lalu Beliau bangun dan merokok di balkon kamar. Ada banyak pikiran di kepalanya. Selain masalah pribadi , perusahaan juga mengalami masalah.

Ada yang dengan sengaja memakai uang kantor untuk urusan pribadi. Sebenarnya dia sudah lama pensiun , tapi laporan dari tangan kanannya membuat pikirannya buntu.

" Apa yang harus aku lakukan?"

Terpopuler

Comments

Ani Ani

Ani Ani

ITU lah Karama Ambika kau

2024-03-29

0

Rai

Rai

karma

2023-11-10

4

Ajusani Dei Yanti

Ajusani Dei Yanti

karma tak semanis kurma

2022-10-07

0

lihat semua
Episodes
1 Kelahiran kembali
2 Pergi ke dalam hutan
3 Bencana Kekeringan
4 Memulai perjalanan
5 Perampok
6 Pergi ke kota
7 Jalan-jalan di kota
8 Berembug
9 Keberangkatan Marsha ke desa Tesla
10 Pertemuan
11 Yu Annchi
12 Bertemu dengan Yu Annchi
13 Kejujuran
14 Ide pembuatan waduk
15 Orang tua Marsha
16 Bujukan Yuan Lee
17 Kedatangan menteri lu
18 Lu Ting
19 Kebersamaan Yuan lee dengan si kembar
20 Penyamaran
21 Ancaman Yuan Lee
22 Keterkejutan menteri Lu
23 Hukuman untuk menteri Lu
24 Penjelasan Marsha
25 Pindah
26 Terbongkar
27 Kedatangan ibu suri dan kaisar Agung
28 Membuat sarapan
29 Kaisar Agung melihat waduk
30 Bermain bersama si kembar
31 Pedang phoenix
32 Berpamitan
33 Kondisi perbatasan
34 Kedatangan Tuan Yue dan sang istri
35 Xiao de lupa
36 Penjelasan Marsha
37 Kondisi Jenderal Tien Feng
38 Hujan Mulai turun
39 EPISODE 39
40 EPISODE 40
41 EPISODE 41
42 EPISODE 42
43 EPISODE 43
44 EPISODE 44
45 EPISODE 45
46 EPISODE 46
47 EPISODE 47
48 EPISODE 48
49 EPISODE 49
50 EPISODE 50
51 EPISODE 51
52 EPISODE 52
53 EPISODE 53
54 EPISODE 54
55 EPISODE 55
56 EPISODE 56
57 EPISODE 57
58 EPISODE 58
59 EPISODE 59
60 EPISODE 60
61 EPISODE 61
62 EPISODE 62
63 EPISODE 63
64 EPISODE 64
65 EPISODE 65
66 EPISODE 65
67 EPISODE 66
68 EPISODE 67
69 EPISODE 68
70 EPISODE 69
71 EPISODE 70
72 EPISODE 71
73 EPISODE 72
74 EPISODE 73
75 EPISODE 74
76 EPISODE 75
77 EPISODE 76
78 EPISODE 77
79 EPISODE 78
80 EPISODE 79
81 EPISODE 80
82 EPISODE 81
83 EPISODE 82
84 EPISODE 83
85 EPISODE 84
86 EPISODE 85
87 EPISODE 86
88 EPISODE 87
89 EPISODE 88
90 EPISODE 89
91 EPISODE 90
92 EPISODE 91
93 EPISODE 92
94 EPISODE 93
95 S 2. 1
96 S 2. 2
97 S 2. 3
98 S 2. 4
99 S 2. 5
100 S 2. 6
101 S 2. 7
102 S 2 . 8
103 S 2. 9
104 S 2 . 10
105 S 2 . 11
106 S 2. 12
107 S 2 . 13
108 S 2 . 14
109 S 2 . 15
110 S 2 . 16
111 S 2 . 17
112 S 2 . 18
113 S 2 . 19
114 S 2 . 20
115 S 2 . 21
116 S 2 . 22
117 S 2 . 23
118 S 2 . 24
119 S 2 . 25
120 S 2 . 26
121 S 2 . 27
122 S 2 . 28
123 S 2 . 29
124 S 2 . 30
125 S 2 . 31
126 S 2 . 32
127 S 2 . 33
128 S 2 . 34
129 S 2 . 35
130 S 2 . 36
131 S 2 . 37
132 S 2 . 38
133 S 2 . 39
134 S 2 . 40
135 S 2. 41
136 S 2 . 42
137 S 2 . 43
138 S 2 . 44
139 S 2 . 45
140 S 2 . 46
141 S 2 . 47
142 S 2. 48
143 S 2 . 49
144 S 2 . 50
145 S 2 . 51
146 S 2 . 52
147 S 2 . 53
148 S 2 . 54
149 S 2 . 55
150 S 2 . 56
151 S 2 . 57
152 S 2 .58
153 S 2 . 59
154 S 2 . 60
155 S 2 . 61
156 S 2 . 62
157 S 2 . 63
158 S 2 . 64
159 S 2 . 65
160 Ekstra Part
161 Pengumuman
162 PENGUMUMAN
163 PENGUMUMAN
Episodes

Updated 163 Episodes

1
Kelahiran kembali
2
Pergi ke dalam hutan
3
Bencana Kekeringan
4
Memulai perjalanan
5
Perampok
6
Pergi ke kota
7
Jalan-jalan di kota
8
Berembug
9
Keberangkatan Marsha ke desa Tesla
10
Pertemuan
11
Yu Annchi
12
Bertemu dengan Yu Annchi
13
Kejujuran
14
Ide pembuatan waduk
15
Orang tua Marsha
16
Bujukan Yuan Lee
17
Kedatangan menteri lu
18
Lu Ting
19
Kebersamaan Yuan lee dengan si kembar
20
Penyamaran
21
Ancaman Yuan Lee
22
Keterkejutan menteri Lu
23
Hukuman untuk menteri Lu
24
Penjelasan Marsha
25
Pindah
26
Terbongkar
27
Kedatangan ibu suri dan kaisar Agung
28
Membuat sarapan
29
Kaisar Agung melihat waduk
30
Bermain bersama si kembar
31
Pedang phoenix
32
Berpamitan
33
Kondisi perbatasan
34
Kedatangan Tuan Yue dan sang istri
35
Xiao de lupa
36
Penjelasan Marsha
37
Kondisi Jenderal Tien Feng
38
Hujan Mulai turun
39
EPISODE 39
40
EPISODE 40
41
EPISODE 41
42
EPISODE 42
43
EPISODE 43
44
EPISODE 44
45
EPISODE 45
46
EPISODE 46
47
EPISODE 47
48
EPISODE 48
49
EPISODE 49
50
EPISODE 50
51
EPISODE 51
52
EPISODE 52
53
EPISODE 53
54
EPISODE 54
55
EPISODE 55
56
EPISODE 56
57
EPISODE 57
58
EPISODE 58
59
EPISODE 59
60
EPISODE 60
61
EPISODE 61
62
EPISODE 62
63
EPISODE 63
64
EPISODE 64
65
EPISODE 65
66
EPISODE 65
67
EPISODE 66
68
EPISODE 67
69
EPISODE 68
70
EPISODE 69
71
EPISODE 70
72
EPISODE 71
73
EPISODE 72
74
EPISODE 73
75
EPISODE 74
76
EPISODE 75
77
EPISODE 76
78
EPISODE 77
79
EPISODE 78
80
EPISODE 79
81
EPISODE 80
82
EPISODE 81
83
EPISODE 82
84
EPISODE 83
85
EPISODE 84
86
EPISODE 85
87
EPISODE 86
88
EPISODE 87
89
EPISODE 88
90
EPISODE 89
91
EPISODE 90
92
EPISODE 91
93
EPISODE 92
94
EPISODE 93
95
S 2. 1
96
S 2. 2
97
S 2. 3
98
S 2. 4
99
S 2. 5
100
S 2. 6
101
S 2. 7
102
S 2 . 8
103
S 2. 9
104
S 2 . 10
105
S 2 . 11
106
S 2. 12
107
S 2 . 13
108
S 2 . 14
109
S 2 . 15
110
S 2 . 16
111
S 2 . 17
112
S 2 . 18
113
S 2 . 19
114
S 2 . 20
115
S 2 . 21
116
S 2 . 22
117
S 2 . 23
118
S 2 . 24
119
S 2 . 25
120
S 2 . 26
121
S 2 . 27
122
S 2 . 28
123
S 2 . 29
124
S 2 . 30
125
S 2 . 31
126
S 2 . 32
127
S 2 . 33
128
S 2 . 34
129
S 2 . 35
130
S 2 . 36
131
S 2 . 37
132
S 2 . 38
133
S 2 . 39
134
S 2 . 40
135
S 2. 41
136
S 2 . 42
137
S 2 . 43
138
S 2 . 44
139
S 2 . 45
140
S 2 . 46
141
S 2 . 47
142
S 2. 48
143
S 2 . 49
144
S 2 . 50
145
S 2 . 51
146
S 2 . 52
147
S 2 . 53
148
S 2 . 54
149
S 2 . 55
150
S 2 . 56
151
S 2 . 57
152
S 2 .58
153
S 2 . 59
154
S 2 . 60
155
S 2 . 61
156
S 2 . 62
157
S 2 . 63
158
S 2 . 64
159
S 2 . 65
160
Ekstra Part
161
Pengumuman
162
PENGUMUMAN
163
PENGUMUMAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!