Setibanya di rumah , Marsha segera meletakkan keranjangnya ke dalam gudang. Sedangkan anak-anak beristirahat didepan rumah.
Gudang itu terletak di belakang dapur . Isinya penuh dengan hasil kerajinan-kerajinan yang ia buat. Ada tas, caping, tampah , kipas , bakul , dan ada juga tikar.
Gudang itu dibuat oleh sang ayah angkat sewaktu dia memulai usahanya. Untung tanah yang mereka miliki cukup luas.
Marsha membuat barang-barang itu dibantu oleh ibu dan juga saudaranya . Jadi setelah selesai dijual maka hasilnya akan dibagikan sesuai hasil pekerjaan mereka .
Nyonya Yue juga sangat senang mempunyai kegiatan. Apalagi jika bisa mendapatkan hasil yang memuaskan. Tanpa harus mencari pekerjaan lainnya.
" Bagaimana tadi di hutan sayang? "tanya Nyonya Yue mengagetkan Marsha .
Marsha yang sedang fokus memilah-milah tumbuhan yang tadi peroleh mengalihkan perhatiannya pada nyonya Yue yang baru tiba . Lalu dia memperlihatkan jamur Lingzhi yang ia peroleh kepada Nyonya Yue.
" Lihat apa yang telah kami temukan, Bu ."
Marsha menunjukkan jamur Lingzhi yang ia peroleh dan memberikannya pada sang ibu.
" Jamur Lingzhi.... kamu kok bisa mendapatkan jamur ini?" tanya Nyonya yue kaget .
Nyonya Yue melihat jamur itu dengan seksama . Lalu beliau mengambilnya dari tangan Marsha dan memeriksanya dengan hati-hati.
" Tadi Xiao de yang menemukanya. Ying Jun juga mendapat beberapa jamur trucuk," jawab Marsha.
" Anak-anakmu memang membawa keberuntungan , " kata Nyonya Yue yang masih memperhatikan jamur Lingzhi yang ada di tangannya.
" Ibu benar, padahal sudah lama saya pergi ke hutan itu tapi belum pernah sekalipun menemukanya." Marsha membenarkan ucapan ibu angkatnya.
" Terus apa rencana mau dengan jamur ini?"
" Entahlah Bu, kalau di jual langsung ke kota kita akan mendapatkan beberapa tail koin perak. Tapi kalau kita bisa mengolahnya menjadi obat , kita akan mendapat hasil yang lebih. bisa jadi kita akan mendapatkan beberapa koin mas," jawab Marsha dengan terperinci.
" Kalau begitu kita menunggu kepulangan ayahmu dahulu. Sekarang lebih baik kamu bersih-bersih saja dulu lalu ajak anak-anak untuk istirahat. Kasian mereka pasti tubuhnya lelah ."
" Baik Bu terima kasih."
Marsha tak banyak membantah, Dia menghampiri anak-anaknya yang sedang duduk di depan rumah. Terlihat keduanya nampak kelelahan.
" Ayo sayang-sayangnya mama. Kita mandi dulu lalu istirahat, " ajak Marsha pada kedua anaknya.
Mereka bersama-sama menuju kamar mandi yang terletak di belakang rumah. Tempatnya terpisah dari rumah utama . Namun begitu tempatnya bersih dan tertutup.
Kamar mandi yang sekarang sudah berbeda dengan saat ia baru tinggal di sini. Waktu itu dia sampai tidak bisa mandi karena tidak terbiasa dengan kebiasaan warga sekitar.
Penduduk disini mandi di sungai yang berada tidak jauh dari rumah . Mungkin hanya lima ratus meter dari rumah Marsha . Aliran sungai itu berasal dari hutan. Airnya cukup bersih. Tapi ia yang tidak terbiasa meminta ayahnya untuk membuatkan kamar mandi di belakang rumahnya.
Rumah - rumah penduduk sebagian besar terbuat dari kayu. Belum ada yang terbuat dari batu- bata. Rumah orang tua Marsha pun sama. Tetapi kamar mandi yang mereka buat terbuat dari bambu yang di anyam. Marsha yang mengintruksikan cara pembuatannya .
Setelah mandi mereka pun beristirahat di kamar. Mereka tidur satu kamar. Karena di rumah itu hanya ada dua kamar. Satu kamar ditempati Marsha dan kedua anaknya dan satu kamar lagi ditempati kedua orang tuanya.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Di istana Kekaisaran.
Di Balairung istana auranya cukup suram. Sedari tadi sang kaisar menumpahkan amarahnya terhadap para menteri yang tidak becus dalam bekerja.
Ada laporan bahwa sedang terjadi bahaya kelaparan yang terjadi di salah satu wilayahnya. Akibat kekeringan yang melanda membuat tanaman yang ditanam tidak ada yang tumbuh .
Banyak warga yang menderita kelaparan. Sudah dikirim bahan makanan untuk mereka tapi itu semua tidak cukup sebelum pokok masalah yang mereka hadapi menemukan solusinya.
Daerah itu jika musim hujan mengalami kebanjiran sedangkan saat musim kemarau terjadi kekeringan. Sudah sejak dulu hal itu terjadi. Belum ada yang mendapatkan solusi yang terbaik.
Kaisar yang terdahulu pernah ingin memindah warga yang tinggal di sana ketempat yang lebih subur. Tetapi tidak ada yang mau. Karena bagi mereka di sana lah tempat leluhur mereka tinggal.
" Apa tidak ada yang mempunyai solusi lain selain itu?" tanya kaisar sekali lagi .
" Maaf yang mulia."
Para menteri menundukkan kepalanya. Mereka tidak berani menatap kaisar mereka secara langsung .
" Baiklah mungkin saya memang harus terjun langsung ke sana."
" Tapi yang mulia .... apabila anda pergi siapa yang akan menggantikan anda di istana?"
" Para menteri tidak perlu khawatir. Para pangeran masih bisa menggantikan tugas saya . Sekarang rapat saya anggap selesai. Apakah masih ada yang ingin disampaikan?"
" Hamba yang mulia , " kata menteri Lu Han sambil melangkah ke depan.
" Ada masalah apa?"
" Posisi permaisuri saat ini masih kosong . Sedangkan yang mulia harus segera memberikan keturunan . Jadi_."
" Itu urusan saya , jadi tuan menteri tidak perlu memikirkannya."
" Tapi yang mulia _."
" Aku tahu maksudmu menteri Lu, kamu ingin memberikan putrimu untuk menjadi seorang permaisuri kan ?"
" Maaf yang mulia."
" Tenang saja tanpa permaisuri pun, kerajaan ini akan tetap berjalan."
" Tapi yang mulia _"
" Pertemuan hari cukup . "
" Yang mulia _"
Kaisar Yuan Lee tidak menghiraukan panggilan menteri Lu dan tetap melangkahkan kakinya keluar dari Balairung. Dibelakangnya ada beberapa pengawal yang mengikutinya .
Yuan Lee berjalan menuju paviliun Phoenix yang sebelumnya ditinggali oleh sang permaisuri. Sudah biasa baginya untuk mengunjungi kediaman itu meskipun penghuninya tidak ada.
" Hormat hamba yang mulia. Semoga kebahagiaan selalu menyertai anda!" kata seorang dayang yang tiba-tiba mencegat Yuan Lee di tengah jalan.
" Ada hal apa sehingga kamu mencegat langkah ku?"
" Maafkan hamba yang mulia ... Ibu suri menunggu kedatangan anda di kediamannya ,"
" Baiklah!"
" Terimakasih yang mulia," kata dayang tadi sebelum meninggalkan tempat itu.
Kaisar Yuan Lee langsung merubah haluan. Beliau menuju kediaman ibu suri yang bernama kediaman Giok.
" Hormat kepada yang mulia kaisar. Semoga kemuliaan menyertai anda." ucap Kasim saat melihat kedatangan Yuan Lee.
Dia adalah Kasim yang menjaga kediaman Ibu Suri. Dia membungkukkan badannya untuk menghormati dan kaisar.
" Bangunlah!
" Terimakasih yang mulia kaisar."'
" Dimana ibuku?"
" Beliau sudah menunggu anda di dalam, yang mulia."
Yuan Lee memasuki kediaman. Ada seorang wanita paruh baya yang sedang duduk sambil menikmati secangkir teh.
" Salam kepada ibu suri. Semoga kebahagiaan selalu menyertai anda," kata Yuan Lee menyapa ibu kandungnya.
" Bangunlah putraku."
" Terimakasih Bunda, ada keperluan apa bunda memanggil hamba?"
" Duduklah nak!"
" Terimakasih Bunda."
" Saya dengar ananda ingin pergi ketempat yang terkena bencana apa itu benar?"
" Benar bunda"
" Apa sudah ananda pikirkan baik-baik?"
" Sudah bunda. Sedang istana akan saya percayakan pada Pangeran Ye beserta adik-adik yang masih tinggal di istana."
" Bersama siapa saja perjalanan ananda kali ini?"
" Ananda akan membawa Pangeran Si dan juga beberapa pengawal kepercayaan hamba." jawab Kaisar Lee.
Kaisar terdahulu memang tidak memiliki selir. Bagi beliau kesetiaan selalu dijunjung tinggi. Meskipun begitu beliau memiliki beberapa putra dan putri.Ada lima jumlahnya. Antara lain :
Pangeran Yuan Lee
Pangeran Yuan ye
Putri Yuan Xiaomi
Pangeran Yuan Si
Putri Yuan Ruly
Para pangeran selalu mendukung antar saudara. Tidak ada yang saling membenci atau pun iri. Ibu Suri selalu mengajarkan kerukunan antar saudara. Beliau mengajarkan " Bagaimana bisa mempersatukan rakyat yang begitu banyak dan beragam apabila dalam keluarga sendiri masih ada pertikaian ".
Beliau juga mengajarkan tentang arti kesetiaan. Kita yang lahir dari rahim wanita jangan sekali-kali menyakitinya. Itulah yang menjadi penyesalan kaisar sampai saat ini. Dia menikahi dua orang sekaligus. Akhirnya keduanya tidak bisa ia miliki.
" Apakah ayahanda sudah ananda beri tahu?"
" Belum bunda"
" Baiklah hati-hatilah selama perjalanan. Biar bunda yang memberitahukan pada beliau . Doa bunda selalu menyertaimu "
" Terimakasih bunda"
" Baiklah kembalilah ke kediaman ananda. Ananda harus istirahat yang cukup sebelum melakukan perjalanan jauh ."
Kaisar Lee meninggalkan kediaman ibu suri dan menuju kediaman Phoenix. Meskipun kediaman itu sudah kosong, tapi beliau selalu mendatanginya. Selir yang berkhianat itu sudah dibebaskan hukumannya atas permohonan keluarga permaisuri tapi dia sudah keluar dari istana.
Kaisar merebahkan tubuhnya keatas ranjang. Tak perlu menunggu lama beliau sudah tertidur . Dia tidak akan menduga kalau perjalanannya kali ini akan mendapatkan beberapa kejutan.
Tunggu saja ya😘😘😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 163 Episodes
Comments
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
jd selir yg dah memfitnah permaisuri dah di bebaskan kok bisa 😤😤
2025-01-11
0
devaloka
ada oppo vivo gak 🤭
2023-12-31
1
Oi Min
nopo saiki nyesel???mulakno dadi lanangan ki jo kyo wedus bandot.....dwe bojo ki siji we.maruk rak.....saiki rasakno dewe
2023-12-13
1