Memulai perjalanan

" Butuh berapa lama untuk sampai ke tempat tujuan?" tanya Yuan Lee pada bawahannya yang duduk di depan kereta.

Kaisar Yuan Lee duduk didalam kereta bersama pangeran Yuan Si. Mereka akan pergi ke desa Tesla dengan memakai penyamaran .

Mereka berangkat lebih cepat dari yang disampaikan saat pertemuan . Kereta kuda yang dipakai juga hanya kereta kuda biasa.

Kaisar Yuan Lee menyamar sebagai seorang pedagang. Mereka membawa tiga buah kereta kuda dan beberapa kuda yang dipakai oleh pengawal.

" Kalau tidak ada kendala selama perjalanan, diperkirakan kita akan sampai di sana dalam kurun waktu lima belas hari yang mulia ," jawab orang itu.

Dia adalah jenderal muda Tien Feng . Jendral Tien Feng secara khusus mengikuti perjalanan Yuan Lee untuk menjaga keamanan junjungannya. Bahkan tanpa rasa malu dia berpakaian layaknya kusir kuda.

"Apa rencana kakak kali ini ?

Sudah banyak usaha yang orang-orang lakukan untuk menanggulangi banjir dan kekeringan ini. Tapi sampai sekarang belum ada hasil sama sekali," tanya Yuan Si penasaran dengan apa yang akan dilakukan oleh kakaknya .

"Apa yang kamu katakan memang benar. Tapi kita belum mengetahui keadaan sebenarnya desa itu . Selama ini kita hanya mendengar keluhan dan menyalurkan bantuan tanpa melihatnya secara langsung . Untuk itulah sekarang aku sendiri yang datang untuk menyelidikinya."

" Jadi ini alasan kakak datang kesini langsung ?"

" Tentu saja. Sekalian menyelidiki apakah bantuan yang kita kirimkan selama ini sampai ke tangan rakyat atau tidak ."

Kaisar Yuan Lee memejamkan matanya setelah mengatakan itu semua. Tanpa bicara lagi Pangeran Yuan Si juga ikut memejamkan matanya .

Kereta itu menjadi hening. Hanya suara derap kaki kuda yang saling bersahutan . Mereka akan melewati beberapa desa sebelum sampai ke desa tujuan.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Di kediaman tabib Yue.

Marsha yang bangun dari tidurnya langsung pergi ke dapur. Dia tidak membangunkan anak-anaknya. Saat di dapur dia melihat sang ibu sedang menganyam bambu di depan gudang bersama saudaranya. Dia pun menghampiri mereka.

" Bibi Lin sudah dari tadi di sini ?" tanya Marsha .

Saat ini ia sudah ada di samping ibunya. Dia memperhatikan ibunya yang sedang menganyam daun pandan untuk dijadikan tikar.

" Lumayan lama sih. Tadi waktu bibi datang kamu baru tidur."

" Lily tidak ikut sekalian ?" tanyanya.

Lily merupakan putri bibi angkatnya. Umurnya lebih muda dari Marsha.

" Tadi Lily mengikuti kakak nya ke kota . koin yang sudah kamu berikan katanya mau ia belikan pakaian. Sekalian jalan-jalan ke kota."

" Memangnya kak Lim sudah mendapat hasil buruan . Bukankah baru kemarin dia pergi ke kota?"

" Kok kamu nanya nya gitu sih ?" Ibunya menegur Marsha. Marsha seolah meragukan kemampuan Lim Hyung Joon.

Bibi Lin mempunyai tiga orang anak. Lim Hyung Jun, Lim Hyung Joon dan lily

" Ucapan Marsha tidak salah . Biasanya dia memang pergi ke kota setiap tiga hari sekali. Semalam saat dia memeriksa jebakannya, ada dua ekor rusa yang terjebak didalamnya." Bibi Lin memaklumi ucapan Marsha dan menjelaskan alasan putranya bisa pergi ke kota .

" Wah ternyata dapat tangkapan besar dong," kata Marsha dengan mata berbinar.

Dia jadi Ingat hasil yang ia peroleh tadi siang. Dia sendiri juga mendapat hasil memuaskan.

" Semoga saja hasilnya memuaskan . Kamu sendiri kapan akan ke kota?"

" Besok ...hasil anyaman yang kita buat juga sudah banyak . Semoga besok dagangan kita bisa laku keras."

" Bolehkah bibi ikut ?"

" Tentu saja. Besok bibi bisa datang saat masih pagi. Agar pulangnya kita tidak terlalu malam."

" Baiklah ."

" Saya tinggal masak dulu yah, Bu?"

" Silahkan ."

Marsha kembali ke dapur. Tapi sebelumnya dia memasuki gudang untuk mengambil jamur trucuk yang ia temukan tadi untuk memasaknya.

Tidak butuh waktu terlalu lama untuk memasak jamur . Selain menumis jamur Marsha juga membuat lumpia yang berisi rebung. Rebung itu ia ambil di belakang rumahnya kemarin sepulangnya dari hutan.

Setelah masakannya telah matang dia menghampiri anaknya yang masih ada di dalam kamar.

Saat masuk kamar dia melihat ying Jun yang sedang menggerakkan badannya . Sepertinya dia sudah bangun sedari tadi. Sedangkan xiao de masih terlelap .

" Ternyata tampannya mama sudah bangun. Bagaimana tidurnya nyenyak tidak?" tanya Marsha kepada anak laki-laki nya.

Ying Jun hanya menjawab dengan senyuman . Tapi dia segera menghampiri sang mama dan memberikan pelukan.

" Mama bangunkan adik dulu ya sayang?"

Ying Jun menyingkir membiarkan ibunya membangunkan adiknya.

" Cantik .......bangun sayang!"

Dia berkata sambil menciumi wajah xiao de. Tanpa menunggu lama ternyata usahanya berhasil.

" Mama......, " kata Xiao de sambil berusaha membuka matanya yang masih sulit untuk dibuka.

" Iya sayang . Ayo bangun mama sudah memasak jamur yang kita temukan tadi di hutan."

" Jamur yang adik temukan?"

" Bukan sayang kalau yang itu nanti kita buat obat. Tapi yang jamur ditemukan kakak ," jawab Marsha dengan lembut.

" gendong !"

Xiao de mengulurkan tangannya meminta untuk di gendong. Dengan senang hati Marsha penuhi. Lalu diikuti Ying Jun dia pergi ke kamar mandi.

" Kakek pulang....! " terdengar teriakan dari depan . Orang rumah sudah biasa mendengar teriakan kakek Yue.

" Kebiasaan ..., "gerutu Nyonya Yue sambil menghampiri suaminya.

Nyonya Yue mengambil kantong yang dibawa oleh suaminya. Tuan Yue hanya bisa tersenyum mendengar omelan istrinya dan memberikan kecupan di dahi.

" Orang cantik jangan suka berwajah masam," canda tuan Yue. Di usianya yang sudah tua tidak melunturkan sifat romantisnya.

" Bagaimana tadi di klinik... lancar ?"

" Lancar sih cuma ada sedikit kendala."

" Ayah sudah pulang, " kata Marsha yang berjalan bersama kedua anaknya.

Mereka telah selesai mandi dan segera menghampiri kakek Yue yang baru pulang dari kliniknya.

" Kakek oleh-oleh nya mana?"

Seperti biasa inilah yang di tunggu- tunggu oleh si imut. Sedangkan si tampan hanya menampilkan wajah dinginnya.

Kakek dan neneknya sampai heran dengan perbedaan mereka yang begitu mencolok. Dalam benak mereka " mungkin Ying Jun mirip ayahnya"

" Tadi kakek belikan permen ."

Tuan Yue berkata sambil mengambil kantong yang tadi dibawa oleh istrinya dan mengambil beberapa permen dari dalam tas.

" Ini untuk adik ."

Memberikan satu genggam permen manis untuk Xiao de . dan satu genggam permen asam manis untuk Ying Jun.

" Ini untuk kakak .'

" Terimakasih kakek. Kami sayang kakek banyak-banyak," kata Xiao de dengan riang .

" Jangan lupa setelah makan giginya di bersihkan !"

" Siap ....ha....ha....ha..."

" Berhubung kakek sudah pulang ayo kita makan."

" Ayo kek," ajak Xiao de dengan menggandeng kakeknya ke kamar makan.

" Ayo sayang"

" Bibi ..... ayo makan. Pekerjaan bisa kita lanjutkan nanti."

" Kalian makan saja dulu. Sebelum kesini tadi aku sudah makan."

" Kan tadi siang . Ayo makan lagi."

Marsha Menggandeng tangan bibi Lin ke meja makan. Beliau hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah keponakan angkatnya itu .

" Kakak sudah tahu kan betapa keras kepalanya dia. Tidak ada gunanya menolak."

" Ini jamur yang tadi adik temukan, Ma ?"

Gadis kecil itu mulai mengoceh lagi saat sampai di meja makan .

" Bukan sayang, itu tadi kakak yang punya."

" Kok punya kakak yang dimasak. Punya adik mana?"

Melihat jamur kakaknya yang dimasak . Xiao de melayangkan protes. Padahal saat di kamar tadi sudah dijelaskan.

" Buat besok sayang. Kalau di masak semua besok masak apa? Cobain sedikit jamur ini ."

Marsha menaruh tumis jamur keatas nasi si imut. Dia juga mencium pipi putrinya.

" Hem..... enak. Masakan mama memang tidak ada tandingannya. Yang lain mah lewat."

Xiao de memberi pujian. Dia sudah melupakan hal yang membuatnya kecewa. Marsha yang mendengar kata-kata Xiao de jadi ingat iklan yang sering di tayangkan di televisi .

" Dapat kata-kata dari siapa sayang?"

" Kata yang mana?"

" Yang tadi loh."

" Loh kan adik yang bilang. Dapat dari kepala adik dong."

" Anak Mama memang hebat."

" Adek Kam jadi malu."

" Ha .....ha....ha ..."

Semua yang melihat tingkah keduanya tidak bisa untuk tidak tertawa . Makan malam itu berlangsung dengan gembira.

Terpopuler

Comments

Sandisalbiah

Sandisalbiah

si kembar bakal bertemu dgn ayah nya...

2024-03-09

0

Daniela Whu

Daniela Whu

abad kebrap ini kok sdh ada tv

2024-01-08

0

Ajusani Dei Yanti

Ajusani Dei Yanti

keluarga bahagia

2022-10-06

2

lihat semua
Episodes
1 Kelahiran kembali
2 Pergi ke dalam hutan
3 Bencana Kekeringan
4 Memulai perjalanan
5 Perampok
6 Pergi ke kota
7 Jalan-jalan di kota
8 Berembug
9 Keberangkatan Marsha ke desa Tesla
10 Pertemuan
11 Yu Annchi
12 Bertemu dengan Yu Annchi
13 Kejujuran
14 Ide pembuatan waduk
15 Orang tua Marsha
16 Bujukan Yuan Lee
17 Kedatangan menteri lu
18 Lu Ting
19 Kebersamaan Yuan lee dengan si kembar
20 Penyamaran
21 Ancaman Yuan Lee
22 Keterkejutan menteri Lu
23 Hukuman untuk menteri Lu
24 Penjelasan Marsha
25 Pindah
26 Terbongkar
27 Kedatangan ibu suri dan kaisar Agung
28 Membuat sarapan
29 Kaisar Agung melihat waduk
30 Bermain bersama si kembar
31 Pedang phoenix
32 Berpamitan
33 Kondisi perbatasan
34 Kedatangan Tuan Yue dan sang istri
35 Xiao de lupa
36 Penjelasan Marsha
37 Kondisi Jenderal Tien Feng
38 Hujan Mulai turun
39 EPISODE 39
40 EPISODE 40
41 EPISODE 41
42 EPISODE 42
43 EPISODE 43
44 EPISODE 44
45 EPISODE 45
46 EPISODE 46
47 EPISODE 47
48 EPISODE 48
49 EPISODE 49
50 EPISODE 50
51 EPISODE 51
52 EPISODE 52
53 EPISODE 53
54 EPISODE 54
55 EPISODE 55
56 EPISODE 56
57 EPISODE 57
58 EPISODE 58
59 EPISODE 59
60 EPISODE 60
61 EPISODE 61
62 EPISODE 62
63 EPISODE 63
64 EPISODE 64
65 EPISODE 65
66 EPISODE 65
67 EPISODE 66
68 EPISODE 67
69 EPISODE 68
70 EPISODE 69
71 EPISODE 70
72 EPISODE 71
73 EPISODE 72
74 EPISODE 73
75 EPISODE 74
76 EPISODE 75
77 EPISODE 76
78 EPISODE 77
79 EPISODE 78
80 EPISODE 79
81 EPISODE 80
82 EPISODE 81
83 EPISODE 82
84 EPISODE 83
85 EPISODE 84
86 EPISODE 85
87 EPISODE 86
88 EPISODE 87
89 EPISODE 88
90 EPISODE 89
91 EPISODE 90
92 EPISODE 91
93 EPISODE 92
94 EPISODE 93
95 S 2. 1
96 S 2. 2
97 S 2. 3
98 S 2. 4
99 S 2. 5
100 S 2. 6
101 S 2. 7
102 S 2 . 8
103 S 2. 9
104 S 2 . 10
105 S 2 . 11
106 S 2. 12
107 S 2 . 13
108 S 2 . 14
109 S 2 . 15
110 S 2 . 16
111 S 2 . 17
112 S 2 . 18
113 S 2 . 19
114 S 2 . 20
115 S 2 . 21
116 S 2 . 22
117 S 2 . 23
118 S 2 . 24
119 S 2 . 25
120 S 2 . 26
121 S 2 . 27
122 S 2 . 28
123 S 2 . 29
124 S 2 . 30
125 S 2 . 31
126 S 2 . 32
127 S 2 . 33
128 S 2 . 34
129 S 2 . 35
130 S 2 . 36
131 S 2 . 37
132 S 2 . 38
133 S 2 . 39
134 S 2 . 40
135 S 2. 41
136 S 2 . 42
137 S 2 . 43
138 S 2 . 44
139 S 2 . 45
140 S 2 . 46
141 S 2 . 47
142 S 2. 48
143 S 2 . 49
144 S 2 . 50
145 S 2 . 51
146 S 2 . 52
147 S 2 . 53
148 S 2 . 54
149 S 2 . 55
150 S 2 . 56
151 S 2 . 57
152 S 2 .58
153 S 2 . 59
154 S 2 . 60
155 S 2 . 61
156 S 2 . 62
157 S 2 . 63
158 S 2 . 64
159 S 2 . 65
160 Ekstra Part
161 Pengumuman
162 PENGUMUMAN
163 PENGUMUMAN
Episodes

Updated 163 Episodes

1
Kelahiran kembali
2
Pergi ke dalam hutan
3
Bencana Kekeringan
4
Memulai perjalanan
5
Perampok
6
Pergi ke kota
7
Jalan-jalan di kota
8
Berembug
9
Keberangkatan Marsha ke desa Tesla
10
Pertemuan
11
Yu Annchi
12
Bertemu dengan Yu Annchi
13
Kejujuran
14
Ide pembuatan waduk
15
Orang tua Marsha
16
Bujukan Yuan Lee
17
Kedatangan menteri lu
18
Lu Ting
19
Kebersamaan Yuan lee dengan si kembar
20
Penyamaran
21
Ancaman Yuan Lee
22
Keterkejutan menteri Lu
23
Hukuman untuk menteri Lu
24
Penjelasan Marsha
25
Pindah
26
Terbongkar
27
Kedatangan ibu suri dan kaisar Agung
28
Membuat sarapan
29
Kaisar Agung melihat waduk
30
Bermain bersama si kembar
31
Pedang phoenix
32
Berpamitan
33
Kondisi perbatasan
34
Kedatangan Tuan Yue dan sang istri
35
Xiao de lupa
36
Penjelasan Marsha
37
Kondisi Jenderal Tien Feng
38
Hujan Mulai turun
39
EPISODE 39
40
EPISODE 40
41
EPISODE 41
42
EPISODE 42
43
EPISODE 43
44
EPISODE 44
45
EPISODE 45
46
EPISODE 46
47
EPISODE 47
48
EPISODE 48
49
EPISODE 49
50
EPISODE 50
51
EPISODE 51
52
EPISODE 52
53
EPISODE 53
54
EPISODE 54
55
EPISODE 55
56
EPISODE 56
57
EPISODE 57
58
EPISODE 58
59
EPISODE 59
60
EPISODE 60
61
EPISODE 61
62
EPISODE 62
63
EPISODE 63
64
EPISODE 64
65
EPISODE 65
66
EPISODE 65
67
EPISODE 66
68
EPISODE 67
69
EPISODE 68
70
EPISODE 69
71
EPISODE 70
72
EPISODE 71
73
EPISODE 72
74
EPISODE 73
75
EPISODE 74
76
EPISODE 75
77
EPISODE 76
78
EPISODE 77
79
EPISODE 78
80
EPISODE 79
81
EPISODE 80
82
EPISODE 81
83
EPISODE 82
84
EPISODE 83
85
EPISODE 84
86
EPISODE 85
87
EPISODE 86
88
EPISODE 87
89
EPISODE 88
90
EPISODE 89
91
EPISODE 90
92
EPISODE 91
93
EPISODE 92
94
EPISODE 93
95
S 2. 1
96
S 2. 2
97
S 2. 3
98
S 2. 4
99
S 2. 5
100
S 2. 6
101
S 2. 7
102
S 2 . 8
103
S 2. 9
104
S 2 . 10
105
S 2 . 11
106
S 2. 12
107
S 2 . 13
108
S 2 . 14
109
S 2 . 15
110
S 2 . 16
111
S 2 . 17
112
S 2 . 18
113
S 2 . 19
114
S 2 . 20
115
S 2 . 21
116
S 2 . 22
117
S 2 . 23
118
S 2 . 24
119
S 2 . 25
120
S 2 . 26
121
S 2 . 27
122
S 2 . 28
123
S 2 . 29
124
S 2 . 30
125
S 2 . 31
126
S 2 . 32
127
S 2 . 33
128
S 2 . 34
129
S 2 . 35
130
S 2 . 36
131
S 2 . 37
132
S 2 . 38
133
S 2 . 39
134
S 2 . 40
135
S 2. 41
136
S 2 . 42
137
S 2 . 43
138
S 2 . 44
139
S 2 . 45
140
S 2 . 46
141
S 2 . 47
142
S 2. 48
143
S 2 . 49
144
S 2 . 50
145
S 2 . 51
146
S 2 . 52
147
S 2 . 53
148
S 2 . 54
149
S 2 . 55
150
S 2 . 56
151
S 2 . 57
152
S 2 .58
153
S 2 . 59
154
S 2 . 60
155
S 2 . 61
156
S 2 . 62
157
S 2 . 63
158
S 2 . 64
159
S 2 . 65
160
Ekstra Part
161
Pengumuman
162
PENGUMUMAN
163
PENGUMUMAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!