Marsha sekarang berada di dapur. Setelah berdebat dengan Yuan Lee yang melarangnya turun dari tempat tidur.
Xiao de berkata kelaparan membuatnya tidak bisa tinggal diam. Dia sangat hafal dengan kebiasaan putra putrinya itu .
Xiao de dan Ying Jun enggan makan selain masakan ibunya, kecuali jika terpaksa itupun hanya sedikit . Saat Marsha tidur kemarin si kembar hanya makan sedikit.
Marsha merasa dirinya sudah baik-baik saja jadi buat apa tiduran terus. Hari ini dia berencana untuk membuat bakso yang dibuat dari jamur.
Semua bahan telah ia bawa dari rumah . Dia membawa bahan makanan yang tidak sedikit .Dia hanya berjaga-jaga seandainya sulit untuk mencari makanan.
Mendengar kesulitan yang dihadapi warga desa membuatnya mengantispasi. Untuk bahan pelengkap sudah dipersiapkan oleh Tien Feng.
Para pengawal Yuan Lee belum sampai di desa Tesla. Dia meminta bantuan Lily untuk membuatkan mie dan pangsit sebagai pelengkap bakso yang ia buat.
Sedangkan pelayan yang disewa oleh Tien Feng selama tinggal di desa tesla memasak hidangan yan lain.
Yuan Lee dan kedua anaknya memperhatikan Marsha yang sedang memasak.Yuan Lee heran sejak kapan mantan istrinya itu bisa masak.
Setahunya dia belum pernah melihat Yu Annchi memasak atau memang dia yang tidak peduli? tapi di istana memang sudah ada bagian sendiri yang memasak.
" Sejak kapan mama kalian bisa masak?" tanya Yuan Lee sambil berbisik kepada si kembar.
" Tidak tau... tapi sejak kecil memang mama yang biasa memasak untuk kami, " jawab Xiao de.
Xiao de memang sudah lengket dengan ayahnya. Tidak seperti Ying Jun yang masih menjaga jarak. Dia terkesan dingin dan hanya bicara seperlunya.
"Kira-kira mama kalian masak apa?"
Yuan Lee merasa penasaran dengan masakan yang dibuat Marsha. Dia belum pernah memakan makanan yang seperti itu
" Mama masak bakso jamur."
" Bakso ... apa itu bakso?" tanya Yuan Lee dengan dahi yang mengkerut.
" Biasanya mama buat bakso yang terbuat dari daging sapi atau daging ayam. Tapi karena hanya punya jamur yah pakai jamur ."
" Kalian kok bisa tahu?"
" Kan kami sering melihat mama masak."
" Apa saja yang mama kalian lakukan saat di rumah." Yuan Lee sudah seperti polisi yang menginterogasi penjahat.
" Mama setiap pagi akan masak lalu memandikan kami. Setelah itu biasanya beliau akan pergi ke hutan untuk mencari sayur dan juga hewan buruan."
" Tunggu..... Mama kalian bisa berburu?"
" Iya kenapa?"
" Apa selama ini kalian hidup dengan baik ."
"Tentu saja, " jawab Ying Jun dengan keras.
Ying Jun sedari tadi hanya duduk diam mendengar percakapan adik dan ayahnya. Tapi begitu mendengar ayahnya tidak mengakui kehebatan ibunya dia langsung tidak terima.
"....."
Yuan Lee terdiam mendengar jawaban keras putranya. Mereka pun akhirnya terdiam sampai masakan siap.
" Makanan sudah siap, ayo kita makan!"
Teriak Marsha dengan suara yang melengking.
" Hore.... hore ...makan....makan ...makan."
" Tolong panggilkan yang lain dong!" perintah Marsha pada Yuan Lee.
Yuan Lee yang mendengar ucapan dari Marsha hanya terbengong-bengong.
" Aku ini kaisar loh. Biasanya kan nyuruh - nyuruh orang kok jadi kebalik. Emang dia nyuruh manggil siapa coba?" gerutu Yuan Lee dalam hati. Dia tetap dengan posisinya sambil menatap Marsha tanpa kedip .
Marsha yang melihat tatapan dari Yuan Lee merasa aneh. Seperti ada yang salah gitu .
" Apa kamu yakin?" tanya Yuan Lee.
" Apanya yang yakin?"
"........."
" Sudahlah tidak usah berdebat, Aku saja yang memanggil mereka."
Lily yang mendengar perdebatan Yuan Lee dan Marsha pusing sendiri. Dia keluar untuk memanggil semuanya.
Setelah mendengar ucapan Lily , Marsha segera membawa masakannya keruang makan di bantu pelayan.
Yuan Lee dan si kembar juga mengikutinya. Sedari tadi mereka mengekor kemanapun Marsha melangkah.
Yuan Si, Tien Feng, Lily dan Lim Hyung Joon tiba tak lama setelah semua makanan disajikan.
"wah... makanan apa ini?"
Yuan Si yang baru pertama kali melihat bakso langsung heboh. Lain dengan Tien Feng dia hanya diam dan menelan liur melihat makanan yang begitu menggoda di depannya.
" Yang bulat itu namanya bakso jamur. Kamu bisa mencobanya, kalau memang tidak sesuai dengan bisa mengambil makanan yang lain."
Mendengar ucapan Marsha membuat Yuan Si tanpa ragu menyuap satu butir bakso kedalam mulutnya. Rasanya lembut , gurih dan enak.Membuat Yuan Si tak berhenti mengunyah.
Mereka makan dengan lahap. Sudah berhari-hari mereka makan seadanya. Setelah selesai makan mereka berkumpul untuk membahas yang menjadi tujuan mereka sampai datang ke desa Tesla.
Sebelum memulai percakapan Yuan Lee mengungkap identitasnya kepada saudara Marsha.
" Sebelum saya membahas hal pokok yang menjadi tujuan kami kesini, akan saya perkenalkan saya dan teman-teman." Tien Feng berkata setelah mendapat kode dari Yuan Lee.
Marsha bersikap biasa saja. Sedangkan Lim Hyung Joon dan Lily merasa gugup. Mereka merasa orang-orang ini mempunyai identitas yang tidak biasa. Mereka menatap ketiganya, dengan tangan yang sudah berkeringat.
" Saya adalah Tien Feng, jenderal muda yang memimpin ribuan pasukan di kerajaan Barat." Tien Feng memperkenalkan dirinya.
Saat Lim Hyung Joon mendengar dia langsung berlutut, diikuti Lily disampingnya. Lain dengan Marsha dan si kembar, mereka hanya melihat.
" Beliau adalah yang mulia Kaisar Yuan Lee." kata Tien Feng sambil menunjuk kearah Yuan Lee.
" Dan beliau Pangeran Yuan Si."
Lim Hyung Joon dan Lily hanya menunduk. Mereka tidak berani menatap ketiganya. Hanya melirik Marsha yang hanya diam saja setelah mengetahui identitas mereka.
Dia ingin menarik Marsha untuk berlutut, tapi ia urungkan. Dia ingat bahwa Yuan Lee telah mengatakan bahwa si kembar adalah putranya .
Kalau begitu Marsha... Dengan mata melotot lily menatap Marsha. Seolah faham dengan apa yang ada dipikiran mereka . Marsha mengungkap identitasnya.
" Saya adalah Yu Annchi. Mantan permaisuri yang telah diasingkan."
Mendengar ucapan Marsha, Lily langsung pingsan. Dia tidak kuat mendengar kejutan yang tiba-tiba. Lim Hyung Joon yang berlutut disampingnya dengan cepat mengangkatnya ke kamar.
" Kakak dan adik ikut paman ke kamar, ya?"
" Tapi_"
" Mama masih ada yang harus disampaikan kepada ayah dan paman."
" Baiklah."
Ying Jun menuntun adiknya mengikuti Lim Hyung Joon ke kamar . Setelah kepergian mereka, Marsha menyampaikan usulnya .
" Apa yang ingin permaisuri sampaikan?" tanya Tien Feng.
" Jangan panggil aku permaisuri, karena gelar itu sudah diturunkan semenjak aku telah diasingkan."
" Tapi_"
Tien Feng menoleh kearah Yuan Lee yang menunjukkan wajah datar dan dingin.
" Turuti kemauannya !"
" Baiklah."
" Saat kami tiba di desa ini kami sudah melihat kondisi yang begitu memprihatinkan. Tapi saya mempunyai ide yang mungkin bisa yang mulia pertimbangkan."
"Ide apa itu?"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 163 Episodes
Comments
Ani Ani
DIA dah mula keluaridea nya
2024-03-29
0
Yadi
🤣🤣🤣🤣🤣
cuman mendengar identitas asli Marsha, pada pingsan 🤭🤭
2023-11-06
5
Ajusani Dei Yanti
makin keren alurnya semangat thorrrr kuh
2022-10-07
0