Keberangkatan Marsha ke desa Tesla

Rombongan kaisar Yuan Lee meninggalkan perkemahan di tengah malam. Perjalanan mereka tidak ada hambatan sama sekali. Bahkan terkesan lebih cepat dari sebelumnya.

Pagi hari mereka telah sampai di perkampungan. Yuan Lee secara khusus memperhatikan keadaan desa itu dari dalam kereta.

Sebelum memasuki perkampungan itu , dia turun dari kudanya dan menaiki kereta agar penampilannya tidak membuat heboh orang-orang.

Meskipun berpakaian sederhana , wibawanya sebagai seorang kaisar tidaklah luntur. Apalagi wajah tampannya membuat para wanita terpesona.

" Masih berapa desa lagi yang akan kita lewati?" tanya Yuan Lee entah pada siapa.

Sedangkan didepannya hanya ada Yuan Si yang bahkan belum pernah ke desa tersebut. Tapi seseorang yang berpenampilan layaknya kusir langsung tanggap.

" Masih banyak yang mulia. Apakah yang mulia tidak ingin melewati jalan pintas?" tanyanya begitu tahu bahwa junjungannya ingin sampai ke tempat tujuan dengan cepat. Beliau juga tidak ingin menggunakan sihir teleportasi yang telah ia kuasai.

" Kenapa kita harus melewati jalan pintas?" tanya Yuan Lee dengan heran.

Padahal dia sudah bilang ingin melihat kondisi rakyatnya secara langsung di beberapa daerah.

Ini adalah kesempatan yang baik menurutnya. Karena diperjalanan ini dia akan melewati hampir separuh wilayahnya. Jika dia menggunakan kekuatan , maka tujuannya tidak bisa tercapai.

" Ada beberapa desa yang letaknya dipinggiran tebing dan bahkan di bawah tebing. Desa seperti itu tidak mungkin bisa kita lewati menggunakan kereta , sedangkan yang mulia juga ingin melihat kondisi desa tersebut. Untuk desa-desa yang lain bisa kita lewati saat pulang nanti . Bagaimana menurut anda yang mulia?" Tien Feng mengemukakan idenya.

" Apakah kamu yakin kita bisa lebih cepat sampai dari pada lewat jalan yang biasa di lewati ?" tanya Yuan Lee dengan dahi mengkerut.

Yuan Lee masih ragu dengan apa yang dikatakan tangan kanannya itu. Bisa saja mereka tersasar dan tidak sampai tujuan.

" Yakin yang mulia, hanya saja......" jenderal Tien Feng menghentikan ucapannya. Dia masih ragu dengan apa yang ingin disampaikan selanjutnya.

" Hanya saja kenapa?" tanya Yuan Lee dengan heran .

Sungguh pemikiran tangan kanannya ini tidak bisa ditebak . Tadi sudah mantap dengan ucapannya, sekarang malah terlihat ragu-ragu.

"Maaf yang mulia. Hanya saja kita tidak bisa membawa kuda maupun kereta. Kita hanya bisa menjangkaunya dengan berjalan kaki," kata Tien Feng dengan lancar.

Tien Feng tidak yakin junjungannya mau menyetujui usulannya. Yuan Lee menganggukkan kepalanya setelah mendengar alasan yang dikemukakan jendral muda kepercayaannya itu.

" Kalau itu memang jalan yang lebih baik boleh juga kita coba. Cari penginapan terdekat dan menitipkan kuda-kuda kita di sana. Selain itu kita juga mesti isi perut dahulu, " titah Yuan Lee setelah berpikir dengan matang.

" Baik yang mulia."

" Ingat kita dalam penyamaran jangan memanggilku yang mulia apabila dalam kerumunan ."

" Apakah kakak yakin kita akan berjalan kaki."

" Menurutmu?"

" Yakin sih tapi......" Yuan Si ragu-ragu untuk mengatakannya. Yuan Lee melirik adiknya dengan dahi mengkerut.

" Jangan bilang kamu tidak mampu berjalan."

" He...he...he.... kakak tau saja."

Yuan Lee tidak menghiraukan ucapan adiknya. Dia memejamkan matanya dengan tenang. Bahkan meskipun adiknya itu masih menggerutu dia tidak menghiraukannya.

Yuan Si yang merasa tak dihiraukan langsung diam dan mengikuti kakaknya yang memejamkan mata. Perjalanan pun berlanjut dengan keheningan sampai mereka tiba di penginapan.

Yuan Lee dan Yuan Si turun dari kereta kuda dengan gagah. Orang yang kebetulan berada disekitar situ menatap mereka dengan lapar, apalagi para wanita.

Tien Feng juga ikut turun bersama mereka. Meskipun berpakaian layaknya kusir tak membuat ketampanannya berkurang.

Mereka bertiga berjalan kearah penginapan. Sedangkan pengawal yang lain dalam kelompok sendiri. mereka juga mengikuti junjungannya kedalam penginapan.

Aura yang dimiliki ketiga orang itu sungguh luar biasa . Meskipun tidak mengetahui identitas asli mereka tapi sikap mereka membuat pemilik serasa menyambut tamu agung . Pemilik penginapan menyambut sendiri mereka dengan ramah.

" Ada yang bisa kami bantu tuan-tuan?"

" Persiapkan lima kamar untuk kami."

" Baik tuan....... ini kuncinya . Silahkan mengikuti pelayan kami," kata pemilik penginapan sambil menyodorkan kunci yang langsung diterima oleh Tien Feng.

Pemilik penginapan itu itu menyuruh pelayannya mengantar mereka ke kamar masing-masing. Kamar yang mereka dapat saling berdekatan.

" Silahkan tuan, apabila ada kekurangan bisa menghuni kami ," kata pelayan itu sebelum pergi

" Hem....."

" Masuklah ke kamar kalian masing-masing. Setelah bersih-bersih langsung ke restauran. Kita akan mengisi perut terlebih dahulu sebelum melanjutkan perjalanan kita, " kata Yuan Lee sebelum memasuki kamarnya.

" Baik" ucap bawahannya serempak

Akhirnya mereka memasuki kamar masing-masing. Hanya para pengawal, yang satu kamar berisi beberapa orang.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Setelah didiskusikan dengan ayahnya semalam , Marsha memutuskan mengajak ke dua anaknya ke desa Tesla, hitung-hitung buat liburan . Pasti kedua anaknya akan senang sekali.

Mereka akan pergi menggunakan kereta kuda. Lim Hyung Joon juga akan mengikuti perjalanan mereka. Ditambah dengan Lily yang memaksa untuk ikut. Tidak ada yang bisa melarang keras kepalanya itu.

Saat tuan Yue meminta Lim Hyung Joon untuk mendampingi Marsha, Lily juga mendengarnya . Jadilah mereka berlima sekarang bersiap-siap untuk pergi .

" Ingat hati-hati diperjalanan , jaga kedua cucuku dengan baik. Aku tak ingin melihat sesuatu terjadi pada mereka, " pesan nyonya Yue dengan mata yang sudah merah dan berkaca-kaca.

Dia belum pernah jauh dari kedua cucunya itu . Ingin rasanya mengikuti mereka, tapi bagaimana dengan suaminya.

" Tenang saja nek, aku akan bawakan oleh-oleh yang banyak. nenek mau pesan apa? " kata Xiao de dengan antusias.

Marsha yang ingin berkata sampai mengurungkannya. Dia hanya melihat putrinya menghibur sang nenek.

" Nenek cuma mau pesan, hati- hati di sana. Jangan nakal dan dengarkan ucapan mama mengerti?"

" siap!"

" Baiklah kami berangkat dulu ."

Setelah mencium kedua tangan orang tuanya Marsha mengangkat si kembar kedalam kereta.

" Dada kakek.......dada nenek!!" teriak Xiao de dengan keras dari dalam kereta .

Ying Jun dari tadi hanya diam.Dalam kereta ramai dengan celoteh Xiao de yang memang tak mau diam. Banyak hal yang dia ditanyakan. Hanya waktu tidur dia diam. Kereta pun menjadi sunyi tanpa celotehan xiao de .

Perjalanan berjalan dengan lancar. Beberapa kali mereka tidur di penginapan.Tapi kadang juga tidur di tengah hutan.

Setelah berhari-hari perjalanan , mereka tiba di daerah yang tandus. Udaranya cukup panas. Di kanan kiri hanya nampak tanah yang retak tidak ada satu tumbuhan pun yang hijau .

Sebenarnya apabila dilihat dengan jelas, daerah ini hampir sama dengan desa yang ditinggali Marsha. Sama-sama berada dibawah tebing . Tapi daerah Marsha cukup subur , tidak seperti daerah yang kini dikunjunginya.

" kok nggak ada tanamannya ya ma?" tanya Ying Jun yang penasaran dengan pemandangan yang ia lihat.

" Terus pohon-pohon itu juga kering." lanjutnya lagi saat tidak ada jawaban dari mamanya.

" Karena tumbuhan juga perlu minum sayang . Kalau kita tidak bisa minum bagaimana?"

Marsha memberikan pertanyaan sederhana untuk anaknya. Xiao de yang sudah capek hanya bersandar pada mamanya.

" Tenggorokan akan kering ."

" Begitupun dengan tumbuhan sayang. Mereka butuh makan dan minum. Disini air sangat sulit, jadi untuk minum juga susah."

" Jadi begitu terus....."

" Sebentar sayang . Mama akan turun dulu untuk melihat kerumunan itu."

Nampak sekelompok orang yang sedang berkumpul. Mungkin orang-orang tersebut sedang mendiskusikan tentang bagaimana menanggulangi bencana .

Marsha turun dari kereta dan menghampiri kerumunan itu. Salah satu orang yang dikerubungi banyak orang , merasakan kehadiran Marsha. Sosok itu melihat Marsha dengan mata melotot.

deg......

Apakah yang akan terjadi??

Tunggu lanjutannya di episode selanjutnya. jangan lupa like dan komentar nya

Terimakasih 🙏😘😘😘

Terpopuler

Comments

Ani Ani

Ani Ani

ada APA ya yang Akan terjdi

2024-03-29

0

Sandisalbiah

Sandisalbiah

ho.. ho.. rombongan kaisar sudah sampai di desa Tesla dan.... mereka melihat kehadiran Marsha..

2024-03-09

2

Ajusani Dei Yanti

Ajusani Dei Yanti

beuuu lanjut

2022-10-07

1

lihat semua
Episodes
1 Kelahiran kembali
2 Pergi ke dalam hutan
3 Bencana Kekeringan
4 Memulai perjalanan
5 Perampok
6 Pergi ke kota
7 Jalan-jalan di kota
8 Berembug
9 Keberangkatan Marsha ke desa Tesla
10 Pertemuan
11 Yu Annchi
12 Bertemu dengan Yu Annchi
13 Kejujuran
14 Ide pembuatan waduk
15 Orang tua Marsha
16 Bujukan Yuan Lee
17 Kedatangan menteri lu
18 Lu Ting
19 Kebersamaan Yuan lee dengan si kembar
20 Penyamaran
21 Ancaman Yuan Lee
22 Keterkejutan menteri Lu
23 Hukuman untuk menteri Lu
24 Penjelasan Marsha
25 Pindah
26 Terbongkar
27 Kedatangan ibu suri dan kaisar Agung
28 Membuat sarapan
29 Kaisar Agung melihat waduk
30 Bermain bersama si kembar
31 Pedang phoenix
32 Berpamitan
33 Kondisi perbatasan
34 Kedatangan Tuan Yue dan sang istri
35 Xiao de lupa
36 Penjelasan Marsha
37 Kondisi Jenderal Tien Feng
38 Hujan Mulai turun
39 EPISODE 39
40 EPISODE 40
41 EPISODE 41
42 EPISODE 42
43 EPISODE 43
44 EPISODE 44
45 EPISODE 45
46 EPISODE 46
47 EPISODE 47
48 EPISODE 48
49 EPISODE 49
50 EPISODE 50
51 EPISODE 51
52 EPISODE 52
53 EPISODE 53
54 EPISODE 54
55 EPISODE 55
56 EPISODE 56
57 EPISODE 57
58 EPISODE 58
59 EPISODE 59
60 EPISODE 60
61 EPISODE 61
62 EPISODE 62
63 EPISODE 63
64 EPISODE 64
65 EPISODE 65
66 EPISODE 65
67 EPISODE 66
68 EPISODE 67
69 EPISODE 68
70 EPISODE 69
71 EPISODE 70
72 EPISODE 71
73 EPISODE 72
74 EPISODE 73
75 EPISODE 74
76 EPISODE 75
77 EPISODE 76
78 EPISODE 77
79 EPISODE 78
80 EPISODE 79
81 EPISODE 80
82 EPISODE 81
83 EPISODE 82
84 EPISODE 83
85 EPISODE 84
86 EPISODE 85
87 EPISODE 86
88 EPISODE 87
89 EPISODE 88
90 EPISODE 89
91 EPISODE 90
92 EPISODE 91
93 EPISODE 92
94 EPISODE 93
95 S 2. 1
96 S 2. 2
97 S 2. 3
98 S 2. 4
99 S 2. 5
100 S 2. 6
101 S 2. 7
102 S 2 . 8
103 S 2. 9
104 S 2 . 10
105 S 2 . 11
106 S 2. 12
107 S 2 . 13
108 S 2 . 14
109 S 2 . 15
110 S 2 . 16
111 S 2 . 17
112 S 2 . 18
113 S 2 . 19
114 S 2 . 20
115 S 2 . 21
116 S 2 . 22
117 S 2 . 23
118 S 2 . 24
119 S 2 . 25
120 S 2 . 26
121 S 2 . 27
122 S 2 . 28
123 S 2 . 29
124 S 2 . 30
125 S 2 . 31
126 S 2 . 32
127 S 2 . 33
128 S 2 . 34
129 S 2 . 35
130 S 2 . 36
131 S 2 . 37
132 S 2 . 38
133 S 2 . 39
134 S 2 . 40
135 S 2. 41
136 S 2 . 42
137 S 2 . 43
138 S 2 . 44
139 S 2 . 45
140 S 2 . 46
141 S 2 . 47
142 S 2. 48
143 S 2 . 49
144 S 2 . 50
145 S 2 . 51
146 S 2 . 52
147 S 2 . 53
148 S 2 . 54
149 S 2 . 55
150 S 2 . 56
151 S 2 . 57
152 S 2 .58
153 S 2 . 59
154 S 2 . 60
155 S 2 . 61
156 S 2 . 62
157 S 2 . 63
158 S 2 . 64
159 S 2 . 65
160 Ekstra Part
161 Pengumuman
162 PENGUMUMAN
163 PENGUMUMAN
Episodes

Updated 163 Episodes

1
Kelahiran kembali
2
Pergi ke dalam hutan
3
Bencana Kekeringan
4
Memulai perjalanan
5
Perampok
6
Pergi ke kota
7
Jalan-jalan di kota
8
Berembug
9
Keberangkatan Marsha ke desa Tesla
10
Pertemuan
11
Yu Annchi
12
Bertemu dengan Yu Annchi
13
Kejujuran
14
Ide pembuatan waduk
15
Orang tua Marsha
16
Bujukan Yuan Lee
17
Kedatangan menteri lu
18
Lu Ting
19
Kebersamaan Yuan lee dengan si kembar
20
Penyamaran
21
Ancaman Yuan Lee
22
Keterkejutan menteri Lu
23
Hukuman untuk menteri Lu
24
Penjelasan Marsha
25
Pindah
26
Terbongkar
27
Kedatangan ibu suri dan kaisar Agung
28
Membuat sarapan
29
Kaisar Agung melihat waduk
30
Bermain bersama si kembar
31
Pedang phoenix
32
Berpamitan
33
Kondisi perbatasan
34
Kedatangan Tuan Yue dan sang istri
35
Xiao de lupa
36
Penjelasan Marsha
37
Kondisi Jenderal Tien Feng
38
Hujan Mulai turun
39
EPISODE 39
40
EPISODE 40
41
EPISODE 41
42
EPISODE 42
43
EPISODE 43
44
EPISODE 44
45
EPISODE 45
46
EPISODE 46
47
EPISODE 47
48
EPISODE 48
49
EPISODE 49
50
EPISODE 50
51
EPISODE 51
52
EPISODE 52
53
EPISODE 53
54
EPISODE 54
55
EPISODE 55
56
EPISODE 56
57
EPISODE 57
58
EPISODE 58
59
EPISODE 59
60
EPISODE 60
61
EPISODE 61
62
EPISODE 62
63
EPISODE 63
64
EPISODE 64
65
EPISODE 65
66
EPISODE 65
67
EPISODE 66
68
EPISODE 67
69
EPISODE 68
70
EPISODE 69
71
EPISODE 70
72
EPISODE 71
73
EPISODE 72
74
EPISODE 73
75
EPISODE 74
76
EPISODE 75
77
EPISODE 76
78
EPISODE 77
79
EPISODE 78
80
EPISODE 79
81
EPISODE 80
82
EPISODE 81
83
EPISODE 82
84
EPISODE 83
85
EPISODE 84
86
EPISODE 85
87
EPISODE 86
88
EPISODE 87
89
EPISODE 88
90
EPISODE 89
91
EPISODE 90
92
EPISODE 91
93
EPISODE 92
94
EPISODE 93
95
S 2. 1
96
S 2. 2
97
S 2. 3
98
S 2. 4
99
S 2. 5
100
S 2. 6
101
S 2. 7
102
S 2 . 8
103
S 2. 9
104
S 2 . 10
105
S 2 . 11
106
S 2. 12
107
S 2 . 13
108
S 2 . 14
109
S 2 . 15
110
S 2 . 16
111
S 2 . 17
112
S 2 . 18
113
S 2 . 19
114
S 2 . 20
115
S 2 . 21
116
S 2 . 22
117
S 2 . 23
118
S 2 . 24
119
S 2 . 25
120
S 2 . 26
121
S 2 . 27
122
S 2 . 28
123
S 2 . 29
124
S 2 . 30
125
S 2 . 31
126
S 2 . 32
127
S 2 . 33
128
S 2 . 34
129
S 2 . 35
130
S 2 . 36
131
S 2 . 37
132
S 2 . 38
133
S 2 . 39
134
S 2 . 40
135
S 2. 41
136
S 2 . 42
137
S 2 . 43
138
S 2 . 44
139
S 2 . 45
140
S 2 . 46
141
S 2 . 47
142
S 2. 48
143
S 2 . 49
144
S 2 . 50
145
S 2 . 51
146
S 2 . 52
147
S 2 . 53
148
S 2 . 54
149
S 2 . 55
150
S 2 . 56
151
S 2 . 57
152
S 2 .58
153
S 2 . 59
154
S 2 . 60
155
S 2 . 61
156
S 2 . 62
157
S 2 . 63
158
S 2 . 64
159
S 2 . 65
160
Ekstra Part
161
Pengumuman
162
PENGUMUMAN
163
PENGUMUMAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!