Bab 20 _ Ibu Itu Sangat Menyeramkan!

Ariel menepuk belakang leher Daisy dan dia pun terjatuh dan tak sadarkan diri.

Sebelum terjatuh dengan keras ke lantai, Ariel dengan cepat menangkap Daisy yang tidak sadarkan diri dengan lembut dan membaringkan kepala Daisy di atas paha Ariel yang sedang duduk di lantai.

Segera setelah itu. Dengan situasi yang sedikit lebih tenang, para pelayan mulai mengelilingi mereka dengan rasa cemas.

Berbeda sekali dengan Sharon, dia datang dengan senyum bangga. Dan sambil memuji Ariel.

"Seperti yang di harapkan dari Louise kecilku. Anakku memang yang terbaik di dunia. " puji Sharon dengan mata berbinar dengan kebanggan kepada anaknya.

"Haa...terima kasih. "

Ariel merespon dengan nada datar. Tidak terlalu peduli dengan beberapa pujian.

"Jadi bu,bagaimana sekarang? "tanya Ariel kepada ibunya, apa yang harus di lakukan selanjutnya.

" Hm...kita bawa dulu saja Daisy ke kamarmu dulu. Jika membiarkan nya berbaring di lantai seperti itu , kasihan dia. "

Sharon memberi usul,melihat anaknya yang sedang kebingungan apa yang harus di lakukan selanjutnya.

"Kamar saya?. Mengapa? " tanya Ariel merasa kebingungan mengapa harus membawa Daisy ke kamarnya , bukan kamar Daisy sendiri.

"Itu karna kita akan berbicara mengenai Daisy kan?. Akan lebih mudah kalau ada Daisy di dekat kita. Lagipula, tidak tahu kapan dia akan sadarkan diri. " komentar Sharon, mengemukakan pendapatnya.

"Ya...baiklah"

Ariel menjawab dengan setuju,sambil akan mengangkat Daisy .Akan tetapi ,sebelum Ariel bisa mengangkatnya. Sharon menghentikannya.

"Eh?... tunggu dulu! Louise kecil mau mengangkatnya? " tanya Sharon dengan terkejut.

" Hm?... iya, apa ada masalah?.Meskipun tubuh saya kecil, saya kuat mengangkatnya sendirian. "jawab Ariel. Kebingungan mengapa Sharon bertanya seperti itu.

" Bukan masalah kuat atau tidaknya...seorang putri mengangkat seorang pelayan, apa yang akan di katakan oleh orang-orang nanti?...lagipula anak berusia lima tahun mengangkat seseorang wanita dewasa seperti itu tidak enak di pandang. " jawab Sharon sambil menggurui anaknya.

"Hm... itu masuk akal. Baiklah ,Louise serahkan saja kepada orang lain. "

Ariel menyatakan persetujuan dan menoleh ke para pelayan yang sedang berkumpul mengelilingi mereka untuk menonton.

Apakah kalian pikir ini pertunjukan drama?... berapa lama kalian ingin menonton?.

Pikir Ariel, sambil menatap para pelayan. Beberapa saat kemudian pelayan yang sadar akan tatapan Ariel, mulai bergerak.

"...,hm?...ah... ya,benar. mari bantu saya mengangkatnya menuju ruangan Nona Louise. "ucap kepala pelayan sambil melirik para pelayan yang lainnya.

" Baik"

Para pelayan mulai mendekati Daisy untuk membawanya, sampai beberapa suara langkah kaki terdengar dan pintu masuk ruang makan terbuka dengan keras.

BRAK

"Apa yang terjadi? "tanya salah satu kesatria dengan panik.

" Kalian terlambat. Louise kecil ku telah mengatasinya dengan luar biasa. " ucap Sharon dengan bangga memuji anaknya.

Para kesatria yang menyadari keberadaan Sharon,dengan panik segera berlutut dengan hormat.

"Maaf atas kelancangan kami Yang Mulia. Sebenarnya... apa yang terjadi di sini? " tanya salah satu kesatria sambil menoleh pada kerumunan para pelayan, masih dalam keadaan berlutut.

"Tidak apa-apa. Kalian dipersilahkan berdiri... untuk sekarang, tolong salah satu dari kalian untuk mengangkat Daisy yang sedang tidak sadarkan diri dan bawa dia ke kamar anakku.untuk detailnya, tanyakan saja kepada para pelayan. "

Pinta Sharon kepada para kesatria. Karna kalau di serahkan kepada para pelayan, yang seorang wanita, lebih baik di serahkan kepada para kesatria yang sering melakukan aktifitas dengan menggunakan tenaga.

"Baik Nyonya. Kami akan melaksanakan nya. "jawab kesatria itu dengan membungkuk hormat.

Segera setelah itu ,para kesatria mulai menentukan tugasnya masing-masing dan membawa Daisy ke kamarnya Ariel.

" Ayo anakku. Kita akan membicarakannya setelah ini. " ucap Sharon sambil melirik Ariel.

"Baik,Bu"

Merekapun pergi berjalan bersama menuju kamarnya Ariel.

Setelah beberapa saat berjalan, merekapun tiba di kamarnya Ariel.

"Kamu bisa membaringkannya di tempat tidur.Dan setelah itu, kamu dipersilahkan untuk pergi!." ucap Sharon sambil melirik kesatria yang sedang mengangkat Daisy.

"Baik."

Kesatria itu pun membaringkan Daisy di tempat tidur Ariel dengan lembut dan segera meninggalkan ruangan tersebut.

Setelah beberapa saat ,setelah kesatria itu meningggalkan ruangan.Sharon segera memulai pembicaraan.

"Bagaimana kalau kita duduk terlebih dahulu?. Kita bisa membicarakannya sambil minum teh dan makan beberapa manisan.Tadi saat makan, Louise keci baru makan sedikit kan?."ucap Sharon sambil menawarkan kepada Ariel.

" Baiklah. "

Ariel pun tidak menolak tawaran tersebut dan segera memanggil pelayan untuk membawakannya teh dan beberapa manisan.

Merekapun duduk di sofa kamarnya Ariel dengan berhadapan sambil menikmati pesta teh mereka.

Setelah menikmatinya untuk beberapa saat. Ariel segera terlebih dahulu memulai pembicaraan.

"Jadi bu. Apa yang sebenarnya tekadi terhadap Daisy? "tanya Ariel sambil meletakan cangkit tehnya ke meja.

"Oh, jangan terburu-buru seperti itu~... apakah Louise kecil sangat mengkhawatirkan Daisy?.Akhirnya anak ibu merasa peduli terhadap orang lain selain latihan pedang. " ucap Sharon sambil menangis terharu secara berlebihan.

"Ayolah ibu saatnya untuk serius. Mengapa Daisy menjadi seperti itu? " tanya Ariel untuk kedua kalinya dengan kesal.

"Baiklah, baiklah. Jangan marah seperti itu~anakku yang sedang marah tidak imut tahu. " ucap Sharon sambil melambai-lambaikan tangannya dengan santai.

"Kemudian Sharon memberi tahu Ariel kebenaran nya tentang kondisi Daisy saat ini.

"Yah...singkatnya Daisy sekarang berubah menjadi Vampire. "ucap Sharon d ngan singkat.

Ariel yang mendengarnya secara tiba-tiba membuatnya terdiam untuk beberapa saat.

"...,Vampire?. tapi mengapa? . "

"Hm.... Anakku. apakah kamu telah menggigit Daisy atau memberikan darahmu padanya? "tanya Sharon. bertanya -tanya apa yang telah membuatnya berubah menjadi seorang Vampire.

"A.... "

Tiba-tiba Ariel mengingat kembali kejadian saat dirinya akan melawan Ronand dan menggigit leher Daisy untuk memulihkan tenaganya.

Sharon yang melihat Ariel yang begitu terdiam, membuatnya yakin bahwa Ariel telah melakukan sesuatu kepada Daisy.

"..... jadi Louise kecil telah melakukan sesuatu kepada Daisy yah.?"

"Ya... sebenarnya Louise telah menggigit Daisy sebelumnya.... " jawab Ariel dengan merasa bersalah.

"Hm... Menggigitnya kah... mengapa Louise kecil menggigitnya?. " tanya Sharon dengan tatapan penasaran.

"Itu-itu rahasia,"ucap Ariel sambil menjulurkan lidahnya dengan wajah imut, untuk mengalihkan pembicaraan.tidak ingin Sharon mengetahui apa yang telah terjadi saat Ariel menghilang dari istana.

" Ah... anakku. meskipun tidak usah membuat wajah imut dengan di sengaja, tatapi anak ibu adalah anak yang ter imut di dunia. Apalagi dengan di sengaja... ah.. .ibu tidak tahan. "

segera setelah itu ,Sharon dengan cepat menuju Ariel dan memeluknya dengan erat seperti orang yang sedang melihat anak kucing yang menggemaskan.

"Aaa.. ib-ibu hentikan...sesak...."

Tidak mau. Ibu mau begini sampai ibu puas...mumu... mumu... mumu...." tolak Sharon sambil meng elus-elus kan pipinya ke wajah Ariel.

Begitulah mereka berpelukan untuk beberapa waktu yang lama. Dan Ariel bertekad untuk tidak menunjukan wajah imut lagi kedepannya di depan Sharon.

Bersambung....

Terpopuler

Comments

Lasombra Mira

Lasombra Mira

kondisi ketika emaknya terlalu protektif

2023-01-24

3

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 _ Prolog: Pindah Dunia
2 Bab 2 _ "Hah???... Aku Jadi Seorang Perempuan?
3 Bab 3 _ Mengenal Dunia
4 Bab 4 _ Pertempuran Pertama
5 Bab 5 _ Mencoba Kabur
6 Bab 6 _ Di Permainkan
7 Bab 7 _ Merawat
8 Bab 8 _ Berita Hilangnya Putri
9 Bab 9 _ Terbangun
10 Bab 10 _ Masa Lalu Daisy
11 Bab 11 _ Persiapan Untuk Kembali
12 Bab 12 _ Kembalinya Louise
13 Bab 13 _ Pertemuan Pertama Dengan Ayah
14 Bab 14 _ Penipu Kecil
15 Bab 15 _ Menjadi Murid
16 Bab 16 _ Percakapan Orang Tua dan Anak
17 Bab 17 _ Hari Pertama Bekerja
18 Bab 18 _ Awal Gejala
19 Bab 19 _ Kekacauan Saat Makan
20 Bab 20 _ Ibu Itu Sangat Menyeramkan!
21 Bab 21 _ Identitas Sebenarnya Sharon
22 Bab 22 _ Ciuman Untuk Ibu
23 Bab 23 _ Terbangunnya Daisy
24 Bab 24 _ Penjelasan Setelah Bangun
25 Bab 25 _ Meminum Darah
26 Bab 26 _ Kejadian Lima Tahun Lalu (1)
27 Bab 27 _ Kejadian Lima Tahun Lalu (2)
28 Bab 28 _ Kejadian Lima Tahun Lalu (3)
29 Bab 29 _ Hari Ulang Tahun Ke 5
30 Bab 30 _ Persiapan Sebelum Pesta
31 Bab 31 _ Hari Pertama Pesta
32 Bab 32 _ Kumpulan Tiga Pahlawan
33 Bab 33 _ Pesta Hari Ke Dua
34 Bab 34 _ Pertarungan Di Pesta
35 Bab 35 _ Sumeragi Chizuru
36 Bab 36 _ Kemarahan Sharon
37 Bab 37 _ Suami Takut Istri
38 Bab 38 _ Kedatangan Lydia Scarlet
39 Bab 39 _ Pencarian Shilvie
40 Bab 40 _ Sosok Misterius?
41 Bab 41 _ Dewa Jahat 'V'
42 Bab 42 _ Tanya Jawab Bersama Dewa Jahat 'V'
43 Bab 43 _ Dewa Pun Butuh Hiburan
44 Bab 44 _ Meninggalkan Domain Dewa
45 Bab 45 _ Sharon Dan Lydia
46 Bab 46 _ Perpindahan Jiwa
47 Bab 47 _ Pagi Hari Yang Sibuk
48 Bab 48 _ Pin Pengubah Wujud
49 Bab 49 _ Ajakan Chizuru
50 Bab 50 _ Memulai Latihan
51 Bab 51 _ Menguji Kekuatan Seorang Murid
52 Bab 52 _ Menatap Masa Depan
53 Bab 53 _ Dimulainya Hari Baru
54 Bab 54 _ Suasana Latihan
55 Bab 55 _ Awal Gejolak
56 Bab 56 _ Permintaan August
57 Bab 57 _ Tenang Sebelum Badai
58 Bab 58 _ Percakapan Anak, Ayah, Kakek
59 Bab 59 _ Perbedaan Yang Sangat Jauh
60 Bab 60 _ Memulai Pergerakan
61 Bab 61 _ Pertentangan Oscar
62 Bab 62 _ Pengisian Energi Sihir
63 Bab 63 _ Berita Yang Mengejutkan Sharon
64 Bab 64 _ Keberangkatan Ibu
65 Bab 65 _ Keputusan Ariel
66 Bab 66 _ Rapat Strategi
67 Bab 67 _ Keterlaluan!
68 Bab 68 _ Mendapat Laporan
69 Bab 69 _ Mimpi Buruk Mendekat!
70 Bab 70 _ Tarikan Gravitasi
71 Bab 71 _ Menyelamatkan Diri
72 Bab 72 _ Kejatuhan Meteor
73 Bab 73 _ Kedatangan Anastasius dan Ronand
74 Bab 74 _ Mata-mata?
75 Bab 75 _ Perjalanan Sharon
76 Bab 76 _ Seseorang Yang Selamat?
77 Bab 77 _ Leopold Graham
78 Ban 78 _ Tembakan Jarak Jauh
79 Bab 79 _ Melawan Ifrit
80 Bab 80 _ Sosok Asli Leon
81 Bab 81 _ Mendapat Luka
82 Bab 82 _ Kedatangan Para Pahlawan
83 Bab 83 _ Keputusan Anastasius
84 Bab 84 _ Pertemuan Mantan Saudara Kandung
85 Bab 85 _ Dua Lawan Satu
86 Bab 86 _ Skill Charity
87 Bab 87 _ Mengirim Leon Ke Tempat Yang Jauh
88 Bab 88 _ Akihiro Yuu VS Louise Albion
89 Bab 89 _ Bentrokan Pedang Dan Tinju
90 Bab 90 _ Iron Maiden
91 Bab 91 _ Donat
92 Bab 92 _ Sekarat
93 Bab 93 _ Pertolongan Pertama
94 Bab 94 _ Good Luck, Anastasius
95 Bab 95 _ Talitha
96 Bab 96 _ Membuat Kesepakatan
97 Bab 97 _ Chastity
98 Bab 98 _ Tanpa Kurir
99 Bab 99 _ Alfons
100 Bab 100 _ Buku Harian
101 Bab 101 _ Pertemuan Kedua
102 Bab 102 _ Penyatuan Kembali
103 Bab 103 _ Senjata Makan Tuan
104 Bab 104 _ Mainan
105 Bab 105 _ Bangun Tidur, Langsung Di Peras
106 Bab 106 _ Hadiah Untuk Ariel
107 Bab 107 _ Roh Kontrak
108 Bab 108 _ Mendapatkan Roh Kontrak
109 Bab 109 _ Kembali Ke Istana
110 Bab 110 _ Upacara Kedewasaan
111 Bab 111 _ Yang Ariel Tidak Tahu
112 Bab 112 _ Sister Komplex
113 Bab 113 _ Keberangkatan Ariel
114 Bab 114 _ Pelindung Perbatasan
115 Bab 115 _ Darren
116 Bab 116 _ Menuju Ibu Kota
117 Bab 117 _ Santai Dulu Gak Sih
118 Bab 118 _ Ternyata Hanya NPC
119 Bab 119 _ Besar, Panjang, Hitam
120 Bab 120 _ Evan Delyth
121 Bab 121 _ Yang Di Inginkan
122 Bab 122 _ Makan Siang
123 Bab 123 _ Lin Xue
124 Bab 124 _ Yang Ariel Khawatirkan
125 Bab 125 _ Permintaan Lin Xue
126 Bab 126 _ Surat Dari Lydia
127 Bab 127 _ Terlambat?
128 Bab 128 _ Disangka Menggoda
129 Bab 129 _ Keributan Seleksi Pertama
130 Bab 130 _ Usulan Rakira
131 Bab 131 _ Informasi Judith
132 Bab 132 _ Eric
133 Bab 133 _ Menentukan Pemimpin
134 Bab 134 _ Rapier
135 Bab 135 _ Twin Ball
136 Bab 136 _ Uhn!
137 Bab 137 _ Neva Ingin Dipuji
138 Bab 138 _ Dua Utusan
139 Bab 139 _ Memastikan
140 Bab 140 _ Nonton Bareng
141 Bab 141 _ Yang Nonton Lagi Di Tonton
142 Bab 142 _ Louise Anakku (1)
143 Bab 143 _ Louise Anakku (2)
144 Bab 144 _ Louise Anakku (3)
Episodes

Updated 144 Episodes

1
Bab 1 _ Prolog: Pindah Dunia
2
Bab 2 _ "Hah???... Aku Jadi Seorang Perempuan?
3
Bab 3 _ Mengenal Dunia
4
Bab 4 _ Pertempuran Pertama
5
Bab 5 _ Mencoba Kabur
6
Bab 6 _ Di Permainkan
7
Bab 7 _ Merawat
8
Bab 8 _ Berita Hilangnya Putri
9
Bab 9 _ Terbangun
10
Bab 10 _ Masa Lalu Daisy
11
Bab 11 _ Persiapan Untuk Kembali
12
Bab 12 _ Kembalinya Louise
13
Bab 13 _ Pertemuan Pertama Dengan Ayah
14
Bab 14 _ Penipu Kecil
15
Bab 15 _ Menjadi Murid
16
Bab 16 _ Percakapan Orang Tua dan Anak
17
Bab 17 _ Hari Pertama Bekerja
18
Bab 18 _ Awal Gejala
19
Bab 19 _ Kekacauan Saat Makan
20
Bab 20 _ Ibu Itu Sangat Menyeramkan!
21
Bab 21 _ Identitas Sebenarnya Sharon
22
Bab 22 _ Ciuman Untuk Ibu
23
Bab 23 _ Terbangunnya Daisy
24
Bab 24 _ Penjelasan Setelah Bangun
25
Bab 25 _ Meminum Darah
26
Bab 26 _ Kejadian Lima Tahun Lalu (1)
27
Bab 27 _ Kejadian Lima Tahun Lalu (2)
28
Bab 28 _ Kejadian Lima Tahun Lalu (3)
29
Bab 29 _ Hari Ulang Tahun Ke 5
30
Bab 30 _ Persiapan Sebelum Pesta
31
Bab 31 _ Hari Pertama Pesta
32
Bab 32 _ Kumpulan Tiga Pahlawan
33
Bab 33 _ Pesta Hari Ke Dua
34
Bab 34 _ Pertarungan Di Pesta
35
Bab 35 _ Sumeragi Chizuru
36
Bab 36 _ Kemarahan Sharon
37
Bab 37 _ Suami Takut Istri
38
Bab 38 _ Kedatangan Lydia Scarlet
39
Bab 39 _ Pencarian Shilvie
40
Bab 40 _ Sosok Misterius?
41
Bab 41 _ Dewa Jahat 'V'
42
Bab 42 _ Tanya Jawab Bersama Dewa Jahat 'V'
43
Bab 43 _ Dewa Pun Butuh Hiburan
44
Bab 44 _ Meninggalkan Domain Dewa
45
Bab 45 _ Sharon Dan Lydia
46
Bab 46 _ Perpindahan Jiwa
47
Bab 47 _ Pagi Hari Yang Sibuk
48
Bab 48 _ Pin Pengubah Wujud
49
Bab 49 _ Ajakan Chizuru
50
Bab 50 _ Memulai Latihan
51
Bab 51 _ Menguji Kekuatan Seorang Murid
52
Bab 52 _ Menatap Masa Depan
53
Bab 53 _ Dimulainya Hari Baru
54
Bab 54 _ Suasana Latihan
55
Bab 55 _ Awal Gejolak
56
Bab 56 _ Permintaan August
57
Bab 57 _ Tenang Sebelum Badai
58
Bab 58 _ Percakapan Anak, Ayah, Kakek
59
Bab 59 _ Perbedaan Yang Sangat Jauh
60
Bab 60 _ Memulai Pergerakan
61
Bab 61 _ Pertentangan Oscar
62
Bab 62 _ Pengisian Energi Sihir
63
Bab 63 _ Berita Yang Mengejutkan Sharon
64
Bab 64 _ Keberangkatan Ibu
65
Bab 65 _ Keputusan Ariel
66
Bab 66 _ Rapat Strategi
67
Bab 67 _ Keterlaluan!
68
Bab 68 _ Mendapat Laporan
69
Bab 69 _ Mimpi Buruk Mendekat!
70
Bab 70 _ Tarikan Gravitasi
71
Bab 71 _ Menyelamatkan Diri
72
Bab 72 _ Kejatuhan Meteor
73
Bab 73 _ Kedatangan Anastasius dan Ronand
74
Bab 74 _ Mata-mata?
75
Bab 75 _ Perjalanan Sharon
76
Bab 76 _ Seseorang Yang Selamat?
77
Bab 77 _ Leopold Graham
78
Ban 78 _ Tembakan Jarak Jauh
79
Bab 79 _ Melawan Ifrit
80
Bab 80 _ Sosok Asli Leon
81
Bab 81 _ Mendapat Luka
82
Bab 82 _ Kedatangan Para Pahlawan
83
Bab 83 _ Keputusan Anastasius
84
Bab 84 _ Pertemuan Mantan Saudara Kandung
85
Bab 85 _ Dua Lawan Satu
86
Bab 86 _ Skill Charity
87
Bab 87 _ Mengirim Leon Ke Tempat Yang Jauh
88
Bab 88 _ Akihiro Yuu VS Louise Albion
89
Bab 89 _ Bentrokan Pedang Dan Tinju
90
Bab 90 _ Iron Maiden
91
Bab 91 _ Donat
92
Bab 92 _ Sekarat
93
Bab 93 _ Pertolongan Pertama
94
Bab 94 _ Good Luck, Anastasius
95
Bab 95 _ Talitha
96
Bab 96 _ Membuat Kesepakatan
97
Bab 97 _ Chastity
98
Bab 98 _ Tanpa Kurir
99
Bab 99 _ Alfons
100
Bab 100 _ Buku Harian
101
Bab 101 _ Pertemuan Kedua
102
Bab 102 _ Penyatuan Kembali
103
Bab 103 _ Senjata Makan Tuan
104
Bab 104 _ Mainan
105
Bab 105 _ Bangun Tidur, Langsung Di Peras
106
Bab 106 _ Hadiah Untuk Ariel
107
Bab 107 _ Roh Kontrak
108
Bab 108 _ Mendapatkan Roh Kontrak
109
Bab 109 _ Kembali Ke Istana
110
Bab 110 _ Upacara Kedewasaan
111
Bab 111 _ Yang Ariel Tidak Tahu
112
Bab 112 _ Sister Komplex
113
Bab 113 _ Keberangkatan Ariel
114
Bab 114 _ Pelindung Perbatasan
115
Bab 115 _ Darren
116
Bab 116 _ Menuju Ibu Kota
117
Bab 117 _ Santai Dulu Gak Sih
118
Bab 118 _ Ternyata Hanya NPC
119
Bab 119 _ Besar, Panjang, Hitam
120
Bab 120 _ Evan Delyth
121
Bab 121 _ Yang Di Inginkan
122
Bab 122 _ Makan Siang
123
Bab 123 _ Lin Xue
124
Bab 124 _ Yang Ariel Khawatirkan
125
Bab 125 _ Permintaan Lin Xue
126
Bab 126 _ Surat Dari Lydia
127
Bab 127 _ Terlambat?
128
Bab 128 _ Disangka Menggoda
129
Bab 129 _ Keributan Seleksi Pertama
130
Bab 130 _ Usulan Rakira
131
Bab 131 _ Informasi Judith
132
Bab 132 _ Eric
133
Bab 133 _ Menentukan Pemimpin
134
Bab 134 _ Rapier
135
Bab 135 _ Twin Ball
136
Bab 136 _ Uhn!
137
Bab 137 _ Neva Ingin Dipuji
138
Bab 138 _ Dua Utusan
139
Bab 139 _ Memastikan
140
Bab 140 _ Nonton Bareng
141
Bab 141 _ Yang Nonton Lagi Di Tonton
142
Bab 142 _ Louise Anakku (1)
143
Bab 143 _ Louise Anakku (2)
144
Bab 144 _ Louise Anakku (3)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!