Ariel menepuk belakang leher Daisy dan dia pun terjatuh dan tak sadarkan diri.
Sebelum terjatuh dengan keras ke lantai, Ariel dengan cepat menangkap Daisy yang tidak sadarkan diri dengan lembut dan membaringkan kepala Daisy di atas paha Ariel yang sedang duduk di lantai.
Segera setelah itu. Dengan situasi yang sedikit lebih tenang, para pelayan mulai mengelilingi mereka dengan rasa cemas.
Berbeda sekali dengan Sharon, dia datang dengan senyum bangga. Dan sambil memuji Ariel.
"Seperti yang di harapkan dari Louise kecilku. Anakku memang yang terbaik di dunia. " puji Sharon dengan mata berbinar dengan kebanggan kepada anaknya.
"Haa...terima kasih. "
Ariel merespon dengan nada datar. Tidak terlalu peduli dengan beberapa pujian.
"Jadi bu,bagaimana sekarang? "tanya Ariel kepada ibunya, apa yang harus di lakukan selanjutnya.
" Hm...kita bawa dulu saja Daisy ke kamarmu dulu. Jika membiarkan nya berbaring di lantai seperti itu , kasihan dia. "
Sharon memberi usul,melihat anaknya yang sedang kebingungan apa yang harus di lakukan selanjutnya.
"Kamar saya?. Mengapa? " tanya Ariel merasa kebingungan mengapa harus membawa Daisy ke kamarnya , bukan kamar Daisy sendiri.
"Itu karna kita akan berbicara mengenai Daisy kan?. Akan lebih mudah kalau ada Daisy di dekat kita. Lagipula, tidak tahu kapan dia akan sadarkan diri. " komentar Sharon, mengemukakan pendapatnya.
"Ya...baiklah"
Ariel menjawab dengan setuju,sambil akan mengangkat Daisy .Akan tetapi ,sebelum Ariel bisa mengangkatnya. Sharon menghentikannya.
"Eh?... tunggu dulu! Louise kecil mau mengangkatnya? " tanya Sharon dengan terkejut.
" Hm?... iya, apa ada masalah?.Meskipun tubuh saya kecil, saya kuat mengangkatnya sendirian. "jawab Ariel. Kebingungan mengapa Sharon bertanya seperti itu.
" Bukan masalah kuat atau tidaknya...seorang putri mengangkat seorang pelayan, apa yang akan di katakan oleh orang-orang nanti?...lagipula anak berusia lima tahun mengangkat seseorang wanita dewasa seperti itu tidak enak di pandang. " jawab Sharon sambil menggurui anaknya.
"Hm... itu masuk akal. Baiklah ,Louise serahkan saja kepada orang lain. "
Ariel menyatakan persetujuan dan menoleh ke para pelayan yang sedang berkumpul mengelilingi mereka untuk menonton.
Apakah kalian pikir ini pertunjukan drama?... berapa lama kalian ingin menonton?.
Pikir Ariel, sambil menatap para pelayan. Beberapa saat kemudian pelayan yang sadar akan tatapan Ariel, mulai bergerak.
"...,hm?...ah... ya,benar. mari bantu saya mengangkatnya menuju ruangan Nona Louise. "ucap kepala pelayan sambil melirik para pelayan yang lainnya.
" Baik"
Para pelayan mulai mendekati Daisy untuk membawanya, sampai beberapa suara langkah kaki terdengar dan pintu masuk ruang makan terbuka dengan keras.
BRAK
"Apa yang terjadi? "tanya salah satu kesatria dengan panik.
" Kalian terlambat. Louise kecil ku telah mengatasinya dengan luar biasa. " ucap Sharon dengan bangga memuji anaknya.
Para kesatria yang menyadari keberadaan Sharon,dengan panik segera berlutut dengan hormat.
"Maaf atas kelancangan kami Yang Mulia. Sebenarnya... apa yang terjadi di sini? " tanya salah satu kesatria sambil menoleh pada kerumunan para pelayan, masih dalam keadaan berlutut.
"Tidak apa-apa. Kalian dipersilahkan berdiri... untuk sekarang, tolong salah satu dari kalian untuk mengangkat Daisy yang sedang tidak sadarkan diri dan bawa dia ke kamar anakku.untuk detailnya, tanyakan saja kepada para pelayan. "
Pinta Sharon kepada para kesatria. Karna kalau di serahkan kepada para pelayan, yang seorang wanita, lebih baik di serahkan kepada para kesatria yang sering melakukan aktifitas dengan menggunakan tenaga.
"Baik Nyonya. Kami akan melaksanakan nya. "jawab kesatria itu dengan membungkuk hormat.
Segera setelah itu ,para kesatria mulai menentukan tugasnya masing-masing dan membawa Daisy ke kamarnya Ariel.
" Ayo anakku. Kita akan membicarakannya setelah ini. " ucap Sharon sambil melirik Ariel.
"Baik,Bu"
Merekapun pergi berjalan bersama menuju kamarnya Ariel.
Setelah beberapa saat berjalan, merekapun tiba di kamarnya Ariel.
"Kamu bisa membaringkannya di tempat tidur.Dan setelah itu, kamu dipersilahkan untuk pergi!." ucap Sharon sambil melirik kesatria yang sedang mengangkat Daisy.
"Baik."
Kesatria itu pun membaringkan Daisy di tempat tidur Ariel dengan lembut dan segera meninggalkan ruangan tersebut.
Setelah beberapa saat ,setelah kesatria itu meningggalkan ruangan.Sharon segera memulai pembicaraan.
"Bagaimana kalau kita duduk terlebih dahulu?. Kita bisa membicarakannya sambil minum teh dan makan beberapa manisan.Tadi saat makan, Louise keci baru makan sedikit kan?."ucap Sharon sambil menawarkan kepada Ariel.
" Baiklah. "
Ariel pun tidak menolak tawaran tersebut dan segera memanggil pelayan untuk membawakannya teh dan beberapa manisan.
Merekapun duduk di sofa kamarnya Ariel dengan berhadapan sambil menikmati pesta teh mereka.
Setelah menikmatinya untuk beberapa saat. Ariel segera terlebih dahulu memulai pembicaraan.
"Jadi bu. Apa yang sebenarnya tekadi terhadap Daisy? "tanya Ariel sambil meletakan cangkit tehnya ke meja.
"Oh, jangan terburu-buru seperti itu~... apakah Louise kecil sangat mengkhawatirkan Daisy?.Akhirnya anak ibu merasa peduli terhadap orang lain selain latihan pedang. " ucap Sharon sambil menangis terharu secara berlebihan.
"Ayolah ibu saatnya untuk serius. Mengapa Daisy menjadi seperti itu? " tanya Ariel untuk kedua kalinya dengan kesal.
"Baiklah, baiklah. Jangan marah seperti itu~anakku yang sedang marah tidak imut tahu. " ucap Sharon sambil melambai-lambaikan tangannya dengan santai.
"Kemudian Sharon memberi tahu Ariel kebenaran nya tentang kondisi Daisy saat ini.
"Yah...singkatnya Daisy sekarang berubah menjadi Vampire. "ucap Sharon d ngan singkat.
Ariel yang mendengarnya secara tiba-tiba membuatnya terdiam untuk beberapa saat.
"...,Vampire?. tapi mengapa? . "
"Hm.... Anakku. apakah kamu telah menggigit Daisy atau memberikan darahmu padanya? "tanya Sharon. bertanya -tanya apa yang telah membuatnya berubah menjadi seorang Vampire.
"A.... "
Tiba-tiba Ariel mengingat kembali kejadian saat dirinya akan melawan Ronand dan menggigit leher Daisy untuk memulihkan tenaganya.
Sharon yang melihat Ariel yang begitu terdiam, membuatnya yakin bahwa Ariel telah melakukan sesuatu kepada Daisy.
"..... jadi Louise kecil telah melakukan sesuatu kepada Daisy yah.?"
"Ya... sebenarnya Louise telah menggigit Daisy sebelumnya.... " jawab Ariel dengan merasa bersalah.
"Hm... Menggigitnya kah... mengapa Louise kecil menggigitnya?. " tanya Sharon dengan tatapan penasaran.
"Itu-itu rahasia,"ucap Ariel sambil menjulurkan lidahnya dengan wajah imut, untuk mengalihkan pembicaraan.tidak ingin Sharon mengetahui apa yang telah terjadi saat Ariel menghilang dari istana.
" Ah... anakku. meskipun tidak usah membuat wajah imut dengan di sengaja, tatapi anak ibu adalah anak yang ter imut di dunia. Apalagi dengan di sengaja... ah.. .ibu tidak tahan. "
segera setelah itu ,Sharon dengan cepat menuju Ariel dan memeluknya dengan erat seperti orang yang sedang melihat anak kucing yang menggemaskan.
"Aaa.. ib-ibu hentikan...sesak...."
Tidak mau. Ibu mau begini sampai ibu puas...mumu... mumu... mumu...." tolak Sharon sambil meng elus-elus kan pipinya ke wajah Ariel.
Begitulah mereka berpelukan untuk beberapa waktu yang lama. Dan Ariel bertekad untuk tidak menunjukan wajah imut lagi kedepannya di depan Sharon.
Bersambung....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 144 Episodes
Comments
Lasombra Mira
kondisi ketika emaknya terlalu protektif
2023-01-24
3