Bab 16 _ Percakapan Orang Tua dan Anak

Setelah keluar dari ruangan meninggalkan Ariel dan Ronand untuk mereka berbicara berdua, Sharon segera memanggil salah satu pelayan untuk memandu nya bersama Daisy, dan menyuruh menyiapkan ruangan untuk Daisy bisa beristirahat.

Setelah berjalan beberapa saat, merekapun tiba di suatu ruangan yang telah dipersiapkan untuk tamu.

"Apa ruangan ini cukup? " tanya Sharon sambil melirik Daisy.

"Te-tentu saja cukup Nyonya!. Bahkan ini terlalu berlebihan untuk saya... "ucap Daisy dengan cemas setelah melihat ruangan yang begitu megah.

Bahkan kamar ini lima kali lebih luas dari saat aku masih menjadi bangsawan...Tidak mengira aku akan tidur di sini untuk malam ini....

Daisy terkejut setelah melihat ruangan yang begitu luas, perabotan yang terlihat mahal, bahkan lantainya pun mengkilat seperti terbuat dari cermin.

Pasti para pelayan di sini sudah bersusah payah membersihkan ruangan ini...Ternyata menjadi pelayan tidak semudah yang aku pikirkan.

Pikir Daisy dengan ragu. Bahkan dia teringat kembali tentang bagaimana dia akan di beri sebuah rumah untuk hadiahnya yang lain.

Hmm... Apakah aku terima saja yah tawaran itu dan tinggal di rumah itu dengan tenang...Tidak-tidak, Daisy sadarlah! . kau akan bekerja mulai besok. Kau harus semangat! dibandingkan dengan menjadi budak, menjadi pelayan adah sesuatu yang kecil bagimu.

Untuk beberapa saat ,Daisy tenggelam dalam pikirannya, sampai baru menyadari bahwa Sharon telah menatapnya selama ini.

"...Eh?Ma-maaf nyonya, saya baru saja memikirkan sesuatu hal. " ucap Daisy dengan panik, baru menyadari tatapan ingin tahu Sharon.

"Hmm.tidak apa -apa~kamu sepertinya sedang memikirkan sesuatu? " ucap Sharon dengan santai sambil tersenyum ramah.

"Haha...Bukan sesuatu yaang penting... Maaf Nyonya ,saya baru bersikap kurang ajar terhadp Nyonya. " ucap Daisy sambil menunduk.

"Tidak apa-apa. Lagipula kamu adalah penyelamat anakku, tentu saja harus diperlakukan dengan baik. "ucap Sharon dengan senyum yang lembut.

" Hehe...Sepertinya Nyonya sangat menyayangi nona Louise. "ucap Daisy sambil tertawa ringan.

" Tentu saja!.Dia adalah anak yang manis dan pintar, bagaimana kamu tidak menyukainya?"ucap Sharon dengan tegas, "Ngomong-ngomong,aku ingin mendengar darimu ,apa saja yang terjadi saat Louise kecil ku bersamamu? . "tanya Sharon dengan ingin tahu.

" Te-tentu saja. Saya akan menceritakannya jika Nyonya ingin mengetahuinya. "jawab Daisy dengan lancar dengan tersenyum layaknya bangsawan.Berbeda sekali dengan pikirannya yang sedang kacau, takut Sharon mengetahui kebenaran yang telah terjadi.

" Baiklah kalau begitu. Kita berbicara sambil duduk dan minum teh saja. Tidak baik bercerita sambil berdiri seperti ini. "ucap Sharon dengan riang sambil memerintahkan para pelayan menyiapkannya.

" Te-tentu Nyonya. "

Merekapun berbincang untuk beberapa saat sambil meminum teh. Tak lama setelah mereka berbincang cukup lama, terdengar sebuah ketukan di pintu.

"Permisi ibu, apakah anda di dalam?. Ini saya putrimu Louise. " kata Ariel dengan ramah dan santun. Berbeda sekali saat berbicara dengan Ronand.

"Oh anakku. Masuklah! Apakah kamu sudah selesai berbicara dengan tuan Ronand? " tanya Sharon sambil melihat Louise yang masuk dan menuju tempat duduk.

"Iya ibu. Saya sudah selesai berbicara dengannya .Beliau sepertinya telah kembali menemui putranya. "ucap Ariel sambil duduk dengan anggun dan berbicara dengan sopan.

Daisy yang melihat Ariel hanya terdiam tak bersuara.

Siapa anak kecil yang lembut ini?... Dimana anak yang tomboy dan angkuh itu berada?.

Ariel yang mengetahui apa yang di pikirkan Daisy menyipitkan matanya . Daisy yang sadar atas tatapan Ariel, segera mengalihkan pandangannya.

"Oh, sayang sekali...Padahal aku ingin berbicara dengannya.... " ucap Sharon dengan putus asa.

"Kalau memang ingin berbicara dengannya, mengapa tidak mendatanginya saja.? Seharusnya dia belum terlalu jauh untuk saat ini. "saran Ariel sambil melihat Sharon yang sedang tidak bersemangat.

" Tidak apa-apa~lagipula bukan sesuatu yang penting juga. "ucap Sharon sambil tersenyum ,melihat Ariel yang sangat perhatian.

"Begitulah? "

Itu saja. pesta minum teh antara mereka berlangsung cukup lama. Sampai membuat Ariel kewalahan karena pelepasan rindu sang ibu setelah beberapa hari tak bertemu.

Orang ini...Bagaimana jika aku pergi jauh suatu saat nanti....

Pikir Ariel. Sambil pasrah dengan keadaan.

***

Sementara itu. Di suatu ruangan ,seseorang sedang mengerjakan dokumennya yang selalu menumpuk.

Dengan kesibukannya yang hampir setiap hari, dia sama sekali tidak mempunyai waktu untuk berlibur.

Ruangan itu sangat sunyi. Sampai-sampai hanya terdengar sebuah gesekan pena dengan kertas saja. Kesunyian itupun tidak berlangsung lama setelah terdengar suara seseorang telah membuka pintu dengan paksa.

BRAKK

" Mohon tunggu sebentar tuan. Yang Mulia sedang tidak ingin diganggu oleh siapapun...."terdengar suara penjaga itu dengan panik dan ketakutan.

" Hey !! Anastasius . Bisakah kau ajari penjaga ini cara bertindak dengan benar? "pinta Ronand dengan jengkel. Akan tetapi ,Anastasius hanya tersenyum setelah mendengarnya.

" Dia hanya di suruh langsung olehku. Aku yang menyuruhnya untuk tidak membiarkan siapapun masuk seenaknya keruangan ku."ucap Anastasius sambil tersenyum dengan mengejek.

" Cih. Dasar anak durhaka. "ucap Ronand dengan kesal.

" Biarkan dia masuk. Kau segera tinggalkan ruangan ini. "perintah Anastasius sambil menoleh kepada penjaga itu.

" Baik Yang Mulia."kata penjaga itu sambil tunduk dan hormat. Segera setelah itu, dia berbalik dan meninggalkan ruangan itu.

"Jadi apakah kau telah selesai berbicara dengannya? " tanya Anastasius ingin tahu.

"Ya.Dia akan menjadi muridku mulai saat ini. "jawab Ronand dengan santai. Sangat berbeda dengan Anastasius yang terkejut setelah mendengarnya.

" Murid?. Apakah kau berencana mewariskan skill Pride itu juga padanya? "tanya Anastasius sambil tak percaya apa yang telah dia dengar sebelumnya.

" Ya. Dia memenuhi kualifikasi seperti itu. Dan juga ,sudah lama aku mencari penerus untuk meneruskan kekuatan ini.... "ucap Ronand sambil mengenang masa lalu.

" Kenapa kau memutuskan sesuatu yang begitu penting seorang diri?. Jika kau menurunkan skill itu, kau akan melemah kan? bagaimana reaksi Negara lain jika mengetahui hal tersebut. "ucap Anastasius dengan kesal.

" Heh. Kau pikir kekuatanku hanya sebatas dari skill itu saja?. Aku akan tetap menjadi 7 kekuatan wilayah Iblis walau tanpa skill itu. "ejek Ronand dengan merasa tidak senang.

"... Apakah kau yakin dengan keputusanmu itu? "tanya Anastasius memastikan bahwa keputusannya adalah benar, menyerah untuk membujuknya.

Karena Anastasius tahu, kalau membujuk Ronand sama halnya berbicara dengan batu, hanya membuang-buang waktu.

"Tentu saja. Apakah kau meragukan keputusan ayahmu? " ucap Ronand dengan bangga dan percaya diri.

"Tapi bisakah kau memilih orang lain?. Dia hanyalah seorang ank kecil dan juga anak perempuan, bisakah kau memilih orang lain?. Anak pertama dan ketiga ku misalnya, mereka bisa kau pilih. " Anastasius menyarankan, tetapi segera di tolak oleh Ronand.

"Tidak.Aku sudah cukup menyukai putrimu. Dia adalah calon yang sempurna." ucap Ronand dengan tegas.

"...Jika kau berfikir seperti itu... Terserah kau sajalah. " ucap Anastasius dengan pasrah.

"Baiklah .Aku juga sudah berkunjung . Aku pergi dulu, aku ingin makan sesuatu yang enak". kata Ronand sambil berbalik pergi.

" Ey... Tung-"Anastasius memanggil , akan tetapi sudah terlambat. Ronand dengan cepat keluar dari ruangan.

Dasar, dia berprilaku seenaknya saja...Tetapi... Louise kahh...Aku hanya melirik dia sebentar waktu itu. Pertemuan dengannya akan diadakan sebentar lagi, aku ingin melihat ,seperti apa orang yang disukai oleh ayah.

Pikir Anastasius sambil menantikan pertemuannya yang sudah di tentukan saat anak-anaknya berusia lima tahun.

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Lucmin~star

Lucmin~star

Nextttttt tor!!!!

2022-09-10

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 _ Prolog: Pindah Dunia
2 Bab 2 _ "Hah???... Aku Jadi Seorang Perempuan?
3 Bab 3 _ Mengenal Dunia
4 Bab 4 _ Pertempuran Pertama
5 Bab 5 _ Mencoba Kabur
6 Bab 6 _ Di Permainkan
7 Bab 7 _ Merawat
8 Bab 8 _ Berita Hilangnya Putri
9 Bab 9 _ Terbangun
10 Bab 10 _ Masa Lalu Daisy
11 Bab 11 _ Persiapan Untuk Kembali
12 Bab 12 _ Kembalinya Louise
13 Bab 13 _ Pertemuan Pertama Dengan Ayah
14 Bab 14 _ Penipu Kecil
15 Bab 15 _ Menjadi Murid
16 Bab 16 _ Percakapan Orang Tua dan Anak
17 Bab 17 _ Hari Pertama Bekerja
18 Bab 18 _ Awal Gejala
19 Bab 19 _ Kekacauan Saat Makan
20 Bab 20 _ Ibu Itu Sangat Menyeramkan!
21 Bab 21 _ Identitas Sebenarnya Sharon
22 Bab 22 _ Ciuman Untuk Ibu
23 Bab 23 _ Terbangunnya Daisy
24 Bab 24 _ Penjelasan Setelah Bangun
25 Bab 25 _ Meminum Darah
26 Bab 26 _ Kejadian Lima Tahun Lalu (1)
27 Bab 27 _ Kejadian Lima Tahun Lalu (2)
28 Bab 28 _ Kejadian Lima Tahun Lalu (3)
29 Bab 29 _ Hari Ulang Tahun Ke 5
30 Bab 30 _ Persiapan Sebelum Pesta
31 Bab 31 _ Hari Pertama Pesta
32 Bab 32 _ Kumpulan Tiga Pahlawan
33 Bab 33 _ Pesta Hari Ke Dua
34 Bab 34 _ Pertarungan Di Pesta
35 Bab 35 _ Sumeragi Chizuru
36 Bab 36 _ Kemarahan Sharon
37 Bab 37 _ Suami Takut Istri
38 Bab 38 _ Kedatangan Lydia Scarlet
39 Bab 39 _ Pencarian Shilvie
40 Bab 40 _ Sosok Misterius?
41 Bab 41 _ Dewa Jahat 'V'
42 Bab 42 _ Tanya Jawab Bersama Dewa Jahat 'V'
43 Bab 43 _ Dewa Pun Butuh Hiburan
44 Bab 44 _ Meninggalkan Domain Dewa
45 Bab 45 _ Sharon Dan Lydia
46 Bab 46 _ Perpindahan Jiwa
47 Bab 47 _ Pagi Hari Yang Sibuk
48 Bab 48 _ Pin Pengubah Wujud
49 Bab 49 _ Ajakan Chizuru
50 Bab 50 _ Memulai Latihan
51 Bab 51 _ Menguji Kekuatan Seorang Murid
52 Bab 52 _ Menatap Masa Depan
53 Bab 53 _ Dimulainya Hari Baru
54 Bab 54 _ Suasana Latihan
55 Bab 55 _ Awal Gejolak
56 Bab 56 _ Permintaan August
57 Bab 57 _ Tenang Sebelum Badai
58 Bab 58 _ Percakapan Anak, Ayah, Kakek
59 Bab 59 _ Perbedaan Yang Sangat Jauh
60 Bab 60 _ Memulai Pergerakan
61 Bab 61 _ Pertentangan Oscar
62 Bab 62 _ Pengisian Energi Sihir
63 Bab 63 _ Berita Yang Mengejutkan Sharon
64 Bab 64 _ Keberangkatan Ibu
65 Bab 65 _ Keputusan Ariel
66 Bab 66 _ Rapat Strategi
67 Bab 67 _ Keterlaluan!
68 Bab 68 _ Mendapat Laporan
69 Bab 69 _ Mimpi Buruk Mendekat!
70 Bab 70 _ Tarikan Gravitasi
71 Bab 71 _ Menyelamatkan Diri
72 Bab 72 _ Kejatuhan Meteor
73 Bab 73 _ Kedatangan Anastasius dan Ronand
74 Bab 74 _ Mata-mata?
75 Bab 75 _ Perjalanan Sharon
76 Bab 76 _ Seseorang Yang Selamat?
77 Bab 77 _ Leopold Graham
78 Ban 78 _ Tembakan Jarak Jauh
79 Bab 79 _ Melawan Ifrit
80 Bab 80 _ Sosok Asli Leon
81 Bab 81 _ Mendapat Luka
82 Bab 82 _ Kedatangan Para Pahlawan
83 Bab 83 _ Keputusan Anastasius
84 Bab 84 _ Pertemuan Mantan Saudara Kandung
85 Bab 85 _ Dua Lawan Satu
86 Bab 86 _ Skill Charity
87 Bab 87 _ Mengirim Leon Ke Tempat Yang Jauh
88 Bab 88 _ Akihiro Yuu VS Louise Albion
89 Bab 89 _ Bentrokan Pedang Dan Tinju
90 Bab 90 _ Iron Maiden
91 Bab 91 _ Donat
92 Bab 92 _ Sekarat
93 Bab 93 _ Pertolongan Pertama
94 Bab 94 _ Good Luck, Anastasius
95 Bab 95 _ Talitha
96 Bab 96 _ Membuat Kesepakatan
97 Bab 97 _ Chastity
98 Bab 98 _ Tanpa Kurir
99 Bab 99 _ Alfons
100 Bab 100 _ Buku Harian
101 Bab 101 _ Pertemuan Kedua
102 Bab 102 _ Penyatuan Kembali
103 Bab 103 _ Senjata Makan Tuan
104 Bab 104 _ Mainan
105 Bab 105 _ Bangun Tidur, Langsung Di Peras
106 Bab 106 _ Hadiah Untuk Ariel
107 Bab 107 _ Roh Kontrak
108 Bab 108 _ Mendapatkan Roh Kontrak
109 Bab 109 _ Kembali Ke Istana
110 Bab 110 _ Upacara Kedewasaan
111 Bab 111 _ Yang Ariel Tidak Tahu
112 Bab 112 _ Sister Komplex
113 Bab 113 _ Keberangkatan Ariel
114 Bab 114 _ Pelindung Perbatasan
115 Bab 115 _ Darren
116 Bab 116 _ Menuju Ibu Kota
117 Bab 117 _ Santai Dulu Gak Sih
118 Bab 118 _ Ternyata Hanya NPC
119 Bab 119 _ Besar, Panjang, Hitam
120 Bab 120 _ Evan Delyth
121 Bab 121 _ Yang Di Inginkan
122 Bab 122 _ Makan Siang
123 Bab 123 _ Lin Xue
124 Bab 124 _ Yang Ariel Khawatirkan
125 Bab 125 _ Permintaan Lin Xue
126 Bab 126 _ Surat Dari Lydia
127 Bab 127 _ Terlambat?
128 Bab 128 _ Disangka Menggoda
129 Bab 129 _ Keributan Seleksi Pertama
130 Bab 130 _ Usulan Rakira
131 Bab 131 _ Informasi Judith
132 Bab 132 _ Eric
133 Bab 133 _ Menentukan Pemimpin
134 Bab 134 _ Rapier
135 Bab 135 _ Twin Ball
136 Bab 136 _ Uhn!
137 Bab 137 _ Neva Ingin Dipuji
138 Bab 138 _ Dua Utusan
139 Bab 139 _ Memastikan
140 Bab 140 _ Nonton Bareng
141 Bab 141 _ Yang Nonton Lagi Di Tonton
142 Bab 142 _ Louise Anakku (1)
143 Bab 143 _ Louise Anakku (2)
144 Bab 144 _ Louise Anakku (3)
Episodes

Updated 144 Episodes

1
Bab 1 _ Prolog: Pindah Dunia
2
Bab 2 _ "Hah???... Aku Jadi Seorang Perempuan?
3
Bab 3 _ Mengenal Dunia
4
Bab 4 _ Pertempuran Pertama
5
Bab 5 _ Mencoba Kabur
6
Bab 6 _ Di Permainkan
7
Bab 7 _ Merawat
8
Bab 8 _ Berita Hilangnya Putri
9
Bab 9 _ Terbangun
10
Bab 10 _ Masa Lalu Daisy
11
Bab 11 _ Persiapan Untuk Kembali
12
Bab 12 _ Kembalinya Louise
13
Bab 13 _ Pertemuan Pertama Dengan Ayah
14
Bab 14 _ Penipu Kecil
15
Bab 15 _ Menjadi Murid
16
Bab 16 _ Percakapan Orang Tua dan Anak
17
Bab 17 _ Hari Pertama Bekerja
18
Bab 18 _ Awal Gejala
19
Bab 19 _ Kekacauan Saat Makan
20
Bab 20 _ Ibu Itu Sangat Menyeramkan!
21
Bab 21 _ Identitas Sebenarnya Sharon
22
Bab 22 _ Ciuman Untuk Ibu
23
Bab 23 _ Terbangunnya Daisy
24
Bab 24 _ Penjelasan Setelah Bangun
25
Bab 25 _ Meminum Darah
26
Bab 26 _ Kejadian Lima Tahun Lalu (1)
27
Bab 27 _ Kejadian Lima Tahun Lalu (2)
28
Bab 28 _ Kejadian Lima Tahun Lalu (3)
29
Bab 29 _ Hari Ulang Tahun Ke 5
30
Bab 30 _ Persiapan Sebelum Pesta
31
Bab 31 _ Hari Pertama Pesta
32
Bab 32 _ Kumpulan Tiga Pahlawan
33
Bab 33 _ Pesta Hari Ke Dua
34
Bab 34 _ Pertarungan Di Pesta
35
Bab 35 _ Sumeragi Chizuru
36
Bab 36 _ Kemarahan Sharon
37
Bab 37 _ Suami Takut Istri
38
Bab 38 _ Kedatangan Lydia Scarlet
39
Bab 39 _ Pencarian Shilvie
40
Bab 40 _ Sosok Misterius?
41
Bab 41 _ Dewa Jahat 'V'
42
Bab 42 _ Tanya Jawab Bersama Dewa Jahat 'V'
43
Bab 43 _ Dewa Pun Butuh Hiburan
44
Bab 44 _ Meninggalkan Domain Dewa
45
Bab 45 _ Sharon Dan Lydia
46
Bab 46 _ Perpindahan Jiwa
47
Bab 47 _ Pagi Hari Yang Sibuk
48
Bab 48 _ Pin Pengubah Wujud
49
Bab 49 _ Ajakan Chizuru
50
Bab 50 _ Memulai Latihan
51
Bab 51 _ Menguji Kekuatan Seorang Murid
52
Bab 52 _ Menatap Masa Depan
53
Bab 53 _ Dimulainya Hari Baru
54
Bab 54 _ Suasana Latihan
55
Bab 55 _ Awal Gejolak
56
Bab 56 _ Permintaan August
57
Bab 57 _ Tenang Sebelum Badai
58
Bab 58 _ Percakapan Anak, Ayah, Kakek
59
Bab 59 _ Perbedaan Yang Sangat Jauh
60
Bab 60 _ Memulai Pergerakan
61
Bab 61 _ Pertentangan Oscar
62
Bab 62 _ Pengisian Energi Sihir
63
Bab 63 _ Berita Yang Mengejutkan Sharon
64
Bab 64 _ Keberangkatan Ibu
65
Bab 65 _ Keputusan Ariel
66
Bab 66 _ Rapat Strategi
67
Bab 67 _ Keterlaluan!
68
Bab 68 _ Mendapat Laporan
69
Bab 69 _ Mimpi Buruk Mendekat!
70
Bab 70 _ Tarikan Gravitasi
71
Bab 71 _ Menyelamatkan Diri
72
Bab 72 _ Kejatuhan Meteor
73
Bab 73 _ Kedatangan Anastasius dan Ronand
74
Bab 74 _ Mata-mata?
75
Bab 75 _ Perjalanan Sharon
76
Bab 76 _ Seseorang Yang Selamat?
77
Bab 77 _ Leopold Graham
78
Ban 78 _ Tembakan Jarak Jauh
79
Bab 79 _ Melawan Ifrit
80
Bab 80 _ Sosok Asli Leon
81
Bab 81 _ Mendapat Luka
82
Bab 82 _ Kedatangan Para Pahlawan
83
Bab 83 _ Keputusan Anastasius
84
Bab 84 _ Pertemuan Mantan Saudara Kandung
85
Bab 85 _ Dua Lawan Satu
86
Bab 86 _ Skill Charity
87
Bab 87 _ Mengirim Leon Ke Tempat Yang Jauh
88
Bab 88 _ Akihiro Yuu VS Louise Albion
89
Bab 89 _ Bentrokan Pedang Dan Tinju
90
Bab 90 _ Iron Maiden
91
Bab 91 _ Donat
92
Bab 92 _ Sekarat
93
Bab 93 _ Pertolongan Pertama
94
Bab 94 _ Good Luck, Anastasius
95
Bab 95 _ Talitha
96
Bab 96 _ Membuat Kesepakatan
97
Bab 97 _ Chastity
98
Bab 98 _ Tanpa Kurir
99
Bab 99 _ Alfons
100
Bab 100 _ Buku Harian
101
Bab 101 _ Pertemuan Kedua
102
Bab 102 _ Penyatuan Kembali
103
Bab 103 _ Senjata Makan Tuan
104
Bab 104 _ Mainan
105
Bab 105 _ Bangun Tidur, Langsung Di Peras
106
Bab 106 _ Hadiah Untuk Ariel
107
Bab 107 _ Roh Kontrak
108
Bab 108 _ Mendapatkan Roh Kontrak
109
Bab 109 _ Kembali Ke Istana
110
Bab 110 _ Upacara Kedewasaan
111
Bab 111 _ Yang Ariel Tidak Tahu
112
Bab 112 _ Sister Komplex
113
Bab 113 _ Keberangkatan Ariel
114
Bab 114 _ Pelindung Perbatasan
115
Bab 115 _ Darren
116
Bab 116 _ Menuju Ibu Kota
117
Bab 117 _ Santai Dulu Gak Sih
118
Bab 118 _ Ternyata Hanya NPC
119
Bab 119 _ Besar, Panjang, Hitam
120
Bab 120 _ Evan Delyth
121
Bab 121 _ Yang Di Inginkan
122
Bab 122 _ Makan Siang
123
Bab 123 _ Lin Xue
124
Bab 124 _ Yang Ariel Khawatirkan
125
Bab 125 _ Permintaan Lin Xue
126
Bab 126 _ Surat Dari Lydia
127
Bab 127 _ Terlambat?
128
Bab 128 _ Disangka Menggoda
129
Bab 129 _ Keributan Seleksi Pertama
130
Bab 130 _ Usulan Rakira
131
Bab 131 _ Informasi Judith
132
Bab 132 _ Eric
133
Bab 133 _ Menentukan Pemimpin
134
Bab 134 _ Rapier
135
Bab 135 _ Twin Ball
136
Bab 136 _ Uhn!
137
Bab 137 _ Neva Ingin Dipuji
138
Bab 138 _ Dua Utusan
139
Bab 139 _ Memastikan
140
Bab 140 _ Nonton Bareng
141
Bab 141 _ Yang Nonton Lagi Di Tonton
142
Bab 142 _ Louise Anakku (1)
143
Bab 143 _ Louise Anakku (2)
144
Bab 144 _ Louise Anakku (3)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!