Bab 17 _ Hari Pertama Bekerja

Waktu sudah satu hari telah berlalu. Daisy yang sudah mulai bekerja sebagai pelayan pribadinya Ariel untuk pertama kalinya, menghabiskan sebagian besar waktunya untuk menemani Ariel atas permintaan Sharon.

"Ermm... hey Daisy, mengapa kau tidak beristirahat saja. Lagipula aku hanya latihan pedang seperti biasa, pasti membuatmu bosan kan? "ucap Ariel sambil menghentikan ayunan pedangnya dengan berkeringat,menawarkan Daisy untuk istirahat. .

"Tidak ap-apa Nona. Saya akan menemani anda setiap saat. " jawab Daisy dengan penuh semangat.

"Hmm...kau tahu?.Agak sedikit tidak nyaman jika apa yang sedang kau lakukan selalu dilihat oleh orang lain kan? "ucap Ariel, tidak menyerah untuk melepaskan diri dari Daisy untuk beberapa waktu.

" Tetapi nyonya Sharon sudah berpesan kepada saya untuk selalu menemani Nona. Takutnya Nona kabur lag-... maksud saya diculik oleh orang jahat. "ucap Daisy panik , hampir berbicara keceplosan tentang rahasia Ariel yang sering kabur dari istana.

Hey! . apa yang mau kau katakan barusan.

" Hahh... terserah kau saja. Dan sudah ku katakan berkali-kali.Kalau hanya kita berdua ,berbicaralah seperti biasa, itu membuatku tidak nyaman. "

"Tetapi... aku adalah pelayan. " ucap Daisy dengan ragu.

"Jika kau selalu berbicara formal kepadaku setiap saat ,itu membuatku tidak nyaman dan sulit untuk bersantai. "

"...,Jika kamu memintanya ...baiklah. Saat kita berdua ,aku akan berbicara padamu dengan santai. "ucap Daisy. sambil mengambil handuk dan berjalan menuju Ariel untuk menyeka keringatnya.

"...,Kau begitu perhatian. " ucap Ariel, melihat Daisy yang sedang menyeka keringatnya,"Tak usah seperti ini juga. "

"Aku adalah pelayan pribadimu,tentu saja harus perhatian kepada tuannya. Dan sebagai pelayan terampil, apapun yang kau minta akan ku kabulkan. "ucap Daisy dengan semangat.

" Apapun? "tanya Ariel.

" Benar! Apapun. "jawab Daisy tanpa ragu.

" Apapun? "tanya Ariel sekali lagi sambil tersenyum menggoda.

"Be-benar! Apapun.... " jawab Daisy dengan ragu melihat ekspresi Ariel"Se-selama aku dapat melakukannya. Tentu saja" tegas Daisy, cemas atas apa yang akan di minta Ariel padanya.

"Tidak ada hal yang sulit. Hanya mandi, tidur, makan ,bersamaku kedepannya. "pinta Ariel kepada Daisy dengan menggoda.

" Hm?. Hanya itu?. Jika itu yang kau mau... baiklah, aku akan mandi, tidur, makan bersamamu kedepannya.Jika itu tidak lancang. "jawab Daisy tanpa ragu sedikitpun.

Oh iya , aku lupa. Aku sekarang adalah anak perempuan yang berusia 5 tahun. Tentu saja dia tidak akan ragu.

" Emm... ahh... itu hanya bercanda. "ucap Ariel sambil tersenyum. Akan tetapi, dia kebingungan setelah melihat ekspresi Daisy yang kecewa.

"Eh?. Mengapa kau kecewa? " tanya Ariel .Tidak mengerti apa yang telah membuatnya kecewa.

"Ah... emm... a-aku tidak kecewa~aku tahu kau kurang seseorang untuk menemanimu bersama kan?. Makanya kau sering kabur ke luar istana. Jangan khawatir!! aku akan menemanimu seharian mulai dari sekarang. Termasuk mandi dan tidur. " ucap Daisy menghibur Ariel. Salah paham apa yang di maksudkan Ariel.

Sepertinya... dia salah paham... tetapi biarlah. Tidak ada ruginya juga tidur dan mandi bersama wanita cantik... ehe...

Pikir Ariel, sambil menantikan waktunya tiba. Tak lama setelah beberapa saat berlalu. Terdengar sebuah suara dari suatu tempat. Membuat Ariel berbalik dan mengangkat pedangnya kembali.

"Hoo.... sedang latihan?. Itu baru yang dinamakan sebagai muridku. "ucap Ronand dengan terkesan.Sambil menampakkan diri kepada Ariel yang sedang siaga.

Kakek tua ini kah... bahkan aku tidak merasakan hawa keberadaannya sama sekali. Inikah yang di sebut sebagai orang salah satu dari 7 kekuatan wilayah iblis?... hehe, aku jadi tertarik untuk bertemu dengan 6 sisanya.

Ariel menjadi antusias untuk menemui 6 sisanya.

"Hanya latihan harian biasa.~ Ngomong-ngomong ,untuk apa kau datang kesini? "tanya Ariel kepada Ronand.

" Hmp. Emangnya ada masalah jika seorang guru mendatangi muridnya? "jawab Ronand sambil mendengus.

" Ti-tidak! Tentu tidak.Tetapi, pasti kau punya keperluan kan sampai mendatangiku sendiri seperti ini. "jawab Ariel dengan tergesa-gesa.

" Tidak juga~aku hanya bosan.Jadi aku pergi ke luar untuk berjalan- jalan dan melihat kau sedang berlatih. "jawab Ariel dengan malas.

Apa... 7 kekuatan wilayah Iblis semuanya seperti ini yah?. Aku jadi malas untuk menemui 6 sisanya nya.

Ariel menjadi tidak semangat untuk menemui 6 sisanya. Tidak disadari oleh Ronand bahwa citra 7 kekuatan wilayah iblis dirusak olehnya.

"Ngomong-ngomong.Siapa guru yang telah melatihmu selama ini?. " tanya Ronand dengan penasaran.

"Tentu saja para kesatria di sini. Mereka mengajarkanku beberapa gerakan sederhana dan aku berlatih sendiri untuk menguasainya. " jawab Ariel memberi tahu Ronand yang sedang penasaran.

"Ho... tapi gerakan-gerakan yang kamu lakukan saat kita bertarung di hutan tempo hari bukanlah gerakan yang biasa dilakukan oleh seorang kesatria, melainkan oleh seorang pembunuh .Kau menyerangku dengan niat membunuh dan menyerangku selalu menargetkan titik vitalku.Aku tidak yakin kau belajar hanya dari para kesatria. "ucap Ronand sambil melihat Ariel dengan tatapan curiga.

Ariel yang merasakan tatapannya hanya berwajah datar dan tersenyum. Sambil menjawab perkataan Ronand yang sedang curiga.

" Setiap orang mempunyai rahasianya masing-masing. "

"... ,Yah kau benar. Aku tidak hobi mengorek rahasia orang lain. Lupakan saja perkataan ku barusan. " ucap Ronand. Menyerah untuk mengetahui rahasia Ariel, meskipun dia sangat penasaran.

"Oh iya. Aku hampir lupa memberitahumu .Soal pelatihanmu, aku akan memulai pelatihannya setelah kau bertemu dengan Anastasius" ucap Ronand. Memberi tahu Ariel waktu untuk memulai pelatihannya.

"... ,Kenapa harus menunggu setelah aku bertemu dengannya?. "tanya Ariel kebingungan .

" Tidak ada hal yang khusus. Aku hanya ingin menemui teman lama.Rencananya aku akan pergi mulai besok dan kembali mungkin sekitar 2 bulan. Jadi aku akan mulai melatihmu setelah kembali. "ucap Ronand dengan santai.

" Ya. Luangkan waktumu dengan kenalan lamamu itu. Tak perlu terburu-buru untuk cepat kembali. "ucap Ariel dengan senyuman manis.

"...,Entah mengapa aku rasa kau merasa senang jika aku pergi.... " ucap Ronand dengan ragu-ragu.

Ini memang bukan hanya perasaanmu~ memang benar aku ingin kau pergi dariku.

Pikir Ariel dalam hati. Tidak berani mengucapkannya secara langsung.

"Apakah kau tidak punya keperluan lain?. Jika tidak, aku ingin pergi untuk mandi. Badanku sudah dipenuhi dengan keringat. " ucap Ariel sambil melihat bajunya yang basah dipenuhi dengan keringat.

"Entah kenapa aku merasa kau sedang mengusirku... tapi terserah lah, aku akn pergi. Sampai bertemu kembali. " segera setelah itu Ronand pergi berjalan dengan santai melewati lorong.

Ariel melihat Ronand yang sedang pergi dengan suasana hati yang baik.

"Huh... akhirnya pergi juga kakek tua itu. " gumam Ariel sambil melihat Ronand dari kejauhan. Daisy yang mendengar gumaman Ariel ,berkata dengan tersenyum masam.

"Sepertinya kamu tidak menyukainya.... "

"Untuk apa aku harus menyukai kakek menyebalkan itu? " jawab Ariel dengan langsung,"... sudahlah, aku ingin pergi mandi. Kau tidak lupa kan tentang janjimu itu? "tanya Ariel sambil tersenyum menggoda kepada Daisy.

Daisy yang menyadari apa yang dimaksud dengan Ariel, menjawabnya dengan berwajah merah.

"Te-tentu saja aku tidak lupa. "jawab Daisy dengan gugup.

"Baiklah.Ayo kita pergi!. "

Mereka berdua pun pergi meninggalkan arena pelatihan untuk pergi mandi bersama.

Bersambung....

Terpopuler

Comments

Frando Kanan

Frando Kanan

bingo emng Ariel ingin lo pergi Dr sni

2023-05-25

0

Frando Kanan

Frando Kanan

cari kesempatan dlm kesempitan 🤦

2023-05-25

1

Nana

Nana

heheheha

2022-10-16

4

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 _ Prolog: Pindah Dunia
2 Bab 2 _ "Hah???... Aku Jadi Seorang Perempuan?
3 Bab 3 _ Mengenal Dunia
4 Bab 4 _ Pertempuran Pertama
5 Bab 5 _ Mencoba Kabur
6 Bab 6 _ Di Permainkan
7 Bab 7 _ Merawat
8 Bab 8 _ Berita Hilangnya Putri
9 Bab 9 _ Terbangun
10 Bab 10 _ Masa Lalu Daisy
11 Bab 11 _ Persiapan Untuk Kembali
12 Bab 12 _ Kembalinya Louise
13 Bab 13 _ Pertemuan Pertama Dengan Ayah
14 Bab 14 _ Penipu Kecil
15 Bab 15 _ Menjadi Murid
16 Bab 16 _ Percakapan Orang Tua dan Anak
17 Bab 17 _ Hari Pertama Bekerja
18 Bab 18 _ Awal Gejala
19 Bab 19 _ Kekacauan Saat Makan
20 Bab 20 _ Ibu Itu Sangat Menyeramkan!
21 Bab 21 _ Identitas Sebenarnya Sharon
22 Bab 22 _ Ciuman Untuk Ibu
23 Bab 23 _ Terbangunnya Daisy
24 Bab 24 _ Penjelasan Setelah Bangun
25 Bab 25 _ Meminum Darah
26 Bab 26 _ Kejadian Lima Tahun Lalu (1)
27 Bab 27 _ Kejadian Lima Tahun Lalu (2)
28 Bab 28 _ Kejadian Lima Tahun Lalu (3)
29 Bab 29 _ Hari Ulang Tahun Ke 5
30 Bab 30 _ Persiapan Sebelum Pesta
31 Bab 31 _ Hari Pertama Pesta
32 Bab 32 _ Kumpulan Tiga Pahlawan
33 Bab 33 _ Pesta Hari Ke Dua
34 Bab 34 _ Pertarungan Di Pesta
35 Bab 35 _ Sumeragi Chizuru
36 Bab 36 _ Kemarahan Sharon
37 Bab 37 _ Suami Takut Istri
38 Bab 38 _ Kedatangan Lydia Scarlet
39 Bab 39 _ Pencarian Shilvie
40 Bab 40 _ Sosok Misterius?
41 Bab 41 _ Dewa Jahat 'V'
42 Bab 42 _ Tanya Jawab Bersama Dewa Jahat 'V'
43 Bab 43 _ Dewa Pun Butuh Hiburan
44 Bab 44 _ Meninggalkan Domain Dewa
45 Bab 45 _ Sharon Dan Lydia
46 Bab 46 _ Perpindahan Jiwa
47 Bab 47 _ Pagi Hari Yang Sibuk
48 Bab 48 _ Pin Pengubah Wujud
49 Bab 49 _ Ajakan Chizuru
50 Bab 50 _ Memulai Latihan
51 Bab 51 _ Menguji Kekuatan Seorang Murid
52 Bab 52 _ Menatap Masa Depan
53 Bab 53 _ Dimulainya Hari Baru
54 Bab 54 _ Suasana Latihan
55 Bab 55 _ Awal Gejolak
56 Bab 56 _ Permintaan August
57 Bab 57 _ Tenang Sebelum Badai
58 Bab 58 _ Percakapan Anak, Ayah, Kakek
59 Bab 59 _ Perbedaan Yang Sangat Jauh
60 Bab 60 _ Memulai Pergerakan
61 Bab 61 _ Pertentangan Oscar
62 Bab 62 _ Pengisian Energi Sihir
63 Bab 63 _ Berita Yang Mengejutkan Sharon
64 Bab 64 _ Keberangkatan Ibu
65 Bab 65 _ Keputusan Ariel
66 Bab 66 _ Rapat Strategi
67 Bab 67 _ Keterlaluan!
68 Bab 68 _ Mendapat Laporan
69 Bab 69 _ Mimpi Buruk Mendekat!
70 Bab 70 _ Tarikan Gravitasi
71 Bab 71 _ Menyelamatkan Diri
72 Bab 72 _ Kejatuhan Meteor
73 Bab 73 _ Kedatangan Anastasius dan Ronand
74 Bab 74 _ Mata-mata?
75 Bab 75 _ Perjalanan Sharon
76 Bab 76 _ Seseorang Yang Selamat?
77 Bab 77 _ Leopold Graham
78 Ban 78 _ Tembakan Jarak Jauh
79 Bab 79 _ Melawan Ifrit
80 Bab 80 _ Sosok Asli Leon
81 Bab 81 _ Mendapat Luka
82 Bab 82 _ Kedatangan Para Pahlawan
83 Bab 83 _ Keputusan Anastasius
84 Bab 84 _ Pertemuan Mantan Saudara Kandung
85 Bab 85 _ Dua Lawan Satu
86 Bab 86 _ Skill Charity
87 Bab 87 _ Mengirim Leon Ke Tempat Yang Jauh
88 Bab 88 _ Akihiro Yuu VS Louise Albion
89 Bab 89 _ Bentrokan Pedang Dan Tinju
90 Bab 90 _ Iron Maiden
91 Bab 91 _ Donat
92 Bab 92 _ Sekarat
93 Bab 93 _ Pertolongan Pertama
94 Bab 94 _ Good Luck, Anastasius
95 Bab 95 _ Talitha
96 Bab 96 _ Membuat Kesepakatan
97 Bab 97 _ Chastity
98 Bab 98 _ Tanpa Kurir
99 Bab 99 _ Alfons
100 Bab 100 _ Buku Harian
101 Bab 101 _ Pertemuan Kedua
102 Bab 102 _ Penyatuan Kembali
103 Bab 103 _ Senjata Makan Tuan
104 Bab 104 _ Mainan
105 Bab 105 _ Bangun Tidur, Langsung Di Peras
106 Bab 106 _ Hadiah Untuk Ariel
107 Bab 107 _ Roh Kontrak
108 Bab 108 _ Mendapatkan Roh Kontrak
109 Bab 109 _ Kembali Ke Istana
110 Bab 110 _ Upacara Kedewasaan
111 Bab 111 _ Yang Ariel Tidak Tahu
112 Bab 112 _ Sister Komplex
113 Bab 113 _ Keberangkatan Ariel
114 Bab 114 _ Pelindung Perbatasan
115 Bab 115 _ Darren
116 Bab 116 _ Menuju Ibu Kota
117 Bab 117 _ Santai Dulu Gak Sih
118 Bab 118 _ Ternyata Hanya NPC
119 Bab 119 _ Besar, Panjang, Hitam
120 Bab 120 _ Evan Delyth
121 Bab 121 _ Yang Di Inginkan
122 Bab 122 _ Makan Siang
123 Bab 123 _ Lin Xue
124 Bab 124 _ Yang Ariel Khawatirkan
125 Bab 125 _ Permintaan Lin Xue
126 Bab 126 _ Surat Dari Lydia
127 Bab 127 _ Terlambat?
128 Bab 128 _ Disangka Menggoda
129 Bab 129 _ Keributan Seleksi Pertama
130 Bab 130 _ Usulan Rakira
131 Bab 131 _ Informasi Judith
132 Bab 132 _ Eric
133 Bab 133 _ Menentukan Pemimpin
134 Bab 134 _ Rapier
135 Bab 135 _ Twin Ball
136 Bab 136 _ Uhn!
137 Bab 137 _ Neva Ingin Dipuji
138 Bab 138 _ Dua Utusan
139 Bab 139 _ Memastikan
140 Bab 140 _ Nonton Bareng
141 Bab 141 _ Yang Nonton Lagi Di Tonton
142 Bab 142 _ Louise Anakku (1)
143 Bab 143 _ Louise Anakku (2)
144 Bab 144 _ Louise Anakku (3)
Episodes

Updated 144 Episodes

1
Bab 1 _ Prolog: Pindah Dunia
2
Bab 2 _ "Hah???... Aku Jadi Seorang Perempuan?
3
Bab 3 _ Mengenal Dunia
4
Bab 4 _ Pertempuran Pertama
5
Bab 5 _ Mencoba Kabur
6
Bab 6 _ Di Permainkan
7
Bab 7 _ Merawat
8
Bab 8 _ Berita Hilangnya Putri
9
Bab 9 _ Terbangun
10
Bab 10 _ Masa Lalu Daisy
11
Bab 11 _ Persiapan Untuk Kembali
12
Bab 12 _ Kembalinya Louise
13
Bab 13 _ Pertemuan Pertama Dengan Ayah
14
Bab 14 _ Penipu Kecil
15
Bab 15 _ Menjadi Murid
16
Bab 16 _ Percakapan Orang Tua dan Anak
17
Bab 17 _ Hari Pertama Bekerja
18
Bab 18 _ Awal Gejala
19
Bab 19 _ Kekacauan Saat Makan
20
Bab 20 _ Ibu Itu Sangat Menyeramkan!
21
Bab 21 _ Identitas Sebenarnya Sharon
22
Bab 22 _ Ciuman Untuk Ibu
23
Bab 23 _ Terbangunnya Daisy
24
Bab 24 _ Penjelasan Setelah Bangun
25
Bab 25 _ Meminum Darah
26
Bab 26 _ Kejadian Lima Tahun Lalu (1)
27
Bab 27 _ Kejadian Lima Tahun Lalu (2)
28
Bab 28 _ Kejadian Lima Tahun Lalu (3)
29
Bab 29 _ Hari Ulang Tahun Ke 5
30
Bab 30 _ Persiapan Sebelum Pesta
31
Bab 31 _ Hari Pertama Pesta
32
Bab 32 _ Kumpulan Tiga Pahlawan
33
Bab 33 _ Pesta Hari Ke Dua
34
Bab 34 _ Pertarungan Di Pesta
35
Bab 35 _ Sumeragi Chizuru
36
Bab 36 _ Kemarahan Sharon
37
Bab 37 _ Suami Takut Istri
38
Bab 38 _ Kedatangan Lydia Scarlet
39
Bab 39 _ Pencarian Shilvie
40
Bab 40 _ Sosok Misterius?
41
Bab 41 _ Dewa Jahat 'V'
42
Bab 42 _ Tanya Jawab Bersama Dewa Jahat 'V'
43
Bab 43 _ Dewa Pun Butuh Hiburan
44
Bab 44 _ Meninggalkan Domain Dewa
45
Bab 45 _ Sharon Dan Lydia
46
Bab 46 _ Perpindahan Jiwa
47
Bab 47 _ Pagi Hari Yang Sibuk
48
Bab 48 _ Pin Pengubah Wujud
49
Bab 49 _ Ajakan Chizuru
50
Bab 50 _ Memulai Latihan
51
Bab 51 _ Menguji Kekuatan Seorang Murid
52
Bab 52 _ Menatap Masa Depan
53
Bab 53 _ Dimulainya Hari Baru
54
Bab 54 _ Suasana Latihan
55
Bab 55 _ Awal Gejolak
56
Bab 56 _ Permintaan August
57
Bab 57 _ Tenang Sebelum Badai
58
Bab 58 _ Percakapan Anak, Ayah, Kakek
59
Bab 59 _ Perbedaan Yang Sangat Jauh
60
Bab 60 _ Memulai Pergerakan
61
Bab 61 _ Pertentangan Oscar
62
Bab 62 _ Pengisian Energi Sihir
63
Bab 63 _ Berita Yang Mengejutkan Sharon
64
Bab 64 _ Keberangkatan Ibu
65
Bab 65 _ Keputusan Ariel
66
Bab 66 _ Rapat Strategi
67
Bab 67 _ Keterlaluan!
68
Bab 68 _ Mendapat Laporan
69
Bab 69 _ Mimpi Buruk Mendekat!
70
Bab 70 _ Tarikan Gravitasi
71
Bab 71 _ Menyelamatkan Diri
72
Bab 72 _ Kejatuhan Meteor
73
Bab 73 _ Kedatangan Anastasius dan Ronand
74
Bab 74 _ Mata-mata?
75
Bab 75 _ Perjalanan Sharon
76
Bab 76 _ Seseorang Yang Selamat?
77
Bab 77 _ Leopold Graham
78
Ban 78 _ Tembakan Jarak Jauh
79
Bab 79 _ Melawan Ifrit
80
Bab 80 _ Sosok Asli Leon
81
Bab 81 _ Mendapat Luka
82
Bab 82 _ Kedatangan Para Pahlawan
83
Bab 83 _ Keputusan Anastasius
84
Bab 84 _ Pertemuan Mantan Saudara Kandung
85
Bab 85 _ Dua Lawan Satu
86
Bab 86 _ Skill Charity
87
Bab 87 _ Mengirim Leon Ke Tempat Yang Jauh
88
Bab 88 _ Akihiro Yuu VS Louise Albion
89
Bab 89 _ Bentrokan Pedang Dan Tinju
90
Bab 90 _ Iron Maiden
91
Bab 91 _ Donat
92
Bab 92 _ Sekarat
93
Bab 93 _ Pertolongan Pertama
94
Bab 94 _ Good Luck, Anastasius
95
Bab 95 _ Talitha
96
Bab 96 _ Membuat Kesepakatan
97
Bab 97 _ Chastity
98
Bab 98 _ Tanpa Kurir
99
Bab 99 _ Alfons
100
Bab 100 _ Buku Harian
101
Bab 101 _ Pertemuan Kedua
102
Bab 102 _ Penyatuan Kembali
103
Bab 103 _ Senjata Makan Tuan
104
Bab 104 _ Mainan
105
Bab 105 _ Bangun Tidur, Langsung Di Peras
106
Bab 106 _ Hadiah Untuk Ariel
107
Bab 107 _ Roh Kontrak
108
Bab 108 _ Mendapatkan Roh Kontrak
109
Bab 109 _ Kembali Ke Istana
110
Bab 110 _ Upacara Kedewasaan
111
Bab 111 _ Yang Ariel Tidak Tahu
112
Bab 112 _ Sister Komplex
113
Bab 113 _ Keberangkatan Ariel
114
Bab 114 _ Pelindung Perbatasan
115
Bab 115 _ Darren
116
Bab 116 _ Menuju Ibu Kota
117
Bab 117 _ Santai Dulu Gak Sih
118
Bab 118 _ Ternyata Hanya NPC
119
Bab 119 _ Besar, Panjang, Hitam
120
Bab 120 _ Evan Delyth
121
Bab 121 _ Yang Di Inginkan
122
Bab 122 _ Makan Siang
123
Bab 123 _ Lin Xue
124
Bab 124 _ Yang Ariel Khawatirkan
125
Bab 125 _ Permintaan Lin Xue
126
Bab 126 _ Surat Dari Lydia
127
Bab 127 _ Terlambat?
128
Bab 128 _ Disangka Menggoda
129
Bab 129 _ Keributan Seleksi Pertama
130
Bab 130 _ Usulan Rakira
131
Bab 131 _ Informasi Judith
132
Bab 132 _ Eric
133
Bab 133 _ Menentukan Pemimpin
134
Bab 134 _ Rapier
135
Bab 135 _ Twin Ball
136
Bab 136 _ Uhn!
137
Bab 137 _ Neva Ingin Dipuji
138
Bab 138 _ Dua Utusan
139
Bab 139 _ Memastikan
140
Bab 140 _ Nonton Bareng
141
Bab 141 _ Yang Nonton Lagi Di Tonton
142
Bab 142 _ Louise Anakku (1)
143
Bab 143 _ Louise Anakku (2)
144
Bab 144 _ Louise Anakku (3)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!