Bab 12 _ Kembalinya Louise

Setelah Ariel dan Daisy menuju ke luar, mereka di sambut oleh beberapa orang yang sudah siap untuk berangkat.

"Nona, kereta kudanya sudah siap. Bisakah untuk kita pergi sekarang? "

"Iya, dan aku akan pergi bersama wanita ini, jadi perlakukan dia dengan baik!"ucap Ariel sambil melirik Daisy.

"Baik".

Mereka pun naik ke gerbong kereta kuda. Dan setelah beberapa saat menunggu,kereta kuda pun mulai bergerak pergi menuju istana.

***

Kita mundur beberapa waktu ke belakang .Sebelum surat yang di tulis oleh Ariel sampai kepada pihak Istana.

Di sebuah ruang kamar,terdapat Seorang wanita yang sedang menangis, mengingat anaknya satu-satunya ,telah menghilang hingga beberapa hari terakhir ini

Hiks hiks

"Mohon yang ceria lah Nyonya,nona Louise pasti akan baik-baik saja, nona muda meskipun usianya yang masih kecil, tetapi dia adalah anak yang jenius. Pasti nona muda akan kembali. "ucap salah satu pelayan, menghibur ibunya Louise yaitu Sharon yang sedang bersedih.

" Tetapi bagaimana jika terjadi sesuatu hal yang mengerikan terhadap anakku? "bantah Sharon sambil menangis terisak -isak.

" Nona muda meskipun usianya yang masih muda, tetapi beliau dapat menandingi para kesatria kerajaan kita, bukankah Nyonya juga mengetahui hal itu? "

"Iya Nyonya, nona muda pasti akan baik-baik saja"timpal pelayan lainnya.

" Jika kalian mengatakannya seperti itu, lalu kenapa anakku masih belum juga kembali... Huu... Huuu.... "ucap Sharon sambil menangis.

Lalu... Kenapa Anastasius masih tenang dan tidak bergerak?, padahal aku telah membuat banyak keributan seperti ini....

" Mohon bersabarlah Nyonya, tolong jangan menangis lagi, sudah beberapa hari ini Nyonya belum makan makanan apapun, takutnya berakibat buruk pada kesehatan anda. "ucap pelayan dengan nada khawatir.

"Aku adalah seorang Vampire, makanan hanyalah sesuatu yang kecil bagiku dibandingkan dengan keselamatan anakku. "

"Tetapi.... "

Tidak lama setelah itu ,seseorang mengetuk pintu dengan tergesa -gesa.

Tok

tok

tok

"Permisi Nyonya, apakah saya diperbolehkan masuk? ,ada sesuatu hal yang penting yang mau saya laporkan. "

"...Perbolehkan dia masuk! "Sharon menoleh ke salah satu pelayan.Setelah itu,pelayan tersebut berjalan dan membukakan pintu.

Setelah pintu terbuka , terlihat seorang sarjana sedang membawa surat di tangannya. Dapat di lihat dari nafasnya yang berat, sepertinya dia datang dengan terburu-buru.

"Ada masalah apa? ,cepat katakan? " Sang pelayan mewakili Sharon untuk berbicara.

"Nona.... Hosh...Hosh.... nona Louise telah di temukan. Dan beliau mengirimi surat untuk sang Ratu sendiri. "

Sharon yang mendengar itu, seketika bangkit dari tempat tidurnya dan mengambil sebuah surat yang di tulis oleh Ariel dari sarjana tersebut.

Setelah mengambil suratnya, kemudian Sharon membacanya. Tak lama kemudian,Sharon mulai menangis kembali, akan tetapi tangisannya saat ini diliputi dengan kelegaan dan kebahagiaan.

"Nyonya... " Para pelayan yang merasa khawatir melihat Sharon menangis kembali, tetapi di hentikan oleh Sharon.

"...Tidak apa-apa. Segera kirim kereta kuda ,beberapa pelayan dan penjaga untuk menjemput Louise kecilku. "perintah Sharon kepada sarjana itu dengan tegas.

" Baik"

Sarjana itu langsung mengangguk dan pergi untuk mempersiapkan penjemputan putri ke empat, yaitu Louise Albion.

"Hahh...Andai saja aku yang menjemput louise kecilku.... " gumam Sharon sambil mendesah perlahan.

"Nyonya, sepertinya itu akan sulit. mengingat posisi Nyonya sebagai Ratu ke empat. " Pelayan yang mendengarkan gumaman Sharon , langsung menjawab seketika.

"Aku tahu~... Segera siapkan ruangan untuk menyambut kedatangan anakku! " perintah Sharon kepada para pelayan.

"Baik Nyonya"

Segera setelah itu ,sebagian pelayan berbungkuk dan pergi menyiapkan tempat untuk kedatangannya Ariel.

***

Kita kembali ke waktu saat ini. Setelah kereta berjalan menuju istana , Ariel dan Daisy saling duduk berhadapan di dalam gerbong.

Melihat raut wajah Daisy yang sedikit tegang, meskipun Daisy menutupi nya dengan senyuman layaknya seorang bangsawan , Ariel dapat mengetahuinya bahwa Daisy sedang gugup.

"Apakah kau tidak apa-apa? " tanya Ariel sambil berwajah khawatir.

"Aku baik-baik saja... Hanya sedikit gugup.... "

"Oh?...Bahkan mantan Bangsawan sepertimu dapat merasakan gugup seperti ini? "

"Tentu saja aku gugup, kita akan bertemu dengan anggota kerajaan.Orang biasa mana yang tidak gugup ketika akan bertemu dengan mereka? "

"Hey, lalu selama ini kau anggap aku ini apa?, anak jalanan?".ucap Ariel dengan nada tidak senang.

"Um~Kau sama sekali berbeda~meskipun kamu adalah dari anggota kerajaan, tapi aku merasa nyaman bersama denganmu~"ucap Daisy sambil mengalihkan pandangannya dengan canggung merasa bersalah.

Oh... Aku lupa kalau orang di hadapanku ni juga berasal dari keluarga kerajaan.... maaf, hehe...

Pikir Daisy,merasa bersalah.

"Entah kau mengejelkku atau memuji ku, tapi aku anggap itu sebagai pujian. "

"Itu pujian, sungguh"ucap Daisy dengan senyum canggung.

"Ya terserahlah, kamu tidak lupa kan untuk meminta kepada mereka uang imbalan atas penyelamatan mu untukku? "

"Te-tentu saja aku ingat~"

Astaga ini bocah...Meski penampilannya anak kecil, tetapi dia terlihat seperti orangtua yang mata duitan.

"Hmp, pasti kau lupa kan?. Ingat!!, tambahkan juga hadiahnya, bilang pada mereka bahwa kamu ingin bekerja untukku. "

"Eh? bukankah itu terlalu banyak meminta? " ucap Daisy kaget.

"Itu hanya untuk jaga-jaga jika aku merekrut mu dan tidak diperbolehkan oleh ibuku.. "

"... Apakah ratu ke empat adalah orang yang dingin. "tanya Daisy khawatir.

" Tidak, tidak sama sekali. Dia adalah orang yang periang yang menyayangi anaknya. "jawab Ariel dengan cepat.

"O-ohhh.... "

Beberapa waktu berlalu, saat Ariel dan Daisy membicarakan apa yang akan terjadi kedepannya, kereta kuda yang ditumpangi mereka hampir tiba di gerbang istana.

Sarjana yang menjemput Ariel dengan menunggangi kuda yang terpisah dari Ariel, maju terlebih dahulu untuk menemui penjaga gerbang.

Dan tak lama kemudian, pintu gerbang istana terbuka, dan terdengar suara pengumuman dari para penjaga gerbang

"Puteri keempat, Louise Albion telah kembali"

Para kesatria yang berbaris dengan hormat, para pelayan yang sudah menunggu kedatangan Ariel ,menentukan posisi mereka dengan rapi.

Di tengah-tengah orang -orang yangenunggu, terdapat seorang wanita dengan berdiri tak sabar menyambut kedatangan anaknya.

Setelah beberapa saat ,kereta kuda pun berhenti.

"awah~megahnya...." gumam Daisy dengan takjub.

"...Ya, aku pun menganggap ini terlalu berlebihan buatku...." ucap Ariel dengan senyum kering,"Baiklah ayo kita turun! "

"B-baiklah"

Setelah melihat Ariel turun dari kereta, Sharon langsung berlari dengan cepat dan memeluk Ariel dengan erat.

"Huu... Huuu...Anakku.. " Sharon memeluk Ariel sambil menangis.

"Ugh, sesak... Ibu t-tolong lepasakn...Aku tak bisa bernapas, " ucap Ariel sambil melambai-lambaikan tangannya minta tolong.

Sharon yang menyadari Ariel kesakitan , segera melepaskan pelukannya.

"Oh?, maafkan ibu sayangku, ibu sangat khawatir kamu telah menghilang. Untuk kedepannya jangan membuat ibu khawatir seperti ini lagi ya! "

"Meskipun aku tak berjanji, tapi baiklah"

"Tidak!! kamu harus berjanji"bantah Sharon dengan tegas.

"O-oh baiklah ,aku berjanji tidak akan membuatmu khawatir lagi, apakah itu cukup? "

"Emm"

Kemudian Sharon memeluk Ariel lagi untuk beberapa saat sampai terdengar sebuah pengumuman.

"Yang Mulia Anastasius Albion telah datang!!!! “

" Eh? "

Segera setelah itu orang-orang yang berada di sana terlihat kebingungan dan panik mendengar penguasa kerajaan ini berinisiatif datang sendiri.

Bersambung....

Terpopuler

Comments

Frando Kanan

Frando Kanan

pantas...gw kira kehidupan sebelomny si Ariel MC ibuny adalah vampire... ternyata gw slh

2023-05-24

0

Shiina Onee-chan

Shiina Onee-chan

sudah terjadi sih..

2023-01-16

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 _ Prolog: Pindah Dunia
2 Bab 2 _ "Hah???... Aku Jadi Seorang Perempuan?
3 Bab 3 _ Mengenal Dunia
4 Bab 4 _ Pertempuran Pertama
5 Bab 5 _ Mencoba Kabur
6 Bab 6 _ Di Permainkan
7 Bab 7 _ Merawat
8 Bab 8 _ Berita Hilangnya Putri
9 Bab 9 _ Terbangun
10 Bab 10 _ Masa Lalu Daisy
11 Bab 11 _ Persiapan Untuk Kembali
12 Bab 12 _ Kembalinya Louise
13 Bab 13 _ Pertemuan Pertama Dengan Ayah
14 Bab 14 _ Penipu Kecil
15 Bab 15 _ Menjadi Murid
16 Bab 16 _ Percakapan Orang Tua dan Anak
17 Bab 17 _ Hari Pertama Bekerja
18 Bab 18 _ Awal Gejala
19 Bab 19 _ Kekacauan Saat Makan
20 Bab 20 _ Ibu Itu Sangat Menyeramkan!
21 Bab 21 _ Identitas Sebenarnya Sharon
22 Bab 22 _ Ciuman Untuk Ibu
23 Bab 23 _ Terbangunnya Daisy
24 Bab 24 _ Penjelasan Setelah Bangun
25 Bab 25 _ Meminum Darah
26 Bab 26 _ Kejadian Lima Tahun Lalu (1)
27 Bab 27 _ Kejadian Lima Tahun Lalu (2)
28 Bab 28 _ Kejadian Lima Tahun Lalu (3)
29 Bab 29 _ Hari Ulang Tahun Ke 5
30 Bab 30 _ Persiapan Sebelum Pesta
31 Bab 31 _ Hari Pertama Pesta
32 Bab 32 _ Kumpulan Tiga Pahlawan
33 Bab 33 _ Pesta Hari Ke Dua
34 Bab 34 _ Pertarungan Di Pesta
35 Bab 35 _ Sumeragi Chizuru
36 Bab 36 _ Kemarahan Sharon
37 Bab 37 _ Suami Takut Istri
38 Bab 38 _ Kedatangan Lydia Scarlet
39 Bab 39 _ Pencarian Shilvie
40 Bab 40 _ Sosok Misterius?
41 Bab 41 _ Dewa Jahat 'V'
42 Bab 42 _ Tanya Jawab Bersama Dewa Jahat 'V'
43 Bab 43 _ Dewa Pun Butuh Hiburan
44 Bab 44 _ Meninggalkan Domain Dewa
45 Bab 45 _ Sharon Dan Lydia
46 Bab 46 _ Perpindahan Jiwa
47 Bab 47 _ Pagi Hari Yang Sibuk
48 Bab 48 _ Pin Pengubah Wujud
49 Bab 49 _ Ajakan Chizuru
50 Bab 50 _ Memulai Latihan
51 Bab 51 _ Menguji Kekuatan Seorang Murid
52 Bab 52 _ Menatap Masa Depan
53 Bab 53 _ Dimulainya Hari Baru
54 Bab 54 _ Suasana Latihan
55 Bab 55 _ Awal Gejolak
56 Bab 56 _ Permintaan August
57 Bab 57 _ Tenang Sebelum Badai
58 Bab 58 _ Percakapan Anak, Ayah, Kakek
59 Bab 59 _ Perbedaan Yang Sangat Jauh
60 Bab 60 _ Memulai Pergerakan
61 Bab 61 _ Pertentangan Oscar
62 Bab 62 _ Pengisian Energi Sihir
63 Bab 63 _ Berita Yang Mengejutkan Sharon
64 Bab 64 _ Keberangkatan Ibu
65 Bab 65 _ Keputusan Ariel
66 Bab 66 _ Rapat Strategi
67 Bab 67 _ Keterlaluan!
68 Bab 68 _ Mendapat Laporan
69 Bab 69 _ Mimpi Buruk Mendekat!
70 Bab 70 _ Tarikan Gravitasi
71 Bab 71 _ Menyelamatkan Diri
72 Bab 72 _ Kejatuhan Meteor
73 Bab 73 _ Kedatangan Anastasius dan Ronand
74 Bab 74 _ Mata-mata?
75 Bab 75 _ Perjalanan Sharon
76 Bab 76 _ Seseorang Yang Selamat?
77 Bab 77 _ Leopold Graham
78 Ban 78 _ Tembakan Jarak Jauh
79 Bab 79 _ Melawan Ifrit
80 Bab 80 _ Sosok Asli Leon
81 Bab 81 _ Mendapat Luka
82 Bab 82 _ Kedatangan Para Pahlawan
83 Bab 83 _ Keputusan Anastasius
84 Bab 84 _ Pertemuan Mantan Saudara Kandung
85 Bab 85 _ Dua Lawan Satu
86 Bab 86 _ Skill Charity
87 Bab 87 _ Mengirim Leon Ke Tempat Yang Jauh
88 Bab 88 _ Akihiro Yuu VS Louise Albion
89 Bab 89 _ Bentrokan Pedang Dan Tinju
90 Bab 90 _ Iron Maiden
91 Bab 91 _ Donat
92 Bab 92 _ Sekarat
93 Bab 93 _ Pertolongan Pertama
94 Bab 94 _ Good Luck, Anastasius
95 Bab 95 _ Talitha
96 Bab 96 _ Membuat Kesepakatan
97 Bab 97 _ Chastity
98 Bab 98 _ Tanpa Kurir
99 Bab 99 _ Alfons
100 Bab 100 _ Buku Harian
101 Bab 101 _ Pertemuan Kedua
102 Bab 102 _ Penyatuan Kembali
103 Bab 103 _ Senjata Makan Tuan
104 Bab 104 _ Mainan
105 Bab 105 _ Bangun Tidur, Langsung Di Peras
106 Bab 106 _ Hadiah Untuk Ariel
107 Bab 107 _ Roh Kontrak
108 Bab 108 _ Mendapatkan Roh Kontrak
109 Bab 109 _ Kembali Ke Istana
110 Bab 110 _ Upacara Kedewasaan
111 Bab 111 _ Yang Ariel Tidak Tahu
112 Bab 112 _ Sister Komplex
113 Bab 113 _ Keberangkatan Ariel
114 Bab 114 _ Pelindung Perbatasan
115 Bab 115 _ Darren
116 Bab 116 _ Menuju Ibu Kota
117 Bab 117 _ Santai Dulu Gak Sih
118 Bab 118 _ Ternyata Hanya NPC
119 Bab 119 _ Besar, Panjang, Hitam
120 Bab 120 _ Evan Delyth
121 Bab 121 _ Yang Di Inginkan
122 Bab 122 _ Makan Siang
123 Bab 123 _ Lin Xue
124 Bab 124 _ Yang Ariel Khawatirkan
125 Bab 125 _ Permintaan Lin Xue
126 Bab 126 _ Surat Dari Lydia
127 Bab 127 _ Terlambat?
128 Bab 128 _ Disangka Menggoda
129 Bab 129 _ Keributan Seleksi Pertama
130 Bab 130 _ Usulan Rakira
131 Bab 131 _ Informasi Judith
132 Bab 132 _ Eric
133 Bab 133 _ Menentukan Pemimpin
134 Bab 134 _ Rapier
135 Bab 135 _ Twin Ball
136 Bab 136 _ Uhn!
137 Bab 137 _ Neva Ingin Dipuji
138 Bab 138 _ Dua Utusan
139 Bab 139 _ Memastikan
140 Bab 140 _ Nonton Bareng
141 Bab 141 _ Yang Nonton Lagi Di Tonton
142 Bab 142 _ Louise Anakku (1)
143 Bab 143 _ Louise Anakku (2)
144 Bab 144 _ Louise Anakku (3)
Episodes

Updated 144 Episodes

1
Bab 1 _ Prolog: Pindah Dunia
2
Bab 2 _ "Hah???... Aku Jadi Seorang Perempuan?
3
Bab 3 _ Mengenal Dunia
4
Bab 4 _ Pertempuran Pertama
5
Bab 5 _ Mencoba Kabur
6
Bab 6 _ Di Permainkan
7
Bab 7 _ Merawat
8
Bab 8 _ Berita Hilangnya Putri
9
Bab 9 _ Terbangun
10
Bab 10 _ Masa Lalu Daisy
11
Bab 11 _ Persiapan Untuk Kembali
12
Bab 12 _ Kembalinya Louise
13
Bab 13 _ Pertemuan Pertama Dengan Ayah
14
Bab 14 _ Penipu Kecil
15
Bab 15 _ Menjadi Murid
16
Bab 16 _ Percakapan Orang Tua dan Anak
17
Bab 17 _ Hari Pertama Bekerja
18
Bab 18 _ Awal Gejala
19
Bab 19 _ Kekacauan Saat Makan
20
Bab 20 _ Ibu Itu Sangat Menyeramkan!
21
Bab 21 _ Identitas Sebenarnya Sharon
22
Bab 22 _ Ciuman Untuk Ibu
23
Bab 23 _ Terbangunnya Daisy
24
Bab 24 _ Penjelasan Setelah Bangun
25
Bab 25 _ Meminum Darah
26
Bab 26 _ Kejadian Lima Tahun Lalu (1)
27
Bab 27 _ Kejadian Lima Tahun Lalu (2)
28
Bab 28 _ Kejadian Lima Tahun Lalu (3)
29
Bab 29 _ Hari Ulang Tahun Ke 5
30
Bab 30 _ Persiapan Sebelum Pesta
31
Bab 31 _ Hari Pertama Pesta
32
Bab 32 _ Kumpulan Tiga Pahlawan
33
Bab 33 _ Pesta Hari Ke Dua
34
Bab 34 _ Pertarungan Di Pesta
35
Bab 35 _ Sumeragi Chizuru
36
Bab 36 _ Kemarahan Sharon
37
Bab 37 _ Suami Takut Istri
38
Bab 38 _ Kedatangan Lydia Scarlet
39
Bab 39 _ Pencarian Shilvie
40
Bab 40 _ Sosok Misterius?
41
Bab 41 _ Dewa Jahat 'V'
42
Bab 42 _ Tanya Jawab Bersama Dewa Jahat 'V'
43
Bab 43 _ Dewa Pun Butuh Hiburan
44
Bab 44 _ Meninggalkan Domain Dewa
45
Bab 45 _ Sharon Dan Lydia
46
Bab 46 _ Perpindahan Jiwa
47
Bab 47 _ Pagi Hari Yang Sibuk
48
Bab 48 _ Pin Pengubah Wujud
49
Bab 49 _ Ajakan Chizuru
50
Bab 50 _ Memulai Latihan
51
Bab 51 _ Menguji Kekuatan Seorang Murid
52
Bab 52 _ Menatap Masa Depan
53
Bab 53 _ Dimulainya Hari Baru
54
Bab 54 _ Suasana Latihan
55
Bab 55 _ Awal Gejolak
56
Bab 56 _ Permintaan August
57
Bab 57 _ Tenang Sebelum Badai
58
Bab 58 _ Percakapan Anak, Ayah, Kakek
59
Bab 59 _ Perbedaan Yang Sangat Jauh
60
Bab 60 _ Memulai Pergerakan
61
Bab 61 _ Pertentangan Oscar
62
Bab 62 _ Pengisian Energi Sihir
63
Bab 63 _ Berita Yang Mengejutkan Sharon
64
Bab 64 _ Keberangkatan Ibu
65
Bab 65 _ Keputusan Ariel
66
Bab 66 _ Rapat Strategi
67
Bab 67 _ Keterlaluan!
68
Bab 68 _ Mendapat Laporan
69
Bab 69 _ Mimpi Buruk Mendekat!
70
Bab 70 _ Tarikan Gravitasi
71
Bab 71 _ Menyelamatkan Diri
72
Bab 72 _ Kejatuhan Meteor
73
Bab 73 _ Kedatangan Anastasius dan Ronand
74
Bab 74 _ Mata-mata?
75
Bab 75 _ Perjalanan Sharon
76
Bab 76 _ Seseorang Yang Selamat?
77
Bab 77 _ Leopold Graham
78
Ban 78 _ Tembakan Jarak Jauh
79
Bab 79 _ Melawan Ifrit
80
Bab 80 _ Sosok Asli Leon
81
Bab 81 _ Mendapat Luka
82
Bab 82 _ Kedatangan Para Pahlawan
83
Bab 83 _ Keputusan Anastasius
84
Bab 84 _ Pertemuan Mantan Saudara Kandung
85
Bab 85 _ Dua Lawan Satu
86
Bab 86 _ Skill Charity
87
Bab 87 _ Mengirim Leon Ke Tempat Yang Jauh
88
Bab 88 _ Akihiro Yuu VS Louise Albion
89
Bab 89 _ Bentrokan Pedang Dan Tinju
90
Bab 90 _ Iron Maiden
91
Bab 91 _ Donat
92
Bab 92 _ Sekarat
93
Bab 93 _ Pertolongan Pertama
94
Bab 94 _ Good Luck, Anastasius
95
Bab 95 _ Talitha
96
Bab 96 _ Membuat Kesepakatan
97
Bab 97 _ Chastity
98
Bab 98 _ Tanpa Kurir
99
Bab 99 _ Alfons
100
Bab 100 _ Buku Harian
101
Bab 101 _ Pertemuan Kedua
102
Bab 102 _ Penyatuan Kembali
103
Bab 103 _ Senjata Makan Tuan
104
Bab 104 _ Mainan
105
Bab 105 _ Bangun Tidur, Langsung Di Peras
106
Bab 106 _ Hadiah Untuk Ariel
107
Bab 107 _ Roh Kontrak
108
Bab 108 _ Mendapatkan Roh Kontrak
109
Bab 109 _ Kembali Ke Istana
110
Bab 110 _ Upacara Kedewasaan
111
Bab 111 _ Yang Ariel Tidak Tahu
112
Bab 112 _ Sister Komplex
113
Bab 113 _ Keberangkatan Ariel
114
Bab 114 _ Pelindung Perbatasan
115
Bab 115 _ Darren
116
Bab 116 _ Menuju Ibu Kota
117
Bab 117 _ Santai Dulu Gak Sih
118
Bab 118 _ Ternyata Hanya NPC
119
Bab 119 _ Besar, Panjang, Hitam
120
Bab 120 _ Evan Delyth
121
Bab 121 _ Yang Di Inginkan
122
Bab 122 _ Makan Siang
123
Bab 123 _ Lin Xue
124
Bab 124 _ Yang Ariel Khawatirkan
125
Bab 125 _ Permintaan Lin Xue
126
Bab 126 _ Surat Dari Lydia
127
Bab 127 _ Terlambat?
128
Bab 128 _ Disangka Menggoda
129
Bab 129 _ Keributan Seleksi Pertama
130
Bab 130 _ Usulan Rakira
131
Bab 131 _ Informasi Judith
132
Bab 132 _ Eric
133
Bab 133 _ Menentukan Pemimpin
134
Bab 134 _ Rapier
135
Bab 135 _ Twin Ball
136
Bab 136 _ Uhn!
137
Bab 137 _ Neva Ingin Dipuji
138
Bab 138 _ Dua Utusan
139
Bab 139 _ Memastikan
140
Bab 140 _ Nonton Bareng
141
Bab 141 _ Yang Nonton Lagi Di Tonton
142
Bab 142 _ Louise Anakku (1)
143
Bab 143 _ Louise Anakku (2)
144
Bab 144 _ Louise Anakku (3)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!