Pasukan Gong Sheng semakin berusaha menekan para perompak itu kalau hati sudah hampir mendekati pagi. Gong Sheng yang langsung memberikan perintah untuk mengepung, sesaat setelah dia berhasil mengalahkan sang ketua dari perompak tersebut.
Gong Sheng semalam tak sengaja melihat ketua dari para perompak itu sedang berada di ruangan yang dilewati lorong ke penjara. Sudah tak lagi bisa menahan emosinya, Gong Sheng langsung menyerang ketua kelompok perompak itu.
Pertarungan kedua ketua dari kelompok yang tengah bersitegang itu sangatlah sengit. Beberapa kali ketua perompak berhasil memukul beberapa titik berbahaya di tubuh pangeran ke 5.Beruntung pangeran ke 5 sudah lebih dulu mengumpulkan tenaga dalamnya di area tersebut sehingga dampak dari serangan itu tak begitu besar bagi tubuhnya.
Gong Sheng pun tak main kalah, dengan beberapa jurus andalannya berhasil membuat ketua para perompak itu memuntahkan darahnya beberapa kali. Ada beberapa luka sayatan akibat pedang dari Gong Sheng. Salah satunya ada di bagian perut ketua perompak itu.
" Siapa kalian sebenarnya? " sentak ketua perompak. Tubuhnya sudah tak sanggup lagi hanya untuk mengangkat tangan maupun kaki ya.
" Seharusnya aku yang bertanya padamu, siapa dalam dibalik perbuatan kalian? Jelas kalian bukan berasal dari Xili. " tanya Sheng membentak.
" Cuih... Kau adalah orang yang bodoh. Aku jelas tak akan mengatakan hal tersebut padamu. "
Gong Sheng hendak melayangkan pukulan ke wajah ketua perompak itu tapi sayang sekali digagalkan oleh salah satu anak buahnya. Mingye datang untuk mengatakan bahwa seluruh isi dari markas ini sudah berhasil mereka kepung.
" Jendral besar, kami sudah berhasil menguasai markas ini. Kami menunggu perintah selanjutnya. " lapor Mingye.
" Bunuh saja mereka semua. " titah Gong Sheng.
Ketua perompak begitu ketakutan saat mendengar kata-kata Gong Sheng barusan. Tubuhnya bergetar sangat hebat, dia takut jika dia juga akan dibunuh, atau mungkin disiksa.
Gong Sheng menatap tajam ke arah ketua perompak tersebut. Sebuah seringai tajam ditunjukkan oleh Gong Sheng untuk mengintimidasi ketua perompak agar tidak sampai kabur darinya.
Sang surya sedikit demi sedikit mulai menampakkan wujudnya dan memulai tugasnya untuk menyinari dataran bumi tempat manusia berpijak ini.
Ketika tepat sinar dari matahari yang keluar dari balik lereng gunung Louhan, bisa dilihat dengan jelas banyaknya mayat yang berserakan tak beraturan di tanah. Mayat para perompak yang sudah sukses dibasmi oleh pasukan Gong Sheng dan Liancheng.
Terdengar derap langkah yang menuju keluar dari gua. Ketika semua mata pasukan terpaku pada mulut gua yang menjadi markas para perompak itu, Gong Sheng mulai menampakkan batang hidungnya. Sorak sorai terdengar riuh menyambut pimpinan mereka. Mereka terlampau senang karena bisa menyelesaikan tugas mereka kali ini dengan sempurna.
" Selamat panglima Besar.... Selamat panglima Besar..... " seru para pasukan mengelu-elukan Gong Sheng.
" Kita telah berhasil menaklukkan musuh kita kali ini. Mari buat semua musuh Xili jera. Kita Ri Yue, akan menjaga Xili. " teriak Gong Sheng. Semua pasukan nampak berteriak girang.
" Hidup panglima.... Hidup panglima..... Hidup panglima..... " sorak sorai semuanya.
Gong Sheng berjalan menghampiri pasukannya, melihat adakah yang terluka dan mungkin saja ada yang gugur. Syukur Gong Sheng panjatkan saat ternyata semau pasukannya baik-baik saja.Ada beberapa yang terluka tapi masih dikategorikan luka ringan.
Melihat lagi ke sekeliling, nampak banyak sekali mayat para perompak yang sudah dibunuh oleh pasukan Gong Sheng. Pada akhirnya Gong Sheng memerintahkan pasukannya untuk mengumpulkan mayat itu itu dan membakarnya.
" Kalian urus semuanya yang ada di tempat ini. Sore nanti kalian kembali dan tempat ini sudah seperti semula. Aku akan kembali ke barak terlebih dahulu. Aku akan membawa ketua dari para perompak itu. Kalian paham kan?" titah Gong Sheng.
" Baik panglima" sahut pasukan serempak.
Gong Sheng kembali ke barak bersama dengan Liancheng dan juga pasukan perbatasan. Mereka akan kembali lebih dulu untuk membuat laporan dan juga mengurus kepala perompak. Gong Sheng harus mendapatkan petunjuk tentang siapa yang memerintahkan pasukan perompak itu.
Banyak yang Gong Sheng curigai hingga dia menarik kesimpulan bahwa pasti orang yang memiliki kuasa tinggi baru bisa memerintahkan perompak dari gurun yang jauh dari Xili untuk beroperasi di perbatasan.
Perjalanan dari kaki lereng gunung Laosan memang memakan waktu yang cukup lama. Bisa satu setengah hari jika menggunakan kecepatan sedang. Meski begitu, Gong Sheng tidak memaksakan pasukannya untuk bisa sampai barak hari ini juga. Gong Sheng tahu bahwa pasukannya itu sudah kelelahan.
Sesampainya di barak yang ada di perbatasan, Gong Sheng memerintahkan semua pasukan untuk beristirahat. Tak lupa dia juga memerintahkan agar ketua perompak itu dimasukan ke penjara bawah tanah.
Malam harinya, dengan didampingi oleh Liancheng, Gong Sheng datang ke penjara bawah tanah untuk menginterogasi ketua perompak agar mengatakan siapa dalang dibalik mereka.
" Aku tidak suka banyak bicara apalagi bas basi, maka langsung saja aku bertanya padamu, siapa dalang dibalik tindakan kalian?" tanya Gong Sheng. Ketua perompak itu masih saja diam tak mengeluarkan sepatah kata pun.
" Kau pasti kenal betul siapa aku dan bagaimana aku menghadapi seorang tahanan sepertimu ini." ancam Gong Sheng.
Gong Sheng tidak melanjutkan bertanya pada ketua perompak itu, Gong Sheng sedang memperhatikan gerak gerik dari orang yang ada di hadapannya ini.
" Baik, kita langsung saja. Aku tak punya banyak waktu karena istriku sudah menungguku di rumah, maka jika kau tak kunjung mengatakan siapa dalangnya, aku akan membuat keluarga mu merasakan apa yang dirasakan oleh istriku." Gong Sheng masih melontarkan ancamannya.
" Cuih.... Jangan sentuh keluargaku." sentak ketua perompak.
" Apa kau pikir aku akan mendengarkan mu?" Gong berjalan mengitari tubuh dari ketua perompak yang diikat di sebuah kursi.
" Bagaimana kalau kita buat kesepakatan, katakan pada ku siapa dalangnya maka keluarga mu aman, atau kau terus saja diam, tapi akan aku bat kau nampak seperti telah berkhianat pada tuan mu, sehingga keluarga mu akan dibunuh oleh mereka."
Lama ketua perompak itu berpikir, akhirnya dia menyetujui pilihan pertama.Tapi Gong Sheng harus menjamin keselamatan keluarganya.
" Aku tidak mengenal oran itu, sama sekali aku tak pernah melihat wajahnya. Tapi satu yang aku ingat darinya adalah pakaiannya yang sangat bagus dan mahal. Karena terbuat dari sutra terbaik di Xili." ketua perompak itu akhirnya mau mengatakan.
" Apa penampilan dia seperttiku?" tanya Gong Sheng. Kebetulan sekali dia sedang menggunakan pakaian sama seperti ketika dia di istana.
" bahkan lebih mewah dari anda tuan." jawab ketua kelompok tersebut.
Gong Sheng sejenak berpikir, sepengetahuannya tidak banyak orang yang bisa berpenampilan sepertinya selain anggota keluarga kerajaan. Jika seperti itu, mungkinkah ada pengkhianat di istana.
Hal tersebut terus terngiang di kepala Gong Sheng. Dia pun kemudian akan mulai menyelidiki keluarga kerajaan mulai sekarang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 98 Episodes
Comments