Di kediaman Man Yue, yang merupakan kediaman milik pangeran ke 5,nampak beberapa pelayan mondar mandir di depan kamar utama milik dari tuan mereka. Sepertinya pemilik kamar tersebut sedang mempersiapkan diri untuk datang ke sebuah acara jamuan.
Malam ini akan ada jamuan di kediaman keluarga perdana menteri kanan,, Feng Ying. Mereka akan merayakan pernikahan antara Gong Sheng dan juga Feng Ai yang merupakan putri pertama juga sekaligus putri sahabat keluarga Feng.
Feng Ying memiliki dua istri dan dua anak perempuan masing-masing dari istrinya memiliki satu anak perempuan. Feng Ai merupakan anak istri pertama, sedangkan anak istri kedua bernama Feng Jiao. Bagaimana kehidupan mereka berdua, saudara tiri, jawabannya adalah tentu saja tidak baik. Feng Jiao ingin bisa mendapatkan apa yang Feng Ai dapatkan padahal sesungguhnya mereka berdua mendapatkan hal yang sama rata sama suka.
Yang membuat Feng Jiao akhirnya mulai merasa iri adalah kasih sayang keluarga dari ayahnya lebih peduli pada Feng Ai, karena dia anak dari istri pertama, istri sah yang diakui oleh keluarga besar Feng.
" Nyonya, apa anda yakin akan datang ke sana? Anda kan datang tanpa yang mulia pangeran ke 5, bagaimana jika nantinya anda akan dipermalukan di sana? " tanya Hui Li yang tengah membantu nyonganya untuk berias.
" Sebelum dia mempermalukan aku, akan lebih dulu dia yang aku permalukan. Seenaknya saja dia selama ini membuatku harus menanggung semua kesalahannya. Lihat saja, malam ini aku pasti akan membalas setiap perlakuannya padaku. " jawab Feng Ai terlihat sangat yakin.
" Semoga saja berhasil ya nyonya. " harapan Hui Li.
" Kau tidak perlu khawatir, akan ada Shihan yang siap pasang badan melindungi kita. Aku juga sudah bisa ilmu beladiri walaupun masih sangat jauh jika dibandingkan dengan Shihan. " ujar Feng Ai.
Hui Li kembali mempersiapkan pakaian dan riasan nyonya nya. Dia harus bisa membuat nyonyanya mendapatkan atensi penuh dari para tamu undangan. Hui Li berharap, Feng Jiao akan kalah duluan saat melihat kakak tirinya menjadi pusat perhatian.
Pusat perhatian adalah salah satu yang tidak bisa didapatkan Feng Jiao karena dia selalu kalah pamor dengan sang kakak tiri. Hui Li berencana untuk menjatuhkan kepercayaan diri dari Feng Jiao nantinya.
Shihan masuk ke kamar pribadi tuannya itu dengan membawa sebuah kotak sedang yang terlihat seperti kotak perhiasan. Sepertinya itu adalah hadiah yang akan Feng Ai berikan pada Feng Jiao. Isi dari kotak itu hanya Shihan dan Feng Ai saja yang tahu. Sesuatu yang akan sukses membuat Feng Jiao malu nantinya.
" Yang mulia, saha sudah mendapatkan apa yang anda pinta. Kita akan membawa ini ke acara nanti kan? Akan saya persiapkan. " lapor Shihan.
" Kamu atur ya Shihan. " titah Feng Ai.
Shihan undur diri untuk mempersiapkan apa yang tuannya perintahkan. Shihan akan membuat barang itu nampak tidak mencurigakan tapi tentu saja efek dari benda itu bisa mempermalukan si penerima.
Shihan masuk ke ruang rahasia milik tuannya. Tempat rahasia yang berisi semua hal yang berhubungan dengan persenjataan. Di dalam sana ada sesuatu yang bisa membantu barang yang dibawanya agar tidak terlihat seperti benda berbahaya.
" Aish... dari mana sebenarnya yang mulia putri Feng Ai mengetahui tentang hal ini ya? Rasanya melihat kepribadiannya tidak akan bisa mengetahui halal yang pasar gelap perjualbelikan. " heran Shihan
Meski mulutnya tak berhenti menggerutu, tapi kedua tangannya nampak sibuk mengerjakan apa yang diperintahkan oleh Feng Ai, tuan barunya. Jika saja ada Gong Sheng di sini, yakin sekali Shihan pasti akan melapor apa yang tuan barunya itu lakukan.
Sore yang ditunggu telah tiba, Feng Ai berangkat ke kediaman Feng untuk mengikuti jamuan yang diadakan ayahnya sebagai bentuk merayakan pernikahan anaknya dengan pangeran ke 5. Keluarga besar dan para sahabat serta kenalan dari Feng Ying datang ke acara jamuan ini.
Kedatangan Feng Ai disambut sangat baik oleh keluarga Feng. Mereka memperlakukan Feng Ai secara spesial karena Feng Ai telah mengangkat nama keluarga sehingga bisa berbesan dengan keluarga istana.
" Keponakan ku yang cantik. " bibi Feng Ai mendekat dan memeluk Feng Ai.
" Bibi bisa saja. Benarkah aku semakin cantik bi? " tanya Feng Ai menggoda.
" Tentu saja, jika kau tidak cantik mana mau pangeran ke 5 memperistri mu. " jawab bibi Feng Ai seolah tahu ke arah mana pembicaraan ini akan dibawa. Apa. lagi kalau bukan mempermalukan anak haram dari keluarga Feng ini.
Feng Jiao tahu bahwa dua wanita di sampingnya ini sedang menyindir dirinya. Pasalnya dulu pangeran ke 3 membatalkan perjanjian pernikahan dengan Feng Jiao entah karena alasan apa, tapi karena pembatalan perjanjian pernikahan ini sempat membuat seluruh keluarga Feng malu.
" A Jiao, senang bisa melihat mu lagi disini. Aku secara khusus membawakan hadiah untukmu. " Feng Ai berucap semanis mungkin. Feng Jiao yang ditatap oleh banga tamu pun terpaksa menerima hadiah dari kakak tirinya yang begitu dia benci itu.
" Terima kasih. " ucap Feng Jiao ketus.
" Bukalah, kau pasti akan sangat suka. " Feng Ai menyeringai tanpa seorang pun yang tahu karena mereka sedang memperhatikan Feng Jiao.
Sebuah wewangian yang sangat cantik dibungkus dengan sebuah tempat dari besi. Besi yang bisa menetralisir kan efek dari wewangian itu untuk uang lain. Feng Jiao seolah terakhir untuk mencium bau wewangian itu.
Ekspresi Feng Jiao berubah menjadi merah padam. Dia seperti sedang emosi sekali, sesudah mencium. bau wewangian itu. Feng Jiao mengamuk dengan mencaci maki Feng Ak di depan para tamu undangan. Wewangian itu dijatuhkan Feng Jiao, langsung diambil. oleh Shihan dan diganti dengan wewangian yang sama tapi dengan efek yang berbeda.
Feng Jiao terus memojokkan tubuh Feng Ai ke arah kolam kecil yang ada di taman tak jauh dari mereka. Feng Ai menyeringai saat, adik tirinya itu mendekat dan berusaha untuk menjatuhkannya ke dalam kolam itu.
Byuuuurrerrr
Terdengar suara seseorang yang tersebut ke dalam kolam. Semuanya sontak menatap ke arah kolam itu. Hal yang membuat mereka semua yang ada. disana berusaha untuk menahan tawa karena melihat Feng Jiao terjatuh di kolam sehingga penampilannya terlihat membuat semua orang tertawa.
Feng Ying begitu marah saat melihat kekacauan yang dilakukan oleh putri keduanya itu. Feng Ying memerintahkan para pelayan dan penjaga untuk mengangkat tubuh Feng Jiao dan membawa gadis memalukan itu masuk ke dalam rumah.
" Angkat dan bawa dia ke dalam rumah. Jangan biarkan dia keluar satu langkah pun dari rumah!!! Benar-benar sangat memalukan. " suara yang menggelegar itu keluar dari mulut tuan rumah..
" Mohon maafkan saya atas apa yang terjadi. Silahkan para tamu undangan untuk mulai menikmati jamuan dari kami. Mari silahkan. " ujar Feng Yong merasa sedikit tak enak dengan tamu undangan.
" Rasakan... Ini balasan atas apa yang kau lakukan pada Feng Ai. Mulia hari ini nikmati apa yang dulu harus Feng Ai tangung untukmu. "
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 98 Episodes
Comments