Dua hari perjalanan dari ibukota, pasukan yang dipimpin oleh Gong Sheng sudah menempuh sepertiga jalan menuju ke perbatasan. Ketika memasuki sebuah hutan yang cukup rimbun, tempat yang sangat cocok untuk mereka beristirahat karena di dalam hutan pasti ada sumber air yang bisa mereka ambil untuk mereka bawa dalam perjalanan merek ke perbatasan nantinya.
Jarak yang ditempuh untuk bisa sampai di perbatasan adalah tujuh hari lebih jika mereka mengambil banyak tempat untuk beristirahat. Kali ini Gong Sheng sebagai panglima perang pasukan Ri Yue hanya membawa seperempat dari total jumlah seluruh pasukan miliknya. Bukan bermaksud menyepelekan tapi memang jumlah para perompak itu tidaklah terlalu banyak.
" Sisir terlebih dulu tempat ini. Setelah dirasa cukup aman kalian bangun tenda untuk kita beristirahat malam ini." perintah gong Sheng.
Beberapa pasukan miliknya mulai menyisir tempat itu dengan jarak lim ratus meter dengan posisi mereka saat ini. Tak lama pasukan yang pergi melihat situasi di sekitar posisi mereka sudah kembali. Ada yang melaporkan melihat sumber air yang airnya sangat jernih, bisa mereka gunakan untuk bekal air mereka selma perjalanan.
" perintahkan beberapa pasukan panah untuk mencarikan kita bahan makanan untuk malam ini." titah Gong Sheng pada salah satu dari ketua tim pasukannya..
" baik tuan ku." keta tim itu pun pergi untuk memerintahkan pasukan panah dibawah kepemimpinannya untuk berburu beberapa kijang untuk bisa menjadi santapan mereka malam ini.
Gong Sheng membagi pasukannya menjadi beberapa tim yang memiliki tugas masing-masing. Ada yang membangun tenda untuk tempat istirahat, ada yang mencari air dan makanan, ada yang berjaga di sekitar perkemahan mereka.
Tim ini akan melakukan tugas mereka selama mereka masih ada di kawasan peristirahatan mereka ini. Sebagai pasukan yang sudah berkali-kali terjun ke medan perang, mereka sudah terbiasa menjalani apa yang melaka jalani saat ini. Gong Sheng adalah seorang pemimpin yang bijaksana dan begitu memperhatikan semua pasukannya.
Pasukan yang dipimpin oleh pangeran ke 5 lima ini sudah mempunyai banyak prestasi yang didapat saat mereka berhasil memenangkan peperangan. Mereka semua juga terkenal sangat solid dan juga memiliki kemampuan yang di atas rata-rata pasukan pada umumnya.
Ri Yue pasukan yang dipimpin oleh Gong Sheng memiliki jumlah personil mencapai dua ribu orang. Pasukan yang secara khusus dipilih sendiri oleh Gong Sheng demi menghindari adanya mata-mata dari pihak musuh.
" Tuan ku, kami sudah membawa beberapa hewan hasil buruan." lapor seorang anggota pasukan Gong Sheng.
" Minta pasukan yang bertugas memasak untuk sekarang juga membuat buruan kalian menjadi hidangan." titah Gong Sheng.
" Baik tuan."
Meski beberapa anggota pasukannya sudah menyisir tempat ini, tapi Gong Sheng masih merasa ada yang janggal dengan hutan ini. Perasaannya sedikit tidak enak kala mendapati hutan yang selebat ini tidak ada satu pun hewan buas.
Hutan ini juga terlalu sepi jika disebut hutan yang tidak pernah terjamah oleh manusia.
Dia yang sudah sering beristirahat dengan pasukannya di hutan pun bisa menyadari jika ada sesuatu yang tidak beres sedang terjadi di hutan ini. Gong Sheng akan berencana memancing sesuatu yang mencurigakan itu agar keluar dari persembunyiannya nanti malam.
Mata elangnya terus menelisik setiap sudut yang bisa terjangkau batas pandang matanya. Mungkin seseorang sedang mengintai mereka dari kejauhan. Gong Sheng dapat melihat juga semua pasukannya nampak sangat bersemangat dalam tugas mereka kali ini. Setidaknya sekarang ini GOng Sheng harus bersikap biasa-biasa saja agar tak memancing kecurigaan lawannya.
" Tuan, ini." seseorang yang merupakan salah satu pasukannya memberikan soup dari hewan yang berhasil diburu tim pemanah.
" Kalian isi perut kalian stelah itu kalian masuk ke tenda kalian masing-masing. Aku akan memberikan kalian perintah tertulis untuk langkah kita selanjutnya." ujar Gong Sheng.
" Apa ada sesuatu buruk terjadi tuan ku?"
" Hem." jawab Gong Sheng santai hanya berdehem aja.
Salah satu anggota pasukannya yang sudah dia beri perintah itu langsung menyampaikan itu semua pada pasukan lainnya. Sama persis seperti yang tadi tuannya katakan. Tanpa melakukan gerakan yang mencurigakan semua pasukan dari pangeran ke 5 ini mulai menyantap makanan mereka lalu secara terpisah mulai memasuki tenda mereka masing-masing.
Dalam tenda mereka sudah ada perintah tertulis daro gong sheng yang berisi bahwa mereka harus berpura-pura tertidur dan mematikan semua penerangan dari masing-masing tenda mereka. Dalam kertas itu juga tertulis bahwa akan ada penyerangan saat malam sudah larut nanti.
" Semua pasukan sudah melaksanakan perintah anda tuan." lapor salah satu dari delapan tim yang ada daam pasukan Gong Sheng.
" Kalian semua berjaga dengan membentuk posisi melingkari tempat kita ini. Jika ada tanda-tanda pasukan yang menyerang segera kirimkan sinyal pada semua pasukan kita." titah Gong Sheng.
" baik tuan."
" Buat kondisi tempat peristirahatan kita ini sesunyi mungkin agar kalian juga bisa mendengar jika sesuatu hal buruk mendatangi kita. Siapkan senjata di samping kalian, aku tak ingin kalian terlena lalu terluka dalam peperangan. " tutur Gong Sheng. Anak buahnya itu menunduk memberi hormat pada Gong Sheng lalu berlaku pergi untuk melaksanakan titah dari pimpinannya.
Sebagai seorang panglima perang, menyusun strategi adalah hal yang tak sulit baginya. Dia yang memiliki kecerdasan di atas rata-rata juga karena pengalamannya selama ini membuatnya menjadi seorang panglima yang mampu memberikan kemenangan untuk dinastinya. Gong Sheng kecil begitu sangat antusiasme terhadap peperangan, strategi dan kekuatan. Apalagi minat nya itu didukung kalau dia menjadi murid dari Feng Yong, seorang jendral perang yang dimiliki dinasti Xili.
Setiap adanya peperangan yang ada di dinasti Xili, pasukan Gong Sheng selalu pulang dengan kebanggan yang mereka dapatkan dari medan perang. Nama pasukan Ri Yue bahkan sudah terdengar di tiga dinasti yang daerahnya mengelilingi dinasti Xili.
Gong sheng bersila di dalam tendanya yang memang khusus hanya untuk dirinya. Meski kerap kali dia mengatakan bahwa dirinya tidak mempermasalahkan ketika dirinya harus satu tenda dengan pasukannya. Tapi dasar pasukan Gong Sheng saja yang begitu menghormati dan segan dengan pemimpinnya membuat mereka tak berani bertindak lancang dengan tidur satu tenda dengan pemimpin mereka.
Meski mata terpejam tapi telinga Gong Sheng tak berhenti untuk menyerap suara meski itu suara yang sangat lirih sekalipun. Membutuhkan konsentrasi yang tinggi jika ingin melakukan seperti yang dilakukan oleh Gong Sheng.
Mulai terdengar suara binatang-binatang kecil yang ada di dalam hutan. Suara burung hantu jiga sudah mulai keluar. Saat matanya itu tertutup menangkap cahaya yang sedikit berubah karena bulan tertutup awan, dari arah sebelah kanannya, Gong Sheng mulai merasakan adanya derap kaki manusia tapi sangat banyak.
Ngggggguuuuuuuu
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 98 Episodes
Comments