17. Terlambat

Pov Safea.

Aku harus berjalan dengan cepat menyelamatkan aset aset milik dirinya dan juga anaknya.

“Deo, besok Mama harus segera pergi ke Pak Hadi dan juga meneliti di kantor Apakah berkas dan juga aset-aset milik kita ada yang hilang atau tidak?” aku harus menegakkan kepada Deo bahwa semua harta milik aku dan mas Dilan itu adalah menjadi hak warisnya.  

“Aku ikut sekalian ma?”

“Jangan sayang!kamu jangan ikut!Nanti papa kamu bakalan curiga kalau kamu nanti pergi dan meninggalkan tugas tugas kantor. Apalagi Kalau kamu tidak berangkat pasti kamu tidak bisa mengetahui perkembangan papamu itu dengan pelakor itu. Kamu mengertikan maksud Mama?” aku harus memberi penjelasan kepada anakku.

Kayaknya anakku pun sudah terkena pelet dari wanita tersebut, karena terlihat jelas dari wajahnya yang sangat memuja wanita tersebut dan aku juga paham apa yang sudah terjadi.

Emang ku akui wajahnya sangat cantik, tubuhnya sangat molek dan pasti menggoda bagi semua laki-laki yang melihatnya, jadi aku juga harus memberi pengertian sama anakku yang masih sangat hijau dalam dunia seperti ini.

“Ma, aku harap mama bisa kuat dan Jangan Menyerah!”

Aku sangat terkejut mendengar apa yang dikatakan oleh anakku itu padahal sejatinya aku ini sudah tidak kuat dan ingin rasanya keluar dari rumah besar ini, dan meminta bercerai dari Mas Dilan yang rasa-rasanya semakin hari bukan semakin benar tapi semakin tambah tidak benar.

Aku tidak menjawab pernyataan yang diberikan oleh anakku itu hanya bisa menepuk-nepuk bahunya menguatkannya dan berharap dengan begitu aku juga bisa kuat.

“ DEo mungkin besok tidak bisa mengantar namun dia mendoakan Supaya apa yang Mama ingin raih bisa berhasil. Jangan takut aku sudah tidak menyukai wanita itu kalaupun Aku ingin bersamanya itu murni karena aku ingin membalas dendam apa yang dilakukan oleh papa kepada mama.” Deo rupanya mengetahui apa yang menjadi kegalauan yang menguasai diriku saat ini.

Aku tidak mau anak laki-laki satu-satunya milikku ini akan juga takut kepada wanita tersebut.

Apa aku harus menemui wanita itu ya?

***

Keesokan harinya aku langsung berangkat ke tempat pengacara keluargaku Tapi sebelumnya aku memang mampir ke sebuah restoran yang menyediakan sarapan pagi.

Aku harus mengisi amunisi tubuhku supaya aku tidak lemot ketika bertemu dengan pengacara dan mendengar ada beberapa hal yang mungkin tidak sesuai dengan pemikiranku.

Setelah makanan itu tersedia di mejaku, aku langsung saja menyantapnya tanpa peduli kanan dan kiri, namun kemudian ada suara yang menyadarkanku bahwa aku tidak hanya seorang diri di dalam restoran ini.

“ Fea? Safea? Heiii ini aku Arimbi, Rimbi . . teman kamu!” kata seorang wanita yang tiba-tiba menghampiriku dan duduk di hadapan ku saat ini bersama dengan seorang wanita yang usianya Mungkin jauh lebih tua dariku, wajahnya pun Teduh dan terlihat banget kalau wanita itu benar-benar bijaksana dan juga Anggun.

“Rim, apa kabar ?” kataku basa basi dan juga cipika cipiki dengannya. Aku agak tidak enak karena belum menyapa wanita yang ada di sampingnya itu apalagi wanita itu terasanya meramal kepadaku.

“ Ya namanya juga single parent, pasti kabarnya masih seputar bergulat dengan kehidupan untuk menghidupi anakku.’ katanya sambil tersenyum Tulus.

“ ah lalu yang di sampingmu itu siapa?” tanya ku dengan tidak enak karena aku menatap dirinya yang selalu tersenyum ramah kepadaku.

“ Astaga, aku saking senangnya  malah belum mengenalkan sahabatku ini . . . eh dia ini adalah apa ya namanya? Ehm ya seperti sahabat yang lebih mengerti spiritual. Jadi dia yang membimbing spiritualku supaya bisa positif thinking dalam menghadapi hidup.”

“ Oh begitu . . .”

“Mbak, juga galau seperti Rimbi ketika aku bertemunya pertama kali!” kata wanita misterius itu dengan nada lembut, menyejukkan hati.

“Ha?”

“Jangan takut, emang di bisa meraba dan mengerti apa yang kita alami bahkan tanpa kita menceritakan kepadanya.” kata Rimbi mencoba menjelaskan.

“Ehm mbak tahu apa masalahku?” tanyaku dengan nada terbata karena aku di antara percaya dan tak percaya.

“ Mbak, harta itu semua titipan dan kita tak bisa merengkuh semua ke dalam pelukan.”

Perkataanya membuatku mengingat kalau saat ini aku sedang ingin mengurus harta bersama yang mas dilan dan aku miliki, serta menyelamatkan agar bisa dipergunakan untuk Deo.

“Maksudnya?Ehm saya emang mau mengurus harta bersama kami . . .”

“Harta yang bukan milik kalian sudah akan kembali ke pemilik sahnya.”

Aku semakin ketakutan, bagaimana ia tahu? Iya aku akui bahwa kami berdua pernah melakukan hal yang tidak benar , bahkan membunuh tapi sebenarnya bukan salah kami sepenuhnya.

Ada orang lain yang sebenarnya merancangkan ini semua. Kami hanya mengikuti apa yang menjadi skenarionya saja.

“Jadi maksudnya?” Aku semakin ketakutan dengan wanita yang bisa menembak seluruh masa laluku, bahkan seakan ia sedang menelanjangiku, padahal aku memang melakukan seperti apa yang dikatakan oleh wanita itu.

“Mbak, ikhlas, bertobat, memperbaiki diri akan menerangkan jalan kita menuju kekekalan. Kalau mbak gak mau berbalik maka ganjarannya adalah kebinasaan. Tentu mbak gak mau kan kalau sampai binasa?” katanya lagi dengan lembut tanpa nada menggurui sama sekali.

“Apakah mbak juga tahu kalau suamiku saat ini juga lagi terjerat perselingkuhan dn bahkan ia sekarang sudah terlampau jauh dengan pelakor itu.”

“Percayalah mbak, ikhlas, bertobat dan memperbaiki diri, akan menerangi jalan kita. Semuanya kan hanya titipan.”

“Mbak bisa ngomong gitu karena bukan mbak yang mengalami. Ah sudahlah. Susah ngomong sama orang yang bisanya hanya menggurui saja tapi gak pernah melakoni.” kataku dengan kesal dan marah. Ia membuatku merasa bersalah, tapi aku melakukan ini juga kaena ada yang menekanku. 

Bahkan saat ini aku lagi tertimpa masalah dan dia bilang aku harus ikhlas, tentu aku tak ikhlas!! Aku mendampingi suamiku sejak ia belum apa apa dan tidak punya apa apa.

Aku tetap akan pergi ke kantor Pak Hadi yaitu pengacara yang biasa mengurus urusan-urusan di kantor dan juga perusahaan.

Aku tetap harus menyelamatkan aset-aset perusahaan yang harusnya turun kepada Deo.

“Aku pergi dulu Rim, maaf kalau aku kurang sopan, tapi mbak seharusnya tak perlu mengurusi urusan saya dan tidak usah mengatakan hal yang tidak-tidak pada saya,” kataku sambil membereskan barang-barang bawaanku dan segera pergi dari sana.

Lalu aku mendengar perkataannya kepada rimbi yang kemudian membuat aku merasa tersentil.

“Kamu lihat kan? Persis waktu pertama kali aku bertemu sama kamu. Tapi percayalah, setiap orang akan diuji . . . kalau mau mendengarkan nasehat maka kita semua akan bisa hidup damai di bumi ini.” wanita itu mengatakannya dengan lembut dan tanpa ada suara tinggi namun entah kenapa perkataannya itu benar benar menusuk aku.

Aku merasa tertuduh dan tak bisa tenang.

Namun karena aku itu keras kepala maka ya aku tetap saja melangkahkan kakiku menuju ke kantor pengacara itu agar masalahku cepat selesai, dan aku bisa menyelamatkan harta warisan untuk anakku.

***

Sesampainya aku disana aku langsung di sambut oleh receptionist yang mengarahkanku masuk ke dalam kantor milik pak Hadi dan memintaku menunggu.

“Selamat siang bu Safea? APa ada yang bisa saya bantu.”

“Pak Hadi, saya hanya ingin menanyakan maslaah aset saham perusahaan dan pembagiannya, karena saya belum mendapatkan salinannya.”

“Oh maaf ibu, semua salinan dan bukti kepemilikan sudah saya berikan kepada pak Dilan, kebetulan baru saja saya bertemu dengan beliau, semuanya bisa ibu tanyakan pada pak Dilan!” katanya dengan santai dan tegas.

“Tapi?”

“Untuk urusan legal kantor, sebaiknya ibu bisa langsung mengatakannya dan menanyakannya kepada pak Dilan. Kewenangan itu hanya di tangan beliau.” kata pak Hadi dengan tegas, dengan kata lain dia tak menerima aksesku, dan aku curiga kalau Dilan sudah merubah semuanya.

***

Jangan lupa dukung cerita ini ya, ditunggu gift dan juga komennya.

Happy reading!!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!