3. Cemburu yang membakar hati . . .

“Hiks hiks … “

“Eh kenapa kamu nangis, sa… eh Lea?” tanya Dilan dengan cemas, padahal sang istri masih ada di sana menatap drama ini dengan kekesalan serta amarah yang belum turun  Safea ingin mencabik cabik sekretaris sang suami ini.

“ Sakit, mas … eh pak!” sahut Lea dengan sengaja kepleset panggilannya supaya Safea tambah meradang.

“ Lepasin dia mas!!! “ jerit Safea dengan tambah kesal melihat sang suami malah bermesraan dengan Lea, sepatu high heels  yang ada di tangannya tanpa sadar dilemparkan oleh Safea ke kepala suaminya supaya suaminya itu bisa menjauh dari wanita ****** serupa artis itu.

Safea tidak bisa memungkiri bahwa wanita yang ada di hadapannya yang saat ini sedang bermesra-mesraan dengan sang suami itu memang sangatlah cantik, masih muda dan tampak begitu seksi.

Tak heran kalau sang suami bisa kepincut dengan wanita muda tersebut.

Kecemburuan yang ada di dalam hati Safea itu membuatnya hilang akal.

Sepatu yang dilemparkan ke wajah suaminya itu mengenai telak di jidat sang suami yang memang lebar dan glowing.

“Mama apa apaan sih, sakit jidat aku ini kena sepatu lancip itu!” kata Dilan dengan kesal dan marah.

Lea menambahkan pertamax ke api yang sudah timbul di percekcokan itu.

Tanpa segan ia mengelus jidat Dilan dan berusaha menenangkannya, pertunjukkan kasih sayang itu memang membuat Dilan lerem dan tenang. Hatinya bahkan berbunga bunga karena simpanannya dengan suka hati memperhatikan kesakitannya itu.

Dilan bahkan tidak sadar kalau Lea sengaja banget untuk menunjukkan kemesraan mereka dihadapan sang istri karena dia terlanjur terhanyut pada kebaikan hati dari Lea itu.

Tentu saja Safea menjadi semakin meradang dan juga semakin marah sehingga tanpa sadar Safea dengan kuku-kukunya yang tajam langsung menyerang dua orang yang sedang mabuk asmara itu.

Krakkk!

Karena tangan dari Dilan sedang memeluk Lea maka Safea bisa dengan bebasnya mencakar wajah dari sang suami sehingga menimbulkan luka yang cukup lumayan dalam di wajah Dilan.

“Mama!!!” tangan Dilan yang tanpa sengaja menepis dan mendorong tubuh sang istri sehingga mengakibatkan Safea terjatuh dan kepalanya membentur kursi kayu yang ada di depan meja kebesaran Dilan.

“Arghhh!!” teriakan menggema dari Safea berakhir dengan terkulainya tubuh Safea.

Peristiwa itu mengakibatkan Safea harus dibawa ke rumah sakit akibat tidak sadarkan diri sejak kepalanya terbentur dengan kursi kayu yang ada di depan meja kebesaran Dilan.

Lea dengan pura-pura menutup bibirnya dengan kedua belah tangannya karena terkejut kemudian terisak melihat Dilan dan Safea yang bagaikan memerankan drama ikan ****** di salah satu stasiun televisi itu.

Sedangkan Dilan juga terkejut dengan reflek yang tadi dia lakukan ketika Safea menyerang dirinya.

Namun tentunya dirinya tetap harus menyelamatkan sang istri, tidak mungkin dia membunuh sang istri di sini kan? Maka dari itu dia langsung memanggil pengawalnya untuk membereskan apa yang saat ini terjadi dan mengantarkan Safea ke rumah sakit agar pihak rumah sakit menyelamatkan sang istri.

“Dre, kamu antarkan istri saya ke rumah sakit dan pantau kondisinya laporkan kepadaku segera aku akan membereskan di sini terlebih dahulu lalu aku akan menyusul ke rumah sakit!” kata Dilan menyuruh salah satu ajudannya untuk mengantarkan sang istri ke rumah sakit.

“Baik bos!” kata Andre, itu sambil menggotong Safea ke mobil agar bisa segera dibawa ke rumah sakit.

Sedangkan Dilan malah sibuk menenangkan simpanannya yang terlihat shock dan menangis tersedu-sedu. (padahal semuanya itu adalah akting dari Lea agar dirinya bisa menyetir kondisi Dilan saat ini)

“ Sayang kamu jangan ketakutan seperti ini! Aku akan membereskan semuanya dengan segera! Kamu balik dulu ke apartemen milikmu itu lalu Tunggu aku di sana … hmm?” suruh Dilan kepada simpanannya itu agar segera menunggu dirinya di apartemen sehingga mereka bisa melanjutkan perbuatan panas mereka di sana.

Karena sang istri ada di rumah sakit sekarang malah membuat dirinya lebih bebas lagi untuk bisa melakukan hal yang mesum di apartemen yang sudah Ia berikan kepada Lea, simpanannya itu.

Jadi nanti malam, ia akan tidur di apartemen simpanannya itu.

“Mas, aku ke apartemen naik apa?” tanya Lea sambil masih terus berakting sedih, terkejut, dan menangis.

“Kamu pulang bersama dengan salah satu sopir kantor! Ingat jangan nakal!! ngerti ga?” katanya sambil menepuk pantat Lea dengan tendensius.

“Ish, mana ada? yang nakal itu mas Dilan lah! “ katanya dengan merajuk manja membuat Dilan tertawa renyah bak laki laki remaja yang sedang dimabuk cinta.

Ia terus menerus merasa berbunga bunga karena simpanannya itu membuatnya merasa muda dan juga melakukan hal hal kecil yang membuatnya diperhatikan, seperti saat ia ditimpuk high heels sama istrinya tadi.

Lea keluar dari tempat itu dan segera memberikan pesan singkat kepada Aira untuk menghubungi detektif sewaannya, yaitu Ghaza karena mereka harus segera bertemu di rumah besar keluarganya yang ada di pinggiran kota. Tempat yang sama sekali tidak diketahui oleh Dilan dan antek anteknya.

Lea di mobil menuju ke apartemen pemberian Dilan sambil memikirkan pertemuannya dengan Ghaza beberapa waktu sebelum ia mendekati Dilan.

Flash back

Sekarang Lea sedang bertemu dengan Ghaza,  detektif yang disewanya menjadi kaki tangannya untuk menyelidiki penyebab kematian dari orang tuanya yang katanya akibat kecelakaan hebat, sehingga kedua orang tuanya meninggal di tempat, bahkan Mobilnya terbakar habis bersama dengan kedua orang tuanya yang berada di dalamnya.

Insting Milan Elea  mengatakan bahwa kedua orang tuanya itu dibunuh dan bukannya kecelakaan.

“ Untuk sementara hasilnya tetap sama, kedua orang tuamu itu kecelakaan! “ kata Ghaza.

Milan yang seharusnya menjadi ahli waris malah sama sekali tidak memiliki hak atas perusahaan itu, menurut Ghaza hal ini sangat aneh!

“ Hmm, selidiki saja terus sampai kita mendapatkan bukti yang konkret tentang hal ini! Aku memang mencurigai Dilan itu sebagai dalang dari semua semua ini dan dalam dari kecelakaan maut  yang menimpa kedua orang tuaku.” kata Milan sambil menundukkan kepalanya karena ada setitik perih yang ada di dalam hatinya yang membuatnya merasa geram terhadap Dilan.

“Baik bos!Saya akan menyelidiki semuanya sampai mendapatkan bukti buktinya! By the Way, untungnya semua properti milik tuan Ali dan nyonya Nesia sudah dipindah namakan menjadi milik Milan Elea  Putri.” kata sang detektif memberikan info lagi.

Milan tertegun mungkin sebelum mereka mengatasnamakan semua properti atas nama dirinya,  ia yakin Ali danNnesia sebagai kedua orang tuanya sudah memiliki firasat bahwa akan ada orang yang akan mengusik dan juga mengganggu perusahaan serta properti yang mereka miliki.

Jadi kemungkinan besar, orang tuanya sadar bahwa rekan bisnisnya itu seperti ular beludak yang akan mematuk mereka Apabila mereka tidak memiliki persiapan sama sekali.

Walaupun sedikit terlambat namun properti mereka serta barang-barang pribadi milik mereka tidak sampai bisa diambil alih oleh Dilan dan juga Safeea karena mereka tidak tahu bahwa barang-barang milik Ali dan istrinya itu sudah dialih namakan menjadi milik anaknya.

Milan Alias Elea yakin kalau ia pasti akan bisa menghancurkan dan mengambil alih seluruh kekayaan Dilan serta menjebloskan mereka ke dalam penjara.

Dengan tubuhnya yang bagus dan seksi dia sangat percaya diri bisa menggaet seorang Dilan yang usianya sudah mendekati uzur.

Dia akan memanfaatkan hal itu agar Dilan masuk di dalam jebakannya.

.

.

Bersambung

Gimana Guys?Jangan lupa tinggalkan komentar dan baca terus cerita ini. yakin kalian akan gemas dan kesal dalam waktu yang bersamaan.

Jangan lupa juga untuk tinggalin like serta hadiah buat eike yaaa!

Happy reading!!

Terpopuler

Comments

Zainab ddi

Zainab ddi

tua Bangka perlu kasih pelajaran

2023-01-30

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!