13. Deo menginvestigasi

Ini mencurigakan bagi Deo dan Deo merasa bahwa pertemuan Lea yang kini bekerja bersama dengan ayahnya membuat Deo curiga. Apakah wanita ini yang sudah menjadi orang ketiga dalam pernikahan Papa Mamanya?   

“ De, kamu sudah selesai mempelajari semua kasus-kasus dan juga berkas-berkas yang tadi sudah Papa berikan kepada kamu kan?” tanya Dilan dengan nada kesal karena sedari tadi deo melirik ke arah Lea.

Dan Lea yang saat ini sudah datang dari pantry membawa minuman untuk Dilan dan Deo.

“Eh ehm sudah pa!” kata Deo sambil lagi lagi mencuri curi lihat ke arah Lea.

 Dilan tak bisa berpikir kala cemburunya menguasai otak dan emosinya saat ini.

Lea kini duduk di mejanya dan mengerjakan pekerjaan yang diperintahkan oleh Dilan.

Lea menyelesaikan pekerjaannya dengan baik, seperti yang diperintahkan oleh Dilan. Sehingga Dilan tak menyesal menyuruh Lea resign dari pekerjaannya sebagai modal dan sekarang membantu Dilan menjadi asisten pribadi sekaligus menyelesaikan berkas-berkasnya yang diperintahkan Dilan untuk diselesaikan oleh Lea.

“ Hei kamu kalau memang tidak bisa fokus bekerja lebih baik karena pulang saja dan kembali lagi besok pagi.” Dilan ingin mengusir anaknya Supaya pergi karena dia sudah tidak tahan untuk bermesraan dengan Lea.

Melihat Lea yang serius bekerja  seperti ini membuatnya merasa bergairah. Ia ingin mencumbu dan merayu sang asisten pribadinya di ruangan rahasianya dan berbuat intim dengannya.

Oleh karena itu ia ingin segera mengusir anak laki laki semata wayangnya itu agar segera pergi dari tempat ini sehingga dia bisa berbuat sebebas nya dengan Lea.

“ Deo masih bisa fokus untuk bekerja kok! Papa jangan cemas gitu.” kata Deo yang mencium bau-bau kebohongan dari Papanya.

Dia tahu pasti ini ada hubungannya dengan Lea, jadi dia berusaha bertahan di tempat ini supaya bisa menginvestigasi sebetulnya Ada hubungan apakah yang terjadi dengan

Sang papa dan juga Lea.

Deo Sedang berpikir keras Bagaimana caranya untuk bisa mendapatkan bukti-bukti bahwa sang kakak memiliki hubungan yang tidak lazim dengan Lea namun dia masih belum mendapatkannya.

Tiba-tiba dirinya Mengingat bahwa memiliki teman yang memiliki kemampuan untuk meretas dan juga menguasai bidang internet teknologi.

Deo langsung mengirimkan pesan singkat kepada temannya itu agar mengetahui bagaimana caranya kalau dirinya ingin menginvestigasi apa yang dilakukan oleh sang papa dan juga Lea itu.

Dan kemungkinan karena temannya itu sedang online maka dirinya langsung mendapatkan jawaban.

“Aha! Kenapa aku gak kepikiran masalah itu ya?” monolog Dilan dengan lirih, yang membuat Papanya yang mendengar omongan dari sang anak laki-laki tunggalnya itu menjadi keheranan padahal Dilan kan sedang mengurus berkas-berkas yang diserahkan papanya kepadanya.

“ Ada apa? Apa ada yang salah dengan berkasnya?” tanya Dilan dengan ketus karena Deo membuat dirinya tak bisa bercumbu dan bermain dengan Lea.

“Gak ada yang salah dengan berkasnya cuman tiba-tiba saja kepikiran sesuatu yang lain.” kata dia yang sadar bahwa dirinya tidak bisa melanjutkan untuk berada di tempat ini terus-menerus karena dirinya tidak memiliki sesuatu yang bisa menginvestigasi kelakuan Papanya Itu.

Dia harus bersiap dulu, seperti yang dikatakan oleh temannya itu yaitu membeli sebuah kamera kecil yang akan ditaruh di ruangan ini supaya dirinya bisa memiliki bukti bahwa Papanya Itu melakukan hal-hal yang tidak benar dengan Lea.

“Pa, aku akan pulang kerumah, apalagi ini sudah jam Waktunya pulang. Papa mau ikut aku sekalian pulang ketemu sama mama?”tanya Deo mencoba peruntungannya, tapi Dilan langsung meresponnya dengan menolak apa yang diinginkan oleh anaknya itu.

Deo sangat berharap kalau Sang Bapak itu mau bertobat dan kembali ke jalannya yang benar serta mau berhubungan kembali dengan mamanya.

Tapi mungkin Dilan belum mendapatkan hidayah khusus untuk bertobat jadi dia tetap saja seperti itu.

“ Ehm papa akan menyusul nanti, masih banyak yang papa harus selesaikan terlebih dahulu. Soalnya papa mau bangun perusahaan di luar negeri sehingga perusahaan ini akan papa serahkan sama kamu untuk kamu pelajari dan kembangkan.” kata Dilan sambil tersenyum ia senang kalau bisa membuat putranya pergi saat ini, soalnya juniornya sudah menegang karena posisi Lea yang sebetulnya sangat menggoda.

Lea memang sengaja melakukan semuanya itu karena ia ingin melihat reaksi Deo saat melihat papanya yang bejat itu melakukannya di hadapan Deo. Tapi Lea juga sudah mengira kalau Dilan saat ini masih terlalu pengecut untuk melakukan itu.

Deo mengedikkan bahunya menyerah dengan kelakuan Sang papa dan memilih untuk pulang membeli peralatan-peralatan perangnya agar bisa mendapati bukti-bukti yang konkrit atas kelakuan dari sang papa.

Deo pulang setelah meminta izin kepada Papanya tapi tidak berbicara apa-apa kepada Lea.

Lea pun tidak merasa tersinggung dengan apa yang dilakukan oleh anak tirinya itu.

***

Setelah Deo pulang, Dilan bergegas mengunci pintu ruangan CEO miliknya dan menghampiri Lea.

“Sayang, mas sudah tak tahan lagi, nih si otong sudah pingin masuk sangkarnya.” rayunya dengan nada vulgar sebenarnya membuat Lea jengah.

Tanpa menunggu jawaban dari Lea langsung saja bilang menggendong istri mudanya itu untuk segera tidur di ruang Rahasianya dan di sanalah rencananya Dilan mengeksekusi sang istri mudanya.

Dilan tentu tidak sabar lagi untuk melakukan apa yang sudah diinginkannya sejak tadi akan dia rela mengusir anak laki-laki satu-satunya agar dia bisa melakukan apa yang diinginkannya kepada Lea sejak tadi.

“ Mas . . .  argghhh!!” ******* demi ******* lolos dari bibir Lea.

Ia harus mau tak mau mengakui kalau pria tua itu sungguh pandai membuatnya melayang.

Tidak . . . ia takkan jatuh hati sama Dilan orang sudah membunuh kedua orang tuanya.

ia harus membalas dendam dan membuat orang orang yang sudha menghancurkan keluarganya juga akan hancur keluarganya.

Baginya mata ganti mata dan nyawa juga akn digantikan dengan nyawa.

Nyawa papa dan mamanya akan digantikan oleh tangisan air mata karena Dilan dan Safea hancur dan rumah tangganya berantakan dan juga harta keluarga Lea akan balik ke tempat yang semestinya.

Ia memang melayani Dilan dengan raganya tapi tidak dengan hatinya.

Saat ia bekerja dengan dilan ia lakukan dengan baik karena ia ingin mendapatkan celah untuk menghancurkan perusahaan ini dan memiliki sahamnya lebih besar dari keluarga Dilan dan Safea.

Ruangan rahasia itu semakin panas ketika Dilan terus menerus memacu sang istri keduanya itu dengan cepat sehingga benihnya tersembur ke alam inti tubuh Lea, namun Lea memang tak pernah khawatir kalau ia akan hamil, karena ia menggunakan KB yang membuat  Dilan dengan bebas memasukkan benihnya ke dalam tubuh Lea yang selalu menggodanya itu.

***

Sementara itu Deo bertemu dengan mamanya di rumah besar keluarganya yang sekarang tampak gersang. Memang sejak awal tak banyak cinta yang ada di sana, namun Sang papa masih menghargai pernikahannya dan ada di rumah bertiga walau tak harmonis.

“Ma . . .”

“Eh Deo kamu dari kantor?” tanya Safea dangan tergagap.

Anggukan Deo membut Safea tahu kalau Deo pasti ketemu dengan sang papa.

“Ketemu papa?” tanya Safea penuh harap.

“Iya!”

“Apa kamu juga ketemu dengan pelakor itu?” tanya Safea berubah sinis.

“Siapa?” tanya Deo dengan nada tak mengerti walau sebenarnya ia sudah bisa menebak.

“Asisten ganjen itu.”

“Lea?”

“Pelakor sialan itu.”

“Oh jadi benar? Mama sudah ada buktinya?”tanya Deo dengan cepat. Ia harus punya bukti untuk menghancurkan papa dan simpanannya itu.

“Mama punya video mesumnya.”Safea kini mengatakan itu dengan nada sedih, batinnya teriris dan jiwanya terguncang. Apakah ini karma semua perbuatan jahatnya?

***

Hai readers, jangan lupa untuk tetap dukung author ya, bakalan fast update untuk cerita ini. Jangan lupa kasih like, fav danjuga hadiah buat thor.

Ditunggu ya!!Happy reading!!

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***