Bab 16

"Bagaimana?"

"Ini persis sama Pak, tapi mungkin hanya tiruan" sahut Raman, Petugas kepolisian yang masuk ke tim khusus menggantikan Vania.

"Kemungkinan memang tiruan Pak, pelakunya sudah di nyatakan tewas satu tahun yang lalu.. Jadi tak mungkin ini perbuatannya." sahut Eric membenarkan.

"Segera laporkan hasil forensik, dan jangan biarkan media mengetahui ini dulu" perintah Nichole dan tentunya langsung di angguki paham oleh keduanya.

Satu tahun yang lalu, masyarakat sempat gempar setelah 11 wanita dinyatakan tewas dengan jenis pembunuhan yang sama.

Yaitu sama-sama tewas tanpa busana atas, dan penuh dengan luka dari cambuk serta rantai yang mengikat kaki mereka.

Lokasi perkara selalu di tempat yang sama, sebuah gedung terbengkalai.

Para tim kepolisian langsung mengamankan jasad korban untuk segera di lakukan autopsi

...****************...

"Ayah pasti akan setuju,"

"Tapi, bagaimana jika mereka tidak setuju?!"

"Kamu jangan khawatir, aku akan melakukan apapun agar bisa .......

Vania memegang erat pembatas tangga, sambil memegangi kepalanya yang terasa begitu sakit.

"Apa ini penggalan ingatanku lagi?!"

Tubuhnya seakan hilang kendali hingga hampir jatuh, namun Justin sudah lebih dulu menahan lengannya.

"Kakak baik-baik saja?" tanyanya

Ini kali pertamanya pria itu bicara padanya

"Aku baik-baik saja" sahutnya seraya duduk di anak tangga.

"Hati-hati kak, kalau jatuh tulang kakak bisa remuk" ucapnya sebelum akhirnya pria itu turun meninggalkan Vania yang masih duduk di anak tangga.

"Siapa pria yang ku ajak bicara"

"Dan apa maksudnya"

Ia mencoba untuk bangkit tapi sekelebat ingatan tiba-tiba kembali lagi

"Kau harus lari dari sini"

"Tapi, bagaimana denganmu"

"Lari Vania, lari!!!"

Arghhh...

Ini terlalu menyakitkan, nafasnya terasa sesak dan air mata perlahan mengalir di pipi putihnya, seolah itu ingatan yang begitu menyedihkan

"Ingatan apa ini, kenapa aku..."

"Vania!!!" seru Vino yang baru saja ingin turun dan melihat Vania duduk di anak tangga dengan tubuh yang sempoyongan.

Ia langsung mempercepat langkahnya dan menahan tubuh Vania yang hampir jatuh.

"Ada apa denganmu!" serunya yang terlihat begitu panik.

Sementara seorang wanita hanya memperhatikan dari lantai satu saat pria itu perlahan mengangkat Vania.

Ny. Zeline menatap Vania seolah sedang menatap orang lain, matanya menatap Vania namun pikirannya melihat orang yang berbeda.

...****************...

"Kim!!!"

"Apa yang sebenarnya terjadi" pikir gadis itu sambil memijat pelipisnya

Namun di sisi lain ia melihat Vino yang tengah melamun.

"Ada apa denganmu?" serunya seraya memposisikan diri untuk bangun.

"Tidak ada, kau baik-baik saja? Apa ingatanmu perlahan kembali?"

"Entahlah, hanya potongan-potongan kecil yang bisa ku ingat"

"Kalau begitu istirahatlah.. Aku akan segera kembali" ucapnya bangkit dari duduknya dan melangkah pergi keluar kamar.

Namun tak beberapa lama, pintu kamar kembali terbuka dan memperlihatkan pria itu sedang membawa nampan berisi makanan.

"Makanlah, dan lain kali pakai lift saja.. Bahaya kalau kau turun dalam keadaan seperti tadi" pesannya.

"Dan ini...

Ia meletakkan sebuah berkas ke atas meja.

"Apa ini?"

"Kemarin aku tak sengaja melihat catatanmu, dan ini mungkin bisa sedikit membantumu untuk membalas perbuatan Marvin pada keluargamu"

Sontak Vania langsung mengambil dan melihat isi map coklat itu.

Sebuah berkas yang menyatakan data penggelapan dana milik Marvin dan di alirkan melalui aliran yang tak mudah di deteksi kejaksaan.

"Kau bisa menggunakannya sesukamu, tapi kau perlu berhati-hati, Marvin bukan orang yang bisa kau jatuhkan begitu saja"

"Bahkan aku tak paham kenapa dia berubah dan melakukan itu padamu" lanjutnya seraya kembali ke ruang kerjanya.

Ia lantas meraih ponselnya untuk menghubungi seseorang.

📞"Ada apa Nona?"

📞"Bisa kita bertemu besok di cafe koordinat?!"

📞"Baik Nona"

Setelah mengakhiri telpon, gadis itu memilih untuk istirahat dan tidur lebih awal.

...****************...

"Seharusnya kakak tidak melakukan itu" ucap Vino

"Kakak menyesal sekarang?"

"Tapi, apa benar yang kamu lihat tadi?"

"Justin yakin kak, Tatapan Ibu persis seperti waktu itu"

Elvino nampak berpikir, setelah mendengar ucapan sang adik

"Lalu bagaimana sekarang? Apa kakak akan membiarkan kak Vania mengalami hal yang sama?"

"Tidak akan, aku akan memikirkan cara untuk itu..." jawabnya seraya duduk kembali di kursi kerjanya.

"Aku harap kakak tidak mengulangi kesalahan yang sama" ucap Justin sebelum akhirnya ia keluar dari ruang kerja sang kakak.

Benar jika waktu itu Elvino tak pikir panjang sebelum menarik Vania dan membuat kesepakatan pernikahan dengannya.

📞"Ada Apa? Kenapa telpon malam-malam?"

📞"Daftarkan perceraianku, dan bawa surat gugatan besok ke kantor"

📞"Apa yang terjadi, kenapa tiba-tiba? Apa Vania sudah tahu?"

📞"Aku tak mungkin mengulangi kesalahan Kim pada Vania, kurasa kau tahu maksudku"

📞".......... Baiklah, aku akan mengurusnya besok"

...****************...

Vania keluar dari mobil dan masuk ke sebuah cafe untuk bertemu dengan seseorang yang kemarin ia hubungi

"Apa kau mau kembali bekerja?"

"Aku memerlukan mu, Marvin mungkin saja akan menyakitiku setelah menyadari hal itu" lanjutnya

"Tapi, Bukankah Nyonya sudah melarang Nona untuk kembali berurusan dengan Marvin?"

"Saya rasa, saya tidak bisa Nona.. Karena itu mungkin membahayakan Nona sendiri" ucap pria itu bangkit dari duduknya berniat untuk pergi

"Ku mohon Dev! Tidak ada yang bisa ku percaya sekarang... Setidaknya kau ada di sisiku agar aku lebih tenang" mohon Vania menahan lengan pria itu

"Dan sebaliknya, jika aku tidak melakukan apapun dia akan berpikir aku mudah untuk disingkirkan"

Dev menghela nafasnya, lalu beralih menatap wanita yang sedari kecil sudah hidup bersamanya, saat sang Ayah melayani Tuan Benny.

"Baiklah," sahutnya dengan penuh pertimbangan, bagaimanapun juga Tuan Benny adalah orang yang berjasa untuk keluarganya.

Vania tersenyum, lalu kembali mengajak Dev untuk duduk.

Ia mengeluarkan sebuah berkas dari dalam tas nya dan memberikannya pada pria itu.

"Pria itu mencoba untuk menyingkirkan ku dengan mempengaruhi keluarga Harison" ucapnya seraya menyeruput segelas teh hangat.

"Jika aku keluar dari Harison, maka itu akan sangat mudah untuknya melenyapkan ku dan akan mengubur dalam-dalam mengenai pembelian ilegalnya"

"Lalu, Nona ingin saya melakukan apa?"

"Tidak ada"

Sontak Dev mengerutkan keningnya, "lalu alasan Nona merekrut saya kembali?"

"Tidak untuk sekarang" jawab Vania yang tentunya membuat Dev semakin bingung.

"Sekarang aku ingin kau menyelidiki keluarga Harison" lanjutnya.

Dev hanya mengangguk pelan, seolah paham dengan permintaan Vania tanpa harus ia jelaskan lebih banyak.

...****************...

"Jadi ini rencanamu?" ucap Marvin menghampiri sang kekasih yang sedang duduk di sofa bersama seorang wanita asing.

Rachel nampak tersenyum, lalu memperkenalkan wanita itu pada Marvin.

"......"

"Sama hal dengan caramu memanipulasi saham KC, maka kita bisa memanipulasi keluarga Harison dengan Wanita itu" ucap Rachel yang sedang berdiri agak jauh dari wanita tadi dan sedang bicara berdua dengan Marvin.

"Selamat atas kedatangan anda kembali" ucap Marvin sambil berjabat tangan dengan wanita itu.

Senyum tertarik dari bibir keduanya saat mata mereka tak sengaja bertemu

...****************...

"Dari mana saja?" lagi-lagi itu kalimat yang keluar dari mulut Nyonya Zeline saat Vania kembali.

"Vania hanya keluar sebentar Bu" jawabnya sopan.

Saat Ibu mertuanya ingin kembali buka suara, suara seseorang berhasil menghentikannya.

"Masuklah lebih dulu, aku ingin bicara" ucap Vino.

Sesuai ucapannya, Vania segera pergi meninggalkannya dengan sang mertua.

"cukup Bu, kali ini Elvino tidak akan membiarkan Vania mengalami hal yang sama dengan Kim!" peringatnya pada sang Ibu.

"Kau masih memikirkan wanita itu?!"

Vino hanya melirik dengan ekor matanya dan memilih untuk segera pergi ke kamar

...****************...

.

.

.

.

.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!