Love and The Theater Of Revenge

Love and The Theater Of Revenge

Bab 1

Biasakan Like bab-nya😉...

Masukin list Fav juga ya🥰

Komentar positifnya biar Author

makin semangat Up, apalagi dapat hadiah🥰

So... I Hope Enjoy The Story

Typo bergentayangan, mohon di maklumi

...****************...

Vania Pov

"Ayo"

Pria itu menarik tanganku lalu mengajakku berlari menuju ruangan lain yang berada di lantai atas.

Altar pernikahan!.

Aku masih tak bisa bicara, sedang apa aku disini dan kenapa pria ini membawaku ke sini?!

"Menikahlah denganku, setidaknya kau dan keluargamu tidak akan malu karena kau gagal menikah" ucapnya, namun itu sebuah realita yang tak ingin ku dengar.

"Tapi....

Argghhh...

Dengan kasar pria itu menarikku, memaksaku untuk menggandeng lengannya dan berjalan menyusuri Altar dengan senyum paksa.

"Aku tidak akan pernah memaafkan mu Rachel, berani sekali kau membuatku malu di hadapan banyak orang"

Kau sudah mempermainkan ku terlalu jauh Marvin.

...****************...

...1 BULAN YANG LALU...

Semuanya sama saja seperti biasa, hari-hari yang dilalui Vania setelah berhenti dari pekerjaannya.

Bangun tidur, makan, nonton drama, tidur, bangun lagi, lalu tidur lagi. Hanya itu yang ia lakukan 2 bulan terakhir.

Mungkin ini terdengar template, anak dari pengusaha A di jodohkan dengan anak pengusaha B, ia berpikir itu hanya terjadi di dalam drama yang sering ia tonton, tapi kali ini hal konyol itu benar-benar terjadi dalam kehidupanku.

Tn. Benny terus saja memaksanya untuk menikahi anak dari kenalannya, Tentunya itu Vania tolak mentah-mentah.

Ayolah, ini sudah era digital... di abad ke 20 ini masih saja ada orang tua yang menjodohkan anaknya, tak bisa ku percaya. pikirnya

Dimana sebenarnya sudah bisa Vania tebak jika itu semua hanya sebatas hubungan bisnis dan berakhir dengan investasi.

Kenapa para orang kaya suka sekali menjadikan anak mereka tali kekang antar perusahan?!.

"Kak, saatnya makan malam" teriak Davina dari luar kamar, mendengar itu Vania bergegas mengikat rambutnya ala kuncir kuda seraya berjalan keluar kamar.

"Apa Ayah sudah pulang?"

"Hmm, memangnya kenapa?" sahut Davina.

Putri kedua dari pendiri Keylovy Company.

Vania seketika menghentikan langkahnya dan memohon pada sang adik agar dibawakan makanan ke kamar, tapi ternyata gadis licik itu menolak.

"Ayah menyuruhku memanggil kakak, agar aku bisa memastikan sendiri kalau kakak turun" sahutnya yang langsung menarik tangan Vania menuruni anak tangga.

Sebenarnya lebih seperti menyeret , hanya saja tidak kasar.

Argh, sudahlah Vania.. kamu terlambat

"Duduk, Ayah ingin bicara" ucap Tuan Benny dengan nada berat terdengar begitu serius.

"Sampai kapan kamu akan berpikir Vania! keuangan perusahaan sedang tidak baik, Jika kamu terus seperti ini dan mengulur waktu, Marvin mungkin akan berubah pikiran"

Aku bisa saja melawan, tapi kali ini ki tahan.. akan ku ulur waktu sebanyak mungkin sampai Marvin berubah pikirkan dan mencari wanita lain.

"Beri Vania waktu sedikit lagi Yah, ini tentang masa depan Vania... Vania tak ingin memiliki catatan perceraian karena menikah secara terburu-buru"

"Kalau kamu terus membuang waktu seperti ini, perusahaan kita akan benar-benar pailit!" jawab Ayahnya yang kini berdiri dan menatapnya dengan tatapan tajam.

Gadis itu hanya menunduk, dan mulai berpikir kenapa harus dia padahal didalam rumah ini masih ada satu lagi wanita yang belum menikah! Davina.

"Tolong pikirkan lagi sayang, Ayahmu akhir-akhir ini sering murung dan banyak pikiran karena perusahan sedang dalam masa krisis"

"Hutang di bank juga semakin membesar, bahkan para investor tiba-tiba menarik investasinya karena rumor yang beredar"

Benar, rumor yang dimaksud Ny. Mellia adalah rumor perusahaan yang memanipulasi harga saham.

Walau sudah melakukan konferensi pers masalah itu masih tak terbendung, sebenarnya bukan itu saja. Perusahaan sempat di selidiki karena kasus penggelapan yang bahkan sampai saat ini masih belum terbukti namun sentimen publik tidak berubah.

Seolah seseorang sedang melakukan pertunjukan di panggung keluarganya.

...****************...

Ditempat lain nampak seorang pria tengah asik mengobrol, jika dilihat dengan mata tel*njang pria ini terlihat seperti orang biasa dengan pakaian yang biasa-biasa saja.. Tapi siapa sangka dia pria yang di juluki sebagai pria terkaya diantara yang kaya. Elvino Oliver Harison.

Ada banyak wanita yang ingin duduk di sebelahnya bahkan mungkin ingin bersanding dengannya, tapi sayang pria itu sudah memiliki tunangan.

"Kau serius akan menikahi Rachel?" tanya pria yang duduk di meja yang sama dengannya.

"Itu keputusan Ayahku, mau bagaimana lagi?!"

"Tapi dari yang kudengar Marvin masih memiliki hubungan dengan Rachel" sahut Adam yang tak habis pikir.

Adam, Pria berusia 25 tahun itu kini menjabat sebagai kepala staf hukum sekaligus sekertaris pribadi Vino di HF.

Harison Foundation perusahaan yang berhasil masuk kedalam peringkat 10 besar dunia dan peringkat 1 di negaranya sendiri, sebuah negara yang kaya akan tambang berlian dan hasil bumi yang berlimpah, Ayrendel.

Bukan hanya sukses dalam sektor semi konduktor, Elektronik, software, medis, transportasi dan Game saja bahkan HF berhasil mendominasi dunia pendidikan dengan kepemilikan 100 persen atas HF Collage, HF High School, dan HF National University bahkan mereka terus melebarkan sayap di dunia bisnis dengan membuka beberapa anak perusahaan di luar maupun dalam negri

Saat mereka tengah asik mengobrol, Rachel datang dengan wajah datarnya.

"Kamu sedang merencanakan apa?" tanyanya dengan nada sedikit marah.

"apa?" sahut Vino terdengar acuh.

"Dengar Vin, kita sudah lama berteman.. Dan kamu tahu kalau aku menyukai Marvin, tapi kenapa sekarang tiba-tiba menerima perjodohan sialan ini?!"

"Kamu masih marah pada Marvin?" ujar Rachel lagi seraya menenggak segelas Wine yang ada di atas meja.

"Sepertinya kamu salah paham, aku hanya mengikuti ucapan Ayahku tidak ada urusannya dengan Marvin, bahkan dari yang kudengar dia akan segera bertunangan dengan putri direktur Keylovy Company"

"APA!"

"Kamu serius tak tahu itu!" ucap Vino sedikit kaget saat melihat ekspresi Rachel

"Bohong,kan! Kamu pasti berbohong"

"Tidak ada untungnya untukku berbohong."

Saat itu juga Rachel langsung bangkit dari duduknya dan melangkah pergi dari rooftop tempat Vino dan Adam bersantai.

Adam memicingkan matanya, "dari mana kau tahu kalau Marvin di jodohkan dengan Vania! Perasaan aku belum cerita"

"Jadi yang kukatakan tadi benar?!"

"Apa? Bagaimana- "aku hanya menebak-nebak, soalnya tadi sore aku mendengar gosip para karyawan" potong Vino seraya memanggil waiters dengan lambaian tangannya.

Mereka berdua melanjutkan untuk mengobrol sementara Rachel sudah sampai di kediaman keluarga Marvin.

...****************...

Ting ...

Message

📨From Eric.

"Kau serius tidak akan balik lagi?"

"Pak Nichole bisa saja membantumu agar bisa kembali?!"

"Apa keputusanmu sudah bulat?"

Aku hanya bisa menghela nafas dan memilih mengabaikan pesan dari Eric, pria pintar dari tim khusus tempatku bekerja sebelumnya.

Ting ...

📨From Eric

"Vania!!!"

Drrttt....

Maaf Eric, tapi keputusanku sudah bulat.. tak ada gunanya aku kembali ke kepolisian jika tujuan hidupku saja sudah tak seperti dulu lagi, tak ada alasan untukku terus bertahan. Pikirku itulah alasan paling pas yang bisa ku katakan pada mereka.

"Ada kak Marvin di bawah, lebih baik kakak turun sekarang"

Anak itu kebiasaan tak pernah mengetuk pintu sebelum masuk, jika saja bukan adikku sudah ku smackdown dia.

Aishhh, kenapa pria itu harus datang! Apa maunya sekarang? Apa dia akan mempercepat perjodohan konyol ini?!.

Sedari tadi gadis bodoh itu terus saja bergumam dan terus ber overthingking tentang Marvin.

"......"

"Mau apa kau datang kesini?" ucapku sontak pria bersetelan jas itu mendongakkan wajahnya dan menatap ke arah ku lalu tersenyum manis.

"Ya ampun, pangeran mana yang mau datang ke sini" gumamku dalam hati "sadar Vania sadar"

"kau masih sama ternyata" gumam pria itu seolah ia sudah mengenal lama diriku.

"Maksudmu?"

"Kau lupa dengan kakak tampan di seberang rumah?" ujarnya hingga membuatku kembali berpikir, tapi aku tak ingat sama sekali.

"Vania mengalami kecelakaan satu tahun yang lalu, jadi cukup banyak hal yang dia lupakan" timpal ibu yang datang dengan nampan berisi teh.

Pria itu nampak kaget saat mendengar penuturan Nyonya Mellia.

"Ibu, kenapa membahas hal itu" kesalku.

"Tak apa Tante, mungkin aku bisa membantu Vania mengembalikan ingatannya" sahut Marvin terlihat bertekad, lalu ia bangkit dari duduknya.

"Aku ijin mengajak Vania pergi Tante"

Marvin langsung menarik tanganku hingga aku tak sempat bicara.

"Kau mau membawaku kemana?"

"Bukankah sudah kubilang, aku akan membantu memulihkan ingatanmu"

"kau bahkan melupakan diriku, bagaimana bisa aku membiarkan itu" gumamnya pelan namun terdengar oleh indera pendengarku.

Marvin mulai melajukan mobilnya keluar dari kawasan rumah menuju tempat yang terasa asing bagiku.

...****************...

Next Preview.

"kau...

Arghhh....

Kepalaku rasanya seperti dipukul hebat .

...****************...

"Satu hal yang perlu di ingat! Jangan percaya pada tokoh siapapun!!!"

Ilustrasi Pemeran

*Vania Mauren Keylovy

*Davina Clarista Keylovy

*Benny Addison Keylovy & Camellia Latasha Mauren

*Elvino Oliver Harison

*Justin William Harison

*Freya Zeline Harison

*Fernan Harison & Violetta Zeline Eloise

*Maria Franca Fissolo & Giovanni Ferrero

*Rachel Franca Ferrero

*Marvin Miller Smith

*Yocelyn Smith

*Franklin Adam Smith & Luvena Ertha

.

.

.

.

.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!