Bab 11

"Maksudmu Wein" sahut Eric dan mendapat anggukan dari Vania, sementara di sisi lain ternyata Vino masih di sana berusaha menguping obrolan keduanya dengan berlindung di balik pot tanaman berbentuk persegi berukuran besar.

"Wein? Apa maksudnya?"

"Setelah melihat wajah dan postur tubuhnya aku yakin dia orang yang sama, jika orang yang menabrak ku benar-benar Wein, apa alasannya?"

"Dia adalah saksi, tidak masuk akal untuknya mencelakai ku jika itu tak ada kaitannya"

"Kita coret Wein dari daftar saksi ke daftar komplotan, jika dia benar salah satu kaki tangan pembunuh itu... maka ada alasan untuknya mencelakai mu"

"Kau benar"

Arghhh...

"Apa kepalamu sakit lagi?" tanya Eric namun Vino sudah lebih dulu melepas tangan Eric dari bahu Vania dan membawanya masuk, Namun sempat di tahan oleh Eric.

"Sebelumnya saya sudah bilang, jika saya akan mengurus Vania apapun yang terjadi"

"Aku tidak punya banyak waktu bicara denganmu, sebelumnya juga sudah ku peringatkan jangan memaksanya untuk mengingat, kau lihat sendirikan akibatnya!"

Sementara aku tak bisa lagi melerai adu mulut keduanya saat kepalaku rasanya benar-benar ingin pecah.

"Sebagai suami, aku punya hak penuh atas dirinya"

Eric sudah tak bisa membantah lagi setelah Vino menyebut status mereka

Lekas pria itu membawanya masuk meninggalkan Eric yang masih berdiri di taman rooftop.

Eric hanya bisa meremas kertas yang ada di atas meja saat melihat Vino membawa Vania.

...****************...

"Kau ya, bukannya sudah kubilang jangan biarkan dia memaksakan diri" ucap Jessica kesal saat melihat Vino datang padanya dengan membawa Vania yang sudah tak sadarkan diri.

Vino hanya bisa berlindung dibelakang dokter Jian.

"Ada apa?" tanya nya pada sang istri.

"Tanya saja temanmu itu" sahut Jessica seraya membenarkan selang infus yang baru saja ia pasang.

"Bukan aku loh Jess, tapi dia sendiri yang memaksakan diri" ucap Vino melakukan pembelaan diri.

Tapi Jessica memilih tak menghiraukannya dan mulai memeriksa kondisi Vania, entah kenapa ia penasaran dengan kondisi Vania yang sebenarnya, dan sedikit penasaran kenapa gadia ini melakukan operasi besar.

"Apa kau tahu sesuatu?"

"Apa?" sahut Vino memberanikan diri berdiri di samping Jian.

"Apa Vania sebelumnya pernah mengalami kecelakaan besar?"

"Coba saja tanya sendiri"

"Jarum suntik ku tajam Vin, kau mau?" tawar Jessica dengan wajah kesalnya atas jawaban Vino.

"Kau benar suaminya Vin?" tanya Jian menatap Vino dengan tatapan heran plus curiga.

"Mana mungkin pria menyimpang sepertinya serius menikah" Sahut Jessica seraya duduk di kursinya, diikuti dua pria itu yang juga ikut duduk.

"Ku bilang apa Jian, seharusnya kau jangan menikahinya waktu itu, wanita bringas ini tidak bisa bicara sopan"

Plakkk

"Aduh" keluh Vino yang hanya bisa mengaduh kesakitan saat Jessica memukul lengannya.

"Stop stop, kalian ini bisa tenang tidak" tegur Jian yang melihat Vania baru saja membuka matanya.

Keduanya saling nyolot tanpa membuat suara

"Ini gara-gara kau ya"

"Gara-gara kau"

Tak perlu heran jika keduanya sering adu mulut, sedari kecil Jessica dan Vino kadang suka berkelahi hanya karna masalah kecil sebenarnya Rachel waktu itu juga akrab dengan keduanya.

Vania bingung saat melihat ketiganya menatap kearahnya.

"Kau baik-baik saja?"

Kali ini Jessica yang bertanya, bukan Vino.. Mana mungkin pria itu yang bertanya.

Ia hanya mengangguk pelan seraya bangun dan bersandar di punggung ranjang rumah sakit.

"Kau yakin baik-baik saja? Sebenarnya aku ingin menyampaikan sesuatu mengenai hasil lab mendiang Tn. Benny" ucap Jian seraya berjalan menuju kearah Vania diikuti Jessica dan Vino.

"bagaimana dengan hasilnya dok?" tanya Vania

"Menurut hasil Lab, Tn. Benny terinfeksi bakteri naeglerria"

"Naeglerria?" sahut Vino yang merasa tak asing dengan nama itu.

"Infeksi yang di sebabkan oleh bakteri/amoeba naeglerria fowleri yang dijuluki sebagai monster pemakan otak, muncul pertama kali di Australia dan kemudian berevolusi di Amerika pada tahun 1965" jelas Jessica

"Biasanya pasien akan mulai mengalami gejala antara 1-18 hari tergantung masing-masing kasus, untuk gejala awal kami masih belum bisa memastikan namun hanya butuh waktu sekitar 1 minggu untuk bakteri itu menggerogoti / menghancurkan otak manusia" Lanjut Jian

"Biasanya bakteri menginfeksi melalui hidung lalu masuk kedalam jaringan otak, pasien yang ter infeksi biasanya melakukan kontak langsung dengan si amoeba yang hidup di sungai, danau dan pemandian air hangat dengan suhu 25°-35°" ucap Jessica menyambung ucapan sang suami

"Lalu apa hubungannya dengan Ayah saya dok? Ayah memang bepergian keluar negeri tapi tidak mungkin dia sempat pergi ketempat seperti yang di sebutkan dokter Jessica tadi, terutama Ayah bukan orang yang akrab dengan danau"

"Tapi bisa saja Tn. Benny pergi ke pemandian air panas kan?!" ujar Vino

"kalau begitu, kenapa dokter tidak bisa memberikan diagnosa waktu itu, jika tidak Ayah mungkin masih bisa selamat dok!" sahut Vania

"Sia-sia Vania, banyaknya kasus kematian akibat infeksi ini karena infeksi itu hanya bisa terdeteksi setelah pasien dinyatakan tidak selamat" jelas Jian.

"Kuharap sekarang kau sudah bisa tenang karena mengetahui alasan dibalik kematian Tn. Benny yang begitu cepat" tambah Jian seraya memberikan amplop besar berisi hasil lab dan sertifikat kematian yang dibuat olehnya pada Vania.

Setelah memberikan itu, Jian memberi kode pada Jessica untuk keluar dan membiarkan Vino dan Vania tetap berada di sana.

"Vania"

"Iyaa"

"Saranku jangan memaksakan diri untuk mengingat sesuatu, karena itu bisa saja membuatmu kehilangan seluruh ingatanmu"

"Ayo" ajak Jian seraya menarik lembut tangan Jessica.

Gadis itu hanya tersenyum dan memilih untuk mengangguk atas ucapan Jessica tadi.

"Kau tidak keluar?"

"Siapa?"

"Menurutmu selain dirimu, siapa lagi yang ada disini?"

"Kau mengusirku!"

"Kalau mau tetap disini yasudah" sahutnya seraya kembali berbaring.

Sementara pria itu, ia memilih duduk di kursi jessica sambil memainkan ponselnya.

Ting...

From : Pengacara bodong

📨"Vin!"

📨"Apa?"

📨"dimana?"

📨"Ruangan Jessica"

📨"Tunggu, otw ruangan Jessica"

"Dasar tidak jelas" gumam Vino yang heran sendiri dengan pengacaranya itu. sebenarnya Adam adalah pengacara yang merangkap menjadi sekertaris pribadi pria itu, karena hanya Adam yang bisa dia percaya di perusahaan.

Ia menatap Vania dari tempat duduknya, sambil memikirkan pembicaraan yang tadi ia dengar saat di taman.

Kenapa mereka membahas Wein?, itulah yang ada di otaknya sekarang.

...****************...

"Jangan membantah, lakukan saja pekerjaanmu... Kau mau dihukum karena tidak patuh Hah!"

Pria kecil itu lantas mengangguk pelan, lalu ia segera mengangkat keranjang kayu berukuran besar itu dari dalam truk.

Badannya yang tak sebanding dengan pekerjaan dan beban yang dipikulnya, membuat anak berumur 10 tahun itu tanpa sengaja menjatuhkan baloknya hingga isi di dalam keranjang tersebut jatuh berhamburan.

Nampak bubuk tepung berhamburan, hingga membuat sang penjaga yang melihat itu langsung mengambil pemukul besinya dan menghukum anak itu dengan begitu kejam.

Tubuhnya di biarkan kedinginan dan merasakan perihnya pukulan dari stik besi tersebut mengenai tubuh putihnya.

pukulan demi pukulan ia dapatkan hingga membuat anak lain yang mendengar itu tak berani berbuat apa-apa.

Hampir 10 menit.. kaki, tangan serta mulutnya terikat tanpa sedikitpun istirahat, pria penjaga itu terus saja memukulinya hingga darah bercucuran dari luka yang didapatnya.

Tangisnya bahkan tak berhasil menahan sakit di tubuhnya hingga bibirnya memucat dan pandangannya mulai kabur.

...****************...

"Aku tahu siapa wanita yang mengambil CCTV itu, hasilnya sudah keluar" kata Adam yang masuk terburu-buru keruangan Jessica.

"Siapa?" sahut Vino yang sontak berdiri

Dia... "Kenapa berisik sekali?" tegur ku

...****************...

.

.

.

.

.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!