Tidur panjang

Tak tahu harus bagaimana mengawali dan mengakhiri kisah ini.

Selalu mencoba untuk mengakhiri semuanya namun tak bisa sebab dia selalu ada dan berkunang-kunang di fikiran, membuatnya menjadi gelap gulita bingung sudah pasti resah apa lagi, saat ada kesempatan mencoba melupakannya namun tak tertahankan bila harus menahan diri seperti ini. Seperti ada sesuatu yang menggelitik hati kecil gelap nan kotor ini untuk selalu mengingatnya kembali menggundangnya kembali dalam fikiran.

Dasar keparat. Kau selalu mengantung dalam benak ku berayun-ayun sendiri dibawah pohon tanpa desiran kehidupan, tak ingin melihat wajah mu itu namun kau selalu dan selalu saja memaksa ku untuk menatap mu lebih dan lebih lama lagi tanpa mencoba berpaling dari mu dan andai saja aku bisa lari meninggalkan tempat ku menatap mu. Sorotan matanya membuat ku terpaku resah, gelisah, marah, kacau. Oh...aku mohon pada mu berhentilah mengurung ku seperti ini aku ingin segerah bangun dari tidur panjang ini ingin melihat dunia penuh warna yang selalu kau janjikan kepada ku.

Kau selalu berkata pada ku bahwa hanya aku satu-satunya teman mu tak ada yang lain dan saat kau mengetahui aku punya seseorang yang ku sebut teman maka kau sendiri yang akan melenyapkannya dari hidup ku, kau selalu bilang pada ku tak ada yang dapat menyentuh bayang ku kecuali kau sendiri. Terdengar egois tentu saja marah? Kesal? Semua perasaan itu akan dia hapus sekejap dari ku dengan alasan karna dia ingin melindungi ku dari dewa jiwa yang hendak merasuki batin dan menguasainya agar dia dapat melakukan hal-hal yang disenanginya tanpa mempedulikan orang yang menjadi targetnya, miris bukan?.

Hari-hari berlalu begitu saja kau masih tak mengizinkan ku untuk bangun, kau membuat ku lupa akan bagaimana kehidupan yang ku jalani dulu sepertinya kau sengaja melakukan itu semua kau bilang aku tak akan sanggup menerimanya jika aku tahu jadi ku coba melupakannya dan tidak menanyakannya lagi padanya, tersenyum manis dan kau menyukainya dia memeluk ku erat di atas tempat tidurnya terasa pelukannya begitu hangat nan nyaman, dia membelai rambut ku dengan lembut dan berkata “Tak apa bila kau membenci ku itu sudah wajar tapi ku harap kau tahu apa yang ku lakukan ini adalah bukan tujuan yang salah”. Lagi, dia tersenyum lalu meraih tangan ku dan menuntun ku keluar kami berlari di sebuah padang bunga berwarna kuning yang amat indah lalu membiarkan tubuh kami bersenggolan dengannya namun yang kami rasakan hanyalah rasa lembut dan wangi semerbak darinya. Saat itu hari mulai senja bukankah itu waktu yang tepat untuk menikmati matahari tenggelam?, langit senja yang begitu menawan ditambah lagi dengan hembusan angin sepoi-sepoi membuat siapapun menjadi sangat tenang dan bahagia.

Perlahan tapi pasti langit menjadi gelap dan para bintang-bintang kecil kini mulai menampakkan dirinya bersama remang sinar bulan terdengar pula para hewan malam mulai bernyanyi sepertinya mereka sedang mengadakan konser, hewan kecil cantik bernama kunang-kunang sedang asik menari-nari mengelilingi kami dengan riangnya menyambut malam.

Aku memandang langit malam sambil termenung dan tertawa, melihat ku dia bertanya “Apa kau senang?” dia membelai rambut ku sekali lagi dengan lembutnya. “Ayo kita pulang ini sudah larut, esok kita akan kembali ke sini sebelum matahari terbit”. Lanjutnya lagi sambil meraih tangan ku dan memeganggangnya erat kami kembali pulang. “Tidurlah! Esok akan sangat menyenangkan bagi kita” serunya pada ku sambil mengukir sebuah senyuman manis di bibirnya. Entah ada apa dengan kedua bola mata ku rasanya sangat lelah dan ingin segera menutup rapat jendela yang senantiasa melindunginya dari bahaya, rasa kantuk semakin tak tertahankan lagi dan akhirnya kedua jendela mata ini tertutup rapat bahkan sangat rapat sementara itu dia terus membelai rambut ku dengan lembut yang sedang membaringkan dirinya di samping tubuh lemah ini.

Masa seakan berlalu begitu cepatnya sehingga tak ku sadari mentari ternyata sudah terbit dari sejam yang lalu, ketika mata ini sadar hal pertama yang ku lihat adalah senyuman manisnya lagi ku kedip-kedipkan untuk mendapatkan penglihatan sempurnah lalu bergegas bangun dari tidur memandang keluar jendela dan sontak terkejut melihat mentari yang sudah terbit, ku pandangnya sekali lagi dengan kebingungan tetapi ia hanya tersipu menertawakan ku sambil bangun dari tidurnya, bukankah kita seharusnya berada di luar saat mentari belum terbit? Mengapa dia tidak membangunkan ku?. Itulah sebuah pertanyaan yang terlontar dari benak ku namum hanya bisa membatin. “Maaf aku tidak membangunkan mu tak sanggup rasanya lagi pula aku benar menyukai saat kau sedang tertidur pulas seperti itu. Apa kau marah pada ku?”. Mana mungkin aku marah pada mu bukankah kau adalah satu-satunya hal yang paling berharga yang aku milik?.

Hal yang sama yang dia lakukan yakni meraih tangan ku dan mengajak ku keluar kami pergi ke tempat ia biasa bermain ayunan sendirian lalu ia menyuruh ku untuk duduk disampingnya, dia mulai mengayunkan-ayunkan kakinya yang ia rapatkan dengan sengaja di tanah sehingga ayunan itu juga mengikuti ayunan kakinya, rambutnya yang panjang tergerai sempurnah tertiup angin. Senang rasanya melihatnya terseyum.

Ku tatap ia dalam-dalam sesekali ku kedipkan mata ini untuk memastikan apakah dia benar-benar ada di sini bersama ku dan tak akan menghilang meninggalkan ku sendirian bersama segala rasa takut, kesepian, gelap, dan dingin?.

Pertanyaan yang pernah ku tanyakan padanya yakni mengapa hanya kita berdua saja dan tak ada yang lain? Itu sudah tidak pernah lagi ku tanyakan padanya sebab ada sebuah kerutan di keningnya ada rasa sedih saat ku lontarkan pertayaan itu tetapi hanya membatin saja namun dia tahu apa yang ingin ku katakan padanya sebelum ku keluarkan itu dari bibir.

“Apakah kau merasa bosan bersama ku? Mungkin lebih baik jika aku pergi dari mu. Apakah itu yang kau mau?” Bukan itu yang ku inginkan sungguh, bagaimana mungkin aku bisa berfikir seperti itu tanpanya aku tak bisa apa-apa. Ku peluknya erat dan menangis rasanya seperti air mata ini tak mau bergulir membasahi pipi, perasaan ini tak ku mengerti sama sekali.

“Maaf, sudah membuat mu menangis terseduh-seduh seperti ini” Dia memeluk ku erat sambil membelai rambut ini berharap aku segera menghentikan tangisan ku yang membuatnya ikut terhanyut.

“Apa kau ingin jalan-jalan?” Tanyanya pada ku sambil menyodorkan tangan lembutnya, dia turun dari ayunan lalu meraih tangannya sambil ikut turun dari ayunan.

Kami bergandengan tangan sambil berjalan menelusuri jalan bertabur batu-batu kecil, di samping kiri terdapat gerombolan bunga tempat kami menikmati indahnya malam dan di samping kanan ku berjejer pepohonan besar nan rindang ku pandangnya dengan riang sambil mempererat genggaman tangan ku, begitu manisnya senyumannya rasanya hati ini menjadi tenang bila bersamanya seperti ini. “Apa kau senang?” tentu saja aku merasa senang, bersama mu aku selalu merasa senang tapi saat melihatnya bahagia seperti ini aku seperti hanya menjadi penghalang baginya mungkin dia sudah merasa bosan dengan ku dan memutuskan untuk pergi ke tempat yang seharusnya dia berada, kau begitu sempurnah aku yakin tak akan ada orang yang menolak berteman dengan mu bila dibandingkan dengan diri ku yang jauh dari kata sempurnah apa lagi layak, aku tahu tempat mu bukan di sini aku juga tak mengerti bagaimana kau bisa masuk ke dunia ku ini dunia tanpa harapan dan benar ini semua salah kau seharusnya tak berada di sini tetapi biarlah karna ku tahu cepat atau lambat dunia ini akan memaksa mu untuk kembali ke dunia mu yang sebenarnya, takdir memang benar dan tak bisa di sangkal setiap kali kau tersenyum pada ku memang terasa nyaman melihatnya namun kau tak bisa berbohong pada diri mu sendiri bahwa dunia ini bukanlah dunia mu yang sebenarnya hati mu terbagi ingin pergi atau tidak.

Sulit memang tetapi harus tetap kau putuskan jalan mana yang akan kau pilih.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!