Tidur panjang #1

PENULIS MEMINTA MAAF JIKA ADA SALAH KATA

*************************************************

Kami bergandengan tangan sambil berjalan menelusuri jalan bertabur batu-batu kecil, di samping kiri terdapat gerombolan bunga tempat kami menikmati indahnya malam dan di samping kanan ku berjejer pepohonan besar nan rindang ku pandangnya dengan riang sambil mempererat genggaman tangan ku, begitu manisnya senyumannya rasanya hati ini menjadi tenang bila bersamanya seperti ini. “Apa kau senang?” tentu saja aku merasa senang, bersama mu aku selalu merasa senang tapi saat melihatnya bahagia seperti ini aku seperti hanya menjadi penghalang baginya mungkin dia sudah merasa bosan dengan ku dan memutuskan untuk pergi ke tempat yang seharusnya dia berada, kau begitu sempurna aku yakin tak akan ada orang yang menolak berteman dengan mu bila dibandingkan dengan diri ku yang jauh dari kata sempurna apa lagi layak, aku tahu tempat mu bukan di sini aku juga tak mengerti bagaimana kau bisa masuk ke dunia ku ini dunia tanpa harapan dan benar ini semua salah kau seharusnya tak berada di sini tetapi biarlah karna ku tahu cepat atau lambat dunia ini akan memaksa mu untuk kembali ke dunia mu yang sebenarnya, takdir memang benar dan tak bisa di sangkal setiap kali kau tersenyum pada ku memang terasa nyaman melihatnya namun kau tak bisa berbohong pada diri mu sendiri bahwa dunia ini bukanlah dunia mu yang sebenarnya hati mu terbagi ingin pergi atau tidak.

Sulit memang tetapi harus tetap kau putuskan jalan mana yang akan kau pilih.

Kami masih berjalan sambil bergandengan tangan walau dekat dengan mu seperti ini tetapi mengapa rasanya kau sangat jauh dari ku? Genggaman tangannya tiba-tiba saja dieratkan seakan dia tak ingin melepaskan tangan ku raut wajahnya berubah menjadi khawatir kami terus berjalan dan akhirnya kami sampai disebuah jalan yang bercabang tiga dia menghentikan langkahnya dan terdiam menatap jalan tadi, memandangnya lalu menyentuh pipi kanannya dia sontak terkejut lalu melihat ku dengan tatapan sedih.

Untuk apa kau bersedih? bukankah ini yang kau inginkan? Jujur tak sanggup melepaskan mu tetapi apa mau dikata takdir yang ada di garis tangan mu itu berkata lain tapi jangan khawatir kau akan melupakan ku secepat angin berlalu.

“Mengapa kau tersenyum? Untuk apa senyuman mu itu? Kau akan sendiri lagi jika aku pergi” Jangan khawatir aku sudah terbiasa sendirian, kau harus memilih jalan mu tak perlu peduli pada diri ku yang payah ini.

Dengan perlahan ku lepaskan genggaman tangannya sambil melangkah mundur selangkah demi selangkah hanya bisa tersenyum manis tak ada yang bisa ku lakukan untuk menghentikan langkahnya, hati ini kacau bisa ku rasakan dia sedang memberontak tak terima dengan apa yang terjadi.

Masih memandang ku dengan tatapan sama seperti beberapa menit yang lalu namun ku yakinkan dia dengan melambaikan tangan sambil mengukir sebuah goresan garis senyuman yang bisa membuatnya percaya bahwa aku baik saja tanpa dirinya lagi. Mulai buram hingga akhirnya aku menghilang dari hadapannya tapi yang sebenarnya adalah dia yang lenyap bersama sebuah memori yang dengan sengaja di hapus darinya tak ada kata perpisahan yang terlontar darinya maupun dari ku rasanya tak sanggup mengatakannya seperti ada yang menahannya.

Melihatnya telah menghilang aku memutuskan untuk kembali.

Berayun-ayun tubuh ini ku biarkan terkibas angin dan hujan yang begitu derasnya menguyur tempat ini seketika seakan dia ikut bersedih, langit tak membiarkan sorotan cahaya meretakkan tubuhnya yang kelabu.

Apa ini? Rasanya sudah terbiasa.

Samar-samar mata ini melihat sekeliling yang masih membaringkan tubuh ini di tempat tidur yang kecil, cahaya mentari pagi masuk melalui jendela yang terbuka setengah angin membawa dedaunan terbang bersamanya kicauan burung terdengar bernyanyi merdu sehingga menambah suasana pagi yang sepi tapi menyenangkan bagi ku. Ku lihat dia masih duduk di kursi menatapnya sambil tersenyum kecil sepertinya dia terjaga semalaman menunggu pagi karena ingin melihat ku tersenyum padannya.

“Apa kau tidak tidur semalaman?” Ucap ku padanya sambil menghampirinya dan mengusap-usap kepalanya.

“...” Namun ia hanya terdiam menatap dan tersenyum kecil.

“Apa kau tidak bosan di sini? Apa kau mau keluar dan melihat bagaimana keadaan pagi ini?”

Sahabat ku, boneka beruang berwarna merah yang duduk di kursi sambil melihat ku bernama kuma. Senyum di wajahnya yang membuat ku masih bersemangat dan mempunyai alasan untuk hidup walaupun hanya di temani olehnya ku pangku dia dan memeluknya erat sambil duduk di teras depan melihat ladang bunga berwarna kuning yang sedang menari tertiup angin pagi yang sejuk.

“Apa kau tidak bosan di sini dan hanya menemani ku? Ayo kita keluar melihat dunia baru, dunia yang sangat berbeda dengan dunia kita sekarang” Ujar ku padanya yang masih memeluknya erat dan melihat bunga-bunga itu bermekaran perlahan-lahan.

“Kau benar-benar akan pergi ke dunia yang berbeda di seberang sana?” Terdengar tiba-tiba sebuah suara tapi tidak tahu dari mana asalnya, terdengar sangat lembut dan kemudian perlahan-lahan hilang terbawa angin.

“Siapa itu?” Melirik ke kanan, ke kiri dan ke belakang namun tak menemukan seorang pun.

Angin berhembus kencang memainkan rambut yang panjang ini.

“Dunia di seberang sana?” Ucap ku lagi sambil melihat bentuk awan yang tak beraturan.

Hari semakin siang, masih terdiam duduk melihat bunga-bunga itu menari tertiup angin.

Siang telah berganti malam dengan langit yang begitu meriah, bulan bersinar terang menerangi ku dalam kegelapan bintang berkelap-kelip di langit biru mereka seakan menjadi lampion-lampion malam yang menghiasi malam ku yang sepi memandangnya dan bertanya “Apakah kau mau menemani ku melewati malam yang panjang ini? Aku berharap kau tidak meninggalkan ku seperti mereka yang meninggalkan ku. Sendirian”. Para kunang-kunang terlihat sedang asik bermain dengan senternya mereka berterbangan di ladang bunga bagaikan menghias bunga-bunga itu dengan lampu-lampu natal malam yang panjang sepi sunyi seakan sudah menjadi sahabat bagi ku dan dirinya sampai kapan pun.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!