Drama sekolah

Sudah hampir pertengahan perkenalannya namun ada sesuatu hal yang tak sesuai dengan harapan yakni ada seorang siswa yang duduk di pojok enggan naik dan memperkenalkan diriya dia hanya duduk diam membungkam tak mau beranjak dari dudukannya padahal sudah berapa kali ia di panggil oleh V.

“Oi! Yang di pojok, dengar tidak senior mu?” Bentak Lina tiba-tiba dengan suara menakutkan sampai-sampai V, Yumina bahkan murid 1b gemetar seketika mendengarnya.

“Astaga apa benar itu Lina?” Tanya V membatin, siswa tadi dengan ragu-ragu beranjak ke depan.

“Tidak perlu memperkenalkan diri karena orang tua saya seorang pengusaha sukses dan terkenal di seluruh dunia jadi saat kukatakan nama mereka semua orang tahu nama saya” Sombong dia berkata membuat Lina semakin jengkel padanya dan berkata.

“Aku tidak peduli dengan status mu, kau anak siapa, lahir dimana, bahkan rumah mu berapa itu tidak penting jika kau berfikir kau akan di perlakukan secara istimewa di sini maka silahkan cari sekolah lain saja, di sini tidak memandang status tetapi kami menilai kalian seberapa besar rasa kekeluargaan kalian. Jadi yang merasa kurang setuju dengan peraturan di sini silahkan keluar karena tidak ada tempat bagi orang yang membanggakan dirinya akan status orang tuanya, tidak ada yang melarang kalian pagar sekolah selalu terbuka lebar tapi jika nanti kalian ingin kembali maka jangan harap pagar sekolah ini akan terbuka. Mengerti?” Lina melihat siswa itu dan semua murid 1b dengan tatapan dingin menakutkan.

“Kami mengerti”

Mereka bertiga sangat terkejut menyaksikan sifat Lina tiba-tiba saja berubah 180 derajat dari kepribadian Lina sehari-hari yang dikenal sebagai gadis ramah, periang, suka bercanda, dan sifat menyenangkan lainnya dia juga tidak pernah menunjukan kemarahannya. Suasana kelas kini berubah seketika menjadi tegang, gelap, dan menakutkan game yang di rencanakan tadi dan terlupakan begitu saja tenggelam oleh lautan hitam yang tercipta oleh Lina, kegiatan yang diadakan pihak sekolah akan berlangsung selama 3 hari di mana hari terakhir akan dilaksanakan di luar sekolah yakni mereka akan mengunjungi sebuah penginapan yang tidak terlalu mewah bisa dikatakan sederhana, terletak agak jauh dari pemukiman warga pasalnya tak jauh dari penginapan tersebut ada sebuah air terjun yang dijadikan tempat wisata, karena cukup jauh dari pemukiman tak heran yang terlihat hanyalah pepohonan tinggi nan rindang terasa sejuk tentu saja.

Hari pertama diadakan di aula sekolah yang menjadi tempat pertama kali murid baru berkumpul sekaligus diperkenalkannya kepala sekolah, guru, para pembina dan anggota organisasi sekolah setelah itu mereka diarahkan oleh senior mereka menuju kelasnya masing-masing. Seperti yang kita lihat hari pertama cukup menyenangkan berbagai permaianan diberikan para pembina kepada masing-masing kelas yang menjadi tanggung jawab mereka, tak jarang pula mereka di suruh berjoget dengan bebas sehingga mengundang tawa sengaja mereka biasa datang ke kelas lain sekadar jual tampang jika ada yang membuat mereka tertarik entah karena ada siswi atau siswa menarik mereka akan terus mendekatinya dan menggangunya bukan dengan maksud lain tapi hanya menguji para siswa siswi itu, suatu ketika Yumina pergi berkunjung ke kelas tetangga 1d mengingat dia orang yang bersahabat jadi dia punya banyak teman disana dia disambut dengan ramah mereka lalu memainkan sebuah permainan sementara itu di kelas 1b pun sama suasana yang tadinya mencekam kini menjadi normal kembali Lina juga kembali menjadi gadis lembut seperti biasanya dia marah itu wajar tapi sekarang sudah baik saja, dia dan V sedang asik memainkan sebuah permainan bersama kelas 1b.

Hari semakin larut kini hampir sore sudah waktunya mereka pulang kerumah masing-masing untuk beristirahat dan esok bisa melanjutkan kegiatan.

“Sepertinya sudah waktunya untuk pulang, tapi sebelum kita pulang sebaiknya kita berdoa sesuai dengan kepercayaan masing-masing agar kita di beri kesempatan untuk bisa hadir dan berkumpul di sini bersama untuk melanjutkan kegiatan kita esok pagi” Usul V memimpin doa, Yumina juga sudah kembali dari kelas 1d.

“Doa selesai” Lanjutnya lagi, satu persatu mereka berhamburan keluar namun tidak dengan siswa yang di tegur oleh Lina dengan langkah pasti dia menghampiri Lina yang senjak tadi memasang wajah bersalah.

“Maaf atas perilaku saya tadi pagi, tidak akan saya ulangi lagi” Katanya sambil menundukkan kepalanya memperhatikan sepasang sepatu putih milik Lina tetapi Lina hanya terseyum manis dan memukul pundak siswa itu dengan pelan dan berkata.

“Tak perlu minta maaf seharusnya aku yang minta maaf karena bersikap kasar padamu”

“Tidak saya yang harus minta maaf”

“Sudahlah lupakan yang tadi sebaiknya kau segerah pulang karena sudah sore dan sepertinya akan turun hujan jadi bergegaslah”. Siswa itu mengangkat pandangannya dan terseyum manis pula.

“Saya mengerti” Dia berlalu dan segerah mengambil seribu langkah pasalnya di luar sudah mulai gerimis.

“Apa kau yakin jika dia sudah sadar akan kesalahannya?” Tanya Cerol pada Lina namun dia hanya diam dan terseyum tipis.

Mereka juga segerah menutup jendela dan pintu meninggalkan kelas bersama-sama, hujan di luar semakin deras tidak mungkin mereka pulang dengan keadaan seperti ini tapi untungnya jemputan Yumina datang sehingga mereka bisa numpang.

Sudah hari kedua pembinaan murid baru nampaknya semuanya berjalan dengan lancar, hari ini adalah bersih-bersih sekolah semua murid baru di minta untuk membersikan kelas masing-masing kegiatan ini tentunya mengajarkan pada mereka untuk saling berkerja sama dalam menyelesaikan masalah tak luput pula para senior membantu sambil mengawasi, siswa kemarin yang di nasehati oleh Lina nampaknya juga sangat bersahabat sekarang dia membantu teman-temannya yang lain dia juga mendapatkan rekan dari kelas lain pagi ini, mengobrol hangat dan terseyum manis sambil menggenggam sebuah sapu tapi dan tapi lagi gerak geriknya tak lepas dari sorotan Lina namun dia hanya meliriknya sekali kali tanpa dia ketahui jika dia sedang di buntuti oleh sepasang mata elang yang menakutkan.

Usai juga akhirnya bersih-bersihnya melelahkan begitu melelahkan maka dari itu mereka di ajak ke kantin sekolah untuk beristirahat sekaligus mengisi perut dan menghilangkan dahaga setelah seharian penuh beraktifitas, berbagai hidangan makanan dan minuman sudah siap untuk mereka tinggal pilih dan ambil yang mereka sukai, senang hati mereka di perlakukan dengan ramah oleh koki kantin sekolah orangnya ramah bersahabat dengan mereka malahan mereka di tawari untuk nambah, suasana yang sangat nyaman mereka mengobrol satu sama lain memperkenalkan diri kepada murid lain sambil menyantap makanan yang telah di suguhkan.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!