Karena cinta tak kan memilih pada siapa dia akan berlabuh.
...***...
Kini Nuari telah tertidur pulas setelah meminum obat yang di berikan penumpang kapal yang merupakan seorang dokter.
Kaki kirinya juga sudah mendapatkan pengobatan,meski harus mendapat beberapa jahitan di kulit mulus nya.
Evan sedari tadi tak juga pergi meninggalkan gadis yang terlelap itu. Fikiran nya melanglang buana,apalagi ketika ia kembali teringat pada aksi Yoga yang tak ia duga sebelumnya.
"apa mungkin mereka pernah saling mengenal sebelum nya,aku yakin nama Yogaswara di sapu tangan itu nama yang sama dengan nya" fikir Evan
"tapi jika benar begitu ,kenapa keduanya bersikap seolah baru saling mengenal ?" batin nya lagi
"kamu gadis baik dan pemberani,semoga kamu cepat sembuh,aku keluar dahulu" lirih Evan seraya membenarkan posisi selimut yang menutupi sebagian tubuh Nuari
Di depan pintu nampak Yudi ,Joni dan Jono saling sikut dan mereka pun segera pergi dari sana.
Sedangkan di sisi lain Yoga saat ini tengah di cecar banyak sekali pertanyaan dari Renita,perihal sikap nya beberapa saat yang lalu terhadap Nuari.
"sebenarnya ada apa dengan mu ,kenapa kamu terlihat begitu peduli dan perhatian sekali pada nya,kamu menyukai nya,kamu jatuh cinta pada nya,jawab Yoga ,jangan hanya diam saja,beri aku penjelasan,atau memang benar jika kamu sudah tertarik dengan dokter itu" rentetan pertanyaan itu pun lantas membuat kepala Yoga berdenyut kencang
"sudah...diam....jangan tanya kan apapun lagi, kepalaku sakit ,aku juga tak tahu kenapa ,itu terjadi begitu saja " lirih Yoga
"apa...terjadi begitu saja,jadi kamu mau beralasan kamu tak sadar tadi , huuuhhh..." Renita mendengus kesal
"selalu saja begitu , dikit-dikit kepala mu sakit , sebenarnya kamu itu kenapa sih ?" tanya Renita yang sudah bosan mendengar nya
"Renita,kenapa kamu jadi seperti ini ,kemana Renita yang ku kenal lemah lembut?" lirih Yoga
"aku seperti ini karena aku cemburu melihat mu begitu perhatian pada wanita lain ,kamu ngerti perasaan ku gak sih" seru Renita dengan deru nafas menggebu
Keadaan nya yang tengah hamil muda membuat mood nya pun naik turun dan mudah sekali emosi,jadi ia tak memikirkan bagaimana pandangan Yoga terhadapnya saat melihat ia begitu bar-bar ,berbeda dengan sikap Renita di depan Yoga yang terlihat baik dan kalem,itu semua karena Renita yang pandai mengendalikan diri nya.
Di saat suasana makin memanas karena Yoga tak kunjung mau menjelaskan Evan datang.
"maaf bisa kita bicara sebentar " suara Evan membuat Yoga dan Renita menoleh
"bicara apa ya dok ,maaf jika ingin menanyakan perihal sikap ku tadi aku tidak bisa menjawab nya ,karena aku sendiri tak tahu kenapa aku melakukan nya " tutur Yoga
"bukan ,bukan masalah itu ,ada hal lain yang ingin aku bicarakan saja dengan mu,tapi bisa kah kita bicara empat mata saja " pinta Evan melirik Renita
"baiklah aku pergi" dengan berat hati Renita pun memilih pergi meski ia juga sangat penasaran dengan apa yang akan di bicarakan Evan pada Yoga
Setelah ia yakin jika Renita sudah pergi ,ia pun duduk tak jauh dari Yoga.
"apa sebelum nya kalian pernah bertemu atau saling mengenal ?" tanya Evan to the poin
"siapa ?" tanya Yoga bingung
"kalian....hm...kamu dan Nuari " kata Evan
"entahlah ,aku sendiri tak tahu ,dibilang baru bertemu tapi aku merasa seakan sudah mengenal nya,di bilang mengenal nya kita juga baru bertemu juga ,aku sendiri bingung,kenapa dokter bertanya itu ?" tanya Yoga melirik sekilas
"hanya penasaran saja " sahut Evan singkat
Sementara di kamar nya ,Nuari mengerjapkan mata nya,ia pun menoleh ke samping kanan nya yang sudah ada Renita dengan wajah tak bersahabat menatap diri nya.
"akhirnya kamu bangun juga " ucap Renita
Nuari mengerutkan kening saat mendengar nada ketus dari Renita,tak biasanya ia bersikap seperti itu ,namun kemudian ia teringat akan Yoga yang beberapa kali memperlihatkan kepedulian terhadap nya.
"hm...sepertinya dia cemburu pada ku ,sama aku juga cemburu pada mu Renita "lirih Nuari membatin
"seandainya saja kamu tak dalam keadaan hamil ,mungkin aku akan memperjuangkan Yoga,tapi ternyata kenyataan nya berbeda,aku hanya akan mengikuti kemana takdir membawa ku,jika aku dan Yoga memang ditakdirkan bersama pasti akan ada jalan untuk mempersatukan kami ,tapi jika tidak ,aku tak bisa berbuat apa-apa selain mengikhlaskan nya bersama mu" lirih nya lagi
"kau senang kan sekarang ?" cetus Renita tiba-tiba
"maksud mu ?" tanya Nuari mengerutkan kening
"kamu sudah berhasil mencuri perhatian Yoga,apa kamu sengaja melakukan itu ,kau tahu sendiri kan jika Yoga itu calon suami ku,kenapa masih kamu goda saja,tak cukup pada dokter Evan, Yoga masih kau embat juga " seloroh Renita
Nuari hanya menghela nafas menanggapi nya.
"terserah dengan apa yang mau kamu katakan tentang ku,yang jelas aku tak berniat menggoda siapa pun,kalau sampai calon suami kamu tertarik oleh ku ,ya jangan salah kan aku,salahkan saja calon suami mu itu" balas Nuari santai
"sok kecantikan sekali "cibir Renita
"memang aku cantik " balas Nuari lagi
"kenapa ,mau protes ? protes sana sama Sang Pencipta ,kenapa Dia memberikan ku kecantikan yang lebih dari mu " sambung Nuari ,saat Renita hendak menyela nya
Sebenarnya Nuari enggan menanggapi nya , ia juga tak berniat untuk bersikap menyombong kan kecantikan nya,tapi entah kenapa melihat Renita kesal menjadi sebuah keseruan tersendiri baginya saat ini.
"Ya Allah....maafkan atas sikap ku " lirih Nuari dalam hati
"halah ,paling juga kecantikan mu karena oplas,orang kaya kan bisa melakukan apa pun dengan uang nya , termasuk merubah wajah yang buruk rupa menjadi secantik bidadari " cibir Renita
"ternyata begini ya kalau seseorang sudah dibutakan oleh rasa cemburu " lirih Nuari
"apa maksud mu?" tanya Renita
"aku tahu kamu cemburu kan melihat Yoga perhatian pada ku ,kamu tenang saja,aku bukan tipe cewek gatel dan murahan yang melakukan segala macam cara untuk mendapatkan laki-laki yang diinginkan" ucapan Nuari itu pun membuat nya tertampar,ia merasa tersinggung dengan kata-kata gatel dan murahan ,padahal Nuari sama sekali tak menujukan kata-kata itu pada nya ,namun yang ia rasakan kata-kata itu sengaja ditujukan pada nya,dasar bumil sensian.
"sudahlah lebih baik kamu keluar,temani Yoga mu itu ,takut nya ada ulet bulu lain yang mendekati nya,aku mau kembali tidur ,jangan ganggu aku " Nuari pun membalikan tubuh nya memunggungi Renita
Mendengar langkah kaki yang menjauh,Nuari kembali membalikan tubuhnya.
"ya ....mulai sekarang aku harus bisa merelakan Yoga dengan wanita lain,karena ada bayi tak berdosa yang akan menjadi korban ,jika aku tetap egois ingin mempertahankan nya, lagipula Yoga juga sudah benar-benar melupakan ku, jadi untuk apa aku berjuang sendiri" hatinya seakan tersayat ,sakit pada kaki nya pun tak ada apa-apa nya dibandingkan rasa sakit di hati nya,ia terluka cukup parah di hati nya
"lebih baik berhenti ,daripada tambah sakit,dan akhirnya... cukup sampai di sini "
Air mata nya pun kembali banjir karena tak kuasa menahan rasa sesak di d*da nya.
"Ya Tuhan....kenapa sakit sekali ....mama....papa....Ari menyerah ...."
...***...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 229 Episodes
Comments
Zanzan
yà meñding dí bikin sntai aja rí...kalaú terlalu di kéjar dàpétñyà mlah mkin saksit di hatí.,.kalau jodoh màh gàk kañ làrí kémàña,...
2023-08-01
0
𝘳𝘦𝘷𝘢 𝘯𝘢𝘥𝘪𝘵𝘺𝘢
𝘫𝘢𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘮𝘦𝘯𝘺𝘦𝘳𝘢𝘩 𝘥𝘰𝘯𝘬 𝘢𝘳𝘪..... 𝘴𝘦𝘮𝘢𝘯𝘨𝘢𝘵..... 𝘣𝘶𝘢𝘵 𝘺𝘰𝘨𝘢 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘪𝘯𝘨𝘢𝘵𝘮𝘶 𝘭𝘢𝘨𝘶.....
2022-08-22
0
M Nawwaf R Nawwaf
thor jngn gituh dong kasian nuari😭😭😭buat yoga sadar thor😢😢😭😭
2022-08-21
1