Nuari melangkah masuk setelah memarkir kan mobil nya di parkiran khusus karyawan.
Sebelum nya ia sudah memakai jas putih di di dalam mobil nya.
Dengan langkah pelan namun tegas Nuari terus melempar senyum nya pada setiap yang ia temui,hingga sampai lah ia di ruangan nya.
Ia langsung memeriksa jadwal nya.
Tak lama pintu pun di ketuk,Nuari menoleh lalu berucap
"masuk"
ckleek'
Pintu terbuka menampilkan seorang pria berwajah tampan dengan pipi yang nampak berlubang saat ia tersenyum.
"pagi Nuari " sapa nya
"selamat pagi juga Evan " balas Nuari seraya berjalan menuju sofa,sebab pria bernama Evan itu langsung menuju sofa begitu ia masuk
"apa jadwal mu hari ini?" tanya Evan
"seperti biasa pemeriksaan ,ada apa ?" tanya Nuari
"aku hanya ingin memberi tahu mu,kemungkinan kita berangkat ke NTT minggu depan " ujar Evan
"Minggu depan " ucap Nuari mengulang
"iya"
"memang nya sudah ada yang mengisi kekurangan untuk tim kita?"tanya Nuari
"sudah ,pak Satria sudah menemukan orang yang bisa menangani kasus penyakit PMK pada sapi dan ternak lain nya,katanya orang itu merupakan pemilik peternakan sapi di daerah nya ,dia berhasil menyembuhkan sapi-sapi milik nya dan milik peternakan lain dari wabah itu " tutur Evan
"hm...bagus lah kalau begitu ,memang nya separah apa sih wabah itu menjangkiti sapi-sapi di sana?" tanya Nuari penasaran
"sangat parah ,bahkan bukan hanya sapi ,tapi domba juga kambing ,bahkan setiap satwa di sana juga hampir punah entah apa penyebabnya yang pasti dari setiap satu Minggu pasti ada saja sepuluh atau lebih satwa yang mati" tutur Evan lagi
"astaga .... kita harus cari tahu apa penyebab semua satwa itu mati " lirih Nuari
"baiklah , sepertinya nya sudah waktu nya aku harus memulai pekerjaan ku ,aku akan kembali ke ruangan ku ,nanti siang kita makan siang bareng ok " ucap Evan seraya beranjak
"isshh kau ini ,tak pernah apa sekali saja kau bertanya nanti siang ada waktu atau tidak ,main oke-oke saja " gerutu Nuari gemas
"memang nya nanti siang kamu ada acara ?" tanya Evan menghentikan langkah
"gak ada juga sih " gumam Nuari
"ya sudah jadi gak masalah kan "ucap Evan tertawa kecil lalu berlalu dari ruangan itu
"huuuuh...."
"dulu Yoga lah yang selalu bersikap seperti itu,dia selalu menyenangkan dan baik pada ku,Yoga....kapan kamu kembali" lirih Nuari
Tak ingin larut dalam kesedihan,dokter cantik itu pun segera meraih alat-alat medis nya lalu beranjak ke luar ruangan.
Jadwal nya hari ini adalah memeriksa beberapa binatang peliharaan seperti anjing dan kucing ,namun kebanyakan adalah anjing , hewan-hewan tersebut terkena penyakit hingga mengharuskan nya di operasi guna mengangkat penyakit nya,namun tak sedikit juga kucing atau anjing korban kecelakaan seperti tertabrak mobil atau motor.
Dengan telaten Nuari memeriksa satu persatu hewan di sana di temani rekan dokter lain nya.
Akan tetapi saat Nuari memeriksa anjing berjenis buldog ia mengerutkan kening nya saat tak melihat nafas nya naik turun.
"tidak , jangan pergi" seru nya lalu mencoba menekan bagian atas perut anjing itu dan memompa nya pelan
"maaf dokter Nuari.... sebenarnya...." ucap rekan nya menunduk
"sebenarnya apa ?" tanya Nuari
"sebenarnya sudah dari kemarin kondisi nya memburuk, sepertinya empedu yang dioperasi nya mengalami pembengkakan dan..."
"kenapa kamu tak bilang, bukan kah aku mempercayakan nya pada mu kemarin ?" tanya Nuari marah
"m...maaf dokter ,tapi saya sudah mencoba menghubungi dokter tapi ponsel anda tidak aktif " sahut nya masih menunduk
"astaga....iya ,aku ingat ,kemarin ponsel ku lowbat ,maaf seperti nya ini juga salah ku ,coba kalau aku tak lupa mencarger ponsel ku pasti aku sudah cepat datang ke sini ,dan anjing ini pasti masih bernafas" lirih nya menyalahkan diri
"ini bukan salah mu" sebuah suara terdengar dari arah pintu ,Nuari pun menoleh
"Evan..."
"mungkin sudah saat nya saja anjing itu mati, kita sebagai dokter pun sudah melakukan yang terbaik, sudahlah jangan terlalu dimasukkan ke hati , pemilik nya juga pasti mengerti,dia juga seperti nya sudah tahu apa yang akan terjadi pada anjing nya mengingat penyakit anjing nya itu sudah sangat parah ketika di bawa ke sini" tutur Evan
"kamu benar ,tapi tetap saja aku merasa gagal " lirih Nuari
"dokter Rika " ucap Evan pada rekan Nuari ,yang rupanya bernama Rika
"iya dokter Evan "
"cepat hubungi pemilik nya ,dan segera urus semuanya " ucap Evan
"baik dok" sahut Rika
Sementara Rika mengurusi bangkai anjing buldog itu ,Evan membawa Nuari ke halaman samping rumah sakit hewan itu.
"ini minumlah dulu" ucap Evan memberi sebotol air mineral
"makasih ?" ucap Ari seraya menerima nya
"aku suka heran sama kamu , kenapa setiap ada yang mati kamu pasti sedih " tanya Evan
"entahlah ,aku sendiri juga tak tahu ,tapi yang pasti selalu ada rasa kehilangan setelah melihat kematian binatang yang aku rawat "sahut Nuari
"apa kamu bisa mengerti bahasa hewan ?" tanya Evan , Nuari menggeleng
"tidak ,aku hanya bisa melihat dari mata nya,karena mata itu jendela hati ,jadi biarpun aku tak mengerti bahasa mereka,tapi lewat mata aku bisa memahami apa masalah yang ada pada setiap binatang yang aku temui " tutur Nuari apa adanya
"hm....kamu memang pantas dijuluki Tarzan cantik " ucap Evan memuji
"ck...siapa sih yang ngasih julukan itu pertama kali pada ku " Nuari berdecak seraya meminum air mineral yang diberikan Evan padanya
Di tempat lain
"Yoga kamu habis dari mana?" tanya ibu nya
"dari kandang mah,oh iya mah...barusan ada yang nelfon katanya minta aku gabung bersama beberapa dokter hewan dari kota untuk menangani wabah penyakit di suatu daerah ,menurut mama apa tidak apa-apa jika aku pergi ?" tanya nya
"terserah kamu saja ,yang menjalankan kan kamu,mama hanya bisa mendoakan dan mendukung mu saja " sahut ibu nya
"memangnya kamu sudah menyetujui nya ?" tanyanya lagi
"sudah sih aku bilang iya tadi ,sebab yang merekomendasikan ku pak camat ,tak enak kalau aku tolak " sahut Yoga
"kalau gitu kenapa nanya lagi pada mama,kalau kamu sudah bilang iya " ibu nya merasa gemas
"ya kan aku bisa batalin kalau mama bilang gak boleh " sahut Yoga enteng
"kamu itu "
"permisi.....selamat pagi menjelang siang" teriak seseorang dari luar
Yoga dan ibu nya pun segera ke luar untuk melihat siapa yang datang
"Renita" ucap ibu nya Yoga
"selamat pagi Tante Nur,aku bawakan kue ,ini buatan aku loh"ucap gadis itu seraya menunjukan sebuah rantang berisi kue
"silahkan masuk " ucap bu Nur Aini mempersilahkan masuk
Dengan senang hati Renita pun masuk bersama Yoga yang berjalan di samping nya
"makasih ya ,kamu audah repot-repot bawain kue segala " ucap Yoga
"iya tidak apa-apa,tidak repot kok " sahut Renita seraya memamerkan senyum nya semanis mungkin
"kalian kalau mau ngobrol,ngobrol saja,mama ke kamar ya ,mau istirahat mendadak kepala mama pusing" ucap Bu Nur Aini
"mama sakit ?" tanya Yoga cemas
"tidak ,mama hanya merasa lelah dan ngantuk saja " ucap nya
"oh, syukurlah aku fikir mama sakit" ucap Yoga merasa lega
"ya sudah mama ke kamar ya "
"iya mah"
"Yoga ,bagaimana sudah kau katakan kan pada mama mu kalau kita akan menikah Minggu depan " tanya Renita langsung to the poin
"ssttt....jangan kencang-kencang mama aku belum tahu ,nanti saja aku kasih tahu pelan-pelan ,oh iya , seperti nya pernikahan kita diundur dulu deh " ucap Yoga merasa tak enak hati
"loh...kenapa diundur ?" tanya Renita nampak keberatan
"soal nya aku ada kerjaan Minggu depan ,aku harus pergi ke kota untuk membantu masalah wabah penyakit pada hewan ternak " jawab nya jujur
"yaah...kok gitu ,kenapa kamu gak bilang kalau Minggu depan kamu ada kerjaan ,terus peternakan kamu gimana?" tanya nya
"kan masih ada pegawai yang lain yang bisa mengurusi nya,maaf ya ,itu mendadak banget soal nya " ucap Yoga merasa bersalah
"kira-kira diundur nya sampai kapan ?" tanya Renita
"entahlah ,bisa satu Minggu ke depan ,dua Minggu bahkan satu bulan,sebab nanti aku juga akan ikut ke sebuah daerah yang terpencil " tutur Yoga
"kalau gitu aku ikut "
...***...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 229 Episodes
Comments
fitri rahayu
renita sepertinya bukan gadis baik",, seandainya masih ada lasmi yg jagain ari pasti lasmi tau siapa renita
2022-08-12
0
fitri rahayu
emang selain vaksin penyakit pmk bisa ditangani dg cara lain kah? disini juga cukup meresahkan
2022-08-12
0
Suci Indah
jangan aja Renita ini ikut2an ngintilin yoga kemana aja..
2022-08-10
0