Jika kamu mendengarkan suara angin dengan seksama,maka kamu akan mendengar bisikan cinta ku untuk mu
...***...
Di sebuah peternakan sapi,seorang pemuda tengah memberi makan puluhan sapi nya bersama para pegawai nya yang juga merupakan warga sekitar.
Peternakan tersebut merupakan milik orang tua kandung Bu Nur Aini yang dua tahun lalu telah meninggal dunia karena sakit dikarenakan faktor usia.
Awalnya peternakan itu tak sebesar saat ini ,hanya terdapat lima ekor sapi dengan tiga anak nya,namun semenjak Yoga turun tangan peternakan itu jadi sebesar saat ini.
Peternakan tersebut pernah mengalami kerugian sebab beberapa ekor sapi nya mati karena terkena wabah PMK parah di daerah nya,ia pun tak tinggal diam,berkat pengetahuan nya yang ia dapat kan dari almarhum nenek sambung nya,ia pergi ke dalam hutan untuk mencari beberapa akar dan tumbuhan liar yang dapat ia jadikan obat untuk mengobati sapi-sapi nya.
Dan benar saja usaha tak pernah mengkhianati hasil,dalam kurun waktu dua Minggu semua sapi-sapi nya sudah mulai membaik,bahkan nafsu makan nya pun meningkat,hingga membuat para pegawai nya kewalahan mencari pakan.
(jangan anggap serius loh ya....ini hanya karangan author nya semata🙈🙈🤭)
Kabar keberhasilan nya menangani wabah penyakit tersebut pun dengan cepat tersebar hingga ke desa-desa lain termasuk pada pak camat.
Yoga pun diminta untuk mengobati pula sapi-sapi lain,dan Yoga sama sekali tak mematok harga atas obat yang ia berikan,bahkan ada yang hendak memberi nya uang pun pemuda itu menolak dengan alasan saling membantu.
"assalamualaikum...." ucap seseorang saat Yoga tengah asik membelai sapi nya yang tengah memakan rumput
"waalaikum salam ...." sahut nya
Yoga pun dengan segera membersihkan tangan nya lalu berjalan menghampiri tamu nya.
Seorang laki-laki paruh baya mengenakan peci putih nampak berdiri di depan peternakan
"maaf ,ada yang bisa saya bantu?" tanya Yoga sopan
"saya membutuhkan satu ekor sapi jantan untuk keperluan aqiqah " jawab nya cepat
"saya banyak mendengar sapi-sapi di peternakan ini semua nya unggul-unggul,jadi saya tertarik untuk membeli nya satu,apa bisa saya melihat-lihat dulu?" tanya nya
"oh , tentu saja boleh pak ,mari pak ,lewat sini ,kebetulan kandang yang sudah pas untuk aqiqah dan sebagainnya sudah saya pisah biar pembeli tak bingung nanti milih nya "
"wah....bagus tuh ,jadi mudah kalau begitu " sahut bapak itu mengikuti kemana Yoga melangkah
"sapi-sapi nya gemuk-gemuk semua ya" puji nya
"Alhamdulillah pak,berkat kerja sama para pegawai juga,karena tak mungkin jika saya yang mengurus nya sendiri,bisa tepar saya pak" sahut Yoga merendah
Bapak itu tersenyum menanggapi ucapan Yoga, dalam hati ia bergumam
"ternyata benar kata orang-orang kalau pemilik nya ini sangat rendah hati,padahal yang saya dengar dia kerja keras sendiri merawat sapi-sapi nya yang sakit, orang-orang baru datang sebagai pegawai setelah melihat kesuksesan nya"
"nah ini pak ,silahkan di lihat-lihat dulu,yang ini usia nya sudah lebih dari dua tahun dan tahun ini akan memasuki tahun ke tiga , jenis nya simental,sapi jenis simental ini tipe sapi dwiguna" ucap Yoga memperlihatkan sapi-sapi unggulan nya satu persatu
"maksud nya dwiguna?" tanya bapak itu tak faham
"maksud nya sapi simental ini memiliki dua keunggulan yaitu sebagai jenis sapi potong juga perah " jelas Yoga membuat pelanggan nya manggut-manggut
"lalu yang ini jenis sapi apa ?" tanya bapak itu pada sapi pada kandang sebelah nya
"ini jenis nya sapi limosin ,sapi pedaging yang memiliki daging empuk serta rendah lemak " jelas Yoga lagi
"hm...semua sapi-sapi nya bagus,unggulan semua,tapi saya bingung ini gimana milih nya ya,semua nya besar dan gemuk " tutur bapak itu merasa bingung, ia pun memutuskan untuk memeriksa satu persatu sapi itu untuk meyakinkan dirinya jika sapi-sapi nya sehat-sehat
Dengan sabar Yoga pun mengikuti langkah calon pembeli nya itu,karena mendapatkan kepuasan bagi pelanggan merupakan kebanggaan nya tersendiri
Hingga akhirnya pilihan nya jatuh pada sapi berjenis limosin.Transaksi jual beli tersebut pun akhirnya selesai juga ,sapi langsung di angkut menggunakan truk yang ternyata sudah di bawa si bapak tadi ,hingga Yoga tak perlu repot-repot mengantarkan sapi itu.
"Alhamdulillah....rezeki hari ini ,terima kasih Ya Allah ,ini bisa aku sisih kan sebagian untuk modal mas kawin " lirih nya
Baru saja Yoga memasukan uang itu ke dalam tas yang selalu ia lingkarkan di pinggang nya ,seorang perempuan datang membawa rantang makanan.
"maaf aku datang terlambat ,ini makan siang untuk mu" ucap nya seraya menyerahkan rantang makanan itu
"wah terima kasih ,kamu memang pengertian ya ,tahu saja kalau aku sudah sangat lapar " Yoga pun dengan senang hati menerima makanan itu
"kita makan di sana " ajak Yoga menunjuk pohon yang cukup rindang
Kedua nya makan dengan di temani semilir angin yang menggoyang kan dedaunan dan sekitarnya.
"mm... Yoga,tadi ada yang abis beli sapi mu ya?" tanya Renita
"iya , Alhamdulillah....." sahut Yoga sambil menyuap kan makanan nya
"kalau begitu aku boleh pinjem gak ,gak banyak kok satu juta saja ,boleh tidak ?" tanya nya ragu
"untuk apa uang satu juta?" tanya Yoga dengan terus menikmati makanan yang di bawa gadis itu
"mm...untuk melunasi kartu undangan pernikahan kita,pihak percetakan meminta uang nya segera dilunasi agar mereka secepat nya menyelesaikan kartu undangan nya " jawab nya
"begitu ya,memang kamu sudah kasih uang muka nya berapa ?" tanya Yoga lagi
"baru dua ratus ribu " sahut nya seraya tersenyum
"oh...ok baiklah sebentar ya aku selesaikan makan ku dulu" ucap Yoga lalu menyelesaikan makan nya
Renita nampak tersenyum dalam hati ia bersorak karena begitu mudah nya meminta uang pada Yoga.
Selesai makan ,tanpa berfikir panjang Yoga pun memberikan uang satu juta tersebut pada gadis yang ia yakini adalah calon istri nya tersebut.
"ini ,tak usah kamu kembali kan ,toh itu untuk keperluan pernikahan kita " ucap Yoga
"terima kasih ya ,kamu memang orang baik " puji nya
"tak masalah " sahut Yoga
Hari sudah beranjak sore, Yoga dan Renita pun pulang ke rumah masing-masing dengan Yoga yang mengantarkan Renita ke rumah nya terlebih dahulu.
Seperginya Yoga, Renita pun kembali keluar rumah nya dan berjalan berlainan arah dengan kepergian Yoga.
Sementara di tempat lain Nuari yang sudah hendak pulang pun merengek ingin ikut dengan kakak nya.
"ayo lah kak...please...bawa aku bersama mu ,aku kangen kak Ara...ya...ya...aku janji gak akan merepotkan kalian " ucap nya sambil mengedip-ngedip kan mata nya
"huuuh....iya baiklah ,pah....kami pulang...." ucap Gibran pasrah dan segera menyalimi papa nya diikuti Nuari
"janji ya kamu jangan merepotkan kakak mu " seru Rifki pada anak perempuan nya
"iya iya....dah papa....muach..."
"assalamualaikum...." ucap Nuari dan kakak nya bersamaan ,lalu mereka masuk ke dalam mobil masing-masing
"dasar anak itu " Rifki menggelengkan kepala melihat kelakuan anak perempuan nya seraya menyentuh pipi nya
Tak butuh waktu lama bagi kedua nya untuk sampai di depan rumah bergaya Eropa yang besar dan sangat luas.
"aku duluan " seru Nuari seraya mendahului langkah kakak nya
"dasar Ari " dengus Gibran pelan namun bukan nya kesal ia justru malah tersenyum
"assa.....lam mualaikum...." ucap gadis itu seraya tersenyum sebab kakak ipar nya tiba-tiba keluar
"waalaikum salam ....pantas saja kok suara mobil nya ada dua,rupanya kamu yang datang,ayok masuk lah " ucap Aranta kakak ipar nya
"assalamualaikum sayang" ucap Gibran dengan cepat menyambar kening istrinya lalu sang istri pun meraih tangan dan menyalimi nya
"waalaikum salam, mau mandi dulu apa langsung makan ?" tanya Aranta
"mandi saja dulu " sahut Gibran
"biar aku siapkan air nya dulu "Aranta pun segera menuju kamar mereka yang terletak di lantai atas
Sementara Gibran menghampiri adik nya yang tengah duduk di sofa ruang keluarga
"bukan nya bersih-bersih malah rebahan di sini" ucap Gibran
"iya kak sebentar lagi,masih capek,kak kita shalat Maghrib berjamaah yuk ,aku kangen shalat bareng kakak" pinta nya manja
"baik lah ,kalau gitu cepat kamu masuk kamar mu dan pergi mandi ,kakak tunggu di mushala "
"ok "
Nuari pun dengan cepat meluncur ke kamar nya yang terletak berdampingan dengan kamar tamu di lantai bawah.
Gibran dan Aranta memang sengaja membuat kan satu kamar untuk Nuari jika sewaktu-waktu ingin menginap ,tadi nya Gibran dan Aranta membuat kan kamar nya di lantai atas bersebelahan dengan kamar Gibran,namun karena suara percintaan kedua nya ketika malam hari terdengar sampai kamar nya ,membuat gadis itu merasa risih sendiri ,dan meminta pindah ke lantai bawah,namun ia tak mengatakan alasan sebenarnya kalau ia merasa terganggu akan suara penyatuan mereka.
Selesai mandi dan berwudhu ,ketiga nya segera menuju ruang mushala yang terletak di samping ruang keluarga.
Karena belum masuk waktu Maghrib ketiga nya pun memilih untuk bersolawat dahulu sebelum tiba waktu nya shalat.
...***...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 229 Episodes
Comments
Kinan Rosa
kukira betulan 🤦
2023-05-28
0
Diah Susanti
mulai keliatan sifat aslinya
2023-05-15
1
Diah Susanti
aqiqah itu kambing, bukan sapi
2023-05-15
0