Di kamar Renita

Matahari kini sudah benar-benar tenggelam menyisakan warna hitam gelap seiring muncul nya bulan yang masih menyembunyikan cahaya nya di balik awan kelabu.

Bintang-bintang pun tak menampakan diri mereka sebab langit malam ini begitu mendung.

Nuari menatap langit-langit kamar nya dengan fikiran menerawang jauh di mana masa-masa indah dan menyenangkan saat kebersamaan nya dulu bersama sosok pria bertubuh gempal yang kini bersemayam di hati nya.

"seandainya waktu bisa ku ulang " lirih nya

Ia meringis perih saat teringat kata-kata terakhir pria tersebut sebelum memejamkan mata hingga akhirnya pria itu melupakan dan meninggalkan nya.

"Yoga....sedang apa kamu kamu di sana,masih kah kamu tak mengingat ku?" setitik bening air mata nya lolos begitu saja,apalagi saat ia meraih sesuatu yang selalu melingkar di leher nya.

Sebuah kalung berbandul kan dua hati yang berbeda ukuran namun saling menempel satu sama lain.

"cepat lah datang Yoga ,kau tahu hati ku benar-benar merasa tandus karena terus mengingat dan merindukan mu " lirih nya

Ia mengerjapkan mata saat mendengar pintu kamar nya di ketuk.

Dengan cepat Nuari menghapus jejak air mata nya lalu menempelkan potongan timun pada kedua kelopak mata nya,kemudian ia berteriak

"masuk ,gak di kunci kok "

ckleek'

"kamu sedang apa ?" tanya Aranta kakak ipar nya

"aku sedang mengompres mata ku kak,capek seharian liatin terus laptop" bohong nya

"kak Ara kira kamu sudah tidur,kakak mu nyuruh kamu turun tuh " ucap Aranta

"mau apa kak Gibran manggil aku ?"tanya nya lalu membuka potongan timun yang menutupi kedua mata nya

"kakak gak tahu ,samperin saja ,seperti nya penting " ucap Aranta lagi

"ya sudah ,yuk " Nuari pun menarik keluar kakak ipar nya

"aku tahu kamu habis menangis Ari " lirih Aranta dalam hati nya

Aranta sangat tahu apa yang adik ipar nya itu alami,karena ia pun pernah mengalami hal yang hampir mirip,jauh dari seseorang yang ia cintai ,namun beda nya ia masih bisa melihat nya meski harus menjaga jarak,berbeda dengan Nuari yang tak dapat melihat kekasih nya sama sekali.

Ia pun turut prihatin melihat nya,namun karena tak ingin menambah sedih adik ipar nya itu ,Aranta pun tak berani bertanya sesuatu yang sensitif tentang masalah nya.

Sesampai nya ia di ruang keluarga dimana kakak nya berada ,Nuari pun segera meletakan b*kong nya di sofa sebelah kakak nya.

"ada apa kak ?" tanya Nuari

"mama bilang kamu mau berangkat ke NTT ?" tanya Gibran

"iya kak ,Minggu depan aku dan tim ku berangkat " sahut nya

"kenapa harus jauh ke NTT segala sih,bikin khawatir saja tahu gak,kenapa gak yang deket-deket saja " protes Gibran

"yah kakak ,memang nya ini kemauan ku,aku juga berangkat gak sendiri kok kak,ada yang lain juga " sahut Nuari

"iya ,kakak tahu ,tapi tetap saja kakak khawatir,di sana nanti kamu tidur nya gimana,makan apa,terus kalau ada yang mau macam-macam sama kamu gimana?" tanya Gibran yang benar-benar merasa khawatir dan mencemaskan adik kesayangan nya itu.

"Insya Allah aku akan baik-baik saja ,kakak gak usah khawatir berlebihan,cukup doakan saja aku biar aku bisa sampai di sana selamat begitu pula sebaliknya" ujar Nuari menatap intens wajah kakak nya

"pokok nya di sana kamu harus extra hati-hati,apalagi daerah sana masih banyak hutan lebat nya " sambung Aranta

"kak Ara tenang saja ,aku kan Nuari Alara si Tarzan cantik ,hewan buas apa pun bisa aku tangani " ucap Nuari jumawa

"huss....jangan takabur,gak baik " ucap Gibran memperingatkan

"hehehe ...iya kak, becanda " sahut Nuari

"ah iya tadi sehabis pulang aku buat puding mangga,sebentar aku ambil kan dulu " ucap Aranta seraya beranjak lalu menuju dapur

"kak Ara hebat ya ,meski sibuk tapi masih bisa nyempetin waktu bikin makanan,padahal kan ada bibi yang bisa buatin,kak Ara pasti capek ,udah seharian kerja pas pulang masih harus repot lagi buatin kakak makanan " ucap Nuari penuh kekaguman

"itu lah salah satu kelebihan kakak ipar mu dek,dia tak pernah mengeluh tapi justru menjalani peran nya dengan tulus sebagai dokter dan istri dengan baik " ucap Gibran

"ayo dimakan " ucap Aranta dengan meletakan puding itu di meja

"waahh....makasih kak Ara ...hm...ini enak manis nya pas " puji Nuari

"iya Alhamdulillah kalau kamu suka " sahut Aranta

Ketiga nya sama-sama menikmati puding itu dengan di selingi canda tawa ,hingga tak terasa malam berjalan begitu cepat.

"sudah malam ,aku ke kamar ya kak , selamat malam " ucap Nuari dengan terus menguap

"iya ,kami juga sudah ngantuk " sahut Gibran

Nuari pun segera masuk ke kamar nya lalu menutup pintu kamar nya tak lupa ia juga mengunci nya ,sebab ia tak bisa tidur nyenyak jika pintu kamar nya tak terkunci.

"yuk kita juga ke kamar " ajak Gibran ,Aranta pun mengangguk

Sesampai nya di kamar,Aranta terlihat sangat gelisah,padahal tadi ia terlihat biasa saja.

"kamu kenapa sih kok kaya gelisah gitu?" tanya Gibran

"sebelum nya aku minta maaf,karena..."

"karena apa ?" tanya Gibran tak sabar

"sebentar " Aranta pun mengambil sesuatu di dalam tas kerja nya

"ini....." ucap Aranta seraya memberikan sebuah kertas putih yang dapat di pastikan itu sebuah surat

Tak banyak bertanya Gibran pun segera membaca surat tersebut.

Kening nya berkerut dan ia mendadak terdiam setelah membaca isi surat tersebut,Gibran pun menghela nafas panjang.

"kenapa gak bilang?" tanya Gibran

"ada Ari ,jadi aku rasa momen nya gak pas " lirih Aranta

"kenapa harus pindah puskesmas ?" lirih Gibran seraya memeluk erat Aranta seakan enggan untuk melepas nya

"aku juga baru di beritahukan hari ini,katanya mendadak sebab puskesmas di sana kekurangan tenaga medis,dan pihak rumah sakit merekomendasikan ku di puskesmas tersebut" tutur Aranta apa ada nya

"ya sudah tak apa-apa ,demi sebuah pengabdian mu , aku izin kan kamu pergi " ucap Gibran

"makasih,tapi seandainya saja kita sudah punya anak ,aku mungkin akan berhenti dari kegiatan ku dan hanya akan mengurus anak dan suami ku " lirih nya

"sudah lah ,jangan bahas masalah anak lagi ,aku gak mau kamu kefikiran terus jadi sakit,anak itu titipan ,jika sampai saat ini kita belum di karuniai seorang anak ,itu tanda nya Allah belum percaya pada kita,bisa jadi ini adalah ujian untuk kita untuk lebih bersabar lagi, dan lebih keras lagi berusaha ,karena aku yakin kesabaran kita akan berbuah manis" tutur Gibran

"tapi aku ingin melihat mu bahagia " lirih Aranta lagi

"memang nya aku terlihat tidak bahagia ? tidak sayang,aku sangat-sangat bahagia,karena apa ...... karena aku bisa menikahi gadis baik dan tulus seperti mu ,apalagi aku sangat mencintai mu,kedua orang tua kita juga kan tidak pernah mendesak kita mengenai anak,dan kita juga sudah di periksa dan hasil nya kita berdua sehat-sehat saja ,jadi jangan berkecil hati terus ok " ucap Gibran lagi ,Aranta mengangguk kecil

" kalau gitu ....gimana kalau malam ini kita berusaha lagi "goda Gibran dengan menaik turun kan alis nya

"ah kamu mah ,modus saja bisa nya ,bilang aja mau ,pake bicara muter-muter " Aranta mencebik dengan pipi bersemu

"kok muter-muter ,pusing dong,aku hanya mengatakan apa yang ingin aku katakan agar kamu tak lagi merasa bersedih masalah anak " tutur Gibran

"iya ...iya ...terserah lah,jadi ...ini ...kita jadi gak ,usaha bikin anak nya ?" tanya Aranta dengan memasang wajah genit

"jadi dong ,yuk kita wudhu dan shalat dulu" Gibran menarik tangan istri nya menuju kamar mandi.

Sementara di belahan langit yang lain

"iih.... kebangetan banget sih bang Jupri ,masa uang nya diambil semua,katanya cuman minta lima ratus ribu doang,gak jadi deh aku pergi ke Mbah Parni,mana uang ku hanya dua ratus rebu ,mana cukup ...kalau tak cepat-cepat bisa gawat , Yoga pasti akan jijik banget pada ku,kenapa juga pernikahan nya mesti di undur segala sih ,kalau gak diundur kan aku bisa aman,tapi sekarang gimana coba, aakkhhh....., " gerutu seorang gadis seraya mengacak rambut nya frustasi

tok tok tok

suara pintu di ketuk lalu kemudian terdengar suara seseorang memanggil nya di luar kamar nya.

"Renita .....kamu belum tidur nduk,lampu kamar mu loh masih nyala,ingat Renita kita itu harus hemat listrik ,lebih dari jam 9 malam semua lampu harus di matikan ini sudah jam berapa kamu belum mematikan lampu nya " seru seorang wanita paruh baya yang merupakan ibu nya Renita

"iya Bu,ini aku juga mau tidur kok " sahut nya lalu bergegas mematikan lampu kamar nya

tek'

Keadaan kamar nya jadi gelap gulita,hanya menyisakan cahaya lampu dari rumah tetangga yang jarak nya cukup berjauhan menerobos celah kecil kamar nya.

Saat gadis itu hendak memejam kan mata nya,suara ketukan di jendela membuat nya kembali membuka mata.

tok tok tok

"isshh ....siapa sih ,ganggu orang mau tidur saja " gerutu nya ,ia pun bergegas membuka pintu jendela kamar nya yang terbuat dari kayu.

Mata gadis itu membulat saat melihat siapa yang berdiri di depan jendela kamar nya

"ngapain kamu ke sini malam-malam?" seru nya dengan suara tertahan

"biarkan aku masuk dulu,di luar dingin " ucap seorang laki-laki lalu melompat tanpa menunggu yang punya kamar bersuara

"hey.... " seru Renita melotot

...***...

Terpopuler

Comments

Erni Sasa

Erni Sasa

emng mereka blm punya anak ye kn udah bebrpa tahun kmudian🙄

2024-01-10

0

Kinan Rosa

Kinan Rosa

😱😱😱😱😱
astaga siapa itu yang masuk
betul kan kata mama nya yoga kalau Renita kayaknya gak beres 🤔
semoga cepat ketahuan sifat buruk Renita ya

2023-05-28

0

Mamah Sovia

Mamah Sovia

jangan sampai yoga jadi nikahin Renita gak rela aku thoor

2023-01-02

1

lihat semua
Episodes
1 Tarzan Cantik
2 Selalu merasa kehilangan
3 Selalu menolak
4 Dalam bahaya
5 Selamat
6 Menginap
7 Di kamar Renita
8 Merasa familiar
9 Panik
10 Mengecewakan
11 Bertemu
12 Merasa tidak nyaman
13 Keyakinan Nuri
14 Hancur
15 Mengikuti skenario
16 Kepanikan
17 Sikap Yoga
18 Menyerah
19 Sampai
20 Kelakuan Nuari
21 Memulai ekspedisi
22 Tak tega
23 Mulai perjalanan
24 Ulat Sagu
25 Alergi
26 Ungkapan Evan
27 Bantuan Evan
28 Khayalan
29 Salah obat
30 Kedatangan Gibran
31 Anything for you
32 Rencana ke hutan
33 Serangan babi hutan
34 Kehujanan
35 Pulang
36 Sebuah kalung
37 Kesakitan
38 Ingatan yang kembali
39 Tak ingin dilupakan
40 Kedatangan Yoga
41 Sedikit lebih baik
42 Perhatian Yoga
43 Cemburu
44 Mimpi buruk
45 Keinginan Rifki
46 Mulai bucin
47 Jangan hubungi lagi
48 Salah faham
49 I love you more
50 Kabar bahagia
51 Kedatangan Nuari
52 Bertemu Silvi
53 Mendadak di gerebek
54 Menyelamatkan
55 Melongo
56 Gombal terus
57 Lebih berwaspada
58 Dibuntuti
59 Penculikan
60 Tolong....
61 Merasa buruk dan kotor
62 Semakin membaik
63 Serius ???
64 Kejutan untuk Nuari
65 Alhamdulillah.....SAH.....
66 Menghilang kan jejak
67 Gombal gak ketulungan
68 Rencana bulan madu
69 Villa kaca
70 Makan malam romantis
71 Perhatian
72 Gombal teruuuuus....!
73 Perjalanan pulang
74 Bantuan Nuari
75 Pelakor
76 Tak menyangka
77 Badai asmara
78 Bosan
79 Bisa diandalkan
80 Pencarian Ayu
81 Tiba-tiba aneh
82 Sangat khawatir
83 Nama yang sama
84 Garis biru yang samar
85 Tak sabar
86 Jelas dua garis biru
87 Kabar yang membahagiakan
88 Perasaan tak enak Nuari
89 Kecelakaan
90 Hasil tes DNA
91 Jangan bercanda
92 Mata duitan
93 Ngidam
94 Lupa ( Evan )
95 Rujak
96 Rasa penasaran Yoga
97 Tunggu aku pulang
98 Jadi senewen
99 Kebucinan ( Rifki/Nuri )
100 Ingin Rebonding
101 Jangan-jangan pingsan
102 Hilang pamor
103 Obat cepat sembuh
104 Masuk rumah sakit
105 Menyelinap
106 Memaksakan
107 Terkesiap
108 Merasakan
109 Sudah tak ingin
110 Begal
111 Pertolongan Nagin
112 Ayu galau
113 Menduga-duga
114 Lamaran
115 Terlalu sensitif
116 Kembar
117 Sweet nya Yoga dan Nuari
118 Selalu belatung nangka
119 Rencana syukuran
120 Syukuran ( end )
121 S2 episode 1
122 S2 episode 2
123 S2 episode 3
124 S2 episode 4
125 S2 episode 5
126 S2 episode 6
127 S2 episode 7
128 S2 episode 8
129 S2 episode 9
130 S2 episode 10
131 S2 episode 11
132 S2 episode 12
133 S2 episode 13
134 S2 episode 14
135 S2 episode 15
136 S2 episode 16
137 S2 episode 17
138 S2 episode 18
139 S2 episode 19
140 S2 episode 20
141 S2 episode 21
142 S2 episode 22
143 S2 episode 23
144 S2 episode 24
145 S2 episode 25
146 S2 episode 26
147 S2 episode 27
148 S2 episode 28
149 S2 episode 29
150 S2 episode 30
151 S2 episode 31
152 S2 episode 32
153 S2 episode 33
154 S2 episode 34
155 S2 episode 35
156 S2 Episode 36
157 S2 episode 37
158 S2 episode 38
159 S2 episode 39
160 S2 episode 40
161 S2 episode 41
162 S2 episode 42
163 S2 episode 43
164 S2 episode 44
165 S2 episode 45
166 S2 episode 46
167 S2 episode 47
168 S2 episode 48
169 S2 episode 49
170 S2 episode 50
171 S2 episode 51
172 S2 episode 52
173 S2 episode 53
174 S2 episode 54
175 S2 episode 55
176 S2 episode 56
177 S2 episode 57
178 S2 episode 58
179 S2 episode 59
180 S2 episode 60
181 S2 episode 61
182 S2 episode 62
183 S2 episode 63
184 S2 episode 64
185 S2 episode 65
186 S2 episode 66
187 S2 episode 67
188 S2 episode 68
189 S2 episode 69
190 S2 episode 70
191 S2 episode 71
192 S2 episode 72
193 S2 episode 73
194 S2 episode 74
195 S2 episode 75
196 S2 episode 76
197 S2 episode 77
198 S2 episode 78
199 S2 episode 79
200 S2 episode 80
201 S2 episode 81
202 S2 episode 82
203 S2 episode 83
204 S2 episode 84
205 S2 episode 85
206 S2 episode 86
207 S2 episode 87
208 S2 episode 88
209 S2 episode 89
210 Keluarga supranatural episode 90
211 S2 Episode 91
212 S2 episode 92
213 S2 episode 93
214 S2 episode 94
215 S2 episode 95
216 S2 episode 96
217 S2 episode 97
218 S2 episode 98
219 S2 episode 99
220 S2 episode 100
221 S2 episode 101
222 S2 episode 102
223 S2 episode 103
224 S2 episode 104
225 S2 episode 105
226 S2 episode 106
227 S2 episode 107
228 S2 episode 108
229 S2 episode terakhir
Episodes

Updated 229 Episodes

1
Tarzan Cantik
2
Selalu merasa kehilangan
3
Selalu menolak
4
Dalam bahaya
5
Selamat
6
Menginap
7
Di kamar Renita
8
Merasa familiar
9
Panik
10
Mengecewakan
11
Bertemu
12
Merasa tidak nyaman
13
Keyakinan Nuri
14
Hancur
15
Mengikuti skenario
16
Kepanikan
17
Sikap Yoga
18
Menyerah
19
Sampai
20
Kelakuan Nuari
21
Memulai ekspedisi
22
Tak tega
23
Mulai perjalanan
24
Ulat Sagu
25
Alergi
26
Ungkapan Evan
27
Bantuan Evan
28
Khayalan
29
Salah obat
30
Kedatangan Gibran
31
Anything for you
32
Rencana ke hutan
33
Serangan babi hutan
34
Kehujanan
35
Pulang
36
Sebuah kalung
37
Kesakitan
38
Ingatan yang kembali
39
Tak ingin dilupakan
40
Kedatangan Yoga
41
Sedikit lebih baik
42
Perhatian Yoga
43
Cemburu
44
Mimpi buruk
45
Keinginan Rifki
46
Mulai bucin
47
Jangan hubungi lagi
48
Salah faham
49
I love you more
50
Kabar bahagia
51
Kedatangan Nuari
52
Bertemu Silvi
53
Mendadak di gerebek
54
Menyelamatkan
55
Melongo
56
Gombal terus
57
Lebih berwaspada
58
Dibuntuti
59
Penculikan
60
Tolong....
61
Merasa buruk dan kotor
62
Semakin membaik
63
Serius ???
64
Kejutan untuk Nuari
65
Alhamdulillah.....SAH.....
66
Menghilang kan jejak
67
Gombal gak ketulungan
68
Rencana bulan madu
69
Villa kaca
70
Makan malam romantis
71
Perhatian
72
Gombal teruuuuus....!
73
Perjalanan pulang
74
Bantuan Nuari
75
Pelakor
76
Tak menyangka
77
Badai asmara
78
Bosan
79
Bisa diandalkan
80
Pencarian Ayu
81
Tiba-tiba aneh
82
Sangat khawatir
83
Nama yang sama
84
Garis biru yang samar
85
Tak sabar
86
Jelas dua garis biru
87
Kabar yang membahagiakan
88
Perasaan tak enak Nuari
89
Kecelakaan
90
Hasil tes DNA
91
Jangan bercanda
92
Mata duitan
93
Ngidam
94
Lupa ( Evan )
95
Rujak
96
Rasa penasaran Yoga
97
Tunggu aku pulang
98
Jadi senewen
99
Kebucinan ( Rifki/Nuri )
100
Ingin Rebonding
101
Jangan-jangan pingsan
102
Hilang pamor
103
Obat cepat sembuh
104
Masuk rumah sakit
105
Menyelinap
106
Memaksakan
107
Terkesiap
108
Merasakan
109
Sudah tak ingin
110
Begal
111
Pertolongan Nagin
112
Ayu galau
113
Menduga-duga
114
Lamaran
115
Terlalu sensitif
116
Kembar
117
Sweet nya Yoga dan Nuari
118
Selalu belatung nangka
119
Rencana syukuran
120
Syukuran ( end )
121
S2 episode 1
122
S2 episode 2
123
S2 episode 3
124
S2 episode 4
125
S2 episode 5
126
S2 episode 6
127
S2 episode 7
128
S2 episode 8
129
S2 episode 9
130
S2 episode 10
131
S2 episode 11
132
S2 episode 12
133
S2 episode 13
134
S2 episode 14
135
S2 episode 15
136
S2 episode 16
137
S2 episode 17
138
S2 episode 18
139
S2 episode 19
140
S2 episode 20
141
S2 episode 21
142
S2 episode 22
143
S2 episode 23
144
S2 episode 24
145
S2 episode 25
146
S2 episode 26
147
S2 episode 27
148
S2 episode 28
149
S2 episode 29
150
S2 episode 30
151
S2 episode 31
152
S2 episode 32
153
S2 episode 33
154
S2 episode 34
155
S2 episode 35
156
S2 Episode 36
157
S2 episode 37
158
S2 episode 38
159
S2 episode 39
160
S2 episode 40
161
S2 episode 41
162
S2 episode 42
163
S2 episode 43
164
S2 episode 44
165
S2 episode 45
166
S2 episode 46
167
S2 episode 47
168
S2 episode 48
169
S2 episode 49
170
S2 episode 50
171
S2 episode 51
172
S2 episode 52
173
S2 episode 53
174
S2 episode 54
175
S2 episode 55
176
S2 episode 56
177
S2 episode 57
178
S2 episode 58
179
S2 episode 59
180
S2 episode 60
181
S2 episode 61
182
S2 episode 62
183
S2 episode 63
184
S2 episode 64
185
S2 episode 65
186
S2 episode 66
187
S2 episode 67
188
S2 episode 68
189
S2 episode 69
190
S2 episode 70
191
S2 episode 71
192
S2 episode 72
193
S2 episode 73
194
S2 episode 74
195
S2 episode 75
196
S2 episode 76
197
S2 episode 77
198
S2 episode 78
199
S2 episode 79
200
S2 episode 80
201
S2 episode 81
202
S2 episode 82
203
S2 episode 83
204
S2 episode 84
205
S2 episode 85
206
S2 episode 86
207
S2 episode 87
208
S2 episode 88
209
S2 episode 89
210
Keluarga supranatural episode 90
211
S2 Episode 91
212
S2 episode 92
213
S2 episode 93
214
S2 episode 94
215
S2 episode 95
216
S2 episode 96
217
S2 episode 97
218
S2 episode 98
219
S2 episode 99
220
S2 episode 100
221
S2 episode 101
222
S2 episode 102
223
S2 episode 103
224
S2 episode 104
225
S2 episode 105
226
S2 episode 106
227
S2 episode 107
228
S2 episode 108
229
S2 episode terakhir

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!