Tiada kata yang dapat ku ucapkan selain kata rindu.Rindu yang menusuk di kalbu hingga membuat ku selalu merasa perih di setiap tarikan nafas.
...***...
Nuari terdiam untuk waktu yang cukup lama ,hingga membuat yang lain pun terheran-heran akan sikap nya termasuk Yoga.
"ada apa,apa ada sesuatu yang terjadi pada nya ?" tanya Yoga
Nuari terkesiap dan menggeleng, cepat-cepat ia mengendalikan diri nya agar tak mengeluarkan air mata di depan mereka.
"huuuuh.....tidak ,tidak ada sesuatu yang fatal ,mungkin karena keadaan perut nya yang tengah kosong ,juga karena Renita juga yang tengah mabuk laut,membuat daya tahan tubuh nya melemah,tapi kamu tenang saja,dia akan segera sadar beberapa saat lagi ,dan jika nanti dia bangun segera berikan dia teh manis hangat" tutur Nuari mengatur nafas nya yang sesak
"oh ,syukurlah kalau begitu " Yoga bernafas lega
"kalau begitu aku mau melanjutkan makan malam ku " ucap Nuari , cepat-cepat ia beranjak dan segera keluar di ikuti teman-teman nya yang lain
Yoga tercenung saat melihat wajah cantik dokter tadi seperti hendak menangis,ia ingin menanyakan nya namun ia sadar diri jika ia bukan lah siapa-siapa yang berhak ikut campur masalah orang lain ,apalagi mereka baru mengenal beberapa hari ,begitu fikir nya.
Tak ingin terlalu pusing dengan masalah Nuari, Yoga pun mengalihkan perhatian nya pada Renita.
"tahu begini aku akan melarang mu ikut" lirih Yoga
Sementara di luar sana ,Nuari bukan nya pergi ke resto,melainkan pergi ke luar kapal.
Di sana ia menatap langit malam yang nampak bertaburan jutaan bintang yang berkelap-kelip dengan air mata yang sudah membasahi kedua pipi mulus nya.
"kenapa harus seperti ini....ingin aku mengelak dengan rasa ini jika kamu bukanlah Yoga ku ,tapi aku bisa merasakan jika kamu benar-benar Yoga ku, tapi....kenapa....kenapa...." d*da nya terasa sesak saat kembali teringat jika Renita tengah hamil muda,ia dapat memprediksi jika usia kehamilan nya baru memasuki minggu ke dua
"apakah aku sudah benar-benar hilang di ingatan mu,hanya karena kecelakaan itu kamu akhir nya meninggalkan dan melupakan ku begitu saja,selama ini aku sudah menunggu mu terlalu sabar hingga rasa sakit di d*da sudah menjadi makanan sehari-hari ku,dan membuat ku terbiasa akan kesakitan ini,tapi ini....begitu menyakitkan " dengan sekuat tenaga ia menahan tangisan nya agar tak pecah
"Ya Tuhan....apa yang harus aku lakukan sekarang,rasanya aku tak sanggup lagi menerima kenyataan ini "
Di dalam resto Evan tengah kebingungan mencari Nuari ,sebab tadi Nuari langsung berlari ketika keluar dari kamar.
Semua teman-teman nya yang lain pun ikut mencari,hingga Joni dan Jono kembali masuk ke kamar dimana Renita dan Yoga berada saat ini,ia berfikir jika Nuari kembali ke kamar nya.
"loh ,di sini juga tak ada ?" ucap Joni dan Jono bersamaan saat mereka sudah memasuki kamar
"kalian mencari apa?" tanya Yoga
"kami mencari Nuari,setelah ia keluar dari kamar ini tadi ,kami tak menemukan nya dimana pun " jawab kedua nya
"kok bisa ,bukan kah katanya dia ingin pergi melanjutkan makan nya ?" tanya Yoga lagi
"iya ,tapi di resto tak ada " jawab kedua nya lagi
"pergi kemana dia " gumam nya pelan
"kalau begitu bagaimana kalau kalian di sini saja menjaga nya ,biar saya yang mencari dokter Nuari " ucap Yoga tiba-tiba ,entah kenapa ia malah merasa khawatir terhadap dokter cantik itu
Kedua dokter kembar itu pun saling lirik ,lalu kemudian mengangguk.
"aku titip Renita " Yoga pun keluar dengan tergesa
"jadi kita harus tetap diam di sini menunggui nya ?" tanya kedua nya saling berhadapan
"seperti nya iya " sahut kedua nya lagi
Sementara Evan dia sudah mencari Nuari ke berbagai tempat dan ruangan di dalam kapal tersebut,hingga akhirnya dia memutuskan untuk pergi ke luar.
"kalau tak ada di dalam pasti di luar ,ah...kenapa tak terpikirkan oleh ku " ia pun segera berjalan dengan cepat menuju luar
"kapal ini sangat besar,tak masalah bagiku jika aku harus mengelilingi kapal ini" gumam Evan
Ia pun berjalan ke bagian samping kiri kapal terlebih dahulu ,ia menelisik tempat sekitar dari yang terang maupun yang tak terkena cahaya lampu sekalipun.
Samar-samar ia mendengar suara lirih seorang wanita seakan menahan suara tangisnya.
Tadinya Evan tak ingin ambil pusing tentang siapa wanita yang tengah menangis itu ,namun ia begitu penasaran dan ingin melihat nya.
Perlahan Evan mendekat ke arah wanita yang kini tengah menangis seraya menutup wajah nya dengan kedua telapak tangan.
Nuansa yang gelap karena tempat itu tak terkena lampu membuat nya menajamkan penglihatan nya.
"itu kan.... Nuari...kenapa ia menangis ?" Evan pun menghampiri Nuari
"kenapa menangis di sini,di sini gelap apa kamu gak takut kalau tiba-tiba ada hantu?" suara Evan mengejutkan nya dan segera ia menghapus air mata nya
"kenapa ....ada masalah ?" tanya Evan lagi karena Nuari hanya diam dengan sedikit sesegukan
"tidak " sahut nya dengan suara serak nya
"kalau tidak ,kenapa kamu menangis,di tempat gelap pula " tanya Evan
lagi-lagi Nuari tak menyahut,ia hanya menghela nafas nya yang terasa sesak.
"jika gak keberatan ,aku mau kok jadi teman curhat mu,masalah itu jangan di hadapi sendiri,cerita lah,mungkin dengan bercerita perasaan mu jadi lebih baik,dan siapa tahu kalau kamu cerita aku bisa membantu mu mencarikan solusi, tapi...jika kamu keberatan juga aku tak memaksa" tutur Evan
"menangis lah jika dengan menangis akan membuat mu merasa lega " tambah Evan
Nuari tak merespon ,tapi justru tangisan nya menjadi semakin menjadi dan ia pun tak bisa lagi menahan nya.
Dengan suara tangisan nya yang menyayat hati membuat siapa saja yang mendengar nya pun turut tersentuh dan ingin ikut menangis,begitu pula dengan Evan.
"aku tak tahu apa masalah mu,tapi...melihat mu seperti ini membuat ku yakin jika masalah mu begitu berat" lirih Evan membatin
Melihat Nuari seperti itu membuat nya merasa tak tega,namun ia tak bisa berbuat apa-apa selain menemani gadis itu di samping nya,karena ia tahu jika Nuari paling tidak suka jika seseorang menyentuh nya,apalagi dalam keadaan seperti ini,ia tak mau dibilang cari kesempatan dalam kesempitan.
Tak jauh dari sana,nampak Yoga juga tengah memperhatikan mereka. Hatinya ikut merasa sakit melihat Nuari menangis hingga seperti itu.
"kenapa dengan ku ,kenapa aku juga merasa sakit melihat nya menangis seperti itu ?" tanya nya dalam hati
"maaf ,aku tidak bisa menceritakan masalah ku ,karena ini bersifat pribadi,terima kasih sudah mau mendengarkan tangisan ku yang terdengar sumbang "ucap Nuari terkekeh kecil setelah ia berhenti menangis
Kini perasaan nya sedikit lebih baik karena telah menumpahkan tangisan nya.
"ok tak masalah,melihat gelagat mu ,aku bisa yakin kau menangis karena kekasih mu ?" tebak nya
"ehm...kurang lebih seperti itu ,baiklah aku sudah lelah ,aku mau istirahat saja " ucap Nuari setelah merasa dirinya benar-benar bisa mengontrol diri
"tapi kamu belum makan,gimana kalau kamu sakit ?" tanya Evan nampak khawatir
"aku sudah tak berselara untuk makan,kalau lapar aku bisa makan nanti " sahut Nuari
"ya sudah, sebaiknya kamu istirahat saja,tapi pesan ku seberat apapun masalah mu jangan sampai abai dengan kesehatan mu " nasehat nya
"iya ,aku mengerti "
"baiklah , yuk kita masuk angin laut di malam hari tak baik buat kesehatan mu " ajak Evan segera beranjak ,di ikuti Nuari
Yoga yang melihat kedua nya hendak menuju ke arah nya,ia pun segera bersembunyi.
"jadi mereka tak berpacaran,aku fikir mereka itu pasangan kekasih,dan rupanya dokter Nuari punya masalah dengan kekasih nya " gumam Yoga pelan setelah Nuari dan Evan melewati nya
"istirahat lah " satu kata yang terucap oleh Evan ketika mereka sampai di depan kamar
"iya ,tolong lupakan apa yang kamu lihat tentang ku tadi,sungguh aku tidak ingin terlihat lemah " ucap Nuari lalu masuk ke dalam setelah mengatakan nya
Evan terdiam melihat Nuari yang kini sudah hilang dari pandangan
"seberat apa masalah mu,hingga kamu bisa menangis seperti tadi " batin nya
"pria bodoh mana yang sudah tega menyakiti mu " dengus nya pelan
Evan pun segera pergi dari sana.
Di dalam kamar Nuari terkejut karena mendapati kedua teman dokter nya ada di sana tengah tertidur di tempat tidur nya.
"hey....bangun....kalian kenapa berada di sini?" tanya Nuari menepuk lengan kedua teman nya ,yaitu Jono dan Joni si kembar yang selalu kompak
"eh ... Nuari...kamu sudah kembali, syukurlah ,kami semua mencari mu ,kamu pergi kemana tadi ?" tanya Jono dan Joni mengerjapkan mata
"aku habis cari angin di luar, kalian sedang apa di sini?" tanya Nuari lagi
"kami berada di sini untuk menjaga calon istri nya Yoga,Yoga sendiri dia keluar untuk membantu mencari mu,dia terlihat mencemaskan mu tadi " tutur keduanya
Nuari tercenung mendengar nya
"Yoga mengkhawatirkan ku "batin nya
Entah ia harus senang atau sedih,senang karena secara tidak sadar Yoga masih mempunyai rasa kepedulian pada nya,akan tetapi ia pun kembali sedih setelah teringat akan adanya Renita,gadis itu pun lantas menoleh kan kepalanya melihat pada Renita yang masih terbaring dengan mata tertutup.
"baiklah ....aku akan ikuti semua skenario Mu,dan membiarkan kemana takdir akan membawaku" lirih Nuari membatin
...***...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 229 Episodes
Comments
Zanzan
làgí kenapa dítú2piñ kalaú hàmíl...org mah bílàñg...bíàr yógà tau...bíkin kóleñg ah.,.greget
2023-08-01
0
Mamah Sovia
😭😭😭😭😭
sedih thor
2023-01-02
0
Renny Sekarsari
ampun thor aq jadi ikutan mewek😭😭😭
2022-08-18
0