Bab 20

Al masih tidak percaya dengan apa yang dia dengar,sedangakan Indah terpaku di depan pintu ruangan Piter.dan tanpa memikirkan fikiran kedua orang itu Piter malah asik dengan Jingga.

"Bagaimana adik suka?"tanya Piter lembut.

Jingga tersenyum gembira.

"Suka aku suka banget terima kasih kak"

Apa ini adik....kakak...benarkah dengan apa yang barusan aku dengar Jingga adalah calon istri Piter.

"Pit kamu bisa jelasin sama aku?aku nggak salah dengar kan?calon istri mu dia?"Al penasaran.

"Ya kamu memang tidak salah mendengar Jingga adalah calon istri ku"jawab Piter santai.

"Jadi wanita yang di jodohkan oleh orang tua mu itu dia?"Al terkejut.

Piter hanya mengangguk sedangkan Jingga asik bermain dengan landak mininya.dan Al rasanya ingin pingsan mendengar kenyataan yang ada di depan matanya.

Piter mengambil kotak P3K ia ingin mengobati wajah Jingga yang terkena bola.

"Dik obati dulu luka mu itu"Piter menarik tangan Jingga dan membawanya duduk di sofa.

"Berhati-hatilah saat sedang olah raga"Piter meneteskan obat ke kapas dan mengoleskan ke wajah Jingga.

"Seshhh"Jingga mendesis.

"Sakit ya?"

"Tidak kak"

"Jangan bohong kalau sakit bilang sakit"Piter sewot.

"Iya kak..."

Dia ini kenapa sih jadi tambah aneh begini sih sikapnya tadi baik terus berubah lagi ngomel-ngomel.

Al yang melihat hak itu hanya melongo.

Sore itu setelah mengantarkan Jingga pulang kerumahnya Piter langsung melajukan mobilnya ke arah rumah orang tuanya.Dia pulang ke rumah orang tuanya setelah sekian lama dia meninggalkan rumah itu karena telah memiliki rumah hunian sendiri.

Mobil yang membawa Piter pun memasuki halaman rumah oranga tuanya,Piter turun dari mobil memasuki rumah dia melangkah masuk kedalam rumah di dapati adiknya Pluto sedang asik bermain game di ruang utama.

"Hei...Plu sedang apa kau?"tanya Piter.

"Biasa kak?"Pluto menjawab santai sambil menatap layar ponselnya.

"Jangan kebanyakan bermain game belajar lah yang benar"Piter menasehati adik bungsunya.

"Iya..."jawab Pluto malas.

Piter duduk di sofa di depan adiknya.

"Plu...apa kakak boleh bertanya sesuatu?"

"Ya tanyanlah"

"Bagaimana Jingga saat menjadi manager klub basket?"

Pluto yang sedang asik bermain langsung menghentikan permainannya karena mendengar penrtanyaan kakaknya.

"Kakak tahu...klub basket dari tim sekolahnya di takuti karena apa?"

Piter terdiam mendengarkan cerita adiknya.

"Ya...itu karena manager klubnya yang sangat berisik bila sedang ada pertandingan"

Piter tertawa kecil.

"Begini nih gayanya bila sedang ada pertandingan,awalnya dia diam saja tapi kalau sudah tertinggal dia langsung menggulung buku skor sperti teropong dan berteriak dengan buku itu"

"Ayo...defense...defense...ayo...kalian bisa kejar angkanya...serang balik...sambil teriak-teriak dan itu benar-benar merusak konsentrasi dari tim lain"cerita Pluto.

Piter tertawa mendengar cerita adiknya.

"Dia bahkan mengalahkan pemandu sorak bila sudah mensuport timnya,asal kakak tahu dia pernah di rundung oleh cewe-cewe tim pemandu sorak tapi itu sama sekali tidak membuatnya takut kak"

"Masa sih?"Piter penasaran.

"Iya waktu itu saat pertandingan aku tidak sengaja memergoki mereka mengepung Jingga enam lawan satu kakak bayangkan,Jingga di pojokan ke tembok dan di labrak oleh mereka tapi wajahnya tetap santai saja"

"Kamu tidak berusaha menolong dia?"Piter mulai kesal.

"Waktu itu aku sudah ingin menolong kak,tapi dia lebih tangguh dari yang kakak fikirkan"

"Maksud mu?"

"Iya mereka ber enam kalah telak dengan perkataan Jingga,kata Jingga kalau kalian ingin tim kalian menang berteriaklah menyemangati dengan benar agar tim kalian semangat bukan cuma teriak-teriak pas mereka membawa bola dan memasukan bola ke dalam ring,itu sama saja kalian tidak mensuport mereka kalian sama saja hanya mengganggu sama sepertinya nyamuk yang berkerumun di telinga orang berisik,minggir tapi anak-anak pemandu sorak tidak mau minggir hingga dia berteriak kencang minggir atau aku laporkan kalian ke panitia penyelenggara hingga kalian tidak di perbolehkan menjadi pemandu sorak lagi dan otomatis mereka memberi jalan pada Jingga,saat itu wajahnya benar-benar tidak terlihat ketakutan atau tertekan loh kak anak itu benar-benar gila"Cerita Pluto.

"Kau serius?dia begitu?"Piter penasaran.

"Betul kak aku tidak bohong"

"Apa ada di antara anggota tim basket yang menyukai dia?"

"Ada kak anak tim basket dari SMA di daerah ku dia sempat menyatakan perasaannya pada Jingga tapi langsung di tolak baik-baik sih...sama dia,dia bilang dia tidak boleh berpacaran dan harus fokus sekolah"

"Kau tahu dari mana ada yang menyatakan cinta padanya dan langsung ditolaknya?"

"Saat itu anak itu menyatakan cinta tidak sengaja pada saat tim aku sedang lewat aku juga heran sih Jingga bisa di ajak bicara berdua dengan anak itu saat itu entah bagaimana alasan anak itu bisa mengajaknya berbicara hanya berdua saja karena setahu aku Jingga itu selalu diiringi tim basketnya".

"Kau serius dan tidak mengada-ada kan Plu?"Piter mulai sewot.

"Iya kak aku serius aku tidak bohong"Pluto menciut karena tahu suasana hati kakaknya jadi tidak bagus karena mendengar hal ini.

Piter kesal dia lalu bangun dari duduknya dan berlari ke arah kamarnya di kamar dia menelpon Jingga.

"Halo...dik...apa benar kamu pernah di ajak berbicara berdua saja dengan salah satu aggota tim basket dari sekolah lain?"Piter sewot.

Jingga yang menerima telpon langsung bingung kenapa dia menanyakan hal itu tiba-tiba.

"Kakak tahu dari mana?"tanya Jingga bingung.

"Pluto cerita tadi sekarang ini aku dirumah orang tuanku"Piter masih kesal."Jawab kakak bagaimana adik bisa berduaan dengan laki-laki itu?"Piter sewot.

"Orang ini kenapa sih?"gumam Jingga.

"Dik...adik dengar kakak tidak"bentak Piter.

"Dengar kak,jadi waktu itu anak itu tuh kebetulan memang teman SMP ku kak dia panggil aku saat aku mendampingi teman-teman aku menuju ruang ganti ,aku tak tahu kalau dia suka sama aku tapi aku tidak menerima dia karena aku kan tidak boleh pacaran sama kakek"Jingga menjelaskan.

"Kau...kau...keruang ganti anak laki-laki?"tanya Piter ragu.

"Iya kenapa kak?"jawab Jingga polos.

"Astaga Adik kau melihat tubuh laki-laki lain begitu?"Piter sewot lagi.

"Kak mereka ganti pakaian di hadapan ku juga ada batasnya kak tidak mungkin seenaknya menunjukan semua bagian tubuh mereka"Jingga ikut kesal.

Dia tak habis fikir Piter bisa mengintrogasinya sedetail ini,Jingga masih belum sadar kalau Piter mencintainya.

"Lagian kenapa sih kakak sewot banget"

"Kenapa kamu bilang aku ini calon suami kamu wajar kan?"Piter sewot.

Jingga malas mendengar ocehan Piter dia langsung mematikan saluran telpon dan itu semakin membuat Piter kesal.

"Halo...halo..dik...akh...di matikan anak ini benar-benar awas kamu ya"Piter kesal dia membanting ponselnya ke atas kasur.

Piter pun menjatuhkan dirinya di atas kasur dia jadi memikirkan Jingga sedangkan yang di fikirkan sedang asik bermain dengan hewan-hewan peliharaannya tidak mau ambil pusing dengan apa yang di katakan Piter.

Ibu mengetuk pintu kamar Piter dan masuk saat anaknya mengatakan masuk.Piter duduk di atas kasurnya saat ibunya masuk ke dalam kamarnya.

"Kamu lelah?"tanya ibunya yang sudah lama jarang bertemu dan berbicara dengan anak sulungnya ini.

"Sedikit bu,ada apa tumben ibu ke kamar ku?"kata Piter lembut.

"Ibu mau memberikan ini"Ibu menunjukan kotak perhiasan kecil.

"Apa itu bu?"tanya Piter.

"Ini cincin pertunangan kamu dan Jingga besok malam kita adakan pertemuan lagi kemarin kan kacau karena adik mu,dan ibu berharap besok malam semua berjalan lancar"

"Ooo begitu"Piter santai.

"Ini peganglah"Ibu memberikan kotak perhiasan kecil itu pada Piter dan Piter pun menerimanya.

Piter meletakan kotak perhiasaan itu di laci meja tidurnya,dia lalu pergi mandi dan membersihkan dirinya.

...**************...

Terpopuler

Comments

Sandisalbiah

Sandisalbiah

hadehh.. makin aja posesifnya..

2023-07-20

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!