Bab 3

Pagi ini Piter melewati jalan yang sama dan dia menunggu Jingga dekat sekolahnya,saat dia melihat Jingga berjalan sendirian Piter pun menekan klakson mobilnya,kali ini Jingga tidak kaget, dia malah cuek dan tak menghirukan Piter dia terus berjalan ke sekolahnya.

Piter kesal karena Jingga tidak merespon, dia akhirnya turun dari mobil dan menghampiri Jingga.

"Hei... kamu"panggil Piter.

tapi Jingga tak menghiraukannya dia terus berjalan, Piter kesal dia mengejar Jingga, dia menarik tangan Jingga, tapi Jingga berontak dan melepaskan tangannya.

"Bapak apa-apaan sih? "Jingga kesal.

"Saya panggil kamu,tapi kamu malah trus jalan itu nggak sopan"Piter kesal.

"Mau Bapak itu apaan sih,mau nagih hutang ya nanti juga saya antar pak ke kantor Bapak kalau uang saya sudah terkumpul jangan datang terus setiap hari ke sekolah nanti teman-teman saya bisa salah faham "Jingga sewot.

"Teman atau pacar mu yang salah faham?"tanya Piter sewot.

"Teman... lah pak,saya ini masih sekolah tidak boleh pacaran dulu itu amanat dari kakek saya"

"Ooo teman bagus itu"Piter terlihat senang mendengarnya.

"Tapi hei... sudah berapa kali saya bilang jangan panggil saya Bapak"Piter sewot lagi.

"Ya maaf, sudah ya bos saya masuk ke sekolah dulu"Jingga berjalan.

"Hei... tunggu aku belum selesai bicara dengan mu".

Jingga akhirnya menghentikan langkahnya.

"Apa lagi sih? "Jingga kesal.

"Nanti siang datang lah ke kantor ku,ada solusi untuk kamu agar bisa secara cepat melunasi hutang mu".

"Serius bos...."Jingga terlihat senang.

"Ya serius lah kalau tidak buat apa aku berada disini sekarang".

"Ya... baiklah bos, saya permisi dulu"Jingga pun berlalu dari hadapan Piter.

Piter pun masuk kedalam mobil dan melajukan mobilnya menuju kantornya.

Di kelas Jingga duduk di bangkunya, tiba-tiba Anita menghampirinya.

"Ji... tadi itu siapa? "tanyanya penasaran.

"Siapa apa sih maksud lu? "Jingga bingung.

"Tadi yang ngajak elu Ngobrol di jalan, cowo ganteng tadi"Anita penasaran.

"Ooo itu orang yang kaca spionnya gue rusakin kenapa emangnya?"Jingga santai.

"Serius kata elu bapak-bapak yang punya mobil, itu mah cowo ganteng Ji... "Anita histeris.

"Ganteng apaan nyebelin iya tuh orang"Jingga kesal.

"Ih... elu mah buta ya itu cowo ganteng banget,mukanya kecil,alisnya tebal,hidungnya mancung ihhh pokoknya ganteng"

Jingga menggaruk tengkuk kepalanya sendiri, dia lalu menguncir rambutnya yang panjang.

"Dia mau apa tadi kesini? "tanya Anita penasaran.

"Mau nagih ganti rugi,nyebelin tuh orang udah gue bilang jangan dateng kesekolah malah dateng juga".

"Dia suka kali sama elu Ji... "

Jingga langsung tertawa mendengar ucapan temannya.

"Hahaha nggak mungkin udah gila kali dia demen sama anak SMA,jangan ngaco lu".

Jingga takut membayangkan bila dia di sukai oleh pria dewasa.

Bel masuk pun berbunyi semua murid duduk ditempatnya masing-masing.

Di kantor Piter sudah memberi pesan pada petugas keamanan bila Jingga datang biarkan dia masuk.

"Si bos punya mainan baru nih kayanya"gumam petugas keamanan itu.

Piter masuk ke dalam ruangannya disana sudah ada Alan sang asisten yang menunggunya. saat Al ingin memberitahukan jadwalnya hari ini Piter memintanya membuat surat kontrak kerja.

"Buat apaan surat kontrak kerja? "tanya Al bingung.

"Sudah buatkan saja untuk jangka tiga bulan"

"Ya tapi untuk siapa?"

"Untuk Jingga"

"Jingga siapa?aku belum pernah dengar karyawan baru, lagi pula tumben banget kamu ngurusin urusan karyawan baru?"

"Sudah jangan banyak tanya buatkan saja itu urusan ku"

"Astaga kenapa beberapa hari ini fikiran mu. jadi sulit di tebak begini kawan"keluhnya.

"Oia jadwal ku apa saja hari ini"

Al pun memberitahu jadwal pekerjaan Piter hari ini, dan semua jadwalnya ada meeting di luar kantor. Piter tidak bisa menunggu Jingga hingga akhirnya Piter meninggalkan nomor ponselnya di pos keamanan dan berpesan kalau Jingga datang dia harus menghubunginya, karena hari ini jadwal meetingnya di luar kantor.dan sepertinya baru akan selesai sore hari.

Piter pergi bersama Al menuju tempat meeting.Al mengendari Mobil Piter dengan kecepatan sedang.

"Pit...Jingga itu siapa sih? kalau boleh aku tahu"

"Ooo itu anak yang kemarin nabrak mobil ku"kata Piter sambil melihat laptopnya.

"Hah... serius kamu,astaga kamu punya mainan baru? "ledek Al.

"Kurang ajar sejak kapan aku. mempermainkan wanita"Piter kesal dia menendang kursi kemudi.

"Hahaha ya nggak kamu itu nggak biasnya loh sebegitunya sama wanita, tapi Kanapa harus anak SMA juga Pit?"

Piter menutup laptop nya.

"Wajahnya mengingatkan ku dengan Sandra"Piter menatap keluar jendela.

"Ah... iya pantas saja aku merasa wajahnya tidak asing bagi ku ya ternyata mirip dengan kekasih mu"

Piter tersenyum.

"Tapi hanya wajahnya saja yang mirip kepribadian mereka jauh berbeda"

"Tahu dari mana kamu baru juga kenal beberapa hari"

"Iya sih... tapi memang berbeda Al aku merasakan melihat sisi lain Sandra dari diri anak itu"

"Hemmm jangan bilang kau tertarik dengan anak SMA kawan".

"Hah buat apa aku tertarik dengan anak menyebalkan itu"Piter sewot.

"Menyebalkan tapi ngangenin haha".

"Gimana nggak menybalkan coba dia bilang aku ini om... om...dia panggil aku Bapak-bapak errr nyebelin banget"Piter gereget sendiri.

"Ya terus buat apa kamu mau kontrak dia kerja selama tiga bulan? "

"Buat melunasi hutangnya"

"Kamu mau mempekerjakan dia. menggaji dia agar dia bisa bayar hutang pada mu gitu?"

"Ya aku mempekerjakan dia tapi tidak aku gaji karena gajinya itu untuk melunasi hutangnya pada ku".

"Astaga.... kejamnya kamu kawan... dia itu masih anak sekolah"

"Biar... biar dia tahu rasa dan bertanggung jawab atas perbuatannya".

Hemmm ku rasa ada sesuatu yang kau sembunyikan kawan, aku tahu sepertinya kau tertarik dengan anak itu.

Al menggelengkan kepalanya.dia tak habis fikir sahabatnya bisa sepenasaran ini hanya dengan gadis SMA.

Siang hari waktu sekolah usai, Jingga berjalan sendirian ke arah kantor Piter. sesampainya dia di depan kantor, dirinya di panggil oleh petugas keamanan.

"Neng... mau ketemu pak Piter ya? "

Jingga mengangguk.

"Pak Piter lagi meeting diluar dia nitip nomor ini buat dikasih sama kamu, dan kamu disuruh menghubunginya".

"Oooo.... begitu ya pak terima kasih ya pak"Jingga menerima secarik kertas dari petugas keamanan itu.

Jingga menyimpan nomor Piter di ponselnya.Jingga pun mengirkmkan pesan pada Piter.

Bos ini saya Jingga, saya sudah datang ke kantor tapi anda tidak ada di tempat, saya dapat nomor anda dari petugas keamanan dia bilang saya di suruh menghubungi anda.

Tling... pesan masuk di ponsel Piter.

Piter yang sedang sibuk meeting tak segera membaca pesan tersebut, hingga waktu makan siang tiba Piter baru membuka pesan masuk tersebut, dia membaca pesan dari Jingga.

Jadi ini nomor ponselnya.

Batinnya.

Datanglah nanti sore, aku selesai meeting sore ini.

Tling... pesan masuk ke ponsel Jingga.

Jingga membaca pesan dari Piter.

Baiklah bos...

Balas Jingga.

Jingga masih belum tahu alasan Piter memanggilnya ke kantor dan solusi apa yang di berikan Piter padanya untuk melunasi hutangnya.

...************...

Terpopuler

Comments

Sandisalbiah

Sandisalbiah

anak kecil tp bikin kamu penasaran kan Peit.. dasar xowok GA MON

2023-07-20

0

anggita

anggita

👌👌,,

2022-10-27

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!