Bab 5

Al dan Piter bengong mendengar pernyataan Jingga.

"Ooo kamu vegetarian maaf kalau begitu"Piter jadi tidak enak hati pada Jingga.

"Tidak apa-apa bos"Jingga tersenyum .

"Kalau tidak kita bisa pesankan kamu makanan khusus buat mu,tolong buatkan makanan vegetarian buat anak ini "pesan Piter pada pelayan.

Dan pelayan pun mencatat pesanan yang di pesan Piter.

Piter menayakan pada Jingga sejak kapan dirinya menjadi vegetarian.

"Sejak kecil bos,kakek adalah pecinta hewan jadi beliau tidak tega untuk memakan protein hewani termasuk susu dan telur"

"Ooo begitu apa kau juga pecinta hewan? "

"Pastinya bos aku bahkan ikut komunitas pecinta hewan dan kami suka mengadakan pertemuan bila akhir pekan membawa hewan kesayangan masing-mansing"Jingga bercerita dengan polosnya.

"Ooo begitu".

"Apa bos tidak suka hewan? "tanya Jingga polos.

"Suka tapi aku bukan pecinta hewan"

"Ooo bagus lah setidaknya anda tidak membenci hewan hehe"jingga tertawa.

Piter yang melihat senyum di wajah Jingga merasakan ada sesuatu yang entah kenapa dia sangat menyukai senyum itu.

Mereka pun selesai makan malam dan mereka pun mengantar Jingga pulang kerumahnya. saat sampai di gang sempit menuju rumah Jingga.

Jingga pun melepas sabuk pengaman dan mengucapkan terima kasih pada Piter dan Al.

"Terima kasih bos sudah mengantar ku pulang,apa kalian ingin mampir kerumah ku? "

"Hemmm lain kali saja,ingat besok kamu sudah mulai bekerja"kata Piter.

"Ya bos... "Jingga pun turun dari mobil dan berjalan ke dalam gang sempit dan menghilang.

Al pun menjalankan mobil dia melihat di kaca spion melihat raut wajah Piter yang berbeda dari biasanya. wajahnya nampak lebih ceria dari biasanya.

"Kau menyukainya kan? "ledek Al.

"Apaan sih? "Piter mengelak.

"Sudah lama aku tak melihat senyum diwajah mu kawan"

"Dia memberi warna baru di hidup mu ya kan?"

"Hehe kau lihat tadi bagaimana dia mencium tangan ku, katanya itu sebagai bentuk hormat pada orang yang lebih tua hehe lucu sekali"

"Anak itu masih polos jangan kau permainkan kasihan kau dengar sendirikan tadi dia bilang dia itu yatim piatu,bila kau mempermainkannya kau benar-benar kejam kawan".

"Ya... aku tahu lagi pula sejak kapan aku mempermainkan wanita"

"Berarti kau serius dengan anak kecil itu? "

"Bodoh aku dan dia itu hanya mempunyai urusan ganti rugi tidak lebih dari itu"Piter ketus.

Bohong banget, urusan kaca spion saja sampai panjang begini piter... piter... dirimu tinggal ganti mobil baru dengan mudah kenapa urusan sepele seperti ini kamu buat rumit pasti ada apa-apa nya ya kan?

Keluh Al.

kau suruh kerja dia di kantor,kau suruh dia kerja di rumah juga apa masuk akal anak SMA kau suruh seperti itu, kau membiarkan wanita lain masuk kedalam rumah mu, apa kau tidak gila.

Al masih mengeluh dalam hatinya.

...***...

Keesokan paginya ketika Piter sudah sampai di depan kantor Piter menyuruh salah satu petugas keamanan untuk membawa sepeda Jingga ke bengkel untuk di perbaiki dan menyuruh beberapa orang untuk menaruh meja kerja satu lagi di dalam ruangannya.

"Untuk apa kamu menaruh meja satu lagi di ruangan mu? "tanya Al bingung.

"Untuk Jingga dia masih sekolah belum mengerti dunia kerja yang sebenarnya tidak baik aku melepasnya bekerja bersama kalian semua diluar sana"

Astaga special itu kah anak ini di matanya, aku asistennya saja punya ruangan yang berbeda.

Al semakin pusing di buatnya.

Beberapa karyawan sibuk menata ruangan Piter menata meja baru untuk Jingga, yang akan mulai bekerja setengah hari selama tiga bulan disini.

Di sekolah.

Jingga belajar seperti biasa, semalam dia sudah bercerita pada kakek dan neneknya kalau dia setiap hari akan telat pulang kerumah karena dia harus bekerja di kantor orang sebagai ganti rugi karena sudah merusak barang berharga mahal milik orang lain.

Awalnya Nenek dan kakeknya khawatir tapi karena cucunya memang harus bertanggung jawab atas perbuatan yang di lakukannya mereka pun mengijinkannya.

Siang ini saat pulang sekolah Jingga berjalan kaki menuju kantor Piter,cuaca yang panas membuat baju seragam putihnya basah, dan sesampainya dia disana dia mengganti pakaiannya di toilet dekat pos jaga dengan kaos longgar yang biasa dia kenakan tapi rok rempel abu-abu panjang semata kaki itu tidak di gantinya.

Jingga pun di perbolehkan masuk oleh petugas keamanan mereka sudah tahu kalau Jingga adalah kenalan bos mereka.

Jingga pun masuk dan langsung berjalan menuju ruangan Piter sampai didepan ruangan Piter Jingga di berhentikan oleh sekertaris yang menjaga di depan ruangan tersebut.kemarin sore sekertais itu sudah pulang dan saat pertama kali Jingga kesana dia pun tidak bertemu sekertaris itu karena dirinya sedang ada di ruang meeting membereskan hasil meeting hari itu.

"Eeeee mau kemana kamu"cegah sekertaris itu.sekertaris melihat penampilan Jingga yang memakai kaos longgar dan rok abu-abu panjang rok seragam sekolah.

"Mau masuk"jawab Jingga polos.

"Mau ketemu siapa?"

"Ketemu bos Piter"

"Ada urusan apa kamu dengannya tuan Piter sedang ada tamu".

"Ooo begitu ya sudah aku tunggu saja"Jingga menunggu di samping meja sekertaris itu.

Lima belas menit kemudian,tamu itu pun keluar tapi sekertaris itu tetap tidak. membiarkannya masuk,tak Lama Ponsel Jingha berdering ternyata itu Piter menelpon.

"Ya... bos"

"Kamu dimana jam segini belum datang juga"semprot Piter.

"Aku di depan pintu ruangan anda sedari tadi"

Piter langsung membuka pintu dan menariknya kedalam ruangan Sekertaris yang melihat itu hanya bengong,dia tidak. menyangka seorang gadis remaja di bawa masuk keruangan bos besar.

"Ya ampun ini bukan mimpi kan? si bos narik anak perempuan kedalam ruangannya"sekertaris itu shock.

Tak lama Al datang melihat wajah pucat sekertaris itu membuatnya bertnya.

"Indah...Kamu kenapa?"

"Itu... pak... itu... si bos bawa anak SMA kedalam saya nggak mimpi kan pak? "

"Ooo itu pasti Jingga,dia memang akan bekerja disini dia kenalan tuan muda Piter "jelas Al.

"Hah... kerja disini dimana anak SMA di tempatkan? "indah bingung.

"Didalam"

"Hah... "Indah tambah Shock.

"Sudah tidak perlu kaget begitu dia hanya kerja selama tiga bulan saja kok,karena ada urusan yang harjs dia selesaikan dengan tuan muda"

Tapi sekertaris itu masih mangap,melihat itu Al langsung meninggalkannya.

"Aku selama bertahun-tahun bekerja disini tidak pernah melihat bos besar membawa wanita keruangannya,bahkan aku yang sekertarisnya saja kalau masuk keruangannya harus bersama pak Al. ini dia di sediakan meja didalam dan bekerja didalam ya... ampun.. ya... ampun si bos aku nggak nyangka seleranya daun muda"sekertaris itu masih bergumam sendirian.

Di dalam ruangan. Piter menunjukan meja Jingga.

"Itu meja mu kamu bekerja diruangan ini".

"Perasaan kemarin belum ada meja disitu?"fikir Jingga polos.

...**********...

Terpopuler

Comments

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

BETUL BANGET TU AL....

2023-07-15

0

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

JUJUR AZA LO PIT,, MODUS LO AZA TU, LO GENGSI AKUIN PRASAAN LO KE JINGGA.. TPI PAHALA LO NYANTUNIN ANAK YATIM PIATU..

2023-07-15

0

Becky D'lafonte

Becky D'lafonte

ada yg salah nih sm piter

2022-09-18

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!