Bab 16

Piter mengantar Jingga sampai di depan rumahnya dia lalu pergi kembali ke rumahnya setelah melihat Jingga menghilang dari balik pintu rumahnya.

Saat Jingga masuk kedalam rumah ternyata kakeknya sudah berdiri menunggunya di sana.

"Ji...jangan pacaran sudah kakek beritahukan kan?"

"Iya...kek aku tidak berpacaran"Jingga menunduk.

"Ingat bulan depan di saat usia mu tepat 17tahun jangan pernah lupa itu"Kakek langsung meninggalkannya setelah berbicara.

"Iya kek aku ingat"Suara Jingga kecil.

Jingga masuk kedalam kamarnya dia lalu berbaring tengkurap di kasurnya air matanya menetes karena mengingat apa yang di katakan kakeknya.

Sedangkan di rumah Piter.

Piter mendengarkan rekaman percakapan Jingga dengan Anton tadi saat dia sedang mandi dan berganti pakaian.Anton merekam pembicaraannya dengan Jingga tanpa sepengetahuan Jingga.

"Pit...sebaiknya sudahi saja bila kau tidak serius dengannya,kasihan anak ini masih polos belum mengenal cinta".kata Anton

Piter menghela nafas.

"Apa kau serius dengan anak ini?"tanya Anton serius.

"Heeh"Piter tertawa kecil.

"Jujur anak itu memang memberi warna baru di hidup mu kan?tadi aku lihat kau banyak tersenyum saat bersamanya,aku sudah lama tidak melihat senyum setulus itu di wajah mu kawan".

"Aku mau istirahat dulu terima kasih karena kau membantu ku hari ini"Piter melangkah ke arah kamarnya di lantai dua.

Di dalam kamar dia duduk di kasurnya dan menopangkan dagunya di atas kepalan kedua tangannya.

"Jingga kenapa kita harus bertemu saat itu,kenapa saat itu aku harus melewati jalan itu bila aku melewati rute yang biasa ku lewati mungkin kita tidak akan pernah bertemu,dan aku mungkin tidak akan sebimbang ini"Piter menjatuhkan dirinya di atas kasur.

"Aaaaa kenapa aku jadi memikirkan anak itu sih...."Piter kesal sendiri dia mengacak-acak rambutnya sendiri.

ke esokan paginya Jingga sudah menunggu Piter di depan gangnya,dan tak lama Piter mobil muncul dia lalu turun dari mobil dan menurunkan sepedanya Jingga.

Jingga menghampirinya dia lalu menerima sepedanya.

"Terima kasih bos"ucapnya tidak semangat.

Piter melihat raut wajah Jingga yang kurang semangat hari ini di lihatnya pula matanya agak bengkak.

"Kau kenapa?"tanya Piter penasaran.

"Tidak apa-apa bos,aku pergi kesekolah dulu ya bos"Jingga sudah menaiki sepedanya.

"Tunggu Jingga"Piter menghentikan Jingga.

"Apa lagi?"Jingga malas.

"Ah....tidak,tidak jadi berangkatlah dan belajarlah yang benar"

"Ya..."Jingga masih tidak semangat dia lalu mengayuh sepedanya menuju kesekolahnya.

"Ada apa dengannya dia nampak sedih dan tidak bersemangat".

Sesampainya Jingga di sekolah dia diam dan murung duduk di dalam kelasnya.Anita yang melihat hal itu menghampirinya.

"Kenapa?"tanya Anita.

"Nggak gue nggak apa-apa"Jingga malas membahas masalahnya sekarang ini dengan siapa pun juga termasuk teman baiknya.

"Oooo ya udah"Anita tidak memaksa Jingga untuk bercerita karena dia tahu Jingga tidak akan menyembunyikan rahasia padanya dan suatu saat Jingga pasti akan bercerita sendiri padanya.

Jingga melakukan kegiatan sekolah seperti biasa mengikuti jam pelajaran dengan biasa,Hingga jam pulang sekolah pun tiba.

"Huft....aku masih harus kesana lagi,tiga bulan rasnya lama sekali"keluhnya saat mendorong sepedanya keluar dari gerbang sekolah.

Jingga mengayuh sepedanya sampai ke kantor Piter dia lalu memarkirkan sepedanya diparkiran,saat di parkiran dia tidak melihat mobil Piter.

"Kenapa mobil si bos tidak ada?"fikirnya.

Jingga pun berjalan ke dalam dan menuju ruangan Piter,dia melihat Indah yang sedang bekerja di mejanya.

"Ka...Indah apa bos keluar hari ini?"tanya Jingga.

"Ya...beliau ada meeting di luar"

"Ooo berarti aku libur dong asik"Jingga berbalik badan ingin pergi keluar,tapi tiba-tiba Indah menghentikannya.

"Kata siapa kamu libur bos ninggalin kerjaan buat mu di dalam,katanya kamu di suruh mengerjakan itu sampai selesai baru kamu boleh pulang"jelas Indah.

"Hadeuh...ku fikir aku bisa liburan"Jingga mengeluh dan mendorong pintu.

"Kamu seharusnya merasa beruntung Jingga karena nggak semua staff disini bisa masuk ke ruangan bos sebebas kamu"kata Indah sambil mengerjakan pekerjaannya.

Jingga masuk kedalam ruangan Piter,di lihat ruangan ini begitu sepi karena biasanya dia mendapati Piter duduk bekerja di meja kerjanya atau baru masuk dirinya sudah di semprot karena datang terlambat.

"Sepi juga nggak ngedenger omelannya,rasanya kuping ini plong....begitu"Jingga duduk di meja kerjanya dan langsung bekerja mengerjakan pekerjaanya.

"Hari ini tidak terlalu banyak pekerjaan yang di tinggalkan si bos".

selesai mengerjakan pekerjaannya dia iseng mencurahkan isi hatinya,dia menulis di salah satu program komputer di laptop itu,mencurahkan isi hatinya yang sekarang ini sedang sedih.

Pekerjaan selesai dia pun merapihkan mejanya dan keluar ruangan.

"Ka...aku sudah selesai bekerja aku boleh pulang kan?"tanyanya pada Indah.

"Ya...hati-hati ya..."

"Iya...terima kasih ka..."Jingga berlalu dari hadapan Indah.

Malamnya Piter kembali ke kantor dia melihat laptop sudah ada di mejanya,dia melihat hasil kerja Jingga dan saat melihat drive file di laptop tersebut dia tak sengaja melihat draf file yang bertuliskan Jingga.

Piter membuka file itu karena sebelumnya tidak pernah ada,Piter fikir Jingga menyimpan pekerjaan sekolahnya di situ tapi ternyata bukan Piter terkejut saat membaca catatan Jingga.

*Tuhan....seandainya aku bisa memilih mungkin aku akan memilih untuk tidak di lahirkan kedunia ini dan mungkin ibu ku pun masih bersama kelurganya sampai sekarang.

Tuhan....bolehkah aku menentang permintaan kakek apakah bila aku menolak permintaan kakek untuk yang satu ini aku menjadi cucu yang tidak berbakti? berdosakah aku tidak menuruti kakek menuruti perintahnya yang satu ini saja.

selama ini semua perintah kakek aku turuti karena aku tidak ingin di anggap cucu tidak berbakti,tapi untuk yang satu ini boleh kah tuhan....

sepertinya tidak boleh ya...karena aku memang harus menerima semua takdir ku yang ditentukan oleh kakek.

satu bulan lagi di saat hari ulang tahun ku,ku yakin semuanya akan mengubah jalan hidup ku,dan aku pasrah 😢😭.

Hay komputer terima kasih kau mendengarkan curahan hati ku ini karena saat ini tak ada teman yang dapat aku ajak bicara,karena aku tak berani menceritakan kisah hidup ku pada orang lain,sekarang ini kamu lah teman terbaik ku untuk mencurahkan isi hati ku,terima kasih ya.

Jingga*

Piter menitikan air matanya saat membaca catatan Jingga.

Ya tuhan berat sekali sepertinya beban hidupnya,dia sampai tidak bisa bercerita pada orang lain,yang aku fikirkan hanya perasaan ku saja hanya diri ku sendiri saja,tapi sebenarnya apa yang di perintahkan kakeknya hingga menjadi beban dalam hidupnya?

Fikir Piter.

...**************...

Terpopuler

Comments

Sandisalbiah

Sandisalbiah

seoerti yg peenah aku rulis dlm koment ku... mungkin jodoh utk Piter adlh Jingga... selama ini kakek dan orgn tua Piter diam krn menunggu hingga usia Jingga 17 thn.. 🤔🤔🤔

2023-07-20

0

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

CURIGA JINGGA MAU DIJODOHKN, DN CURIGA NI JINGGA MAU DIJODOHKN DGN JUPITER..

2023-07-15

0

Becky D'lafonte

Becky D'lafonte

jgn2 yg mau ditunagin sm piter itu jinggaa

2022-09-19

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!