Sore ini Jingga menepati janjinya untuk datang kerumah Piter,saat dia sampai disana Jingga melihat ada mobil lain selain mobil Piter.
"Apa ada tamu ya?"gumamnya"Ah...masa bodo lah bukan urusan ku,aku datang kesini untuk menepati janji ku pada si bos".
Jingga berjalan ke dalam rumah dia lalu masuk ke dalam ruang latihan di lihatnya sudah ada dua pelatih yang kemarin melatihnya.
"Sensei"Jingga memberikan hormat pada kedua pelatih itu.
Jingga melihat seseorang yang dia lihat tadi sewaktu di kantor,dan orang itu juga mengenakan seragam judo.
Apa dia temannya si bos ya?
Fikirnya.
Anton menghampiri Jingga dan menyapanya.
"Halo...siapa nama mu?"
Jingga tersenyum ragu.
"Jingga om..."kata Jingga polos.
Al yang mendengar itu tersenyum manahan tawa.
"Aduh...jangan panggil om dong"katanya lembut.
"Terus panggil apa?"tanyanya polos.
Orang ini ramah tidak seperti si bos yang sukanya marah-marah.
"Panggil saja Anton"
"Tapi kan anda lebih tua dari saya tidak sopan kalau hanya panggil nama saja"
Anak ini benar-benar baik dan polos tidak heran Piter menyukainya,selain itu wajahnya juga manis dan rambutnya pun indah.
Fikir Anton.
"Baiklah...panggil kakak saja bagaimana"
Jingga tersenyum.
Tiba-tiba Piter datang dan melempar baju judo ke wajah Jingga.
"Cepat ganti baju mu"
"Ah...iya bos"Jingga langsung berlari menuju ruang ganti.
"Kau ini apa-apaan aku minta kau berbicara dengan dia untuk mencari tahu dia menyukai ku atau tidak bukan malah merayu dia"Piter sewot.
Anton dan Al tertawa.
"Pit...aku hanya berkenalan saja bukan merayunya,bagaimana aku bisa tahu dia suka kamu atau tidak bila tidak berkenalan dengannya"
"Alasan"
"Ya sudah kalau kau tidak percaya cari tahu saja sendiri"Anton kesal.
"Mana bisa begitu"Piter sewot.
"Dulu kau bisa mencari tahu"
"Jangan ungkit masa lalu"
Tiba-tiba Jingga datang dan mereka pun berhenti berdebat dan langsung latihan.Jingga sementara di latih dengan sensei Yuki dan mereka bertiga latihan bersama sensei Mike.dan seperti biasa waktunya sparing.
Piter latihan sparing bersama Anton Jingga melihat mereka dan takjub melihat keduanya sangat ulet,tak ada celah untuk keduanya melakukan penyerangan mereka berdua sama-sama masih bertahan dan ketika Anton menemukan celah Anton pun segera melancarkan serangan dan menjatuhkan Piter dengan cara tekhnik uchi mata atau tekhnik bantingan paha.
Jingga sempat berteriak.
"Wah.....pak Anton hebat"teriaknya sambil bertepuk tangan kecil.
Piter kesal mendengarnya dan akhirnya membalasnya dengan telak.saat Piter menjatuhkan Anton dengan cara yang sama Jingga pun bertepuk tangan kecil dan tak lama Piter pun memanggilnya untuk sparing dengannya.
Jingga pun menurutinya karena dia tahu alasan sebenarnya dia datang kesini ya ini...untuk di siksa oleh Piter.Jingga menghampirinya dengan langkah malas.
"Hei....kenapa tidak semangat begitu"Piter sewot.
Siapa juga yang semangat saat tahu dirinya akan di siksa.
"Ayo Jingga kamu bisa"Anton menyamangatinya dengan menepuk-nepuk tangan.
mendengar itu Jingga menoleh padanya dan tersenyum padanya.
"Hei...jangan senyum-senyum konsentrasilah"Piter sewot.
Jingga cemberut melihat ke arah Piter.
Kenapa memasang wajah begitu pada ku,dia tersenyum pada orang lain tapi pada ku dia seperti ini,awas kamu ya.
Piter mulai kesal.
Dan mereka pun memulai Piter langsung menyerang Jingga tanpa ampun dia langsung membanting Jingga dengan bantingan bahu atau seoi nage.
"Aw..."Kata Jingga saat di banting oleh Piter tapi dia bangun lagi.
Tapi Piter terus melakukan tekhnik yang sama dan membanting Jingga berkali-kali,Jingga kesal sendiri akhirnya dia mempelajari bagaimana dia juga harus membanting dengan cara yang sama seperti yang Piter lakukan padanya.
Jingga berkonsentrasi kali ini dirinya tidak mau mengalah begitu saja,saat Piter.menyerang dia mulai menepis dan ikut menyerang tapi Piter memang sulit di kalahkan begitu saja tapi Jingga tetap tidak menyerah dia berusaha mencari celah untuk menjatuhkan Piter.
Astaga dia mulai serius rupanya,kenapa tidak sedari tadi. (Piter tersenyum).
Fikir Piter.tapi dia senang melihat keseriusan di mata Jingga.
Dan akhirnya Jingga pun mendapatkan celah dan Jingga pun berhasil membanting Piter dengan tekhinik yang sama yaitu tekhnik bantingan bahu atau seoi nage.Jingga yang berhasil membanting Piter berjingkrak kegirangan.
"Aaaa aku berhasil sesnsei aku berhasil membalas si bos"Jingga mengahambur ke arah sensei Yuki dia memeluk sensei Yuki sambil melompat kegirangan.Sensei Yuki tersenyum melihat kegembiraan di wajah Jingga.
Nona anda polos sekali andai Tuan muda tidak hanya bermain-main dengan anda mungkin saya akan menjadi pendukung pertama anda yang menyetujui anda bersama tuan muda.karena anda sangat menggemaskan.
Jingga menghampiri Piter yang masih berbaring dia atas lantai matras,dirinya menunduk dan tersenyum pada Piter,Jingga lalu mengulurkan tangannya untuk membantu Piter bangun,tapi Piter menarik tangannya terlalu kuat hingga Jingga terjatuh menimpa badannya dan mereka saling bertatapan.
Aaaaa mulai lagi deh...
Fikir Al.
Piter tersenyum dan mengelus-elus rambut Jingga seperti seoarang kakak pada adiknya.
"Hebat ternyata latihan mu selama ini tidak sia-sia"Piter pun bangun dari posisinya tadi.
Ada apa dengannya tumben memuji.
Fikir Jingga.
Anton terkejut melihat Piter tersenyum karena sudah lama dia tidak melihat kawannya itu tersenyum setulus itu.
Anak ini benar-benar merubah Piter,oh...astaga aku tidak percaya hal ini.
Batin Anton.
Latihan pun selesai Piter tidak mengijinkan Jingga pulang sendirian karena hari sudah malam,Piter akan mengantarnya sendiri,sementara itu Jingga menunggu Piter berganti pakaian dan mandi Jingga menunggunya di taman dekat kolam.tiba-tiba Anton menghampirinya.
"Hai..."sapa Anton.
"Eh...pak Anton"kata Jingga.
"Jangan panggil bapak dong"kata Anton lembut.
"Terus apa dong?"katanya polos"hehe"Jingga tiba-tiba tertawa.
"Kenapa tertawa?"tanya Anton.
"Tidak aku jadi ingat si bos dia pasti marah-marah kalau aku memanggilnya Bapak hihi"Jingga tertawa kecil.
"Kau menyukai Piter?"
"Tidak...saya tidak berani pak..."
"Kenapa?"
"Saya masih sekolah sedangkan bos Piter itu pria dewasa"
"Ya...nggak masalah kan?"
"Ya...masalah lah pak buat ku,aku dan bos Piter itu hanya punya urusan hutang tidak lebih dari itu"
"Tapi bila Piter menyukai mu bagaimana?"
"Itu tidak mungkin pak hehe"
"Kenapa tidak mungkin?"
"Dia saja kerjaannya marah-marah terus sama aku mana mungkin dia suka aku,kalau dia cuma main-main iya aku percaya,karena aku tahu pria dewasa yang tampan dan mapan seperti anda dan dirinya itu tidak mungkin serius dengan bocah seperti aku"kata Jingga mulai serius.
"Mangkanya aku tidak main hati,aku mencoba bertahan dengan hati ini selama tiga bulan selama masa kerja ku dengan bos Piter agar aku tidak jatuh hati padanya"Jingga berbicara sambil menatap kolam renang.
"Apa kamu pernah patah hati sebelumnya?"
"Hehe tidak pak...aku belum pernah jatuh cinta sebab aku di larang pacaran oleh kakek ku walau kawan-kawan bermain ku kebanyakan laki-laki,tapi mereka dan aku hanya berteman saja tidak pernah memiliki perasaan lebih"
Hadeuh...Piter kasihannya nasib anak ini,bila kau tak serius dengannya.
Fikir Anton.
Piter pun telah selesai membersihkan diri dan beganti pakaian dia bersiap mengantarkan Jingga dengan motornya.
"Bos kenapa pakai motor sih aku kan bawa sepeda"
"Biar aku bisa mengantar mu sampai depan rumah mu sepeda mu besok saja nanti biar aku antar ke sekolah mu"
"Akh...jangan kesekolah bos kalau mau antar di depan gang rumah ku saja"Jingga protes.
"Kau memerintah ku"bentak Piter.
"Bukan memerintah bos...akh sudah lah aku pulang sendiri saja"Jingga mulai berjalan meninggalkan Piter.
Piter langsung memegang tangan Jingga yang mau berjalan.
"Baik aku antar di depan gang besok pagi"Piter mengalah.
ada apa dengannya tumben dia mengalah biasanya mengancam.
Fikir Jingga dia bingung dengan kelakuan Piter malam ini.
...*************...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 87 Episodes
Comments