Bab 10

Sandra kesal memghadapi anak kecil di hadapannya ini, tapi dia merasa sedikit lega karena Jingga tidak tertarik oleh Piter.Sandra pun bangun dari kursi dan memperingatkan Jingga lagi agar dia tidak main hati dengan Piter.

"Ku peringatkan kau jangan coba-coba main hati dengan Piter Kalau kau tidak ingin kecewa dan sakit hati"Katanya ketus.

"Iya... "Jawabnya santai.

Sandra pun pergi dari hadapan Jingga.

Jingga kesal karena menghadapi sepasang kekasih yang menyebalkan.

Jingga pun kembali ke ruangan Piter, dia membuka pintu dan masuk kedalam dan langsung menuju mejanya,Piter melihatnya melihat wajah Jingga yang nampak santai-santai saja. dia penasaran dengan perasaan Jingga yang tadi sempat melihatnya dengan Sandra.

Piter diam-diam memperhatikannya terus tapi Jingga tetap fokus dengan pekerjaannya.

Apa dia marah tapi tidak ah... dia tidak terlihat marah tapi kenapa dia diam saja ya?

Fikir Piter.

Mereka pun akhirnya terdiam selama beberapa jam dan fokus dengan pekerjaan masing-masing.

Hari menjelang sore Jingga sudah menyelesaikan pekerjaannya, dia lalu menyerahkan hasil pekerjaannya pada Piter.

"Bos... aku sudah selesai"Jingga menyerahkan laptop pada Piter.

"Ooo iya taruh saja di situ, aku masih mengerjakan pekerjaan yang lain"Piter masih menatap layar komputernya.

"Apa aku sudah boleh pulang?"tanya Jingga.

Piter lalu melihat jam tangannya.

"Belum waktunya pulang sudah kamu duduk diam saja disana sambil menunggu waktunya pulang"bicara masih menatap layar komputer.

"Ooo begitu... "

"Bos... "Jingga memanggil Piter lagi.

"Apa lagi? "Piter mulai kesal.

"Boleh kah aku mengerjakan PR ku sambil menunggu pulang?"tanyanya polos.

"Ya.... kerjakan saja"Piter masih fokus.

Jingga pun kembali ke mejanya dan membuka tas sekolahnya kemudian dia mengeluarkan bukunya dan mulai mengerkakan PRnya. tapi dia pusing sendiri karena PR yang di kerjakan yaitu adalah plejaran yang menurutnya sangat sulit dan sangat tidak dia sukai.

"Hadeuh.... kenapa harus ada pelajaran ini sih di sekolah? "keluhnya.

Piter mendengarkan Jingga mengeluh.

"Ah... tanya Andra saja lah... "

Jingga mengeluarkan ponselnya dan melakukan video call dengan teman sekolahnya yang pintar pelajaran tersebut.

"Ya... Ji.... ada apa?"tanya Andra saat mengangkat vc dari Jingga.

"Ndra.... gue ada tugas dari pak Daryo susah banget nanti tolong bantuin gue ya ngerjainnya elu kan pinter hehe"

Piter mendengarkan pembicaraan Jingga dengan temannya.

"Ooo iya eh Ji... elu dimana kayanya bukan di rumah lu ya? "tanya Andra.

"Ooo gue lagi di kantor Pak Piter"

"Ooo orang yang tadi ya? dia pacar lu ya? wah...diem-diem punya pacar keren ya lu"ledek Andra.

Piter yang mendengar itu tersenyum.

"Eh... bukan dia bukan pacar gue ngawur lu dia udah punya pacar,gue disini cuma kerja doang"Jingga mengelak.

"Jadi yang kedua juga nggak masalah Ji... orang masih pacaran ini kecuali dia udah nikah hahahaha"

"Ngaco lu, eh nanti malam bantuin gue ya... "

"Mangkanya kalo lagi di kelas jagan tidur mulu jadi tugas lu numpuk kan? "

"Iya... "

Tiba-tiba saluran vc Jingga terputus.

"Ya... kok mati"Jingga bingung dia lalu memeriksa saldo pulsanya.

"Ya.... habis lagi pulsa ku"Jingga lalu meletakan ponselnya di meja dan mulai mengerjakan PRnya lagi.

Tapi tetap dia mengalami kesulitan Menemukan jawaban padahal dia sudah mengikuti contoh yang di berikan dan rumus yang ada tapi sepertinya tidak menemukan jawaban yang tepat.

"Hadoooh mana yang betul ini jawabannya erhhhh bikin kesel ajah"Jingga menggerutu sendiri.

Piter lalu menghampiri mejanya, Jingga bingung kenapa Piter menghampiri mejanya.Piter melihat buku yang ada di meja Jingga.

"Astaga kamu tidak bisa mengerjakan ini?"tanya Piter.

"Hehe iya bos"

"Bodohnya... ini kan ada contohnya cuma berbeda angkanya saja"

"Aku sudah ikuti contohnya bos...tapi soal yang ini tidak sama seperti contoh jadi susah jawabnya"rengek Jingga.

"Sini aku ajari"Piter membawa buku Jingga dia duduk dia sofa dan Jingga pun mengikutinya.

"Begini caranya kamu bila tidak menemukan jawabannya kamu ikuti rumusnya,matematika memang seperti itu, biar aku buatkan contoh yang lebih mudah ya...."Piter mengajari Jingga dia memberikan contoh yang lebih mudah di mengerti oleh Jingga.

Jingga memperhatikannya dengan seksama hingga dia akhirnya mengerti.

"Wah... bos anda berbakat menjadi guru ya... ternyata, pantas anda menjadi bos anda sangat pintar"puji Jingga.

"Aku tidak pintar kamunya saja yang bodoh".

Kata-kata Piter menusuk kepala Jingga.

"Mangkanya kalau di kelas jangan tidur perhatikan guru mu jadi kau mengerti"

"Hehe iya bos"

"Lagi pula Bisa-bisanya kamu tidur di kelas saat jam pelajaran".

"Hehe semalam aku tidak bisa tidur bos badan ku sakit semua"

"Apa karena latihan bersma ku? "

"Ya... karena aku belum terbiasa jadi ya begitu"

"Memang kamu tertarik ingin latihan lagi?"

"Tidak kalau anda yang mengajarkan, anda mencari kesempatan saat melatih ku"

"Hihi"Piter tertawa kecil"Tapi bila gurunya wanita kamu mau? "tanya Piter penasaran.

"Mau bos...tapi ya sudah lah lebih baik aku lupakan judo dan fokus lada PR ku sekarang"

"Aku serius kamu benar-benar ingin latihan judo tidak biar aku sewa pelatih wanita buat melatih mu"

"Tidak perlu bos saya tidak ingin merepotkan anda"Jingga mengerjakan PRnya.

Piter beranjak dari sofa dan kembali ke mejanya dia kembali bekerja, dilihatnya Jingga sudah tidak mengeluh dalam mengerjakan PRnya,entah kenapa dia tersenyum melihat gadis remaja yang sedang mengerjakan tugas sekolahnya itu.

"Selesai... bos....ini sudah sore apa aku boleh pulang?"tanya Jingga.

Piter lalu melihat jam tangannya.

"Coba aku lihat PR mu"kata Piter.

Jingga pun memberikan bukunya. Piter mengkoreksi hasil belajar Jingga.

"Hei.... yang ini dan ini dan juga ini salah, ulangi"Piter melempar buku Jingga ke meja.

"Ooo salah ya... "Jingga mengambil buku itu. dan mengerjakannya lagi.

Piter tersenyum melihatnya, Piter menyimpan hasil kerjanya di file komputernya dan mematikan komputernya, dia lalu menghampiri Jingga dan mengajarinya lagi, bagaikan guru yang mengajari muridnya.

Al masuk keruangan Piter, malihat Piter sedang asik mengajari Jingga.

"Pit.... aku pulang dulu ya... "katanya saat. masuk.

"Ya... "Piter menjawab singkat tanpa menoleh ke arah Al dia tetap asik mengajari Jingga.

Al pun berlalu dari ruangan Piter membiarkan sahabatnya itu menjadi guru privat Jingga.

"Jingga... jingga sepertinya kau memberi warna baru dalam hidup Piter"gumamnya.

"Sudah beberapa tahun ini sejak kejadian itu Piter tidak pernah terlihat seperti ini, jiwa kanak-kanaknya muncul saat bertemu dengan mu, ku harap kau bukan hanya menjadi boneka penghibur bagi sahabat ku,sebab aku tahu hatinya hanya untuk siapa"Al mengoceh sendiri saat mengemudi.

...*************...

Terpopuler

Comments

Sandisalbiah

Sandisalbiah

Jingga harus bisa jaga hati.. Piter hanya sedang lari dr kejenuhan..

2023-07-20

0

Becky D'lafonte

Becky D'lafonte

jgn sampai jingga jatuh cinta duluan sm piter

2022-09-18

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!