Bab 18

Tak lama kakek dan nenek Jingga pun tiba,dan para orang tua pun saling bersalaman.begitu pun Piter dan kedua adiknya.ya Piter tiga bersaudara dan mereka bertiga adalah laki-laki.

Anak tertua Jupiter usianya 27 tahun,anak kedua Uranus usianya baru 22 tahun dan si bontot adalah Pluto usianya baru 17 tahun seumuran dengan Jingga.

"Bibi...benarkah aku akan di jodohkan dengan anak dari keluarga ini?"bisik Jingga di telinga bibinya.

"Ya benar"bisik bibi.

"Dengan yang mana?"Bisik Jingga lagi.

"Dengan anak sulung mereka yang baru datang ini"

Jingga langsung memejamkan matanya.

oh..astaga dunia ini sempit sekali ya tuhan.

Keluh Jingga dalam hati.

Kenapa dia bersembunyi di balik badan wanita itu?

Piter bingung.Piter belum tahu kalau wanita yang akan di jodohkan bersamanya adalah Jingga.

Kenapa di saat seperti ini,di saat aku harus melupakannya dia muncul di hadapan ku.

Piter mengepalkan tangannya.

"Baiklah sekarang kita perkenalkan mereka,walau sepertinya mereka sudah saling kenal"kata Ibu sambil tersenyum lebar.

"Pit...dia adalah Jingga cucu dari sahabat kakek gadis yang akan menjadi calon istri mu"Kata Kakek.

Tapi Piter masih belum menyadari ucapan kakeknya,dia masih kesal dengan suasana ini.

Sedangkan Jingga rasanya dirinya ingin menangis sekencang-kencangnya mengetahui fakta bahwa Piter laki-laki yang selama ini menyusahkan hidupnya adalah calon suaminya.

"Pit...Piter...Jupiter..."Kakeknya membangunkan lamunannya.

"Ya...kek tadi kakek bicara apa maaf aku tjdak fokus"kata Piter.

Tuh....kan dia tidak fokus mikirin apa coba.

Keluh Jingga.

"Perkenalkan ini Jingga cucu sahabat kakek dia lah calon istri mu"kata kakek.

"Hah...apa?"masih belum nyambung.

Dia ini kenapa sih jangan-jangan habis kebanyakan makan kerang jadi mabok kerang.

Jingga kesal dalam hatinya.

"Astaga sepertinya fikiran mu sedang tidak disini"kata kakeknya.

"Maaf kek bisa kakek ulangi perkataan kakek tadi?"pinta Piter.

"Ini Jingga cucu dari teman kekek dia yang akan menjadi calon istri mu"Lelahnrasanya kakeknya menjelaskan berulang-ulang hingga dia meneguk air mineral di hadapannya setelah menjelaskan untuk yang ketiga kalinya.

"Jingga... apa?!"Piter baru menangkap perkataan kakeknya.

"Jadi anak ini yang akan menjadi calon istri ku?apa kakek,ayah dan ibu tidak salah dia ini masih sekolah masa menikah dengan ku?"Piter protes walau sebenarnya dia senang tapi dia tidak habis fikir kenapa orang tuanya menikahkannya dengan anak remaja.

"Kamu tahu Jingga masih sekolah?"tanya kekeknya.

"Iya kebetulan kami sudah saling mengenal"kata Piter.

"Ooo iya saya ingat kamu yang waktu itu menggendong Ji saat dia tertidur"kata nenek.

"Apa?!"semua keluarga terkejut bersamaan.

Jingga malu ingin rasanya dia menyembunyikan wajahnya tapi entah dimana.

"Waktu itu kamu bilang kamu gurunya Ji bukan?"kata nenek.

"Eh...iya"Piter bingung menjelaskannya.

"Tapi Piter bukan seorang guru dia seorang presedir di perusahaan otomotif"kata ibu Piter.

"Loh...tapi waktu itu dia bilang?"

"Nenek Kak Piter ini memang guru matematika aku tapi di luar sekolah"Jingga langsung menyela omongan neneknya.

Apa kakak dia memanggil ku kakak.

Piter tersenyum mendengar Jingga menyebutnya kak Piter.

"Memangnya kamu mengambil les privat sejak kapan?"tanya nenek.

"Sejak sebulan yang lalu nek"jawab Jingga asal."sejak di ajari kak Piter nilai matematika ku jadi lebih baik nek"Jingga menjelaskan agar neneknya tidak banyak bertanya lagi.

"Ooo ternyata begitu cara kalian saling mengenal hahaha"kakek Piter tertawa.

"Hehe iya kek"Jingga tersenyum.

Piter hanya terdiam.keluarga pun membahas pernikahan mereka.Piter tidak komentar apa pun tentang masalah pernikahan.

"Bagaiman Pit...lebih baik kalian langsung menikah saja"

Kenapa dia tidak protes sih...apa dia tidak kasihan pada ku aku kan masih sekolah hiks....masa menikah.

Tangis Jingga dalam hati.

"Tapi kek... Jingga masih sekolah kasihan kalau dia harus putus sekolah karena harus segera menikah"Protes Piter.

"Hehe betul juga nanti bisa repot kalau dia tiba-tiba hamil saat masih sekolah"celetuk Pluto.

membuat semua orang menoleh ke arahnya.

"Betul kan Jingga manejer klub basket SMK Putra Putri bangsa?"kata Pluto.

Pluto dan Jingga sebenarnya saling mengenal karena Pluto adalah anggota tim basket dari sekolah yang berbeda tepatnya adalah musuh bebuyutan bila bertanding basket.

Ah...kenapa nambah satu lagi sih pengacau dalam hidup ku.

Keluh Jingga.

"Kalian saling kenal?"tanya Piter.

"Ya...kami sering bertemu bila ada pertandingan,dan dia adalah manager tim yang paling cerewet,berisik dan galak pada timnya,aku hampir tidak mengenalinya karena biasanya dia berpenampilan tidak seperti perempuan pada umumnya hahaha"

"Hei...jaga bicara mu dasar play maker tak berguna"Celetuk Jingga.

"Apa kau bilang"Pluto kesal.

Api peperangan antara Jingga dan Pluto pun mulai berkobar.

kedua keluarga mencoba menenagkan mereka agar tidak terjadi peperangan.

tapi keduanya tetap berdebat tak mendengarkan orang tua.Piter kesal sendri dia akhirnya keluar dari ruangan itu.Nenek Jingga khawatir kalau Piter menolak cucunya karena tingkah cucunya yang satu ini.

Jingga yang melihat Piter keluar ruangan tanpa pamit,merasa lega karena dia memang mengharapkan pembatalan perjodohan ini.

Bagus...keluarlah dan tolak lah perjodohan ini,aku tidak mau menikah di usia muda begini bos...

Batin Jingga.

Jingga pun jenuh berdebat dengan Pluto dia memilih keluar ruangan juga,menghirup angin segar di malam hari.

Jingga berjalan ke taman depan restoran itu,dirinya melamun dan menatap foto ayah ibunya yang tersimpan di liontin kalungnya.

"Ayah...ibu...aku rindu kalian"air matanya menetes dia menggenggam liontin itu.

Piter tak sengaja melihatnya menangis sendirian di taman,dia tak menghampiri Jingga dia malah masuk kembali kedalam privat room.

Kakek,nenek beserta paman dan bibi Jingga pun akhirnya keluar dari resto mereka melihat Jingga duduk sendirian di taman dan mengajaknya pulang,Jingga pun menuruti mereka dan di sepanjang jalan semua keluarga terdiam tak ada yang bebicara satu pun.

Kenapa semuanya terdiam begini sih apa si bos menolak ku,itu bagus kan?tapi kenapa kakek diam saja tidak berbicara sepatah kata pun,mereka kenapa sih perjodohannya di batalkan kan?ayo dong...beritahu aku...paman bibi...kenapa kalian juga ikut-ikutan terdiam.

Jingga kesal sendiri karena semua keluarganya hanya terdiam seribu bahasa.

Ke esokan paginya.

Suara motor terdengar berhenti di depan halaman rumah Jingga.Jingga yang merasa tidak asing dengan suara motor gede itu melongok keluar rumahnya,dan betapa terkejutnya dia mendapati siapa pengemudi motor tersebut.

...*************...

.

Terpopuler

Comments

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

NAHHH, BNARKN...!! JINGGA MMG DIJODOHKN DGN JUPITER..

2023-07-15

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!