Bab 2

Al masuk keruag tunggu untuk mengajak Jingga menemui Piter,saat ia masuk di dapati Jingga tertidur di sofa.

"Ya ampun wajahnya imut banget sih... jadi gemas,dia pasti bosan dan akhirnya tertidur,hey...Non... bangun... "Al membangunkan Jingga.

Jingga yang merasakan ada yang mencolek lengannya pun berusaha membuka matanya.

"Eh... pak maaf saya ketiduran"Jingga malu.

"Ayo ikut saya Tuan Piter sudah ada diruangannya, tapi sebelum itu kamu cuci muka mu dulu ya di toilet"

"Ah... iya pak hehe"Jingga tersenyum.

Al gemas melihatnya.

setelah mencuci. mukanya dan mengelap wajahnya dengan tisu di toilet dia pun diantar keruangan Jupiter.

Saat Jingga memasuki ruangan tersebut dia takjub melihat interior ruangan yang mewah dan dia membaca papan kaca di meja Piter bertuliskan.

JUPITER

PRESEDIR

Jingga langsung menutup mulutnya,dia tidak menyangka kalau orang yang ditemuinya ini adalah presedir dari perusahaan otomotif.Jingga berfikir dia ini presedir perusahaan pasti harga mobilnya tidak murah matilah aku fikir jingga.

"Kenapa bengong"Piter menegurnya.

"Pak... bapak yang punya perusahaan ini?"tanya Jingga polos.

"Hei... sudah berapa kali aku bilang jangan panggil aku bapak"bentak Piter.

"Ya terus apa dong?"Jingga ketakutan.

Al yang masih ada di ruangan itu tertawa. kecil melihat tingkah polos Jingga.

"Terserah kamu mau panggil aku apa asal jangan pak"piter ketus.

"Om... apa aku panggil anda om saja ya?"katanya polos

Al makin geli dia menahan tawanya setelah mendengar ucapan polos dari mulut Jingga.

"Apa....om... memang aku itu setua itu di mata mu"bentak lagi.

"Salah lagi ya... ya terus aku harus panggil apa dong untuk menghormati anda pak"

"Hei... "Piter benar-benar di buat kesal oleh Jingga.

Jingga sendiri sudah ketakutan karena sedari tadi tidak bisa menemukan panggilan yang tepat untuk pria dewasa di hadapannya ini.

"Panggil dia bos saja Non"saran Al.

"Ah... iya bos... boleh aku panggil anda bos pak"

Piter. memijat keningnya.

"cukup bos saja tidak usah pakai pak"jelas Al.

"Ooo begitu baik bos"jingga tersenyum polos.

Piter yang melihat itu jadi salah tingkah.

"ya sudah, sekarang bagaimana, dengan cara apa kamu bisa membayar ganti rugi kerusakan mobil ku"

Astaga Piter kamu benar -benar kejam ini anak SMA loh.

Batin Al.

"Saya tidak punya uang banyak bos uang tabungan ku pun belum cukup bila harus mengganti kerugian anda, saya mohon kebijaksanaan anda agar saya bisa mencicil uang kerugian itu"

"Astaga mencicil, sampai kapan kamu bjsa melunasinya,menunggu kamu melunasinya aku lebih baik ganti mobil baru"Piter ketus.

"Bos... saya ini masih sekolah belum punya gaji uang dari mana saya bila harus membayar anda langsung"Jingga mengiba.

"Uang dari mana kek itu terserah kamu"Piter masih belum luluh.

ya ampun bagaimana ini sulit sekali bernegosiasi dengan orang ini.

"cepat bilang bagaimana caranya agar kamu bisa ganti rugi"

"Aku tak tahu"Suara Jingga kecil tak terdengar dia menunduk.

"Hei... "Piter membentaknya lagi.

"Aku tak tahu caranya bagaimana lagi"Jingga akhirnya berteriak histeris dia menangis. dan pergi berlari keluar ruangan Piter.

"Hei... dasar anak tidak sopan"Piter kesal tapi dia tidak mengejar Jingga.

"Kau keterlaluan sekali kawan anak itu sampai menangis".

Jingga mengambil sepedanya di parkiran dia kesal dengan Piter dia lalu menendang ban mobil Piter.

"Dasar bos menyebalkan"katanya saat menendang ban mobil Piter.

Piter yang melihat itu dari jendela. ruangannya meneriakinya Jingga menoleh padanya dan memasang wajah kesal dia lalu menendang ban mobil itu lagi. dan pergi mengayuh sepedanya.

"Astaga anak itu benar-benar menyebalkan awas kamu ya"gumam Piter.

"Hei... sudah lah kamu dengan anak kecil begitu saja sampai kesal sekali seperti rugi besar milaran"Al protes.

Al tidak pernah melihat sahabatnya ini bertingkah seperti ini,apalagi dengan anak kecil. Biasanya Piter memang tidak pernah membesar-besarkan masalah tapi hari ini kenapa dia terlihat berbeda.

...***...

Pagi ini Piter melewati jalan yang sama seperti pagi kemarin, dia mencari Jingga tapi dia tidak menemukannya hingga ia menunggunya di depan sekolahnya, entah kenapa dia mencarinya hari ini dan malah menunggunya didepan sekolahnya dia sendiri pun tidak mengerti.

Aku ngapain sih ya disini,kaya kurang kerjaan ajah.

Fikirnya.

Dia pun akhirnya menyalakan mobilnya lagi dan ketika dia ingin melajukan mobilnya dia melihat Jingga sedang berlari menuju sekolahnya.dan entah apa yang ada difikiran Piter dia menekan klakson mobilnya saat Jingga melewati depan mobilnya.

Tinnnn....

Jingga terperanjat kaget mendengar suara klakson mobil yang keras,Jingga menoleh pada mobil tersebut dan melihat si pengemudi.Jingga menghampiri mobil tersebut.

"Bos....jangan bikin jantung orang kaget dong,oia...ini"Jingga mengeluarkan kantung plastik hitam dari dalam tasnya dan memberikannya pada Piter.

"Apa ini? "tanya Piter bingung.

"Itu uang tabungan ku mungkin memang belum cukup menganti kerugian anda,tapi aku akan berusaha melunasi hutang ku, permisi bos bel masuk sudah berbunyi, nanti bila ada uang lagi saya akan ke kantor anda mengantarkannya dah... "Jingga meninggalkan Piter dan masuk kedalam sekolahnya.

Piter kesal tapi kemudian dia tersenyum melihat gadis itu menghilang di balik gerbang besar sekolah itu.

sesampainya di kantor Piter tersenyum sendiri entah kenapa Jingga membuatnya penasaran.

"Padahal dia hanya anak SMK kenapa aku penasaran ya? "Gumamnya.

"Pit... nanti siang kita ada meeting dengan tim marketing"Al memberitahukan jadwal pekerjaan hari ini.

"Tim marketing? bisa kan aku tidak hadir biar aku serahkan saja pada mu ya karena nanti siang aku ada urusan lain aku tunggu laporan mu saja"

"Urusan.... urusan apa? "Al bingung.

"Sudah lah kamu ambil alih dulu pekerjaan ini tinggal laporan saja nanti"

"Oke".

Siang itu Piter keluar kantor tak sengaja Al melihatnya.

"Mau kemana Pit? "tanyanya.

"Keluar sebentar"Katanya sambil berlalu.

Al tidak mau ambil pusing dengan urusan sahabatnya selagi itu tidak merugikan perusahaan baginya itu oke.. oke...saja.

Mobil Piter berhenti di depan sekolah Jingga.

Ngapain aku kesini ya.

Fikirnya bingung sendiri.

tak lama pintu gerbang di buka dan para murid pun berhamburan keluar. Piter menjalankan mobilnya pelan sambil melihat-lihat dimana keberadaan Jingga, dan tak lama Jingga muncul dia berjalan sendirian dan Piter pun menekan Klaksonnya lagi.

Tiiinnn... Jingga terperanjat lagi dan menoleh kearah mobil Piter dia lalu menghampiri mobil tersebut karena mengenal pemiliknya.

"Bos... jangan ngagetin terus dong..."

Piter membuka pintu mobilnya.

"Masuk"Piter menyuruh Jingga masuk.

"Nggak mau"

"Hei.... "

"Apa"Jingga menantang.

"Ini dekat sekolah mu loh aku tinggal berbalik arah dan masuk ke dalam sekolah dan menemui kepala sekolah mu dan melaporkan kejadian kemarin"

"Iya... iya... "Jingga akhirnya masuk dengan terpaksa dan memasang wajah cemberut.

Orang ini maunya apa sih.

Jingga menggerutu dalam hatinya.

"Kamu pasti belum makan siang, ayo kita makan"

"Nggak mau aku mau pulang saja"masih cemberut.

"Ya kita makan dulu nanti aku antar kamu pulang"

"Nggak mau nanti hutang ku malah bertambah sama anda"

"hahaha tidak yang satu ini tidak masuk dalam hitungan"

"Nggak mau pokoknya nggak mau aku mau pulang"

"Keras kepala juga anak ini"gumamnya.

Jingga masih cemberut.

"Kenapa cemberut saja,aku sudah tidak memaksa mu makan siang Kenapa masih cemberut? "

"Anda nyebelin"

"Apa... aku sudah bersikap baik loh sama kamu"Piter menginjak remnya.

"Ya terima kasih bos sudah bersikap baik sama saya, tapi maaf saya tidak sopan pada anda,saya janji saya akan melunasi hutang saya pada anda, tapi saya mohon jangan memberikan saya tumpangan lagi apa lagi mengajak makan siang"

"Kenapa?"

"Karena saya tidak mau mendapat masalah di sekolah saya nanti ada yang salah faham. melihat saya berada didalam mobil bersama om... om"

"Apa.... kamu bilang apa tadi om...om...? "

"Maaf kalau perkataan saya menyinggung anda permisi"Jingga membuka pintu mobil dan dia keluar dari dalam mobil,kemudian dia berjalan menuju gang sempit dimana rumahnya tinggal.

Piter menatap cermin mobil.

Apa aku terlihat seperti om... om... aku masih 27 tahun masa iya setua itu aku dimatanya.

Piter sendiri sebenarnya bingung dengan perasaanya pada Jingga,tapi entah kenapa Jingga menarik baginya.

...***********...

Terpopuler

Comments

Sandisalbiah

Sandisalbiah

ya pikir sendiri dong Piter... dia ank SMA umurnya kitaran 17 tahun, lah kamunya 27...jelas di panggil om kan? 😅😅

2023-07-20

0

Jefri Mohd

Jefri Mohd

mcm best je cete ni...🤔

2023-05-24

0

Becky D'lafonte

Becky D'lafonte

umur 27 kalo dimata anak SMA emg kayak om om pit😄

2022-09-18

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!