Bab 11

Siang Ini Jingga sangat senang karena hasil dia belajar kemarin dengan Piter mendapatkan nilai sempurna,Jingga mengayuh sepedanya dengan riang menuju kantor Piter, sesampainya di sana Jingga langsung memarkirkan sepedanya dan berlari ke arah ruangan Piter.

Indah yang melihat itu hanya menggeleng kan kepalanya saja, dia sudah memaklumi tingkah anak kesayangan bos besar itu.

"Bos... "Jingga langsung menyapa Piter saat masuk kedalam ruangan.

Piter menoleh ke arahnya,padahal dia sedang bediskusi dengan Al.

Jingga berlari menghampiri meja Piter, Jingga lalu memegang tangan Piter dan berjingkrak kegirangan.

Piter bingung di buatnya.

"Bos....nilai matematika ku sempurna terima kasih karena anda kemarin mengajarkan ku,terima kasih banyak ya bos..."Jingga kegirangan.

Ya ampun hanya karena hal itu dia bisa sesenang ini.

Fikir Piter.

"Ya... ya... sekarang kamu kerjakan tugas mu yang ada di meja mu,aku sedang berdiskusi dulu dengan Al"perintah Piter.

"Baiklah"Jingga lalu berlari kecil ke arah mejanya.

Jingga sekarang fokus bekerja dan tidak mendengarkan apa yang di bicarakan antara Piter dan Al, dia hanya berfikir kalau yang mereka bicarakan itu adalah masalah pekerjaan,tapi sebenarnya bukan itu adalah masalah pribadi Piter.

Piter sedang bingung karena kakeknya menjodohkanya dengan wanita lain,yang sama sekali belum pernah dia kenal, ayahnya dan ibunya pun mendukung perjodohan ini.

Di sisi lain walau dia sudah di kecewakan Sandra tapi mereka belum putus, Piter tidak ingin memutuskan hubungan lebih dahulu karena dia takut,dia akan di persalahkan nantinya dan menyesali keputusannya.dan di lain pihak dia harus menerima perjodohan ini. karena perjodohan ini sudah diatur sejak lama bahkan sejak dia duduk di bangku SMA.

Dulu dia fikir kakek dan kedua orang tuanya tidak serius dengan perjodohan ini, mangkanya dia menjalin hubungan dengan Sandra,tapi ternyata masalah ini di bahas kembali saat semalam kedua orang tuanya datang berkunjung kerumahnya.

"Jadi kamu ingin mutusin Sandra dan menerima perjodohan ini? "tanya Al.

"Nggak tahu aku juga belum lihat dan belum kenal dengan gadis yang di jodohkan oleh ku"

"Atau kau mau menentang orang tua mu dan menikahi Sandra?"

"Nggak juga sih aku nggak akan nikahin dia karena hal itu"

"Kamu itu kurang tegas Pit... bila sakit hati putuskan saja dan carilah wanita yang benar-benar mencintai mu tulus,bukan hanya memanfaatkan mu"

"Heh Kamu benar aku memang tidak tegas padanya"

"Atau kamu mau bertemu dengan wanita yang di jodohkan oleh mu dulu baru kamu putuskan akan memilih yang mana bagitu? "

"Hemmm boleh juga usul mu itu".

Jingga masih fokus bekerja. Piter melihat kearahnya,Al melihat hal itu.

Atau kau mulai berat meninggalkan yang satu ini? haha Piter rumit sekali perjalanan cinta mu kawan.

Fikir Al.

Sore hari tiba matahari sudah akan menenggelamkan cahayanya,yang tersisa sekarang adalah warna orens keemasan,Jingga sudah bersiap akan pulang tapi Piter mencegahnya.

"Mau kemana kamu?"

"Pulang bos kan sudah sore"jawabnya polos

"Ikut aku"Piter menggandeng tangannya.

"Ikut kemana bos? "

"Sudah diam jangan banyak tanya"

Jingga pun menurutinya.

"Ayo masuk"Piter membuka pintu mobilnya membiarkan Jingga masuk kedalam mobilnya.

Jingga pun menurutinya sebab ia tahu bila tidak menurutinya orang yang satu ini pasti mengancam yang tidak-tidak.

Piter melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang dia membawa Jingga kesebuah pantai malihat langit sore, Jingga malah asik bermain air di pinggir pantai, dia melepaskan sepatunya dan bermain dengan ombak-ombak kecil,Jingga terlihat sangat senang.

Piter melihat senyum Jingga yang sangat hangat sehangat mentari sore ini, wajah cerianya mengingatkan akan Sandra yang dulu pernah dia kenal dan sangat dia cintai.tapi sejak kejadian itu dirinya seolah tak bisa menemukan cinta sejati lagi, dia menutup hatinya rapat-rapat dan tidak pernah tersenyum.

Tapi setelah bertemu Jingga jiwanya yang pernah mati seakan hidup kembali,tapi masalah baru datang lagi karena orang tuanya mengungkit masalah perjodohannya dengan seorang gadis yang belum dia kenal sama sekali.

Jingga menghampiri Piter yang terduduk di atas pasir putih, Jingga pun duduk disampingnya.

"Bos... ada apa mengajak ku kesini, kenapa tidak mengajak pak Al juga"tanyanya polos.

"Tidak aku sedang ingin sendiri"

"Tapi bos tidak sendiri bos mengajak ku?"katanya polos

Piter tersenyum mendengar kepolosan Jingga.

"Bos lagi galau ya... "ledek Jingga.

Piter hanya tersenyum.

"Bos bertengkar dengan pacar bos?".

"Tidak... oia kaki mu sudah sembuh?"

"Sudah bos hanya terkilir kecil jadi tidak lama sakitnya"

"Berarti kamu bisa latihan lagi dong"

"Ahhh aku tidak mau kalau bos yang melatih ku badan ku sakit semua"

"Hahaha... ayo ikut aku"Piter mengandeng tangan Jingga lagi.

"Tunggu bos sepatu ku"Jingga menjinjing sepatunya.

Piter membawa Jingga kedalam mobil,dan melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang. Piter membawa Jingga ke rumahnya lagi.Jingga bingung kenapa Piter membawanya kerumahnya lagi.

"Tunggu aku di tempat latihan dan jangan coba-coba kabur"perintah Piter.

Ish... orang ini selalu mengancam se enaknya.

Jingga pun menurutinya,dia berjalan ke ruang latihan ternyata disana sudah ada Al dan pelatih dan ada seorang wanita juga disana dengan seragam judo.

"Apa dia anak yang di maksud tuan muda?"bisik wanita itu pada Al.

Dan Al hanya mengangguk.

Piter masuk keruang latihan dia lalu melempar baju judo ke arah Jingga.

"Pakai... "perintahnya.

"Tidak mau"Jingga sudah mau pergi tapi kerah bajunya di tarik Piter dari arah belakang.

"Ganti seragam sekolah mu dengan baju judo atau akan kutarik kerah baju mu ini hingga sobek"ancam Piter.

"Aaa iya... iya.. tapi lepaskan dulu tangan anda dari kerah baju saya"

Piter melepaskan tangannya dan mengancamnya lagi agar jangan berani-beraninya Jingga kabur.

Jingga pun dengan terpaksa mengganti bajunya,walau sambil ngedumel kesal karena Piter semaunya sendiri. Jingga pun masuk ke dalam ruang latihan dia sudah mengganti pakaiannya.

saat dia masuk Piter mengenalkanya pada wanita itu.

"Dia guru yang akan melatih mu panggil dia sensei Yuki"Piter memperkenalkan Jingga dengan sensei Yuki.

Jingga tersenyum dan menganggukan kepalanya.

Latihan pun di mulai sensei Yuki melatih Jingga di mulai latihan dasar fisik,agar tangan dan kaki menjadi lebih kuat, dan mengajarkan beberapa tekhnik dasar,saat istirahat Jingga melihat Piter masih berlatih dengan coach dan Al, Jingga melihat wajah serius Piter yang tidak pernah dia lihat sebelumnya.

"Hei... kenapa bengong sini kamu"tegur Piter pada Jingga.

"Tidak mau"Jingga tidak mau menuruti Piter.

Piter menghampirinya dia ingin menarik tangan Jingga tapi Jingga berhasil mengelak, Piter terus ingin menarik tangannya Jingga terus mengelak dan akhirnya dia berlari tapi Piter tidak tinggal diam dia mengejar Jingga hingga terjadilah kejar-kejaran di ruang latihan, Al dan pelatih hanya menepuk jidat, karena tidak menyangka sifat kekanakan Piter tumbuh lagi.

"Kesini kamu"Kata Piter sambil mengejar Jingga.

"Tidak mau kalau sparing sama bos badan ku sakit semua"Kata Jingga sambil berlari.

"Kalau bisa kejar aku"Ledek Jingga

"Hei kau menantang ku ya? "Piter tersenyum sambil mengejar Jingga.

Al dan kedua pelatih yang sudah mengenal lama Piter tak menyangka Piter tersenyum pada saat mengejar gadis remaja ini.

"Sudah lama tidak pernah melihat tuan muda tersenyum lebar seperti ini? "kata sensei Yuki.

"Iya saya juga "kata Al.

Piter mempercepat langkah larinya dan dia berhasil menangkap Jingga,dia langsung memeluk pinggang Jingga saat menangkapnya.

"Kena kau"Saat berhasil menangkap Jingga.

Jingga berontak dan Piter langsung menggendongnya di bahunya seperti membawa sekarung beras.

"Aaaa bos turunkan aku"teriak Jingga.

Ketiga orang yang menyaksikan hal itu hanya tersenyum saja melihat tingkah Piter.

Tiba-tiba Sandra masuk kedalam ruang latihan, dia melihat Piter sedang menggendong Jingga di pundaknya. Sandra terlihat tidak senang dengan pemandangan yang di lihatnya,dia lalu menghampiri Piter dan Jingga yang sudah diturunkannya.

"Berani sekali kau"Sandra ingin menampar Jingga tapi di tangkis olehnya. "Sudah ku peringatkan pada mu jangan menggoda Kekasih ku"bentak Sandra.

"Aku tidak menggodanya dia yang selalu membawa aku kemana-mana "Jingga pun sewot.

"Kurang ajar berani sekali kau berbicara keras pada orang yang lebih dewasa dari mu"Sandra ingin menampar wajah Jingga lagi, tapi kali ini tangannya di tahan oleh Piter.

"Jangan berani-berani memukulnya"Bentak Piter dia lalu melemparkan tangan Sandra.

"Tapi sayang"

"Jangan panggil aku seperti itu lagi aku bukan siapa-siapa bagi mu lagi sejak tiga tahun yang lalu"Piter emosi dia lalu menarik tangan Jingga dan pergi dari ruang latihan.

...*************...

Terpopuler

Comments

Sandisalbiah

Sandisalbiah

ho.. ho.. ternyata kamu hanya seorang kekasih yg tak di anggap sandra.. kasihan banget...

2023-07-20

0

Lisa Icha

Lisa Icha

asyik debelain ma Piter

2023-06-14

0

Becky D'lafonte

Becky D'lafonte

asik.... dibela ama piter

2022-09-18

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!