Kabur

Kabur

     "Sepertinya kita sedang melewati hutan Rif" Jelas Topan sambil terus mengamati jalan yang terkena sorot lampu mobil. Sejauh mata memandang yang terlihat hanya pohon - pohon besar saling berhimpitan. 

     Sesekali penglihatannya terhalang oleh gelapnya malam saat kendaraan yang membawa mereka  melintasi lubang atau batu - batu besar.

     "Yang benar Pan ?" sedikit kaget,  Arif reflek mengikuti apa yang kawannya lakukan. Dengan rasa takut yang menghantui, dan kepanikan yang semakin menjadi. Remaja ini seolah tak percaya apa  yang dilihatnya di luar sana. 

     Setelah yakin kawannya tidak berbohong, Arif kembali terduduk menyesali nasibnya. Belum hilang lebam dan memar di tubuhnya, dan belum hilang rasa sakit akibat pukulan dan tendangan  yang diterimanya. Kini ia harus menerima kenyataan, terkurung dan tak tahu akan dibawa ke mana. 

     "Sekarang kita harus bagaimana  ?" tanya Arif dengan muka yang terlihat makin murung. Suaranya sangat lirih seolah putus asa.

     "Kita harus bisa menyelamatkan diri  Rif. Kamu harus kuat" jawab Topan memberi semangat.

     "Caranya bagaimana .... Topann....?, sementara kita terkurung di sini. Dan orang itu bisa saja membunuh kita sewaktu  - waktu !"

     "Ssttt... , jangan berisik" dengan cekatan Topan membekap mulut kawannya agar tak terdengar oleh dua orang yang duduk di depan. Bagaimanapun ia harus bisa menenangkan Arif yang terlihat makin frustasi.

     "Untuk saat ini kita tunggu kendaraan ini berhenti. Dan jika ada kesempatan untuk kabur, jangan sampai kita sia - siakan"  terang Topan meyakinkan. Dijawab anggukan kawannya. 

     Sementara hari mulai menjelang pagi. Perlahan - lahan keadaan yang tadinya gelap gulita, kini mulai terpapar sinar mentari. Walaupun tidak semua mampu ditembus, karena rimbun dan padatnya pepohonan yang ada. Namun ini sudah cukup untuk memberikan pencahayaan yang dibutuhkan. Kini mulai terlihat jelas tempat yang mereka lewati adalah hutan belantara yang masih alami. 

     Di kanan kiri jalan kecil yang mereka lewati terdapat aneka pohon - pohon besar berusia puluhan, bahkan ratusan tahun. Pohon beringin menjulang dengan gagahnya, di antara dahan dan batangnya menjuntai beberapa akar gantung yang bergoyang - goyang saat beberapa monyet bergelayutan mencari makanan.

     Di sebelahnya berdiri pohon dadap yang tak kalah gagahnya.  Beberapa burung berulangkali terbang bermain main di antara rimbunnya daun dan dahan pohon tua itu. 

     "Sebentar lagi kita sampai" pria di belakang kemudi berguman datar. Diarahkan pandangan ke pria botak yang masih dibuai mimpi. 

     "Bangun .... Jarot, sebentar lagi kita sampai !" kali ini pria tinggi besar bicara dengan nada tinggi. Sontak saja pria botak yang bernama Jarot itu memicingkan mata lalu menguceknya. Tak lama kemudian, ia merogoh sakunya dan mengeluarkan benda pipih. 

     "Aku kabari bos besar, agar segera disiapkan bonus yang dia janjikan pada kita" ucap Jarot sambil jari - jarinya memijit benda pipih berwarna hitam.

     "Itu saja yang kamu pikirkan. Aku yakin dia orang yang menepati janji" jawab pria di belakang kemudi. Pria tinggi besar dengan potongan rabut klimis, Kubil namanya. Matanya terus mengamati jalan di depannya. Sesekali menoleh ke arah kawannya yang sedang berbincang dengan seseorang yang dia panggil bos besar.

     "Bagaimana... ?" tanya Kubil lagi, sesaat setelah kawannya mematikan handphonenya. 

     "Dia sudah menyiapkan apa yang kita minta" 

     "Hanya itu ?,  setelah perjalanan yang melelahkan ini. Tidak mungkin kita kembali ke daratan tanpa beristirahat" cecar pria yang sedang mengemudi tersebut. Terlihat raut muka kurang puas di wajahnya. 

     "Dia juga sudah menyiapkan ahli yang bisa mengembalikan kebugaran kita seperti sedia kala"  jawab Jarot sambil tersenyum tipis.

     "Itu baru yang ditunggu - tunggu !"

     "Aku sudah lama tidak dipijit !"

     " Hahahaha..... !! " tergelak, terbahak - bahak kedua bajingan itu membayangkan apa yang akan mereka nikmati. 

     Tak lama berselang, kendaraan yang mereka tumpangi berhenti.  Beberapa puluh meter di hadapan mereka berdiri megah sebuah bangunan. Dari bentuknya, bangunan tersebut lebih mirip seperti pabrik atau gudang. Tanpa membuang - buang waktu, Bergegas kedua orang tersebut turun.

    "Bawa mereka ke dalam" seru lelaki tinggi besar sambil menunjuk ke arah belakang. Tak menunggu lama, Jarot segera membuka box bagian belakang kendaraan tersebut. 

     Sementara di dalam box kendaraan tersebut, kedua remaja sudah menyusun rencana besar. Saat pintu belum terbuka sempurna, Topan memberi aba - aba.

     "Satu..., dua..., tiga...  !" keduanya menerjang pintu box kendaraan dari dalam. Selanjutnya mereka berlari sekencang - kencangnya. 

     Bruuuukkk.... !

Jarot kaget dan tersungkur ke tanah. Mukanya mengeluarkan darah segar terkena pintu besi yang akan dibukanya. 

     Sementara itu lelaki tinggi besar hanya terpaku di tempatnya berdiri. Antara bingung dan heran, Tak percaya tawanannya bisa kabur semudah itu. Ia tersadar saat pria botak berteriak sambil memegangi hidungnya yang mengucurkan darah kental.

     "Kejar mereka... kejarrr... !" seru pria botak. Tangannya menunjuk dua remaja yang berlari menjauh. Sesekali keduanya menengok ke belakang. Memastikan apakah lelaki tinggi besar itu mengejar mereka. 

     "Terus lari Rif !" seru Topan saat melihat kawannya berhenti sejenak akibat kelelahan. 

     "Masuk ke dalam sini Pan !" Seru Arif saat menyadari lelaki tinggi besar itu kini menaiki kendaraanya hendak mengejar mereka. Setelah dengan susah payah memutar balik kendaraanya, kini ia sudah berada di tempat buruannya berhenti sejenak. Namum kini dua remaja itu sudah menghilang, masuk ke dalam rimbunnya pohon - pohon besar dan tanaman semak yang begitu rapat. 

     "Aduhh..." Arif menjerit pelan, saat kakinya tak sengaja menginjak benda berbentuk bulat. Penasaran, remaja tersebut meraih benda yang tertutup oleh lebatnya rumput alang - alang itu.  Sementara Topan  hanya  mengawasi keadaan sekitar. Betapa terkejutnya kedua remaja tersebut saat melihat apa yang ada di tangan Arif.

     "Teng.... tengkorak Pannn .. !" seru Arif panik. Spontan ia buang lagi benda yang baru saja di genggamnya. Topan yang ikut panik segera memberi kode agar mereka meninggalkan tempat  tersebut. 

     "Tempat apa ini Pan ?"

     "Sepertinya banyak orang yang mati di tempat ini, beberapa kali kakiku terantuk benda keras dan panjang seperti tulang manusia"  jelas Topan sambil terus mengamati sekeliling.  

     "Iya Pan, kakiku juga merasakannya" jawab Arif. Kedua remaja ini terus mengendap - endap, memastikan kedua orang penculik itu tidak mengejar mereka. 

     Perlahan hembusan angin menyapu kawasan hutan belantara itu. Di tengah segarnya udara yang berhembus, keduanya mencium aroma yang tidak sedap. Bau busuk  dan anyir menyeruak ke segala arah. Sontak saja kedua remaja itu hampir muntah dibuatnya. Berbagai upaya  dilakukan agar aroma busuk itu tidak tercium, namun sia - sia. 

     "Bau apa ini Pan. Wuoaeekkk... !" jerit Arif yang hampir memuntahkan seisi perutnya.

    "Sepertinya ini bau darah atau daging busuk" jawab Topan sambil menutup hidungnya. Dia arahkan pandangan ke segala arah, mencari asal aroma tidak sedap yang mereka hirup. Namun yang dilihatnya hanyalah pohon - pohon besar yang saling berhimpitan. Dan tentunya tumbuhan semak dan ilalang yang mampu menyamarkan keberadaan mereka.

Setelah memastikan keadaan aman, keduanya terus berjalan menjauh. Di benak keduanya dipenuhi pertanyaan yang masih menjadi misteri. Kenapa mereka diculik, siapa yang menculik mereka, dan untuk apa mereka diculik. Dan yang pasti mereka ingin mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi. Kenapa mereka di bawa ke tempat mengerikan ini.

     

Terpopuler

Comments

Author15🦋

Author15🦋

Semangat kak💪💪🧡

2023-06-18

1

Hantu

Hantu

Saya kasih hadiah bunga ya biar tumbuh bermekaran disepanjang cerita, uhuyyyy

2022-09-27

1

Dewi

Dewi

Ngeri banget kak, btw bikin penasaran nih

2022-09-01

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!