"Apa? Kamu mau coba?" Rico tampak menaikkan alisnya menatap Cynthia dengan tajam.
"What? Ogah banget lah, Hehehe ... maksud Cynthia bukan begitu, Om! Aduh ... Plis deh , Om. Cynthia mau pulang aja, lama-lama Cynthia bisa mati berdiri di sini!" ucapnya mengalihkan pembicaraan.
"Jangan mati sekarang! Kamu belum merasakan yang enak-enak, nyesel kamu nanti!" celetuk Rico sambil berjalan menuju mobilnya.
"Hah .... enak-enak? Asseeemm ... sumpah ya! Nih duda bikin kepalaku pusing dari tadi."
Gadis itu tampak menggelengkan kepalanya sembari mengekor di belakang Rico. Sementara Rico tampak menyunggingkan senyumnya melihat Cynthia yang berhasil Ia kerjai.
"Kamu memang gadis yang menggemaskan!" gumam pria itu di iringi senyum tipisnya.
"Kamu tunggu disini, biar Aku ambil mobilku sebentar, jangan kemana-mana!" titah Rico kepada Cynthia untuk menunggunya di depan Cafe, sementara dirinya mengambil Mobil yang Ia parkir kan di halaman belakang.
Saat Cynthia menunggu mobil Rico datang, tiba-tiba saja ada sepasang mata yang sedang mengintai Cynthia yang saat ini tengah berdiri di pinggir jalan depan Cafe. Cynthia tampak sedang mengecek ponselnya.
Dari arah kanan jalan, terlihat sebuah Mobil berhenti di dekat gadis itu, Cynthia tampak terkejut dengan mobil warna hitam yang tiba-tiba berhenti di depannya.
"Mobil siapa, sih!" batinnya yang merasa jika pengendara mobil itu memang sengaja memberhentikan mobilnya di depan nya. Dan tiba-tiba saja seorang pemuda yang keluar dari dalam mobil itu. Pria itu menghampiri Cynthia dan memaksanya untuk masuk ke dalam mobil.
"Ibra! Ngapain kamu di sini?" seru Cynthia yang melihat ternyata pengemudi mobil itu adalah Ibra, Cowok yang beberapa hari lalu telah Ia putuskan.
"Ayo ikut!" Ibra langsung menarik tangan Cynthia dan memaksa gadis itu untuk masuk ke dalam mobil nya. Namun, Cynthia memberontak. Gadis itu meronta dan menolak untuk masuk ke dalam mobil Ibra.
"Enggak! Aku nggak mau, lepaskan tanganku! Apa sih yang kamu mau!" Cynthia tampak memaksa Ibra untuk bicara.
"Nggak usah banyak tanya, ayo ikut! Aku ingin menyelesaikan masalah kita, hubungan kita tidak bisa berakhir begitu saja, Aku masih ingin kamu menjadi pacarku, Cynthia!" Ibra terus memaksa gadis itu.
"Dengar ya, Ibra! Kita udah tidak punya hubungan apa-apa lagi, titik! Aku dan kamu sudah berpisah dan Aku sudah tidak membutuhkanmu lagi! Lepasin tanganku. Brengsek!" ucap Cynthia yang terus meronta ingin dilepas.
"Tidak semudah itu kamu bisa pergi dari diriku, sebelum Aku mendapatkan mu, Aku tidak akan bisa hidup tenang, kamu harus menjadi milikku, Cynthia!" Ibra benar-benar sudah dibutakan oleh cinta.
Ibra terus menyeret tangan Cynthia dan tiba-tiba saja tangan seseorang dengan cepat menepis tangan Ibra agar melepaskan Cynthia.
Pria yang sedari tadi sudah melihat Ibra dan Cynthia beradu argumen tampak langsung bertindak, mengingat Ibra akan melakukan sesuatu kepada Cynthia.
Pria itu dengan cepat menarik kerah baju Ibra dan mengangkat nya ke atas, membuat Ibra merasa tercekik dan meronta.
"Le-lepaskan Saya!" pekiknya saat tangan kuat itu mencengkram erat kerah baju Ibra. Sementara Cynthia di buat terkejut saat melihat ternyata Rico yang sudah menolongnya.
"Om Rico!"
Rico terlihat begitu marah terhadap Ibra, teman sekampus Cynthia yang juga merupakan mantan pacar nya itu.
"Aku ingatkan sama kamu! Jangan pernah menyentuh gadis itu, jika sekali saja Aku melihat mu menyentuh kulitnya sedikit saja, maka Aku tidak akan segan-segan menghabisi mu, pemuda! Karena gadis itu adalah milikku." seru Rico kepada Ibra dengan tatapan yang tajam. Sontak apa yang dikatakan oleh Rico membuat Cynthia membuka mulutnya.
"Aku milik Om Rico? Beuh berani banget nih Om-om ngaku-ngaku, diiih emangnya siapa dia?" batin Cynthia pun sangat terkejut.
"I-iya, Om! Saya mengerti." Ibra tampak mengiyakan ucapan Rico yang membuat Cynthia dilema, diantara senang dan kesal. Cynthia senang ternyata Rico adalah pria yang pemberani yang bisa melindungi, sementara disisi lain, Rico dengan mudahnya mengakui Cynthia sebagai miliknya tanpa konfirmasi dulu kepada gadis itu.
Perlahan Rico melepaskan tangannya dari kerah baju Ibra dan melepaskan pemuda itu. Namun, Rico rupanya benar-benar memperingatkan kepada Ibra, agar pria itu benar-benar menjauhi Cynthia.
"Sekali lagi Aku peringatkan kepada mu, jangan pernah coba-coba ganggu Cynthia lagi, atau kamu akan berhadapan dengan Rico Arven. Camkan itu!" seru duda itu sembari menunjuk pada wajah Ibra.
Sejenak Ibra menatap wajah Cynthia dengan serius, masih ada dendam yang tersembunyi di balik tatapan mantan pacar Cynthia itu. Mulutnya berkata iya tapi hatinya benar-benar pemuda itu masih menyimpan dendam kepada Cynthia.
"Oke! Untuk sekarang kamu selamat, Cynthia! Tapi ingat! Aku akan tetap buat perhitungan Padamu, karena kamu benar-benar sudah membuat ku sakit hati, Aku terlanjur cinta dan sayang sama kamu, tapi kamu justru meninggalkan ku begitu saja, Aku tidak akan biarkan kamu hidup tenang." gumam Ibra sembari memandang wajah Cynthia dan setelah itu, Ibra pergi dan masuk ke dalam mobilnya.
Ibra pun pergi dari hadapan mereka berdua dengan membawa dendam yang belum terbalaskan. Sementara itu Cynthia mengucapkan terima kasih kepada Rico karena telah menyelamatkan nya dari mantan kekasih nya itu.
"Terima kasih banyak, Om! Om sudah menolong Cynthia, Saya tidak tahu jika saja Om terlambat menolong Cynthia!"
Rico menyipitkan matanya dan bertanya kepada gadis itu
"Apa pemuda itu mantan kekasih mu?" pertanyaan Rico membuat Cynthia cengengesan.
"Hehehe iya begitulah, Om! Tapi Cynthia sudah putus dengannya, bosen lah Om, mau ganti cowok lagi, tapi kayaknya Cynthia sudah menemukan pengganti nya, deh." jawabnya sembari tersenyum menggoda. Rico menggelengkan kepalanya, benar kata Benny, putrinya ini memang seorang playgirl, sesaat Rico tersenyum smirk, entahlah Pria itu tiba-tiba saja ingin mendekati gadis itu.
"Ya sudah! Ayo masuk. Aku tidak mau mengantarkan anak orang terlalu malam, apalagi kamu anaknya teman ku sendiri, bisa-bisa Aku dikira macam-macam sama kamu." kata Rico sembari membuka pintu mobil dengan remote.
Pintu mobil terbuka, Cynthia pun masuk ke dalam mobil. Rico kemudian melajukan mobilnya ke jalan raya. Dalam perjalanan tiba-tiba saja ponsel Rico berdering. Pria itu segera melihat layar ponselnya dan senyum di wajahnya pun mulai mengembang.
"Halo, Sayang! Iya iya ini Daddy sebentar lagi sampai, kamu mau di beliin apa? Oh iya iya nanti Daddy beliin, daaahh!"
Rico menutup kembali ponselnya, sementara Cynthia tampak mencoba menebak siapa yang sudah menelepon Rico.
"Apa itu Kiara, Om?" tanya Cynthia sembari mengerutkan keningnya. Rico tersenyum dan mengiyakannya.
"Iya!" jawabnya.
"Kia! Dia anak yang manis, Saya nggak tahu kenapa tiba-tiba saja Saya suka dengan anak, Om! Mungkin kita sama-sama kurang mendapat perhatian dari Ibu kandung, jadi Saya bisa merasakan apa yang dirasakan oleh Kia!" jawabnya sembari menatap jalanan.
Rico tersenyum dan tiba-tiba saja berkata. "Dan mungkin saja hanya kamu wanita yang disukai anakku, mungkin dia merasa hanya kamu yang pantas jadi Mamanya benar, kan?"
Cynthia memalingkan wajahnya, dia terlihat menahan senyumnya.
"Nggak tahu kenapa kok Aku senang sih, Om Rico bicara seperti itu ... atau jangan-jangan? Aku ...?"
...BERSAMBUNG...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 120 Episodes
Comments
Dedeh Dian
nah lho diluar skenario...Malah jadi jatuh cinta tuh sama om om
2022-10-14
0
🌺aNNa baiTi khaRomaH🌺
sudah jatuh cinta sama om om🤭🤭🤭🤭🤭
2022-08-09
1
nuraeinieni
wah cynthia jatuh nih sama om rico
2022-08-09
0