"Ih bener-bener ya! Nih duda bikin Aku gila, Cynthia! Ingat sepatu Gucci baru, masalah ngerayu nih orang tua kamu adalah ahlinya." batin gadis itu sembari memainkan rambutnya yang Ia buat sedikit keriting-keriting manja.
Sementara Rico, Pria itu tampak memperhatikan Cynthia yang tengah memintir-mintir ujung rambutnya dengan jari telunjuk lentik itu. Membuat Rico terlihat tertawa kecil.
Karena Ia merasa Rico tengah menertawakannya, Cynthia dengan wajah kesalnya kemudian berkata, "Ngapain Om ketawa-ketawa? Ngeledek Cynthia, ya! Pasti nggak pernah lihat gadis secantik Cynthia, kan! Hah kelihatan banget tuh," sindir gadis itu yang terus memainkan model rambut terbarunya.
Rico pun tampak mendekati gadis itu dan sengaja menyentuh rambut Cynthia yang sengaja di buat sedikit keriting.
"Perasaan tadi siang rambutmu nggak kayak gini, kenapa sekarang jadi seperti ini?" ucap pria itu dengan memegang ujung rambut Cynthia. Gadis itu spontan menarik rambutnya dari tangan Rico.
"Diih ngapain Om pegang-pegang, entar rambut Saya rusak nih!" ucapnya sembari merapikan rambutnya.
"Bangga banget sih punya rambut kayak gitu!" ucap Rico meledek.
"Ya iyalah, hello! Ini rambut model terbaru dan terkeren sepanjang masa, Om aja yang Kudet nggak bisa bedain mode dan fashion jaman sekarang, hah ... gimana Om bisa paham dengan pergaulan anak jaman now! Pasti tahunya fashion jaman old iya, kan! Hmm pantes aja nggak laku-laku." ucap gadis itu sambil memperhatikan sang Papi yang lama sekali ke kamar mandi.
Rico tertawa kecil mendengar ucapan Cynthia, gadis itu benar-benar membuatnya terhibur, entah sudah berapa wanita yang berusaha mendekatinya, tapi entah kenapa dengan Cynthia, Rico begitu mudah akrab saat bersama gadis itu.
"Cynthia memang gadis yang beda, persis sekali dengan Benny, gokil dan sangat menghibur." gumam Rico yang di iringi tawa kecilnya.
"Hiihh ... Papi kemana, sih! Kok lama banget ke kamar mandinya! Apa Papi nyasar, ya! Heleh ... si Papi kemana lagi?" ucap Cynthia sembari menoleh ke kanan dan ke kiri.
Sementara Rico terlihat membuka layar ponselnya, Ia mendapati Benny yang tengah mengirimkan pesan untuknya.
"Bro! Aku tinggal sebentar, tiba-tiba saja ada urusan mendadak dari kantor, Aku harus segera pulang, tolong kamu jaga Cynthia sebentar, bilang padanya Aku ke kantor sekarang, nanti kalau masih ada waktu, Aku akan segera kembali ke Cafe dan menjemputnya."
Rico menghela nafasnya dan membalas pesan Benny, "Okey."
Pria itu kemudian memasukkan kembali ponselnya dan Ia tampak minum jus yang tersedia di atas meja. Namun, tidak dengan Cynthia, gadis itu tampak mencari-cari keberadaan Sang Papi yang tidak kunjung datang.
Rico memperhatikan Cynthia yang sedang kebingungan, kemudian pria itu menggandeng tangan Cynthia untuk dibawa ke suatu tempat.
"Ayo ikut!" titahnya kepada Cynthia yang terkejut melihat tangan Rico yang memegang tangannya.
"Eh ... eh ... kita kemana, Om?"
Rico membawa Cynthia ke sebuah tempat di lokasi Cafe itu, dimana sebuah tempat di lantai atas dengan pemandangan kota di malam hari. Cynthia dibuat terperangah melihat keindahan tempat itu, gadis itu tidak menyadarinya jika di Cafe itu ada tempat seindah itu.
"Wah ... ini keren banget, sumpah!" Cynthia tampak berdiri di balik pagar pembatas gedung lantai paling atas itu, yang menampakkan pemandangan bintang-bintang yang berjejer rapi, sungguh suasana yang begitu mengasyikkan.
Sejenak Rico memandangi gadis itu, ada senyum terukir dari bibir duda beranak satu itu, senyum kekaguman dari seorang Rico yang selama ini tidak pernah sedekat ini dengan wanita.
"Om, coba lihat deh di sana! Bagus banget ya ampun, Om kok tahu sih, jika di sini ada tempat bagus!" ucapnya sembari mengeluarkan ponselnya dan berswafoto di tempat itu. Sesekali Cynthia mengambil potret nya bersama Rico, sebagai bukti jika dirinya dan duda itu sedang bersama.
"Cekrek ... cekrek ... cekrek."
Terlihat beberapa kali pose spontan di antara mereka berdua, hingga beberapa jepretan foto hingga tak disadari, ada satu pose yang membuat Cynthia mendelik.
"Asseeemm nih Om-om, kok dia pegang-pegang pinggangku, sih! Hiii ... kok Aku nggak sadar, ya! Eh ... biarin aja lah, ini bisa dijadikan bukti agar Kimmy dan yang lainnya percaya, jika Cynthia sangat pandai membuat Om Rico yang terkenal super dingin itu, bisa lumer meleleh." gumam Cynthia sembari tersenyum melihat hasil foto-fotonya.
"Dulu aku sering sekali datang ke sini bersama mantan Istriku, kami sering sekali melewati malam di sini, tapi sekarang semuanya tinggal kenangan."
Pria itu tampak menundukkan wajahnya, ada rasa kesedihan mendalam yang membuat Rico menyembunyikan wajahnya, Cynthia menghampiri Rico dan berdiri di samping pria itu.
"Pasti Om sangat mencintai Mommy nya Kiara, pasti dia wanita yang sangat cantik!" ucap Cynthia sembari menyalakan sebatang rokok, setelahnya Ia mengeluarkan asap rokok itu sembari melihat bintang-bintang yang berkerlipan menghias langit di malam itu.
Rico tersenyum dan menoleh kearah Cynthia yang sedang memperhatikan indah pemandangan malam itu dengan menikmati sebatang rokok miliknya.
"Iya ... dia wanita yang cantik, tapi itu dulu. Dan sekarang Aku sudah menemukan wanita yang lebih cantik dari dia!" ucap Rico sembari menatap wajah Cynthia, gadis itu terkejut dan memandang wajah Rico yang terlihat begitu tampan malam hari ini.
Cynthia adalah gadis perokok, pergaulan sekitarnya yang memaksa nya untuk melakukan hal itu, tapi Cynthia tidak serta merta semua pergaulan bebas teman-temannya Ia ikuti, ada satu hal yang sangat Ia jaga benar-benar, yaitu keperawanan.
Meskipun Ia terkenal dengan gadis seribu pria, tapi Cynthia tidak pernah sekalipun tidur bersama pria-pria yang Ia pacari, gadis itu sangat menjunjung tinggi sebuah kehormatan yang menjadi kebanggaan setiap wanita itu.
"Apa maksud, Om?" tanya gadis itu sembari meniupkan asap rokok pada wajah Rico. Sejenak Rico mengambil batang rokok yang berada di tangan Cynthia, Rico membuangnya dan dengan cepat duda itu meraih pinggang Cynthia dengan kedua tangannya.
"Deg."
Cynthia mengerjapkan matanya dan menatap bola mata Rico yang terlihat begitu teduh di bawah cahaya malam yang temaram itu.
"Kamu bilang tidak menyukai seorang pria yang merokok, tapi kamu justru menikmatinya, Kamu gadis yang cantik! Aku tidak mau kecantikan mu pudar hanya karena kamu menikmati rokok itu, maka dari itu, Aku tidak akan membiarkan rokok itu kembali menyentuh bibir mu!" ucap pria itu sembari menyentuh bibir Cynthia dengan lembut, dan entah kenapa Cynthia terpejam saat Rico semakin mendekati dirinya, hingga akhirnya bibir mereka saling bersentuhan.
"Oh God! Kenapa Aku tidak bisa menolak ciuman Om Rico, benar-benar tidak bisa!"
"Gadis ini membuat ku merasa hidup kembali, apa aku mulai menyukainya?"
Keduanya pun tampak menikmati ciuman itu begitu dalam, di bawah cahaya bintang yang menghiasi langit di malam itu.
...BERSAMBUNG...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 120 Episodes
Comments
𝙺𝚒𝚔𝚢𝚘𝚒𝚌𝚑𝚒
loh bbran ngrokok nih😲
2023-07-02
0
𝙺𝚒𝚔𝚢𝚘𝚒𝚌𝚑𝚒
kl laki2 enak y bisa nikah sama yy jarak usia nya terpaut juauh banget. dr segi finansial ok bingit dan dr segi seksual mgkn kl laki2 msh bs bertenaga timbang kl lakinya brondong istrinya lbh tua. krn wnta cpt tua mmng. tp rico bejo banget dpt ting2 bnr seusia bapak nya chyntia hehe
2023-07-02
0
Dedeh Dian
wah mau ngelamar untuk dapatkan sepatu guci ceritanya malah dilamar nih kayanya...hi hi
2022-10-14
0