"Eh ... gadis itu putrimu?" tanya Rico kepada Benny.
"Ya iyalah, dia putriku. Kenapa? Kamu sudah kenal dengan nya?" tanya Benny balik.
Rico tersenyum dan menggeleng kepalanya, ternyata dunia ini begitu sempit, seharian ini Dia menghabiskan waktu bersama gadis itu, sekarang Dirinya dipertemukan kembali dengan Cynthia, dan lebih mengejutkan lagi ternyata gadis itu adalah putri sahabatnya.
Benny melihat Rico yang terlihat Senyum-senyum sendiri sambil memperhatikan Cynthia yang masih duduk di kursi itu.
"Hei ... kamu kenapa senyum-senyum sendiri?" Benny menepuk pundak Rico dan pria itu terlihat menggaruk kepalanya.
"Jadi, gadis itu putrimu! Kamu tahu dari kemarin gadis itu sudah membuat ku pusing, kalau saja Aku tahu dia adalah putrimu, Astaga! Ini benar-benar tidak kuduga sebelumnya." balas Rico.
Sejenak Benny mencerna apa yang dimaksud oleh Rico, Benny ingat jika kemarin Putrinya itu sempat bilang jika Cynthia bertemu dengan seorang pria yang Ia sebut Om-om yang membuatnya kesal setengah mati. Mungkin saja yang dimaksud oleh Cynthia adalah Rico.
"Oh ... Aku ingat sekarang! Apa kemarin kalian bertemu? Dan putrimu bernama Kiara?" Benny menatap wajah Rico serius, pria itu mengangguk dan mengiyakan ucapan Benny.
Benny terlihat tertawa lepas, tidak disangka tidak di nyana, pucuk dicinta ulam pun tiba, ternyata yang dimaksud oleh Om-Om oleh putrinya itu adalah Rico, sahabatnya sendiri.
"Aduh ... ternyata itu kamu toh orangnya, Rico Rico, tuh si Cynthia kesal banget pas di rumah, katanya kamu tuh nyebelin banget, Cynthia juga bilang bertemu dengan putrimu juga, hmm ... ya ya berarti tadi siang kalian berdua pergi bersama dong!" seru Benny menebak.
Rico tersenyum dan berkata, "Iya ... tadi siang kami pergi bertiga." jawabnya sumringah.
Benny memperhatikan mimik wajah Rico yang terlihat begitu bahagia, rupanya sahabat masa SMA nya itu agaknya tertarik dengan putrinya. Tiba-tiba saja Benny berceletuk, "Apa Kamu suka dengan putriku?"
Spontan Rico terkesiap dan garuk-garuk tengkuknya, pria itu bingung harus menjawab apa.
"Hmm ... nggak ah, nggak berani Aku naksir putrimu, nanti kamu bakal marahin Aku dong!" ujar Rico sembari tertawa kecil. Benny mendekati sahabat nya itu dan berbisik. "Jangan berani-berani dekati putriku, jika kamu tidak nikahi Dia, udah gaspol bro! Aku udah capek dibuat pusing sama Anakku itu, mungkin saja Kamu bisa membuat putriku berubah, tentu saja Aku pasti sangat setuju jika kamu menjadikannya Istri." ucap Benny yang mendapat respon positif dari Rico.
"Istri? Haduh ... kamu ini seperti anakku saja, Kia putriku, malah sudah memanggil Mama pada Cynthia, gila nggak sih! Masa Aku harus nikahin anakmu sih Bro! Kamu bakal jadi bapak mertuaku dong!"
Keduanya tampak tertawa lepas, hingga akhirnya suara tawa mereka tak sengaja terdengar di telinga Cynthia.
"Eh ... kok kayak suara Papi ketawa sih. Tapi, Papi ketawa sama siapa?" Cynthia tampak memperhatikan sekeliling, kedua matanya berpatroli mencari keberadaan Sang Papi. Hingga akhirnya matanya dibuat tak berkedip saat Ia melihat seseorang yang sedang bercanda dengan Papinya.
"What? Bukannya itu Om Rico?" ucapnya sembari mengerjabkan kedua matanya, dan sesekali ia mengusap matanya, seakan tak percaya jika sosok Rico yang dibicarakan oleh Benny dan teman-temannya itu adalah Rico yang sama.
"Om Rico ada di sini? Itu artinya Papi dan Om Rico adalah teman satu sekolah, Astaga! Dunia ini memang begitu sempit, lagi-lagi aku harus bertemu dengan orang menyebalkan ini." ucapnya sembari memijit-mijit pelipisnya.
Hingga akhirnya suara sang Papi terdengar sedang memanggilnya namanya.
"Cynthia! Cynthia!"
Cynthia terkesiap dan Ia segera menoleh ke arah sumber suara. Cynthia melihat Benny yang sedang melambaikan tangannya agar Cynthia datang ke tempat Benny berada.
"Papi? Ihhh ngapain sih Papi panggil-panggil, eh ... tapi ini kesempatan untuk ku supaya bisa membujuk Om Rico, Aku berencana nembak Om Rico besok malam, dan melamarnya sekalian, Aku akan mengundang teman-teman, terutama Kimmy. Biar dia tahu bagaimana kemampuan ku untuk menaklukkan hati Om-nya itu." ucapnya dengan semangat.
Cynthia mulai beranjak pergi ke tempat dimana Benny dan Rico sedang duduk. Rico seperti biasa, pria itu pura-pura tidak melihat kedatangan Cynthia, dia justru sedang asyik menghisap rokoknya. Cynthia mulai mendekati mereka, dan gadis itu mulai menyapa keduanya.
"Ada apa, Pi!" ucapnya sembari memperhatikan Rico yang sedang duduk di samping Benny.
"Cynthia! Ini teman Papi yang Papi ceritain kemarin, cowok baru yang telah berhasil mengalahkan ketampanan dan kepopuleran Papi di sekolah." ujar Benny sembari tersenyum.
"Hai Om! Kita ketemu lagi di sini! Nggak nyangka, ya! Kita bertemu kembali, mungkin saja kita berdua ini memang berjodoh, benarkan, Pi!" celetuk Cynthia yang membuat Benny harus meninggalkan mereka berdua, supaya putrinya dan Rico bisa semakin akrab.
"Cynthia! Papi ke toilet sebentar, Rico Aku tinggal dulu, ya!" pamit Benny pada keduanya.
Keduanya mengangguk kan kepalanya, Kini tinggal mereka berdua saat Benny minta izin untuk ke kamar mandi. Cynthia mulai membuka pembicaraan dengan pria yang baru Ia kenal sejak kemarin.
"Om Rico! Temennya Papi, kan?" tanya Cynthia sedikit gugup. Pria itu menghela nafasnya dan memandang wajah Cynthia dalam-dalam.
"Memangnya kenapa jika aku adalah temannya Papi-mu, apa kamu tidak suka melihat ku lagi?" jawab duda tampan itu dengan mendekatkan kursi nya di samping Cynthia.
"Ya ampun nih Om-om, ngapain sih pake dekat-dekat segala, mana jantung ku mau copot lagi ... huuuhh." jantung Cynthia terasa berdecak hebat, entah kenapa tiba-tiba saja Dirinya semakin dibuat salah tingkah saat Rico mendekati dirinya.
"Eh ... eh Om mau apa, nih! Jangan macam-macam, ya!" ucapnya sembari memalingkan wajahnya. Hingga akhirnya dada Rico menyentuh pundak Cynthia, pria itu tampak mengambil asbak yang terletak di sebelah kanan meja Cynthia. Karena Rico saat itu sedang merokok, membuat Cynthia mendorong tubuh Rico tiba-tiba.
"Diihh, Om ngerokok ya?" ucapnya sembari mengerutkan dahinya. Rico tersenyum dan kemudian ia menghisap lagi rokoknya sembari berkata. "Memangnya kenapa jika Aku merokok, ada masalah?" jawab Rico sembari menatap wajah Cynthia yang terlihat tidak suka melihat dirinya merokok.
Cynthia berkata sambil menatap bola mata Rico dengan tajam. "Asal Om tahu, ya! Saya ini memang penggemar rokok! Tapi entah kenapa jika Saya melihat laki-laki yang sedang merokok, kok rasanya nggak banget lah, nggak macho!" ujarnya dengan tatapan yang serius.
"Apa maksudmu?" Rico tampak berkerut keningnya.
"Om nggak macho! Dan pastinya rokok itu akan membuat seorang pria lama-lama menjadi impoten, Om ngerti nggak, sih!" ujar Cynthia sembari menjelaskan dengan tangannya, bahwa impoten itu ibarat bunga yang layu.
"Memangnya kenapa kalau Aku impoten, Aku tidak khawatir tuh jika Aku impoten, kan ada kamu." ucapan Rico ternyata membuat gadis itu membulatkan matanya.
"Maksud, Om!"
Rico mendekati Cynthia dan berbisik lirih pada telinga gadis itu.
"Karena kamu adalah satu-satunya wanita yang sudah berhasil membuat anu ku bangkit kembali."
Sejenak Cynthia menelan ludahnya kasar, mendengar ucapan Rico yang tampak membuatnya merinding setengah mati.
"Huek, dasar duda gila!" gumam Cynthia dalam hati.
...BERSAMBUNG...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 120 Episodes
Comments
𝙺𝚒𝚔𝚢𝚘𝚒𝚌𝚑𝚒
haduh ketemu model begini , chyntia kamu kalah nanti hehe
2023-07-02
0
❎BACKSPACE❎
baca part atas nangis nangis,bc part ini jd ketawa...piye to iki..??
2023-01-07
0
Febry Abi
nangisdan tertawa jd satu thor😭😭😭😅😅😅😅
2022-10-25
0