BAB 13

"Apa urusan denganmu, aku hanya ingin bertemu dengan Ayahku saja," balas Ibu.

"Ada apa ribut-ribut?" tanya sang raja keluar dari dalam.

"Ah Yang Mulia," selirnya menundukkan kepala.

"Yang Mulia," Ibu menundukan kepala memberi hormat. Feng Lias juga menundukkan kepala.

"Anakku, ada apa kau datang kemari, dan kenapa dengan pakaian lusuhmu?" tanya sang Raja heran dan kasihan.

"Aku rasa dia sengaja Yang Mulia untuk mencari perhatian Yang Mulia," jawab selirnya.

"Aku tidak berbicara denganmu, dan jaga ucapanmu selir," jawab Raja.

"Maafkan aku Yang Mulia," ucap selir menundukkan kepala.

"Katakan kau mau apa Anakku?" tanya Raja lagi.

"Maafkan aku Yang Mulia, tapi aku dan anakku ingin pindah Yang Mulia," ucap ibu.

"Kenapa kau ingin pindah anakku, apa ada sesuatu yang menganggumu, atau kau pindah di sini saja," ujar Raja.

"Tidak Yang Mulia, aku dan anakku ingin pindah ke ujung kota, di rumah itu terlalu banyak kenangan bersama suamiku, jadi kami lebih baik pindah saja," ujar Ibu.

"Apa tidak apa-apa kau pergi Nak, sedangkan kalian dalam kesusahan," ujar Raja tak rela pergi.

"Kami tidak apa-apa Yang Mulia, ini sudah niat kami, semoga Yang Mulia memberi restu kepada kami," jawab ibu.

"Baiklah jika begitu," ucap Raja. Meskipun Raja tak rela.

"Terima kasih Yang Mulia, jika begitu kami segera pulang dan berkemas," pamit Ibu.

Ibu menarik tangan anaknya dan kemudian mereka pun pergi dari istana.

"Ayo, kita berkemas, jangan sampai ada yang ketinggalan," pesan ibu setelah sampai di gubuknya.

Di saat Ibu dan Feng Lias sedang berkemas, Raja pun datang ke rumah mereka

"Ah Yang Mulia," ibu kembali menundukkan kepala.

"Ini rumahmu?" tanya sang Raja melihat keadaan di dalam rumah Feng Lias.

"I-iya Yang Mulia," jawab ibu. Rumah mereka sangat memperihatinkan.

"Maafkan Ayah yang tidak memperhatikanmu, sehingga Ayah tidak tahu jika kau selama ini dalam kesulitan," ucap Raja sedih.

"Kami baik-baik saja Yang Mulia, Anda tidak perlu khawatir, ayo Nak, kita pergi," ucap Ibu mengaja Feng Lias pergi.

"Baik Ibu," jawab Feng Lias membawa barang-barangnya yang di bungkus oleh kain.

"Mari ikut Ayah ke istana saja," ucap Raja menahan mereka.

"Tidak Yang Mulia, terima kasih atas tawaran Anda," ucap Ibu menundukkan kepala dan mereka pun pergi meninggalkan Raja.

"Maafkan aku anakku, Ayah yang tidak memperhatikan kalian selama ini, ayah yang terlalu sibuk di istana," ucap Raja menyesal.

"Temukan tempat tinggal mereka, dan kirimkan emas!" perintah Raja.

"Baik Yang Mulia," angguk pengawalnya.

Feng Lias dan Ibu menyusuri jalan mencari tempat yang cocok.

"Ah Ibu, di sana sepertinya cocok untuk kita bangun rumah," ucap Feng Lias menunjuk di tempat kosong.

"Ah iya, mari," angguk ibu setuju.

Mereka pun meletakkan barangnya di atas tanah.

"Ibu, aku akan mencari kayu untuk membangun tempat tinggal kita, ibu di sini saja ya," ucap Feng Lias.

"Ya sudah jika begitu," ucap Ibu.

Feng Lias pergi ke hutan di belakang tanah kosong tempat mereka berhenti tadi.

"Baiklah, aku akan menumbangkan pohon-pohon ini, sekalian mempelajari jurus agar semakin mahir.

JURUS PEDANG NAFAS API

Duaaaarrrr!

Jurus pedang Feng Lias mengeluarkan api membuat akar pohon terbakar oleh panasnya.

Braaakk!

Pohon pun satu persatu tumbang.

BERSAMBUNG

Terpopuler

Comments

Harman LokeST

Harman LokeST

laaaaaaaaaaaaaajjjjjjjjuuuuuuutttttt

2024-03-13

0

wak-Kat

wak-Kat

👌

2023-02-05

0

Harman LokeST

Harman LokeST

membuat rumah

2022-11-14

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!