BAB 7

Feng Lias kembali menuju pasar dan segera mencari Ibunya.

20 menit ia mencari akhirnya ia menemukan juga di tempat penjual baju.

"Ibu," sapa Feng Lias.

"Feng Lias, ke sini Nak. Apa menurutmu ini bagus untuk Ibu?" tanya Ibu bahagia karena ia bisa berganti pakaian.

"Cantik, ini sangat cocok untuk Ibu," ucap Feng Lias tersenyum.

Ibu membelinya dan juga sudah membeli baju untuk Feng Lias dan mereka segera pulang.

"Ibu mau mandi dulu, ibu ingin memakai baju baru ini," ucap Ibu senang.

"Apa Ibu tidak memetik obat hari ini?" tanya Feng Lias duduk di ranjang kayunya.

"Besok saja, Hari ini ibu ingin memakai baju baru," ucap ibu tersenyum.

"Ya sudah, jika begitu, aku saja yang memetik bahan obatnya," ucap Feng Lias mengambil bakul dan parang kesayangannya.

"Jangan, kamu kan tidak tahu bahan obatnya," ucap Ibu.

"Akan ku petik semua dan tinggal ibu memilihnya di rumah," ucap Feng Lias

"Ya sudahlah," ucap Ibu pasrah.

Feng Lias pun menuju hutan.

"Kira-kira di pangkal hutan larangan, hewannya bahaya nggak ya?" tanya Feng Lias sambil berjalan.

"Heh! Kalau tidak di coba mana tahu," ucapnya berlari dengan kecepatan yang ia miliki.

Sesampainya di sana ada beberapa orang yang memburu hewan level 5 karena hewan level 5 ke atas memiliki batu permata yang bisa menaikan level dan itu jika beruntung karena tak semua hewan ada batu permatanya.

Ding ding

Misi baru.

Bunuh hewan level 3

Hadiah 30 poin.

Feng Lias memberanikan diri masuk ke sana berdiri di atas tunggul kayu yang sudah mati.

Ding ding

Hewan level 2 mendekat.

"Eh misinya tadi bunuh hewan level 3, kalo bunuh hewan level 2 dapat poin nggak ya?" tanya Feng Lias berpikir.

"Bunuh sajalah," ucapnya mengibaskan parangnya yang belum sempat ia jadikan pedang.

Kijang bermata biru itu terluka di bagian kakinya dan Feng Lias mengejar hewan itu lalu melompat dan membelah kepala kijang itu dan kijang itu terjatuh.

JURUS BUNGA API

Duaaaarrr!

Kijang itu mati seketika.

Ding Ding

Anda mendapatkan 20 poin.

"Heh! ternyata dapat juga, jika begini hewan level 1/2 poin pun ku lawan," ucap Feng Lias tertawa.

Ding ding

Hewan level 3 mendekat.

Seekor banteng berkaki enam berlari menuju ke arah Feng Lias. Feng Lias pun menantangnya, Banteng itu melompat ke arah Feng Lias dan Feng Lias menjatuhkan tubuhnya ke bawah dan menendang perut banteng tersebut.

"Astaga! Perut banteng itu ternyata keras juga," ucap Feng Lias memegang kaki.

Banteng itu berbalik arah dan melaju ke arah Feng Lias.

JURUS LEDAKAN API

Duaaaarrrr!

Banteng berkaki enam itu tumbang.

"Sekali lagi!" teriak Feng Lias.

JURUS LEDAKAN API

Duuuuuaaaaarrrrr!

Banteng itu pun tak bisa berdiri lagi. Feng Lias mendekatinya dan menancapkan parangnya ke leher banteng dan Banteng itu bersimbah darah.

Ding ding

Misi selesai.

Anda mendapatkan 30 poin

Poin Anda menjadi 50 poin.

"Hehehe, poin ku cukup untuk ku membeli jurus baru," ucap Feng Lias tertawa senang

"Baru aja mengalahkan hewan level 3 saja sudah senang, sana lawan hewan level 5," tantang salah satu pria yang juga berburu hewan.

"Heh siapa takut," ucap Feng Lias.

Ding ding

Misi baru

Bunuh hewan level 5

Hadiah 50 poin.

"Hahaha, kebetulan sekali, aku bisa menambah poin," ucap Feng Lias.

Ding ding

Hewan level 5 mendekat.

Seekor kelinci bertanduk melompat lompat.

"Mau kemana kau kelinci," ujar Feng Lias mengejar kelinci bertanduk itu.

Ketika Feng Lias ingin menangkapnya Kelinci itu menghilang, sebenarnya bukan menghilang, tapi lompatannya sangat cepat.

"Pantas saja ia di sebut hewan level 5, ia sangat cepat," ucap Feng Lias.

"Kita biarkan saja dia bertarung setelah dia kelelahan kita akan mengambil batu permata di tubuh kelinci itu," bisik pria itu kepada temannya. Mereka tersenyum licik.

Kelinci itu melompat tanpa bisa di sadari ia mencakar bahu Feng Lias.

"Sial! Ia sangat sulit di kalahkan, apa level ku yang tidak cukup," ucap Feng lias.

Kelinci itu lagi-lagi melukai bahu kanan Feng Lias dengan cakar kakinya yang tajam.

"Aku harus menaikkan level," ucap Feng Lias duduk bersila.

"Apa dia sedang menaikan level?" tanya pria itu.

"Sepertinya begitu," jawab temannya.

"Naikkan level," ucap Feng Lias.

Kenaikan Level

Memindai...

Loading...

Mulai...

10%...

20%...

30%...

40%...

50%...

60%...

70%...

80%...

90%...

100%...

Selesai.

Selamat Anda naik level 3

Poin Anda di potong 50 poin.

Zzzzttttttt!

Zzzzttttttt!

"Gila! Dia naik level hanya hitungan jari saja," ucap mereka terkejut.

"Benar, bukankah dia sudah terkenal dengan Tuan muda tidak berguna, apa jangan-jangan dialah sesungguhnya orang paling jenius," ucap temannya.

"Apa mungkin begitu?" tanya temannya dan mereka saling berpandangan satu sama lain.

"Baiklah, kelinci busuk, kesini kau," ucap Feng Lias sudah siap.

Kelinci itu kembali melompat dan seketika menghilang lagi dari pandangan.

"Kau pikir kau bisa kabur," ucap Feng Lias melihat arah gerak Kelinci tersebut yang ingin melukainya, dengan cepat Feng Lias menangkapnya lalu menghempasnya ke batu besar beberapa kali.

Pletak.

Kepala kelinci itu pecah.

"Hahaha... kau hanya punya kecepatan, tapi tidak punya pertahanan," ucap Feng Lias tertawa lalu mengambil batu permata dari tubuh kelinci itu.

Ding ding

Misi selesai

Selamat Anda mendapatkan 50 poin.

"Ini poin aku gunakan untuk memilih jurus," ucap Feng Lias melihat menu jurus di monitornya.

"Cepat ambil batu permatanya," ajak temannya mengepung Feng Lias.

"Mau apa kalian?" tanya Feng Lias merasa heran.

"Berikan kami batu permata itu," ucap mereka dengan nada tinggi.

"Enak saja, maksudnya kalian ingin merampas punyaku? Jika ingin, maka carilah sendiri," tolak Feng Lias.

"Jika kamu tidak mau memberikan secara baik-Baik, maka kami akan mengambilnya secara paksa," ucap pria itu dan mereka menyerbu ke arah Feng Lias.

JURUS HANTAMAN GUNUNG

JURUS PHEONIK BERTERIAK

Feng Lias juga mengarahkan jurusnya.

JURUS LEDAKAN API 2

DUAAAAAAARRRR!

Mereka ternyata imbang.

"Mereka ke sini membunuh hewan level 5, berarti mereka level 5, sedangkan aku level 3, dan kami imbang, berarti aku bisa melawan 2 level di atasku, wah... ini benar-benar keren," ucap Feng Lias bangga dengan dirinya sendiri.

Mereka kembali mengarahkan jurusnya.

JURUS HANTAMAN GUNUNG

JURUS TERIAKAN PHEONIK

JURUS LEDAKAN API 3

DUAAAAAAARRRRRR!

Mereka pun jatuh terjungkang.

"Sial! Dia benar-benar kuat," ucap temannya.

"Ayo kita lari," ucap mereka yang kabur begitu saja.

"Heh! Ingin melawanku? Kaluan belum cukup kuat," ejek Feng Lias.

"Baiklah aku akan memilih jurus,"

(Anda bisa menukarkan buku hitam jurus ledakan petir)

Mempelajari jurus

Memindai...

Loading...

Mulai...

10%...

20%...

30%...

40%...

50%...

60%...

70%...

80%...

90%...

100%...

Selesai

Selamat Jurus siap di gunakan

Poin Anda di potong 50 poin.

"Astaga, semakin lama semakin mahal saja," gerutu Feng Lias.

Feng Lias pun mulai mencari bahan obatnya dan memetik apa yang terlihat di matanya.

Ding ding

Misi baru

Petik obat rumput berakar tunggal

Hadiah 1 poin.

"Seperti apa rumput berakar 1 itu, apa akarnya cuma 1 atau akar cuma 1 tapi banyak serabutannya?" tanya Lias bingung.

"Ah! cabut saja semuanya, nanti juga akan tahu," ucap Feng Lias. Ia mulai mencabut rumput yang ada di depannya.

Ding ding

Anda mendapatkan 1 poin

1 poin

1 poin

1 poin

-1 poin

"Astaga, ternyata jika salah cabut mengurangi poin, aku harus mencabut yang benar nih," ucapnya berhati-hati.

1 poin

1 poin

-1 poin

"Astaga rumput liar nyelip pun bisa di kurangi, baiklah, aku akan mencabut semuanya," ucap Feng Lias geram.

Ia mencabut semua daun yang ada di depannya.

1 poin

- 1 poin

- 1 poin

1 poin

1 poin

1 poin

1 poin

1 poin

1 poin

-1 poin

-1 poin

1 poin

1 poin.

"Ku rasa ini sudah cukup," ucap Feng Lias melihat bakulnya yang sudah banyak. Ia pun pulang mengendong bakulnya mebawa parangnya.

Ding ding

Misi selesai

Selamat Anda mendapatkan 30 poin

"Ya sudah, hari pun sudah lewat sore, aku bahkan lupa makan," ucap Feng Lias menatap langit dan ia pun bergegas pulang.

"Banyak sekali obatnya," ucap Ibu senang.

"Ibu pilih saja bahan obatannya, Oh ya Ibu, panggang daging rusa apa masih ada?" tanya Feng Lias.

"Sudah habis, hanya tinggal daging burung yang kemarin ibu panggang," ucap Ibu.

"Tidak apa-apa, aku lapar bu," ucap Feng Lias.

"Baiklah ibu ambilkan," ucap Ibu ke dapur dan membawakan Feng Lias daging burung panggang dan air minum.

"Makanlah, ibu akan memilih bahan obatnya dulu," ucap Ibu.

"Ya Ibu," angguk Feng Lias yang langsung menyantap makanannya.

"Aku harus segera menjadikan parangku menjadi pedang, batu kristal di tambah poinku aku rasa cukup untuk menjadi pedang dasar dahulu, aku akan menempanya nanti malam," ucap Feng Lias mengangguk-angguk.

"Ibu, aku ingin tidur sebentar, jika sudah malam bangunkan aku ya," pesan Feng Lias.

"Baiklah," jawab Ibu dari dapur.

Femg Lias merebahkan tubuhnya di atas ranjang kayu dan berbantal dari bahan kayu namun di atasnya di beri sedikit kain agar kepalanya tidak sakit.

BERSAMBUNG

Terpopuler

Comments

Harman LokeST

Harman LokeST

seeeeeeeeeeeeeeemmmaaaaaaaaaannngggaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaTtttttttttttttttttt teeeeeeeeerrrrrrrrrrruuuuuuuussssss

2024-03-13

0

Amma Pasar

Amma Pasar

babat sama rumput2 nya

2024-01-18

0

Harman LokeST

Harman LokeST

seeeeeeeeeeeeeeemmmaaaaaaaaaannngggaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaTtttttttttttttttttt

2022-11-14

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!