BAB 5

"Ibu bagaimana jika sebagian ini ku gunakan untuk senjataku dan sisanya kita jual untuk memperbaiki rumah," saran Feng Lias.

"Terserah padamu Nak, kau yang punya Batu, besok kita akan ke pasar untuk menjual bahan obat dan batu ini," ucap Ibu.

"Baiklah jika begitu, aku ikut ibu ke pasar," jawab Feng Lias.

"Oh ya, tadi kau meminta ibu untuk memanggangkan rusa, sudah masak, makanlah," ucap Ibu menyodorkan potongan dagiang rusa di atas piring kayu beralasan daun pisang.

"Terima kasih Ibu," ucap Feng Lias menyantapnya dengan lahap.

"Sesudah makan istirahatlah, Ibu juga akan istirahat agar kita bisa bangun pagi," pesan Ibu.

"Baik Ibu," ucap Feng Lias mengangguk.

Selesai makan, diam-diam ia keluar rumah mencari tempat yang tenang.

Ia duduk bersila sambil menatap langit yang penuh bintang. "Tidak menyangka, aku pindah ke dunia ini yang tidak ada kendaraan, tidak ada teknologi, tidak ada barang modern dan juga tidak game yang biasa ku main di ponsel, di sini malah kekuatan yang di lihat, sayangnya aku malah pindah ke tubuh tuan muda yang tak berguna ini, tapi aku bersyukur karena punya ibu yang baik dan peduli denganku, Baiklah, aku akan bersemedi sebentar, untuk menaikan level," ucap Feng Lias.

"Gunakan poin untuk menaikan level," ucap Feng Lias menutup matanya

Menaikan level

Memindai...

Loading...

10%...

20%...

30%...

40%...

50%...

60%...

70%...

80%...

90%...

100...

Selesai

Ding ding

Anda naik level 1

Poin Anda di potong 20 poin

"Baiklah aku pulang sekarang," ucap Feng Lias.

Ia pun segera pulang masuk ke rumah dan tidur di atas tempat tidur kayu.

Di malam itu ia bermimpi jika Ibunya yang di alam lain menagis atas kepergiannya yang mengherankan pria yang sama persis dengannya mereka menemukan tak bernyawa di atas lubang tempat ia jatuh waktu itu namun tidak ada lubang lagi di sana.

Ibunya sangat menyesal karena selama ini selalu memarahinya dan kini ia berharap jika Lias hidup kembali.

"Sudahlah Bu, ikhlaskan kepergiannya, ini sudah takdir dari Tuhan," ucap ayahnya menenangkan.

Ia juga melihat jika tubuhnya di kuburkan dan terdengar tangis pilu dari sanak saudaranya dan tanpa sadar ia juga menagis melihat tubuhnya sendiri di masukkan ke dalam liang lahat.

Feng Lias pun terbangun dari tidurnya karena di bangun oleh Ibunya.

"Feng Lias, ayo kita ke pasar," ajak Ibu.

"Baik Ibu," jawab Feng Lias menuju kamar mandi dan mencuci wajahnya.

Mereka pun sarapan yaitu daging rusa panggang kemaren.

Mereka berdua pun ke pasar dan di sana sudah ramai sekali orang di sana. Ibu Feng Lias sengaja mencari pembeli yang jauh dari keramaian untuk menjual bahan obat dan batu kristal tersebut.

"Saya ingin menjual bahan obat dan ini semuanya," ucap Ibu Feng Lias memperlihatkan bahan obat.

"Aku sangat beruntung hari ini, ini bahan obat sangat banyak dan juga ada yang tidak di temukan pada pemetik lainnya, ini metiknya pasti tempat yang berbedakan?" tanya pembeli obat itu senang.

"Iya, kami mencarinya di perbatasan hutan larangan," ucap ibu Feng Lias.

"Wah kalian sangat berani, mantap, mantap, mantap, akan saya kasih 2 keping uang emas," ucap pembeli bahan obat tersebut.

"Kasih tambah lagi Tuan, jika kami dapat bahan obat yang lain kami akan jual pada Anda," pinta Feng Lias.

"Oh baiklah, baiklah," ucap pembeli itu menambahkan 2 keping perak.

"Tuan kami ingin menjual batu kristal ini," ucap Feng Lias memperlihatkan batu tersebut namun masih di dalam bakul.

"Wah ini batu aku mau bali, berapa kalian ingin jual?" tanyanya sambil tertawa.

"10 keping emas," jawab Feng Lias.

"Baiklah," ucap pembeli itu setuju.

Feng Lias menyerahkan batu kristal itu yang hanya sebagian dan sebagian lagi ia simpan di rumah untuk ia jadikan pedangnya.

"Uang ini sebagian kita untuk beli bajumu dan sebagian ini untuk beli makanan dan sebagian lainnya untuk beli yang kau suka di pasar ini," ucap Ibunya.

"Ibu juga belilah baju," ucap Feng Lias.

"Iya Ibu akan beli," angguk ibu tersenyum.

Ding ding

Beli batu permata.

Hadiah 20 poin.

"Ibu, aku ingin beli batu permata," pinta Lias.

"Mari ibu temani," ucap Ibu membawa Feng Lias ke tempat penjual batu permata.

"Yang in berapa Tuan?" tanya Feng Lias kepada penjual permata.

"Ini 2 keping perak," jawab penjual itu.

"Wah wah... Tuan Muda kita ingin membeli permata? Untuk siapa? Dan untuk apa? Dengan tubuh yang tak berguna itu hanya bisa di jadi pajangan rumah," ejek Feng Lian tertawa bersama kedua sepupunya Feng Yun dan Feng Ling.

"Terserah aku membelinya untuk apa, aku membeli ini bukan meminta uang darimu," balas Feng Lias.

"Ternyata mulutmu sudah berani melawan ya," ucap Feng Lian tak suka.

"Lalu kenapa? Kau iri dengan ku, aku yang miskin ini bisa membelinya dan kau yang kaya tidak bisa," ucap Feng Lias mencibir.

"Dasar kurang akan ku hancurkanmu di sini!" bentaknya marah.

"Cukup Feng Lian, jangan buat kekacauan di tengah pasar begini, jika kakek tahu kita tidak akan boleh keluar lagi," ucap Feng Yun menahannya.

"Aku tidak puas jika tidak menghancurkannya!" ucap Feng Lian tak mereda.

"Begini saja 3 bulan lagi ada pengetesan kenaikan level untuk masuk akademi, di sana kita bisa menantang di atas arena kita bisa bertarung dengan orang yang kita mau, kau bisa memilihnya untuk bertarung dan kau hajar hingga dia tak bisa bergerak lagi," saran Feng Ling.

"Benar," angguk Feng Yun setuju.

"Baiklah, akan ku tunggu kau di arena pertandingan," ucap Feng Lian menatap tajam Feng Lias.

"Untuk apa kau menungguku, aku tidak akan datang," ucap Feng Lias mencibir.

"Jika kau tidak datang berarti kau pecundang sejati," hina Feng Lian.

"Heh! Aku sudah biasa di panggil begitu, yang keluar dari mulutmu ku anggap saja kentut," jawab Feng Lias membuat Feng Lian kesal.

JURUS TAPAK GAJAH.

Duaaaarrrrrrr!

Feng Lias punya kecepatan dan ia secepatnya menghindar.

"Kau hanya kebetulan bisa menghindar, jurusku kali ini kau tidak akan bisa menghindar lagi

BERSAMBUNG

JANGAN LUPA LIKE VOTE KOMEN DAN HADIAH

TERIMA KASIH

Terpopuler

Comments

Harman LokeST

Harman LokeST

seriuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuussssssssss teeeeeeeeerrrrrrrrrrruuuuuuuusssssssss authooooooooooooooorrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr

2022-11-14

1

Jimmy Avolution

Jimmy Avolution

Ayo..

2022-11-09

0

Edi Sudrajat

Edi Sudrajat

uraaa

2022-09-12

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!