BAB 12

"Ya udah semuanya sudah terbagi, kita pulang yuk," ajak Ibunya.

"Baik Bu," angguk Feng Lias setuju.

Mereka pun kembali pulang ke rumah.

Sesampai di rumah mereka pun masuk ke rumah dan Ibu pun duduk di ranjang kayunya.

"Feng Lias, apa memang kita harus pindah saja dari tempat ini?" tanya Ibu dengan wajah sedih.

"Aku terserah Ibu saja, aku akan ikut kemana ibu pergi," ucap Feng Lias.

"Ya sudah jika begitu, Ibu akan datang kepada kakek untuk mengatakan jika kita akan pindah besok," ucap Ibu.

"Kira-kira kita akan pindah kemana Bu?" tanya Feng Lias.

"Kita akan mencari tempat di ujung kota, biasanya di sana banyak tempat tinggal yang kosong, kita akan membangun gubuk di sana," ucap Ibu.

"Baik Ibu," ucap Feng Lias menurut.

"Jika begitu, tidurlah, besok kita berkemas," ujar Ibu membaringkan tubuhnya di atas ranjang kayu.

"Ibu aku keluar sebentar untuk memperhalus pedangku," pinta Feng Lias

"Baiklah, tapi cepatlah kembali," ucap Ibu.

"Baik Ibu," jawab Feng Lias kemudian ia keluar dari rumah dan pergi ke tempat lapangan luas.

Sesampai di sana Feng Lias duduk lalu meletakan pedang di tanah.

"Gunakan poin untuk memperhalus pedang,"

Perhaluskan pedang

Memuat...

Loading...

Mulai...

10%...

20%...

30%...

40%...

50%...

60%...

70%...

80%...

90%...

100%...

Selesai

Poin Anda di potong 50 poin

Sisa Poin Anda 48 poin.

"Gunakan semua poin untuk mengambil jurus pedang"

Jurus pedang

Memindai...

Loading...

Mulai...

10%...

20%...

30%...

40%...

50%.....

60%...

70%...

80%...

90%...

100%...

Selesai.

Jurus pedang nafas api.

"Kok namanya tidak keren, coba aku tes dulu, semoga saja penampilannya tidak jelek seperti namanya," ucap Feng Lias.

JURUS PEDANG NAFAS API

Husssshhhhhh...

"Tuh kan? Tidak terjadi apa pun, cuma hembusan angin saja," ucap Feng Lias kecewa ia pun berbalik badan dan melangkahkan kaki untuk pergi

Baru saja beberapa langkah terdengar suara letusan yang hebat.

Duaaaar!

Duaaar!

Duaaar!

Duaaar!

Pohon bertumbangan oleh ledakan api seperti bom yang di lempar secara bertubi-tubi.

Feng Lias jadi kebingungan. "Itu ledakan jurus pedangku ya?" tanyanya.

"Baiklah, aku ku tes sekali lagi," ucapnya mengangkat pedang tinggi-tinggi.

JURUS PEDANG NAFAS API

Hussssshhhhh.

Duaaar!

Duarr!

Duuaar!

"Wah... keren sekali, baru saja nafasnya sudah sekuat ini, bagaimana jika kekuatan tubuh pedang, tapi ini sangat menguras energi, aku akan menjadikan kartu As saja," ucap Feng Lias kagum.

Setelah mengetes jurus pedangnya, ia memutuskan untuk pulang.

Feng Lias juga merebahkan tubuhnya, karena malam semakin larut.

xxx

keesokan harinya

Ibu bangun pagi-pagi sekali, menyiapkan makanan untuk mereka sarapan. Sedangkan Feng Lias memegang pedangnya dan menelitinya.

"Feng Lias ayo sarapan dan kemudian kita akan ke istana," ujar Ibu.

"Baik Ibu," ucap Feng Lias meletakan pedangnya di sampingnya.

Mereka pun makan dan setelah makan, Feng Lias segera berangkat ke istana yang tidak jauh dari gubuknya.

"Itu bukannya Tuan muda yang berguna itu, untuk apa dia kesini?" tanya pelayan istana.

"Tolong katakan pada Raja, jika aku ingin bertemu dengannya," ucap Ibu.

"Orang yang tidak berguna seperti kalian untuk apa menemui Raja," ucap salah satu selir Raja.

"Dia Ayahku, wajar saja jika aku ingin bertemu dengannya," jawab Ibu.

"Apa pantas kalian bertemu Raja dengan pakaian lusuh seperti ini," ucapnya lagi.

Bersambung

Terpopuler

Comments

Harman LokeST

Harman LokeST

kok mau ketemu orang tuanya di larang

2024-03-13

0

Harman LokeST

Harman LokeST

laaaaaaaaaaaaaajjjjjjjjuuuuuuuuuuuutttttt teeeeeeeeerrrrrrrrrrruuuuuuuusssssssss

2022-11-14

1

Jimmy Avolution

Jimmy Avolution

Ayo...ayo...

2022-11-09

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!