Arka sudah sampai di rumah dan langsung masuk ke dalam rumah, di dalam rumah hanya melihat Mama Febby dan Aleta yang duduk di ruang tamu dengan berpelukan, Arka pun menuju kedua wanita tersebut dan ia cukup terkejut saat melihat Aleta yang tengah menangis di pelukan Mama Febby.
"Aleta kenapa, Ma?" tanya Arka.
"Kamu lama banget sih, Ka. Lihat nih Aleta jadi nangis kan karena kamu pulangnya lama," ucap Mama Febby.
Arka yang mendengar hal itupun hanya bisa diam karena memang ia tidak tau harus menjawab apa.
"Udah daripada kamu diem aja mendingan kamu buatin nasi goreng buat calon menantu sama cucu Mama," ucap Mama Febby.
"Tapi, Ma. Arka kan gak bisa masak," ucap Arka.
"Aleta gapapa kok, Ma. Sekarang juga udah gak pengen hiks hiks," ucap Aleta, yang masih sesenggukan.
"Arka cepet ke dapur buatin nasi goreng," ucap Mama Febby.
"Huh, iya iya," ucap Arka.
Arka pun menuju dapur dan membuka tutorial memasak nasi goreng hingga beberapa saat kemudian, Arka selesai memasak nasi goreng dan membawanya ke ruang tamu.
Ternyata disana sudah kumpul semua keluarganya, entahlah kapan mereka datang Arka pun tidak tau pasti karena ia fokus untuk membuat nasi goreng.
"Kamu buat nasi goreng, Ka," ucap Kak Sandra.
"Iya, ini buat anaknya Arka," ucap Arka.
Tanpa Arka sadari seseorang merasa terluka dengan perkataannya tadi, siapa lagi jika bukan Aleta.
'Jadi, Mas Arka buatin nasi goreng ini khusus buat baby ya, Aleta kirain karena Aleta,' ucap Aleta dalam hati.
"Ini makan," ucap Arka dan menaruh piring tersebut di meja.
"Makasih, Mas," ucap Aleta dan Arka pun menjawabnya dengan berdehem.
"Gimana? enak sayang?" tanya Mama Febby.
"Enak kok, Ma," ucap Aleta.
Bohong, tentunya. Karena sebenarnya nasi goreng buatan Arka keasinan, tapi Aleta tidak ingin membuat hasil kerja keras Arka sia-sia karena itu Aleta terus saja memakan nasi goreng buatan calon suaminya itu.
"Arka ke kamar, Ma. Arka capek banget hari ini," ucap Arka dan berjalan menuju kamarnya.
'Pasti Mas Arka capek karena aku minta aneh-aneh, mana Mas Arka sampai masak lagi,' ucap Aleta dalam hati.
"Ayo sayang makan lagi kok malah bengong sih, masakannya Arka pasti gak enak ya," ucap Mama Febby.
"Gak kok, Ma. Masakannya Mas Arka enak ini buktinya Aleta makannya lahap," ucap Aleta dan memakan nasi goreng keasinan tersebut dengan lahap.
Selesai Aleta menghabiskan nasi goreng tersebut, ia pun bersandar di sofa.
"Gimana sayang itu untuk akad kamu sama Arka? kamu mau Ayah kamu yang jadi wali atau yang lain?" tanya Papa Daffa.
"Apa boleh kalau Aleta pengen Ayah yang jadi wali?" tanya Aleta.
"Boleh dong, nanti Papa akan urus itu, tapi Papa juga gak bisa jamin kalau Ayah kamu mau jadi wali kamu nantinya," ucap Papa Daffa.
"Iya, gapapa kok, Pa. Kalaupun nantinya Ayah gak mau jadi wali buat Aleta," ucap Aleta.
Jam sudah menunjukkan pukul 10 malam dan Aleta tidak bisa tidur, "Aku kenapa sih kok gak tenang gini?" tanya Aleta, pada dirinya sendiri.
Aleta yang merasa haus pun berniat untuk turun untuk mengambil air minum karena ternyata air minum yang ada di kamar tersebut sudah habis.
Aleta berjinjit menuju dapur karena takut membangunkan orang-orang, saat sudah sampai di dapur Aleta terkejut karena tiba-tiba lampu dapur menyala dan menampilkan pria tampan yang akan menjadi suaminya.
"Ngapain?" tanya Arka.
"Mau ambil minum, aku haus mau minum, tapi minumnya habis di kamar makanya aku ke dapur," ucap Aleta dan menunjukkan gelas yang akan ia gunakan untuk mengambil minuman.
"Kenapa gak bangunin aja?" tanya Arka.
"Bangunin?" tanya Aleta.
"Iya, kenapa gak bangunin aku?" tanya Arka.
"Ehm, itu aku cuma takut kalau ganggu Mas Arka," ucap Aleta.
"Lain kali kalau malam-malam butuh sesuatu tinggal panggil aku aja, di kamar ada telepon rumah kan, nanti panggil aku pakai telepon itu, pencet aja nomor 3 nanti langsung tersambung ke kamarku," ucap Arka dan Aleta menganggukkan kepalanya pertanda jika ia paham dengan apa yang dikatakan Arka.
"Mana," ucap Arka dan mengulurkan tangannya.
"Maksudnya?" tanya Aleta.
"Mana gelasnya, tadi katanya haus," ucap Arka.
"Oh iya, ini Mas," ucap Aleta dan memberikan gelasnya ke Arka.
Beberapa saat kemudian, gelas tersebut sudah terisi dan Aleta ingin mengambil gelas tersebut, tapi Aleta tidak bis karena Arka berjalan menuju kamarnya.
"Kenapa Mas?" tanya Aleta, saat mereka berdua sudah berada di kamar Aleta.
"Udah malam tidur, gak baik ibu hamil tidur kemalaman," ucap Arka, setelah menaruh gelas tersebut di meja sebelah ranjang.
"Iya, Mas. Makasih," ucap Aleta.
"Hem," jawab Arka dan setelah itu ia pun keluar dari kamar Aleta.
"Mas Arka ini sering banget ya sariawan masa jawabnya cuma Hem aja sih," gumam Aleta.
"Lihat deh, Ayah perhatian banget ya sama baby. Walaupun Ayah perhatiannya sama baby, bunda gapapa kok malahan nih ya bunda seneng banget itu artinya Ayah udah nerima baby," lanjut Aleta, dengan mengusap lembut perut ratanya.
.
Pagi harinya Aleta benar-benar merasa lemas, bagaimana tidak. Pagi hari Aleta sudah mengalaminya morning sickness yang cukup parah bahkan Aleta tadi sempat tidak sadarkan diri tadi dan untungnya sekarang ia sudah sadar meskipun merasa lemas.
"Kamu beneran gak ke rumah sakit aja sayang," ucap Mama Febby, yang sejak tadi khawatir dengan keadaan calon menantu dan cucunya.
"Aleta gapapa kok, Ma. Lagian kan kayak gini itu wajar baut ibu hamil di awal kehamilan," ucap Aleta.
"Iya sih, tapi Mama khawatir banget loh sama kamu apalagi kamu tadi sempat pingsan," ucap Mama Febby.
"Percaya sama Aleta, Ma. Aleta gapapa kok," ucap Aleta.
"Arka sih, kenapa harus pergi kerja segala sih kan kalau kayak gini kamu jadi tambah sakit," ucap Mama Febby.
"Mas Arka gak salah, Ma. Aleta aja yang harus lebih jaga kesehatan Aleta," ucap Aleta.
Ya, Arka memang tadi sempat berdebat dengan Mama Febby karena pagi ini ia ada rapat penting dan tidak bisa ditunda atau di undur sebab itu Arka sudah berangkat ke kantor.
Papa Daffa juga tengah sibuk dengan beberapa proyek barunya, begitupun dengan Kak Sandra yang tengah bekerjasama dengan beberapa brand internasional dan untuk Audy sendiri ia ada tugas kelompok, jadilah Aleta hanya berdua dengan Mama Febby saat ini.
"Mau apa sayang?" tanya Mama Febby, saat melihat Aleta yang berdiri.
"Aleta cuma mau ke kamar mandi aja kok, Ma," ucap Aleta.
"Yaudah, sini Mama bantuin," ucap Mama Febby dan menuntun Aleta menuju kamar mandi.
"Aleta gapapa kok, Ma," ucap Aleta.
"Udah kamu nurut aja sama Mama, kamu dari kemarin bilang gapapa terus loh sayang, sampe Mama bosen dengernya. Inget ya Aleta, kamu itu sekarang udah jadi bagian dari keluarga ini apalagi sebentar lagi kamu bakal nikah sama Arka dan kamu juga lagi hamil cucu pertama di keluarga ini, paham," ucap Mama Febby.
"Iya, Ma," ucap Aleta.
.
.
.
Tbc.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 87 Episodes
Comments
Erny Manangkari
aduu senangx si Aleta punx calon mertua yang baik dan perhatian
2022-09-07
0
lenie
Di manja oleh keluarga Baru aleta di keluarga sendiri di marah in di tampar
2022-08-04
1